Hiks... hiks... hiks..."
"Ayah...! Bunda..!"
"Kenapa, kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi. Kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.
"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."
ingin tahu bagaimana kisah Raya selanjutnya???
Ayo lanjut baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Tiga Om Tampan
"Baik om, tadi raya melihat disana ada cafe gitu" ajak Raya seraya berjalan ke arah cafe bersama Liam dan Kean.
Sesampainya di cafe itu mereka pun memilih kursi yang paling pojok agar tenang saat berbicara.
"Om sebenarnya ingin ke makam bunda mu, tapi waktu kita tidak banyak disini. Apa lagi kamu harus segera pergi dari kota ini, tadi orang orang kita yang di tugaskan om Kelvin untuk memata-matai keluarga ayahmu bilang jika saat ini sepupumu Ambar dan nenek mu mencari kamu" ucap Lian
"Mencari Raya, untuk apa?" Tanya Raya bingung
"Mereka ingin menjadikan kamu pembantu karena bibi di rumah kalian sudah berhenti, karena sudah mendapatkan pesanan dari bundamu jika kamu pergi dari rumah itu maka bibi juga harus pergi karena bahaya" jelas Liam
"Apa...!!! Pembantu, kenapa mereka tega sekali pada Raya padahal raya kan juga keluarga mereka" ucap Raya sedih.
"Itu karena kamu anak dari bunda Sovia, mereka membenci bunda kamu karena miskin serta menggagalkan perjodohan ayah mu pada pilihan nenek mu. Tapi karena ayahmu sangat mencintai bunda mu, jadi perjodohan itu batal dan membuat keluarga ayahmu membenci bunda Sovia" jelas Kean
"Tapi kenapa hanya soal perjodohan sampai seperti ini?" tanya Raya
"Karana perjodohan itu gagal maka gagal pula mereka mendapatkan uang besar, dari keluarga kaya Raya itu" jawab Liam
"Bunda Sovia bilang beberapa bulan lalu wanita itu datang lagi dan ingin menikah dengan ayah mu, tapi ayahmu menolak dan memilih keluar dari keluarga itu. Saat itulah terjadi pertengkaran besar" ucap Kean
"Oh jadi begitu, Raya mengerti sekarang" ucap Raya
"Om, Raya merasa kecelakaan ini di sengaja dan bukan murni kecelakaan" ucap Raya.
"Kamu tenang saja, orang orang kita sedang mencari tau semua ini" ucap Liam
"Semoga cepat menemukan titik terang om, oh iya om, lalu bunda itu siapa sebenarnya karena bunda bilang, jika Raya ingin tau siapa bunda jawabannya ada pada om bertiga karena om akan menceritakan semuanya" ucap Raya
"Setelah kita sampai di kota S kamu akan tau siapa bunda mu, kami tidak bisa cerita disini' Ucap Liam dan Kean,
Mendengar ucapan kedua omnya Raya pun mengerti, dan tidak memaksakan diriuntuk tau semuanya.
Setelah itu mereka pun banyak cerita lainya hingga waktu keberangkatan pun tiba.
Raya dan Liam serta Kean pun masuk kepesawat milik mereka, tidak lama pesawat pun lepas landas.
"*Selamat tinggal kota kenangan, Aku pergi untuk kembali tapi tidak untuk menetap. Bunda ayah, maaf jika Raya meninggalkan kalian berdua disini. Raya sayang bunda dan ayah serta merindukan ayah dan bunda" ucap Raya dalam hati sembari mengeluarkan air mata
Lian tau jika saat ini Raya sedang menangis karena merindukan kedua orang tua nya. Lian pun berpikir lalu mengetik kan sesuatu pada hpnya, setelah itu dia memejamkan mata karena tidak mau mengganggu Raya begitu juga Kean.
Setelah menempuh perjalanan 1 jam 45 menit, akhirnya Raya dan Liam serta Kean pun sampai di kota S.
Saat sampai di bandara disana sudah ada Kelvin yang menunggu mereka.
"Hai Vin, apa sudah lama disini?"Tanya Liam
"Tidak kak, baru 10 menit" jawab Kelvin
"Oh iya Vin, ini adalah Soraya anak bos besar, atau kak Sovia" ucap Liam
"Jadi kamu adalah Soraya, dulu bunda Sovia selalu menceritakan kamu pada kami" ucap Kelvin
"Selamat datang Raya, semoga kamu bisa betah dan nyaman disini kelak" ucap Kelvin ramah dengan menahan keharuan. Saat melihat wajah Soraya dia merasa seperti sedang berbicara dengan bunda Sovia.
"Terima kasih om Kelvin senang bisa bertemu dengan om" ucap Soraya sembari menyalimi tangan Kelvin dengan takzim. Seperti Liam dan Kean Kelvin pun kaget saat di perlakukan begitu, dan itu membuat ia sangat terharu
"Ayo kita pulang kerumah, sudah hampir sore takutnya macet di jalan" ucap Kean, mereka pun masuk mobil dan pergi menuju rumah mereka.
Setelah menempuh perjalanan selama 45 menit akhirnya mereka pun sampai di depan rumah yang selama ini di tempati oleh ketiga pria tampan itu serta para pelayan.
"Ini adalah rumah kita, ayo masuk " ucap Kean dan di ikuti oleh Liam dan Kelvin.
"Baik om terima kasih," ucap Soraya saat Liam membawakan koper milik nya masuk.
"Kamarmu ada di atas, kamar itu sudah di siapkan oleh bunda mu khusus untuk mu. Ayo om tunjukan padamu, kamu bisa istirahat dulu dan nanti malam kita akan bicara lagi" ucap Kelvin.
"Baik om terima kasih, oh iya om nanti malam ada yang ingin Soraya katakan pada om semua " ucap Soraya
"Ok om mengerti, masuk lah lalu istirahat dan satu lagi semua yang ada di kamar adalah milik kamu, sebulan yang lalu bunda meminta kami menyiapkan itu semua, tapi semua pilihan itu adalah pilihan bunda Sovia" ucap Liam
"Iya om terima kasih, om semua juga istirahat lah pasti lelah bolak balik tadi" ucap Soraya.
"Baiklah om kekamar dulu" ucap Liam dan Kean dan pergi kekamar nya begitu juga Soraya yang menuju kekamarnya yang dia antar oleh Kelvin.
"Ini kamar kamu cepat istirahat, nanti jika sudah waktunya makan malam kamu akan di panggil" ucap Kelvin sembari mengusap kepala Soraya sayang.
"Iya om, om juga harus istirahat ya, Raya mau masuk dulu" ucap Raya
"Iya, om juga akan ke kamar" ucap Kelvin dan menutup pintu saat Raya sudah berada di dalam kamarnya.
![](contribute/fiction/9213662/markdown/12396380/1725753103187.jpeg)
"Kamar ini... bukanya kamar ini adalah kamar yang aku ingin kan dulu, ternyata bunda sudah mewujudkan nya. Hiks... Hiks... Hiks, Terima kasih bunda tapi Raya tidak sebahagia itu karena tidak ada bunda dan ayah" ucap Soraya sedih.
![](contribute/fiction/9213662/markdown/12396380/1725753103280.jpeg)
"Bunda ayah sekarang Raya sangat jauh dari bunda dan ayah, tapi doa Raya akan selalu mengalir untuk bunda dan ayah" ucap Raya sembari menangis.
Setelah bisa menenangkan hatinya,
Raya bangkit dari duduknya lalu melihat lihat isi kamarnya.
Raya membuka semua lemarinya satu persatu, melihat semua yang sudah di siapkan oleh bunda untuk dirinya.
Saat sedang melihat lihat semuanya, tidak sengaja pandangan Raya tertuju pada kotak kecil berwarna pink soft.
Karena penasaran Raya pun mengambil dan dibukanya, ternyata isinya adalah sebuah gelang dan cincin yang sangat cantik dan di dalam kotak itu tertulis kata **Untuk Soraya**.
"Ini sangat cantik, bunda menyiapkan ini khusus untuk ku dan sudah banyak mempersiapkan untuk ku demi kebahagiaan ku, terima kasih bunda" ucap Raya
Setelah selesai melihat lihat semuanya Raya pun masuk kekamar mandi untuk bersih bersih dan ganti baju.
Bersambung