Diculik dan hendak dijual organ tubuhnya membuat Eva salah jalan dengan meminta pertolongan kepada pria asing yang rupanya seorang Mafia Berdarah Dingin??
Tinggal bersama kumpulan orang-orang bringas yang hobi berbisnis ilegal di Mansion D'Alle. Mansion milik seorang mafia berdarah dingin bernama Damiano Shaw D'Allesandro— pria dengan ambisi yang ingin menguasai 3 wilayah terbesar milik mafia terkenal dan memperluas kekuasaannya.
Pertemuannya dengan Eva malah membuatnya menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana nasib Eva? Hidup bersama lima keluarga mafia yang masing-masing memiliki kisah dan dendamnya tersendiri. dibunuh dan membunuh! menyiksa, merebut, memaksa, seks, kriminal.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY MR.MAFIA — BAB 15
MEMINTA TOLONG KE MAFIA?
Mendapati hal tersebut, Eva tegang luar biasa. Napasnya memburu cepat ketika seorang pria mendekatinya sangat dekat sehingga napas Shaw yang panas dapat ia rasakan di area lehernya.
Ketika sebuah benda lembut menyentuh kulitnya, sontak kedua tangan Eva mencoba mendorong tubuh Shaw, namun pria itu sangat sulit untuk dikalahkan.
“Hentikan, lepaskan aku.... Menyingkir lah,” Paksa Eva sebisa mungkin dia mengatakannya hingga mendorongnya. Namun siapa sangka kalau Shaw langsung membungkam mulutnya dengan tangan kanannya saat Eva hendak berteriak.
Pria itu langsung mencium tanda silang yang ada di leher Eva, hingga wanita itu terbelalak kaget dan mencoba meronta tak karuan. Shaw yang masih menahannya di dinding hingga ia mulai menggigit menggores kulit leher Eva.
“PLEASE!!!” teriak Eva yang masih tak jelas karena bungkaman tangan Shaw.
Sakit? Tentu saja. Gigitan yang Shaw berikan begitu sakit hingga saat pria itu melepaskannya, terlihat dara yang keluar dari luka gigit tersebut. Eva yang mulai dilepaskan, ia segera menyentuh rasa perih di area leher bawahnya.
Kedua matanya terbuka lebar saat ada darah yang ternoda di jari telunjuknya. “You bit me? (kau mengigit ku)?” cerca Eva menatap tajam hingga marah.
Wanita itu yang tahu lagi harus berbuat apa, Eva benar-benar kesal dan menyesal bila harus datang ke luar negeri. Tapi kakek neneknya—
“You are a crazy, insolent, outrageous and damn man! (Kau pria gila, kurang ajar, keterlaluan dan sialan! )!” kesal Eva mengeluarkan semua unek-unek nya.
Namun mendapat ucapan kasar seperti itu. Shaw langsung menekan leher Eva hingga kembali terbentur ke dinding. Safir grey nya menatap tajam ke dalam mata Eva, tak ada yang bisa menyelamatkan wanita malang itu selain Tuhan.
Shaw mendekatinya sehingga wajah mereka hanya tinggal inci.
“I told you, learn to watch your words. (Sudah kubilang, belajarlah menjaga semua ucapanmu).” Ucap Shaw membuat Eva kenakan ludah.
Dia akan diam jika menghadapi orang-orang normal seperti biasa, jika berurusan dengan pria sialan seperti Shaw dan lainnya, mungkin sifat dan sikap Eva akan berubah.
Dengan kesal wanita itu mencoba mencengkram lengan tangan Shaw yang masih menahan lehernya. “Lepaskan aku!" pintanya.
Pria itu masih enggan melepaskannya, tatapan tajamnya yang terus menyorot Eva membuat nyali Eva ciut. “Aku sudah lelah, aku mohon lepaskan aku.” Sungguh, dia berkata jujur, bahkan suaranya yang serak mulai terdengar lirih.
“Apa yang pria itu katakan?” tanya Shaw membuat Eva kembali mengernyit.
“Di-dia hanya bertanya bagaimana aku bisa mengenal Damiano Shaw D'Allesandro. Itu saja.” Jawab Eva dengan kejujuran.
Perlahan pria itu melepaskan cengkeramannya. Usai terlepas, Eva menggosok lehernya berulang kali.
”Kau mungkin akan di incar, be careful.” Ucap Shaw sebelum akhirnya dia melangkah pergi dengan santainya.
Mendengar ucapan Shaw entah kenapa Eva menjadi was-was, tentu saja seusai semuanya terjadi, apakah dia akan mengabaikan kewaspadaan begitu saja? Jelas tidak.
Eva yang meraih tasnya, dengan cepat berlari mengejar Shaw yang baru saja menuruni anak tangga. Sambil memegangi lukanya, ia tak peduli betapa dinginnya lantai berkilau itu bersentuhan dengan telapak kakinya.
“MR. SHAW!!!” panggil Eva sekeras mungkin hingga pria itu mendengarnya namun hanya melirik sekilas tanpa menghentikan langkahnya.
Saat Eva ikut menuruni anak tangga, wanita itu berdiri tepat di samping Shaw berjalan.
“Aku tidak punya waktu jika itu tidak penting.” Ujar pria itu yang enggan berbicara serius bila tak ada hal penting baginya.
“Bukan itu. Soal ucapanmu tadi, aku benar-benar tidak begitu peduli, tapi... Bi-bisakah... Ma-maksudku... ”
Seketika Shaw mengentikan langkahnya sehingga Eva ikut berhenti dengan terkejut.
Pria itu berbalik sehingga terlihat jelas perbedaan tinggi badan keduanya yang terbilang jauh.
“Aku tidak suka berbelit-belit.”
“I-iya. Begini, terkahir kali aku menjelaskan kepada para polisi, mereka tidak percaya, dan sekarang aku berada di....”
“New York.” Sambung Shaw masih malas.
Tentu saja Eva terkejut mendengarnya, dia berada di New York, namun ia masih mencoba tenang. “Aku tidak mengenal siapapun di sini, dan para polisi.... Aku tidak bisa percaya pada mereka, jadi.. bisakah kau mengembalikan ku ke Birmingham setidaknya.” Jelas Eva sebisa mungkin.
Itu penjelasan yang cukup intens. Shaw sendiri yang mendengarnya hanya fokus ke arah lainnya. “Kau tahu siapa yang sedang kau mintai pertolongan Nona?” tanya Shaw mengingatkan akan identitasnya sendiri kepada Eva.
Wanita itu menatap dengan lebar seraya menggeleng ragu. Sebenarnya Eva sudah tahu, namun dia mengelak nya karena dia benar-benar berharap ada yang menolongnya saat ini. Meminta bantuan polisi sangatlah berbelit dan seseorang yang dia kenal di new York hanyalah Shaw, paling tidak.
“Jika ingin meminta tolong setidaknya pikirkan baik-baik.”
Oh ayolah, pria itu selalu memberinya peringatan keras.
Shaw berjalan pergi, namun Eva yang kesal dan tak bisa lagi menahannya, dengan marah wanita Irie manggilnya. “Aku sudah memikirkannya.”
Langkah Shaw kembali terhenti, pria itu masih diam di tempatnya sampai Eva kembali menghampirinya. “Aku sangat berterima kasih karena kau sudah membantuku sebelumnya. Tapi kali ini aku benar-benar butuh bantuan mu, Mr.Shaw! Kembalikan aku di Birmingham.” Pinta Eva dengan tegas.
-‘Sungguh? Aku harus menahan malu. Aku tidak pernah memaksa seperti ini.’ Pikir Eva yang tak punya jalan lain lagi.
Shaw menatapnya kembali, menyipitkan matanya hingga alisnya berkerut.
“Aku harap kau tidak akan menyesalinya.” Ucap Shaw untuk terkahir kalinya sebelum dia kembali melangkah. “C'mon.” Lanjutnya dengan suara serak dingin nya.
Eva segera mengikutinya dengan tergesa-gesa. Dia sama sekali tidak peduli akan pakaian yang ia kenakan sampai melewati para pelanggan yang ada di PUB tersebut memandanginya dengan penuh tanya.
Namun keberadaannya di belakang Shaw membuatnya tak ada yang berani menyentuhnya.
“Anda bisa kembali kapanpun Anda ingin Tuan Allesandro!" ucap sang pemilik dengan senang hati PUB nya dikunjungi oleh D'Allesandro itu.
Melihat hal itu, Eva hanya mengangkat kedua alisnya. “Dia sangat disegani.” Gumam Eva tak percaya bila harus bertemu dengan pria seperti Shaw.
Langkah mereka sampai ke sebuah parkiran khusus. Mobil hitam berkilau mewah dengan harga tak kaleng-kaleng. Will berdiri di sana seraya melihat ke arah Eva dengan penuh tanya.
“Ada sesuatu lagi?” tanya Will kepada Shaw yang membuka pintu mobil.
“That's it.” Jawab singkat Shaw yang masuk begitu saja ke mobil.
Eva yang masih berdiri, bingung apakah harus masuk atau hanya berdiam diri? Will yang sudah masuk dan siap menyetir samali jendela kaca mobil terbuka memperlihatkan wajah tampan Shaw.
“Kau ingin tetap di sini?” tanya pria itu seketika membuat Eva lega hingga ia tergagap dan segera masuk ke mobilnya.
msh ada musuh2 shaw sprt Alfie cham, Mr. chester & ayah shaw Adrian egort.
eva & shaw sdh sepakat mau pny baby 😁😍😀😁🫢🤭
bener² pasangan ini
nyosor aja terus si shaw 🤣
akhirnya will & gina menikah..
apakah shaw akan sanggup membunuh ayah nya sendiri si adrian ..
dan shaw sll bisa menenagkan eva 🥰😘😍🫢🤭
kalo ga jodohin aja sama Kate yakan hehee 🫶