Aluna Astery Geordan terkejut saat membuka matanya, tidak tau apa yang terjadi tiba-tiba dirinya menjadi istri seorang konglomerat.
Seingatnya dia baru saja mem print proposal-nya hingga tiba-tiba tubuhnya tersengat listrik karena ada salah satu kabel yang terkelupas dan setelahnya Aluna tidak ingat apa-apa.
Yang lebih mengejutkan lagi Aluna terbangun di tubuh seorang wanita bernama lengkap seperti namanya dengan kondisi yang tengah mengandung, Aluna semakin tidak percaya jika suaminya tidak perduli padanya dan menganggapnya hanyalah orang asing.
Bagaimana kehidupan Aluna setelah berpindah tubuh? Akankah dirinya bisa kembali ke kehidupan lamanya? Atau Aluna akan terjebak dalam tubuh seorang wanita hamil itu selamanya?
Bagaimana kelanjutan ceritanya? Silahkan baca novelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meminta Maaf
Aluna meringis dan merasa geli saat mulut Jeff sudah mendarat di salah satu gundukan nya itu, air matanya tetap mengalir karena merasa di lecehkan oleh Jeff yang berstatus sebagai suami dari pemilik tubuh ini.
Jeff melirik Aluna yang membuang muka, jujur saja Jeff sangat suka mengerjai istri polosnya itu tetapi baru kali ini dirinya melihat Aluna menangis sesenggukan seperti ini, ada perasaan sedih dalam dirinya melihat Aluna yang menangis.
"Mengapa kamu menangis sayang?" tanya Jeff lembut sembari mengelus pipi Aluna
"Apa segitu tidak sukanya kamu padaku?" tanyanya lagi dan mendapatkan anggukan dari Aluna
"Kamu tidak mencintaiku?" Jeff berharap mendapatkan tolakan dari pertanyaannya rupanya Aluna mengangguk
"Baiklah, aku meminta maaf sudah memperlakukan kamu seperti ini" ucap Jeff
"Jangan menangis lagi, aku tidak suka melihatnya" Jeff menghapus air mata Aluna yang semakin kuat dengan tangisnya
"Aku mau pulang" isak Aluna menatap Jeff sedih
"Pulang kemana hmm? Ayah mu sudah menjual mu padaku sayang, mereka tidak menginginkan kamu di rumah itu" jelas Jeff
"Bukan rumah itu" Aluna menatap Jeff dengan mata yang sudah membengkak
"Rumah yang mana lagi? Memangnya kamu punya rumah lain? Seingat ku kamu itu anak yang di buang dan di acuhkan oleh ayah mu, bahkan ku dengar kamu jarang makan karena tidak ada uang, jadi rumah yang mana?" tanya Jeff lembut
Aluna semakin mengencangkan tangisnya saat mendengar perkataan Jeff yang seolah-olah mengatakan jika dirinya adalah wanita yang paling menyedihkan di dunia ini.
"Aku mau kembali ke kehidupan lamaku, aku ingin bekerja, aku tidak suka disini, aku mau pulang!" isaknya mengeluarkan kekesalannya
"Tapi kamu lagi hamil besar sayang, kamu akan kelelahan jika kembali bekerja" balas Jeff lembut
Aluna menutup matanya mencoba menahan genangan air matanya supaya tidak keluar dari matanya, nyatanya Jeff tidak mengerti dengan perkataannya. Jeff berpikir jika dirinya ingin bekerja di perusahaannya, nyatanya Aluna ingin kembali ke kehidupan aslinya, Aluna tidak percaya jika karena kesetrum akan menghilangkan nyawanya dan dia malah bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita hamil.
"POKOKNYA AKU MAU KERJA!" teriak Aluna marah
Emosi Aluna sedang tidak stabil, Aluna juga tidak mengerti dengan itu dan berpikir jika itu hormon kehamilan. Apakah jiwanya sudah menyatu dengan badan ini? Aluna semakin frustasi oleh itu.
"Okay fine, sekarang kamu ganti baju dulu dan kamu ikut ke kantor buat bekerja" terang Jeff mengalah
Aluna menghentikan tangisannya dan menatap Jeff dengan mata bulatnya, tangisannya sudah berhenti tetapi sesenggukan nya masih terdengar dari bibi mungil itu.
"Ayo ganti baju dulu" ajak Jeff sabar
Aluna berpikir daripada dirinya bosan di mansion ini lebih baik dirinya ikut ke kantor karena sudah cukup lama tidak melihat dunia luar, Aluna juga penasaran bagaimana kehidupan kantor sekarang, jujur saja Aluna rindu dengan berkas-berkas kerjanya.
Sekitar setengah jam kemudian Aluna keluar dengan dress putih gading, dress yang memang di desain khusus ibu hamil dan tentunya harganya cukup fantastis, dress itu adalah pemberian Jeff saat dirinya keluar dari rumah sakit.
"Ayo" ajak Aluna dengan bibir monyong kedepan
Jeff menatap gemas Aluna yang terlihat cocok dengan dress itu, perut buncitnya terlihat jelas tetapi Jeff kurang suka dengan dress itu karena tidak memiliki lengan, ada perasaan tidak suka melihatnya padahal dia sendiri yang membelinya.
"Mengapa tidak pakai kardigan sayang?" tanya Jeff lembut
"Gerah" balas Aluna membuat Jeff menghela nafas panjang
"Yasudah, ayo" ajak Jeff menggandeng tangan Aluna yang cukup kecil untuknya
Perjalanan menuju perusahaan cukup lama karena jalanan yang padat oleh kendaraan, seharusnya Jeff sudah berangkat sekitar jam 7 pagi tadi tetapi karena keasyikan menggoda istrinya membuatnya harus membujuk Aluna yang menangis karena ulahnya, akhirnya jam 9 lewat barulah Jeff berangkat ke kantor.
Sekitar setengah jam di jalan akhirnya mobil yang Jeff dan Aluna tumpangi terparkir di depan pintu utama, Jeff melirik Aluna yang menyenderkan kepalanya pada pundaknya, matanya tertutup rapat dan nafasnya terlihat normal.
"Wanita memang makhluk yang unik, padahal baru tadi kamu menangis dan berteriak tidak jelas. Sekarang malah tidur seolah-olah tidak melakukan apapun" ucapnya menatap geli dengan cara tidur Aluna yang sedikit membuka mulutnya
"Maafkan aku sayang" sesal Jeff mengecup kening Aluna
Jeff menyesal membuat suasana hati Aluna rusak di pagi hari, padahal dia mendengarnya dari dokter kandungan Aluna jika Aluna tidak boleh stres, nyatanya membuat Aluna marah sangat menyenangkan untuknya.
Jeff keluar dari mobil saat supirnya membukakan pintu, Jeff berjalan memutar. Jeff menggendong Aluna dengan hati-hati karena takut jika Aluna terbangun atau lebih parahnya Aluna jatuh dari gendongannya.
"Mau saya bantu tuan?" tanya pak Faiz
"Tidak perlu, saya bisa menggendongnya. Bapak pulang saja, nanti saya pulang sendiri karena ada mobil di parkiran" ucap Jeff
"Baiklah tuan, saya permisi" pamit pak Faiz
Jeff memasuki gedung tinggi dan besar itu, karena jam kerja membuat lobi sepi dan terlihat hanya 4 orang resepsionis dan ada satu atau dua karyawan yang lewat. Tetapi meskipun sepi gosip mengenai pemilik perusahaan menggendong seorang wanita langsung panas, semua karyawan wanita begitu penasaran dengan sosok wanita yang di gendong Jeff.
Ada yang mengatakan jika wanita itu Delisa ada juga yang bergosip jika wanita itu selingkuhan Jeff, dan masih banyak spekulasi mereka pada Jeff.
"WOW! AMAZING!" teriak Ardan pada Jeff
Ardan tidak menyangka jika Jeff akan membawa Aluna ke kantor, bahkan menggendongnya.
"Aku tidak menyangka jika kamu berubah secepat ini bro, memang gadis muda sangat menyegarkan kan?" goda Ardan pada Jeff yang duduk di kursi kebesarannya
Jeff menatap pintu yang dimana di dalamnya terdapat Aluna yang tidur nyenyak, ruang kerjanya memang memiliki fasilitas lengkap karena selama ini dia memang sering menginap di kantor untuk mengindari Aluna yang terus mencari perhatian darinya dulu, tetapi sekarang Jeff bahkan tidak tahan kalau tidak melihat wajah Aluna.
"Ada gerangan apa nih sampai bawa Aluna kesini?" tanya Ardan penasaran
"Dia ingin bekerja" jawab Jeff
"Kerja? Bukannya dokternya mengatakan jika Aluna tidak boleh kerja berat?" tanya Ardan serius
"Pagi ini aku membuatnya menangis dan dia meraung-raung ingin bekerja, siapa sangka di tengah jalan dia tertidur" kekeh Jeff
"Kali ini apa yang kamu lakukan sehingga Aluna menangis?" tanya Ardan menggelengkan kepalanya
"Mengapa kamu ingin tahu sekali?! Kamu tidak ada perasaan pada istriku kan?!" tanya Jeff menatap tajam Ardan
"Oh come on bro, mana mungkin aku berniat merebut Aluna, jujur saja aku sudah menganggapnya seperti seorang adik. Bukankah dia sangat lucu akhir-akhir ini?" Ardan tersenyum geli melihat raut marah di wajah Jeff
"Jangan coba-coba mendekati istriku!" ancam Jeff
Ardan hanya mengangkat bahunya, menurutnya Jeff terlalu berlebihan dalam mencintai Aluna. Ardan masih tidak mengerti dengan cara berpikir sahabatnya itu. Semoga saja Aluna tahan dengan ke posesif an Jeff, Ardan berharap jika Aluna sabar menghadapi ke bucinan Jeff.
🐺🐺🐺
Semoga kalian suka ya.
riri-can
terima kasih untuk karyanya... terus berkarya Thor💪