Seorang wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia penggila pria. Dan pria tergila-gila padanya. Takdir baik apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan berhenti menjadi penggila pria? Atau dia selamanya akan mempermainkan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 19
Sesuai janji Vincent setelah cairan infus ku habis kami segera pulang.
Sepanjang perjalanan aku hanya tidur karena kondisi ku yang belum pulih benar.
Tak terasa aku tengah berada dikamar tercinta ku.
Merebahkan tubuh ku di kasur yang empuk dan hangat.
Aku merasa sangat lelah walaupun sepanjang perjalanan aku tidur tidak menghilangkan rasa lelah ini. Bukan hanya tangan ku yang pegal tapi seluruh tubuh ku, ini akibat Aku yang terlalu habis-habisan bermain voli.
Tak terasa keesokan harinya
Aku bangun dari tidur panjang ku sambil menggeliat
"haahh..... Sudah pagi lagi." gumam ku.
Aku masih berbaring di kasurku mengumpulkan serpihan-serpihan jiwa ku sebelum bergegas mandi.
Aku meraih ponselku
Dan begtu banyak pesan dari Vincent aku mengscrol notifikasi sampai ujung, dan terakhir aku menerima pesan dari Bram.
Aku sangat terkejut melihatnya
Dengan cepat aku membuka pesan singkat darinya.
"Bagaimana kabar mu?"
Sudah lama sekali dia tidak menghubungi ku aku pikir setelah kejadian itu dia tidak akan menghubungi ku lagi atau bahkan tidak akan pernah menemui ku lagi. Aku rasa dia cukup pemilih dalam suatu hubungan. Seperti yang Vincent katakan usianya sudah cukup untuk membangun sebuah keluarga kecil. Dan tentu saja bukan dengan ku yang masih senang bermain-main saja.
Aku segera membalas pesannya,aku juga penasaran selanjutnya dia akan melakukan apa.
Setelah itu aku bergegas mandi dan bersiap ke kampus.
Ku dapati rumah ku sepi.
Aku rasa semalam ibu tidak pulang mungkin dia menginap di rumah pacarnya.
walaupun ayah dan ibu ku sibuk dengan dunia mereka tapi mereka tidak pernah lupa untuk mentransfer uang untuk kebutuhan ku.
Apalagi ayah ku entah dimana. Sejak mereka memutuskan untuk berpisah kami tidak pernah berhubungan lagi. Mungkin dilarang ibu ku atau dia sudah menikahi pelakor itu , meskipun begitu dia tidak pernah melupakan tugasnya kepadaku.
Tidak ada yang perlu ku khawatir soal keuanganku.
Aku segera bergegas keluar
Karena Vincent belum datang aku pun menunggunya.
Tak berapa lama dia muncul
"Pagi..." sapa ku seperti biasa
"Apa seharian kemarin kamu tidur ?" tanyanya
"iya, kenapa?" tanyaku balik
"Apa kau tidak membaca pesan ku?" tanya nya
"oh .. Aku belum sempat pegang ponsel " bohong ku
Saat aku akan mencari ponselku dalam tas ku
"Sudahlah nanti saja ."kata Vincent
"memang kenapa?" tanya ku
"em....kamu mengirim pesan apa ?" tanyaku lagi.
"Tidak ada yang penting, aku hanya menanyakan kabar mu saja?"
"ah ..kau menghawatirkan ku?" tanya ku
"Aku tidak khawatir. Aku hanya ingin memastikan keadaan mu saja."
"oh...seperti itu." kata ku dengan nada mengejek
"Sampai di rumah aku langsung tidur. Badan ku pegal-pegal sekali. Tapi paginya badan ku menjadi bugar." jelasku
"Kau kelelahan saja sudah habis-habisan bertanding ." oceh Vincent
"Tapi saat aku membayangkan kejadian kemarin aku selalu ingin tertawa." kata ku terkekeh
"iya iya iya itu kelakuan ku sendiri."
"Aku puas sekali sudah menghajarnya."
"Masih bisa membanggakan diri? Walaupun kau hampir mati." oceh Vincent
"hah.... Aku bersyukur tidak jadi mati " candaku
"Kau akan lebih malu lagi kalau kau ingat kejadian itu ." kata Vincent
"kejadian apa?" tanya ku.
"Lupakan saja, " kesal Vincent
"yah.... Jangan buat aku penasaran begini. Apa yang telah aku lakukan."
"tidak ada, sudah ku bilang lupakan saja "
"kalau begitu seharusnya jangan bilang apapun" kesal ku
