Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Siang hari nya...Laura memanfaatkan waktu istirahat makan siangnya,untuk bertemu dengan Dika.
Ia tiba lebih dulu,di restauran biasa tempat dirinya makan siang bersama Dika.
"Mas..."Laura sedikit berteriak sambil melambaikan tangan,karena melihat Dika yang sedang melihat kesana-kemari di dalam restauran mencari dirinya.
"Maaf Ra...aku bikin kamu nunggu."Ucap Dika.
"Gak papa mas,santai aja,lagian kan agak jauh juga dari tempat kerja kamu."Balas Laura.
"Kita makan dulu yaa,setelah itu baru bicara,mas mau pesan apa,ini buku menunya."Laura menyerahkan buku menu kepada Dika.
Dika menerimanya sambil memberikan senyuman manis kepada Laura.
"Hmm...aku samain aja sama pesanan kamu,Ra..."Ucap Dika.
"Loh...kok gitu?,kenapa mas?,mas gak suka makan seafood,kan?".
"Aku kan pesannya seafood mas,aku pesenin kesukaan mas aja yaa."Ucap Laura.
"Iya terserah kamu aja,Raa..."Jawab Dika.
Laura memanggil pelayan di restauran tersebut,untuk memberitahukan makanan yang akan mereka pesan.
Sambil menunggu makanan datang,keduanya berbincang ringan seputar pekerjaan masing-masing.
Setelah beberapa menit menunggu,makanan keduanya pun datang.
Laura dan Dika menikmati makan siang dengan khidmat,tidak ada obrolan apapun di sela-sela mereka makan.
Untuk menghemat waktu,karena keduanya masih harus kembali bekerja.
"Kamu mau bicara soal apa,Raa?"Tanya Dika,saat dirinya sudah selesai makan,dan membersihkan mulutnya dengan tissue.
Laura pun melakukan hal yang sama,membersihkan mulutnya dengan tissue,dan meminum jus nya menggunakan sedotan.
"Menurut kamu gimana mas,kalo kita tunda pernikahan kita?"Tanya Laura.
"Lohhh...kenapa di tunda?,apa kamu gak yakin sama aku?"Dika bertanya balik.
"Gak mas,bukan gitu,dikantor aku lagi banyak banget kerjaan,deadline nya 2 bulan".
"Jadi aku pikir,biar aku selesai semuanya dulu,kita tunda 2 bulan kedepan pernikahan kita."Ucap Laura lagi.
"Oh gitu...aku pikir karena kenapa,kalo memang seperti itu sih,terserah kamu aja,lagian juga,yang membiayai semua biaya pernikahan kita kan kamu."Balas Dika.
"Mas kok ngomongnya gitu sih...aku minta maaf kalo sikap aku bikin mas tersinggung,tapi aku beneran lagi sibuk banget dikantor mas."Balas Laura lagi.
"Iya gak papa sayang...aku ngerti kok,aku gak tersinggung kok,yaudah yaa,kita balik ke tempat kerja,masing-masing yuukk."Ajak Dika,ia juga membelai lembut pipi Laura.
Setelah itu keduanya pun berpisah,Laura kembali ke kantornya dengan mengendarai mobil.
Sementara Dika,kembali ke pabrik dengan mengendarai motor miliknya.
...****************...
"Laura...di panggil pak Bagas tuh ke ruangannya..."Ucap salah satu teman kerja Laura.
"Tumben pak Bagas manggil aku,Cit...ada apa yaa?"Balas Laura.
"Aku juga gak tau,Ra...tadi aku antar laporanku ke ruangan pak Bagas,terus beliau suruh aku manggil kamu".
"Buruan gih...sebelum doi ngomel-ngomel,Ra."Ucap Citra.
Laura pun bergegas ke ruangan Bos nya tersebut.
Sebelum masuk ke dalam ruangan bos nya,Laura terlebih dahulu mengetuk pintu.
"Maaf pak Bagas...bapak memanggil saya?"Tanya Laura.
"Duduk."Jawab bos Laura.
Laura pun duduk dihadapan bosnya,yang sedang fokus memeriksa beberapa berkas diatas meja kerjanya.
"Saya minta kamu yang menangani proyek kerjasama kita dengan perusahaan Arya group."Ucap bos Laura.
"Maaf pak sebelumnya,tapi saya juga masih punya deadline lain pak."Jawab Laura dengan hati-hati.
Ia khawatir bosnya tersebut akan marah.
"Tugas kamu yang itu,biar si citra yang lanjutin,kamu tangani proyek ini".
"Tidak ada penolakan!,kamu harus berhasil meyakinkan pihak Arya group untuk menandatangani berkas kerjasama dengan perusahaan kita".
"Kamu paham?!"Tanya bos Laura.
"Paham pak."Jawab Laura sambil mengangguk pelan.
"Ini berkasnya,silahkan kamu pelajari terlebih dahulu".
"Kamu boleh kembali keruangan kamu."Ucap bos Laura lagi.
Laura berdiri dan sedikit menunduk sebagai tanda menghormati bosnya,setelah itu dirinya keluar dari ruangan bosnya.
"Kusut amat tuh muka,ada apa sih?"Tanya Citra,menghampiri Laura di meja kerjanya.
Meja kerja Laura dan Citra berjarak sekitar 5 meter,di batasi oleh 2 meja kerja rekan mereka yang lainnya.
"Hmmm...aku disuruh pak Bagas menangani proyek kerjasama dengan perusahaan Arya group".
"Padahal aku udah bilang,kalo aku masih punya deadline lain".
"Tapi pak Bagas bilang,deadline aku biar kamu yang lanjutin".
"Kamu aja yaa,yang menangani proyek ini,Cit..."Ucap Laura.
"No way...aku gak mau yaa,Ra...mendingan aku lanjutin kerjaan kamu,daripada aku harus berurusan dengan Arya group".
"Ogahh yaaa."Balas Citra.
"Huuuffttt...kamu mah Cit...bantu aku lah,Cit".
"Kalo kaya gini mah,pernikahan aku bakalan ditunda lagi,karena deadline yang sebelumnya aja,aku nunda 2 bulan kedepan,Cit".
"Apalagi kita tau,gimana susahnya dapetin tandatangan kerjasama dengan perusahaan Arya group,kan?".
"Perusahaan mereka tuh,yang paling sulit untuk diajak kerjasama".
"Mana CEO nya dingin banget kaya kulkas 1000 pintu katanya,Cit."Celoteh Laura.
"Tapi katanya ganteng loh,banget lagi,aku jadi penasaran deh."Balas Citra.
"Nah...kalo kamu penasaran,yaudah kamu aja yang ngerjain proyek ini,yaaa."Ucap Laura,sambil memperlihatkan wajah memelas kepada Citra.
"Ogah..aku gak mau,kalo aku gak berhasil pasti pak Bagas bakalan mencak-mencak sampe sepekan sama aku".
"Ooohh tidaaak."Ucap Citra,sambil berlalu pergi begitu saja,kembali ke meja kerjanya.
Laura hanya bisa membuang nafasnya kasar,melihat kelakuan Citra.
Tidak ada yang bisa menolong dirinya,ia harus menangani semuanya sendiri.
Ia harus menjalankan tugas yang telah diberikan bosnya tersebut.
Laura pun mulai sibuk,menghubungi perwakilan dari pihak Arya group,untuk membuat janji temu dengan CEO dari perusahaan Arya group itu sendiri.
Setelah berhasil menelpon dan berbicara dengan perwakilan dari perusahaan Arya group,Laura langsung berkemas,karena ia akan pergi ke perusahaan Arya group.
Ia harus tepat waktu,jangan sampai mendapatkan nilai minus hanya karena terlambat.
...****************...
"Selamat siang mbak...saya Laura dari perusahaan Bagaskara group".
"Sebelumnya saya sudah menelpon dengan sekretaris pak Arya,selaku CEO disini,untuk membuat janji temu."Ucap Laura.
"Baik mbak Laura...jika seperti itu,silahkan langsung naik saja ke lantai 5 yaa,nanti disana,mbak bisa konfirmasi lagi dengan sekretaris pak Arya."Jawab salah satu karyawan dari perusahaan Arya group.
Laura pun segera naik ke lift,ia menekan tombol angka 5,setelah menunggu beberapa saat,lift berhenti,dan pintu lift pun terbuka,di lantai 5.
Laura berjalan perlahan,dan memperhatikan keadaan sekitarnya.
Sejak tadi Laura merasa kagum di dalam hatinya,melihat keindahan interior kantor dari Arya group.
Salah satu perusahaan terbesar dan juga terkenal di kota,tempat tinggal Laura...
sepertinya ibu tiri laura pergi dr rumah itu, dan laura menyendiri dlm kesunyian rumah itu,,,
moga aja arya datang dan menolong laura