Tak Tersentuh

Siang ini Fahira mengajak Yumna keluar untuk sekedar jalan-jalan di taman komplek dekat perumahan nya. Fahira mengajak Yumna bermain diluar agar tidak terlalu jenuh sudah beberapa hari dirumah.

Ibu dan anak itu sedang bermain ayunan sambil makan jajanan yang dijual di daerah taman. Saat sedang bermain dan bercanda, Yumna tak sengaja melihat seseorang yang pernah dia lihat sebelumnya.

"Bunda, itu Tante temannya Papah Arka Bun.."

Fahira yang melihat Yumna menunjuk ke arah depan, dia mengikuti arah tunjuk tersebut. Dan benar saja, Fahira melihat Kiara sedang bersama seorang pria tampan berjalan bergandengan dengan mesra.

Fahira tak menyia-nyiakan kesempatan itu, dia mengambil foto kemesraan mereka berdua dan mengirimkan nya pada Arka. Arka sudah mau memberikan nomer ponselnya pada Fahira saat mertua nya masih tinggal dirumah sang suami.

Fahira lalu mengajak Yumna untuk pulang, dia menggandeng tangannya agar tak bertemu dengan wanita teman tidur suaminya itu. Saat sedang jalan pulang, ponsel Fahira berdering. Terlihat nama sang suami disana.

"Mas Arka.."

Fahira lalu mengangkat telfon tersebut dan menghentikan langkahnya untuk bicara dulu sebentar.

"Hallo, kau dimana ?" tanya Arka dibalik telfonnya.

"Di Taman dekat komplek.." sahut Fahira singkat.

"Apa dia masih disana ?"

Fahira melihat sekeliling mencari sosok Kiara disana, dan dia melihat Kiara masih duduk mesra sambil makan es Cream bersama kekasihnya itu.

"Masih.."

"Baiklah, aku kesana.."

Fahira menatap layar ponselnya yang sudah mati, dia lalu kembali menggandeng tangan Yumna untuk pulang. Tapi langkahnya terhenti karena dia penasaran apa yang akan terjadi ketika Kiara kepergok suaminya disana.

Dia lalu mencari tempat duduk ditaman agar tidak ketahuan siapapun. Dia lalu berjalan setelah mendapat tempat duduk yang aman untuk melihat apa yang terjadi selanjutnya.

"Kita nggak jadi pulang Bun ?" tanya Yumna saat Fahira menyuruhnya duduk kembali ditaman.

"Nggak sayang, kita tunggu Papah Arka dulu disini sebentar ya ?"

Fahira kembali melihat sekeliling dan matanya terhenti saat melihat Arka dengan langkah lebar mengedarkan pandangannya mencari sosok Kiara.

"Itu Papah Arka Bun.. Pap.."

Fahira menutup mulut Yumna dengan erat agar tidak berteriak memanggil Papah tirinya. Fahira kembali melepas dan bicara dengan putri semata wayangnya itu.

"Ssttt... Diam sayang, jangan teriak ya.."

Yumna mengangguk dan kembali melihat Arka dari kejauhan. Fahira penasaran, dia terus menatap Arka masih dengan langkah lebarnya menghampiri Kiara yang sedang duduk mesra disana.

"Kiara !" pekik Arka.

Kiara yang melihat Arka ada disana terjungkat kaget berdiri menatapnya dan bergantian menatap kekasihnya yang masih duduk menatap Arka dan Kiara.

"Arka, kau.. Kau sedang apa disini ?"

Kiara begitu gugupnya tersenyum masam karena ketahuan dirinya ada main dengan pria lain ditaman itu.

"Harusnya aku yang bertanya, sedang apa kau disini dengan dia ! Hah !" Arka berteriak hingga menjadi pusat perhatian.

"Aku.. Em aku.. Arka plis jangan begini, aku dengan .."

"Haaah.. Pergilah kau bersamanya ! Dan mulai saat ini juga kita putus !"

Arka berbalik meninggalkan Kiara disana dengan kekasihnya. Sedangkan Kiara yang akan mengejar Arka, lengannya ditahan oleh pria tersebut karena ingin meminta penjelasan siapa Arka sebenarnya.

"Siapa dia ?" tanya Pria itu.

"Dia, ah dia mantan kekasihku.." sahut Kiara masih gugup.

"Katakan dengan jujur Kiara, siapa dia ?" tanya lagi Pria tersebut.

"Sebenarnya dia kekasihku, tapi.. Tapi dia menikahi wanita lain, saat aku akan pergi meninggalkannya, dia masih saja mengejarku dengan alasan dia masih mencintaiku. Dan akhirnya aku bertemu denganmu, aku ingin pergi meninggalkannya. Karena dia sudah menikah."

Pria itu percaya dengan penjelasan Kiara, dia menatap wajah Kiara dan menghembuskan nafasnya kasar.

"Baiklah, apa kau masih mencintainya ?" tanya Pria itu lagi.

"Nggak, aku sudah nggak lagi cinta sama dia. Aku ingin menikah dengan pria yang masih lajang, bukan dengan pria beristri.." sahut Kiara memasang wajah sedihnya.

"Oke baiklah, kalau begitu jangan ladeni dia lagi. Ya sudah kita pulang saja, rasanya sudah tidak nyaman disini."

Kiara menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti langkah kekasihnya disamping kirinya. Sedangkan Fahira sudah pulang lebih dulu setelah mendengar Arka mengucapkan kata putus pada Kiara di taman.

*

Fahira baru saja selesai mandi, dia mandi setelah membersihkan taman di belakang rumah. Karena Yumna mandi di dalam kamar yang bersama Fahira, akhirnya Fahira mandi di kamar mandi dekat ruang keluarga.

Baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan handuk dan menggosok rambutnya yang basah, Arka datang tanpa mengetuk pintunya lebih dulu. Dia terdiam menatap Fahira yang hanya menggunakan handuk se dada dan pahanya terpampang jelas, membuat Arka menelan ludahnya kasar.

"Mas, kau sudah pulang.."

Lamunan Arka buyar saat Fahira menyapanya masih menggunakan handuk. Dia menetralkan wajahnya yang terkejut, lalu menyahut pertanyaan Fahira.

"Hem.." balas Arka singkat.

Arka berjalan melangkah menuju kamarnya, dia lalu menutup pintunya dengan kasar hingga Fahira mengerutkan keningnya merasa heran.

"Huufftt.. Tiap hari muka nya cemberuuutt terus, nggak ada senyum-senyum nya.."

Fahira bergumam berjalan masuk ke kamarnya untuk mengganti bajunya. Selesai mengganti baju, Fahira memasak untuk makan malam Yumna dan dirinya saja.

Selesai masak, Fahira menyiapkannya di meja makan. Saat akan memanggil Yumna di ruang tv, Fahira melihat Arka sudah kembali bersiap seperti biasa nya. Fahira hanya menatapnya sekilas, dan menggandeng Yumna untuk makan bersama dimeja makan.

Arka yang di cueki oleh Fahira terus meliriknya, seperti biasanya saat akan pergi Fahira selalu menanyakannya, kali ini tidak Fahira lakukan. Bagi Fahira, sekarang tidak akan memperdulikan suaminya itu mau makan atau tidak, mau pulang atau tidak, dirinya sudah tidak peduli lagi. Demi kewarasan jiwanya.

"Ehem.."

Arka sengaja berdehem untuk memberitahukan bahwa dirinya akan pergi malam ini. Namun Fahira tetap fokus menyuapi Yumna di meja makan tanpa meliriknya sekalipun.

Hal itu membuat Arka kesal dibuatnya. Arka yang tak melihat Fahira bertanya dirinya mau kemana, akhirnya melangkah pergi. Sepanjang perjalanannya di dalam mobil, Arka terus gelisah mengingat Fahira yang hanya menggunakan handuk, dan gelisah saat mengingat Fahira tak memperdulikan dirinya lagi.

*

Jam satu malam, Arka kembali mabuk saat pulang kerumahnya. Dia kembali di dampingi seorang wanita entah itu siapa yang pasti bukan Kiara.

Wanita itu mengetuk pintunya berkali-kali agar ada yang membuka nya. Setelah cukup lama pintu itu terbuka, terlihat Arka yang sudah sempoyongan berdiri di depan pintu membuat Fahira mengerutkan keningnya.

Fahira menyuruh wanita itu membawanya masuk ke dalam, dia memberitahukan kamar Arka yang ada disebelahnya. Setelah Arka dibantu berbaring oleh wanita tersebut, dia menunggu di luar kamarnya.

"Ini kunci mobilnya mba, saya permisi dulu.." ucap wanita tersebut yang Fahira tidak kenal.

"Apa kau kekasihnya ?"

Langkah wanita itu terhenti setelah mendengar pertanyaan dari Fahira. Dia berbalik menoleh menatap Fahira tersenyum dan menjawab pertanyaannya.

"Bukan, saya hanya teman tidurnya saja di Club X.."

Fahira terdiam mendengar jawaban dari wanita itu, dia tak tahu lagi harus bertanya apa. Setelah tak ada lagi pertanyaan dari Fahira, wanita tersebut kembali pamit pergi menggunakam taxi. Fahira lalu menutup kembali pintu rumahnya setelah melihat kepergian wanita itu dan tak lupa menguncinya.

Dia menatap Arka di depan pintu kamarnya yang sudah berbaring masih menggunakan baju yang ia pakai saat pergi tadi dengan sepatunya. Fahira membiarkannya, lalu kembali masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat.

Fahira duduk termenung di sisi kasurnya, dia mengusap kedua lengannya lalu menghembuskan nafasnya kasar.

"Kuatkan aku ya Allah, buatlah aku terbiasa dengan keadaan seperti ini bersamanya."

Fahira bergumam bicara sendiri lalu kembali berbaring di sebelah Yumna dan menutup matanya untuk kembali tidur.

...----------------...

Bersambung...