NovelToon NovelToon
Nikah Muda

Nikah Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asni J Kasim

Mohon untuk tidak membaca novel ini saat bulan puasa, terutama disiang hari. Malam hari, silahkan mampir jika berkenan.

Season1

Nadira Safitri Kasim. Siswi Kelas XII yang terjebak pernikahan dini. Pertemuan yang tak disengaja dan faktor ekonomi sehingga ia harus menikah di usia yang terbilang muda. Namun pernikahan itu hanyalah sebatas kontrak, yang di mana ia akan menyandang status janda apabila kekasih suaminya telah kembali. Saat kekasih suaminya telah kembali, Nadira sudah terlanjur jatuh cinta pada suaminya.

Apakah Nadira akan menjadi janda di usia mudahnya?
Apakah mereka akan hidup bersama?

Season 2

Tidak semua orang memiliki kepintaran atau pemahaman yang cepat, dan hal itu terjadi pada Marsya. Marsya selalu dikatai bodoh oleh teman dan guru-gurunya.

Deva, saudara kembar Marsya meminta ayah dan ibunya untuk membawa Marsya ke Jerman. Seminggu sebelum kepergian Marsya, Marsya mendapat masalah hingga membuatnya terjebak dalam pernikahan dini.

Mari simak ceritnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Tanpa Cinta. Episode. 13

Rian yang awalnya sudah berjanji pada dirinya untuk tidak kembali lagi pada Kaira malah kembali menaruh belas kasih pada wanita yang pernah singga dalam hatinya.

"Kamu siapa?" tanya Nadira saat pintu terbuka.

"A-ku..." ucapan Kaira terpotong.

"Dia Kaira, wanita yang pernah aku ceritakan padamu" jelas Rian.

Nadira tak tahu, haruskah ia bahagia karena Kaira telah kembali atau ia harus bersedih karena akan menjadi janda di usia pernikahan nya yang belum cukup sebulan.

"Kaira kenalin dia Nadira wanita yang aku nikahi" kata Rian memperkenalkan Nadira pada Kaira.

"Kaira" kata Kaira sambil mengulurkan tangannya pada Nadira yang dibalas uluran tangan oleh Nadira.

"Nadira" balas Nadira tersenyum.

"Aku naik ke atas dulu ya Kak" pamit Nadira kemudian pergi meninggalkan Rian dan Kaira. Sepanjang langkah kakinya menaiki anak tangga, Nadira terus memikirkan Kaira dan Rian.

Nadira membuka pintu kamarnya lalu masuk dan menguncinya dari dalam. Kemudian meletakan tasnya di atas tempat tidur lalu bergegas mengganti pakaiannya. Setelah selesai, Nadira kembali duduk di bibir ranjang. Ingin sekali ia menangis, namun apa yang harus tangisi. Tidak ada yang bisa ia jadikan alasan untuk menangis. Nadira menguatkan hatinya, ia membuat dirinya refleks seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

"Daripada aku di kamar sendirian mending aku gabung dengan mereka" batin Nadira. Lalu keluar menuruni anak tangga menghampiri Kaira dan Rian yang ada di ruang keluarga.

"Lagi apa Kak Kaira?" tanya Nadira mengambil tempat disamping Kaira.

"Lagi nonton. Apa kamu juga hoby nonton?" tanya Kaira.

"Pastinya kakak" balas Nadira tersenyum.

"Jangan tanyakan padanya. Dia lebih parah darimu" timpal Rian.

"Kakak sok tahu" celetuk Nadira.

"Memang itu kenyataanya. Kamu nonton sampai lupa tugasmu dan tertidur sebelum menyelesaikannya" jelas Rian tersenyum.

Nadira terkekeh mendengarnya. Ia kembali mengingat kejadian itu. Saat di mana dia ketiduran dan Rian yang harus menyelesaikan tugas sekolahnya.

"Apa mereka sudah sejauh itu. Apa Rian akan melupakan aku dan tidak akan meninggalkan Nadira?" batin Kaira.

"Apa kamu sudah makan, Nadira?" tanya Kaira.

"Belum tapi aku belum lapar" balas Nadira menatap senyum Kaira.

"Kak, boleh aku menganggap kakak sebagai kakakku?" tanya Nadira menatap sayu Kaira.

"Boleh, kamu boleh menganggapku sebagai kakak kamu" balas Kaira tersenyum.

"Ayo makan. Aku sudah menyiapkan makanan untuk kita" ajak Kaira.

"Ayo" balas Nadira tersenyum bahagia.

Kaira, Nadira dan Rian bergegas ke meja makan. Kaira duduk berhadapan dengan Rian sedangkan Nadira duduk di samping Rian. Kaira mengambilkan makanan untuk Rian lalu mengambil makanan untuk dirinya.

Nadira melirik Rian yang terus memandangi Kaira. "Aku yakin. Kak Rian sangat menyayangi Kak Kaira" batin Nadira.

"Kak, di mana orang tua kakak?" tanya Nadira saat mereka sedang makan.

Kaira terdiam. Matanya mulai berkaca-kaca. "Ibuku sudah meninggal dunia" balas Kaira kemudian pergi meninggalkan Rian dan Nadira di meja makan.

Rian menatap tajam Nadira. Membuat Nadira takut hingga menunduk. "Apa kamu bisa menjaga mulutmu!!!" bentak Rian.

"Maafkan aku Kak. Aku tidak tahu jika orang tua Kak Kaira telah meninggal" kata Nadira membela diri. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Kamu berani melawanku!!" hardik Rian.

Nadira beranjak dari kursi lalu lari ke kamarnya. Kemudian menguncinya dari dalam. Ingatan tentang kejahatan ayahnya kembali hadir diingatannya. Di dalam kamar, Nadira menangis sesegukan. Apa yang salah dengan pertanyaannya, dia sendiri pun tak tahu.

Di kamar lain. Rian menghampiri Kaira. "Maafkan Nadira. Dia tidak tahu apa-apa" kata Rian.

Kaira memeluk Rian. "Aku tidak marah Honey tapi aku rindu Ibu" ujar Kaira sesegukan.

Di waktu bersamaan, Nadira menyaksikan keduanya berpelukan. Dengan segera ia turun ke lantai satu mengambil air es di dalam kulkas dan membawanya ke dalam kamar. Matanya terasa berat ia pun tertidur di atas sofa yang ada di dalam kamarnya.

--------

Pukul 19:02 PM

Rian berulang kali mengetuk pintu kamar Nadira namun tidak ada sahutan dari dalam. Rian pun mengurungkan niatnya untuk mengajak Nadira makan di luar bersama Kaira.

"Ayo Kaira" panggil Rian.

"Mana Nadira?" tanya Kaira.

"Dia masih tidur" jawab Rian santai.

Rian dan Kaira keluar dari rumah lalu masuk ke dalam mobil. Mobil perlahan bergerak menjauh dari pekarangan rumah unik. Dalam perjalanan, keduanya saling melempar senyum.

Nadira terbangun. Lalu menggeser selimut yang menutupi tubuhnya. Kemudian keluar dari kamar mencari Kaira dan Rian. "Kak Kaira, Kak Rian!" panggil Nadira.

Nadira berlari ke dalam kamarnya. Lalu menguncinya dari dalam. Kemudian naik di atas ranjang dan masuk ke dalam selimut. Tangis pun kembali terdengar dan rasa takut kembali menghampiri Nadira.

"Aku kangen Ibu. Bagaimana keadaan Ibu sekarang" ungkap Nadira sesegukan sembari memandangi foto ibunya di layar ponsel miliknya. Mata Nadira mulai sebam dan berat, ia pun kembali tidur dengan perut yang belum tersentuh makanan.

Pukul 22:01 PM

Rian dan Kaira telah sampai di rumah. Keduanya keluar dari mobil melangkah masuk ke dalam rumah. Baik Rian maupun Kaira, keduanya saling melempar senyum satu sama lain.

"Sekarang kamu istrahat. Besok kamu ikut aku ke kantor. Aku kembali ke kamarku dulu" kata Rian lalu masuk ke kamarnya.

Kaira tersenyum melihat Rian yang kembali perhatian padanya. "Aku akan merebutmu kembali" batin Kaira menatap Rian masuk ke dalam kamarnya.

Di dalam kamar, Rian duduk di tepi ranjang. "Sepertinya sikapku sangat berlebihan. Apa Nadira sudah tidur" guman Rian.

Rian merebahkan tubuhnya di tempat tidur lalu memejamkam mata. Sudah satu jam Rian memejamkan mata namun pikirannya masih tertuju pada Nadira. Rian beranjak dari tempat tidur lalu mengambil kunci cadangan kemudian keluar dari kamar menuju kamar Nadira.

Cek-lek (Pintu terbuka lebar)

Rian masuk dan kembali menguncinya. Kemudian menghampiri Nadira yang sejak tadi tertidur. Lalu menatap wajah Nadira yang terlihat sebam.

"Apa ucapanku tadi berlebihan. Kenapa kamu menangis sampai matamu seperti ini. Maafkan aku" gumam Rian lalu mencium kening Nadira kemudian merebahkan tubuhnya di samping Nadira.

Nadira merasa ada seseorang di sampingnya. Ia pun menoleh menatap wajah yang kini terlelap. Perlahan seulas senyum terlihat di wajahnya. "Mungkin malam ini adalah malam terakhirku menjadi istri Kak Rian. Kak Kaira sudah kembali dan sesuai perjanjian, Kak Rian akan meninggalkanku setelah Kak Kaira kembali"

Nadira menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan lalu tidur di lengan suaminya. "Aku akan tidur di lengan kakak. Untuk pertama dan terakhir kalinya. Besok kita tidak akan bersama lagi. Aku harap kakak bahagia bersama Kak Kaira" batin Nadira lalu memejamkan mata.

.

.

.

.

.

Bersambung.

1
di wish
lama2 jengkelin Nadira...perasaan org hami gak gitu amat
amalia gati subagio
sejak awal sepakat di jdkan lacur, ningkat dikit jd jalang, mentereng jg kan.... upik abu mode on sinderela sindrom akut?! taqdir opo pilihan?! #poor taqdir #RIP akal budi #lacur pilihan pematre
amalia gati subagio
upik abu ngacir berjudi dgn keberuntungan, demi the one end only....or dadi selir jg gpp hm......
Masita Fangky
🥰🥰
Yen
rian msh hidup
Bunda Clara Azka
cerai sjaaaa nnt sm ansel, nnt nikah sm marsel 😘😘
Margaretha Sukmawati
nadira rubah sifat lo jgn kekanakan. makin lama makin lebay
Margaretha Sukmawati
ga suka dgn sifat nadira terlalu lebay
Dzeint Aufa
👍
Asni J Kasim: Terima kasih, Kak. Mampir juga di novel baruku ya. Judulnya "Suami Pengganti"

Terima kasih 😁
total 1 replies
Marsudi
lanjut
bunda Akram/Aqilah
cerita'nya bagus banget tp pas trahir malah bikin patah semangat.pling tdk suka baca novel klo pemerang utamanya meninggal.
Asni J Kasim: Tetap semangat, Kak. Itu nggak meninggal benaran kok 🤣🤣
Asni J Kasim: Tetap semangat, Kak. Itu nggak meninggal benaran kok 🤣🤣
total 2 replies
Nur Adam
lnjyt smgt untuk krya mu cerita bgs
zvallen_24
novelnya bagus banget 😁👍
Ita Imus
sukaaa
Suriyani Karim
kaira kaira jahat ya
mine
"CANTIK JUGA"

Modus Lu Yan
Momsyrifah Aini
flashback donk Thor pas Rian meninggalnya gimna masak gak ada cerita lengkapnya boro" ke 3hari setelahnya jadi pas gak tau dech matinya gosong atau gimna....gitu
GelsanuSahra: Rekomendasi Novel untukmu, Dia Istri Dalam Mimpi
total 1 replies
sinche chandra
Kayaknya haikal yg hamili Karina
qtine
laki laki bodoh....kesel aku
qtine
asyiiiikkkk jd nikah beneran ya tanpa kontrakkkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!