NovelToon NovelToon
Pesona Ayah Mertua

Pesona Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Beda Usia / Romansa
Popularitas:34.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: lena linol

Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?

Ikuti terus kisahnya, ya!

follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuduhan Gery

Dante melajukan mobilnya dengan cepatan sedang. Di dalam mobil tersebut hanya terjadi keheningan. Baik Dante atau pun Hana saling diam. Hana sibuk dengan segala pemikirannya, sedangkan Dante fokus menyetir.

"Kamu ingin makan sesuatu?" tanya Dante memecah keheningan di dalam mobil tersebut.

"Hem?" Hana menoleh, menatap Ayah mertuanya. "Daddy lapar?"

"Ya, kita 'kan belum sarapan tadi pagi. Indonesian food saja," ucap Dante, membelokkan mobilnya ke restoran padang.

Dante dan Hana keluar dari mobil bersamaan, memasuki restoran tersebut lau memesan menu sarapan mereka.

"Makan yang banyak. Bukankah bersedih dan menangis memerlukan banyak tenaga," ucap Dante sekaligus menyindir menantunya.

"Ya, Daddy benar. Semuanya membutuhkan tenaga. Bahkan bersabar pun harus mengerahkan seluruh tenagaku," jawab Hana dengan nada lirih.

Sebenarnya tidak nafsu melihat menu makanan yang sudah tersaji di atas meja, tepat di hadapannya. Namun, ia butuh tenaga banyak untuk menghadapi Gery nantinya.

Dante menepuk pucuk kepala Hana berulang kali. "Lupakan sejenak masalahmu, sekarang makan dan isi perutmu sampai kenyang." Dante berkata lembut seraya menatap menantunya yang terlihat sendu.

Hana menarik tangan Dante dalam genggamannya. "Daddy jangan terlalu baik kepadaku,' ucap Hana dengan perasaan yang tidak menentu.

Sebuah perasaan yang salah menurutnya, tidak seharusnya perasaan itu hadir di dalam hatinya.

Dante menarik tangannya yang di genggam oleh Hana. "Lalu aku harus bersikap bagaimana? Apakah aku harus bersikap kejam kepadamu, sama seperti Gery?" tanya Dante, mulai memakan sarapannya, tanpa memedulikan Hana yang terus menatapnya.

Bukan seperti itu. Aku hanya takut kebaikan Daddy membuat hatiku semakin merasa nyaman, dan pada akhirnya aku sendiri yang tersakiti dengan perasaan ini. Hana berkata di dalam hati.

Selesai sarapan bersama. Dante dan Hana melanjutkan perjalanannya lagi.

"Hana, aku mengambil alih perusahaan Gery. Jadi mulai saat ini aku yang akan menjadi pemimpin di perusahaan itu. Selama ini aku tidak mengontrol perusahaan Gery, jadi aku tidak mengetahui dengan segala hal yang sudah di lakukan olehnya. Maaf, Hana, aku sebagai orang tua lalai dengan tanggung jawabku, hingga pada akhirnya kamu menjadi korbannya. Aku menyesalinya dan aku minta maaf kepadamu atas perlakuan Gery selama ini." Akhirnya kalimat yang selama ini ia tahan keluar meluncur dengan mudah dari bibir Dante.

Hana menoleh, menyimak dengan baik semua perkataan ayah mertuanya. "Mungkin sudah menjadi takdirku," ucap Hana dengan pelan, memalingkan wajahnya, menatap jalanan kota yang terlihat ramai pada pagi hari itu.

Hening lagi. Dante dan Hana saling diam hingga tidak terasa mereka sudah sampai di tempat tujuan.

"Oh, ini adalah biang keladinya!!" Gery menyambut kedatangan Ayah dan istrinya dengan kemarahan.

"Apa maksudmu?" Hana bertanya dengan raut wajah bingung.

"Gery!" bentak Dante.

"Oh, kalian sudah sekongkol ya?! Apakah Daddy sudah mencicipi tubuhnya, sehingga daddy begitu takhluk kepadanya?!" Gery berkata dengan berapi-api.

Hati Hana mencelos mendengarnya, terasa sangat sakit bagaikan di sayat dengan ribuan belati. Serendah dan semurahan itukah dirinya di mata suaminya sendiri?

"Shut up!!" Dante membentak Gery kuat, kedua matanya melotot lebar, menandakan jika dirinya sangat emosi dengan perkataan putranya.

"See ... Bahkan Daddy sangat membelanya dari pada aku, putramu sendiri!" Gery seolah menantang ayahnya sendiri, mengibarkan bendera perang.

Dante mengepalkan kedua tangannya erat, dan menggertakkan rahangnya dengan kuat.

Sedangkan Gery menatap ayah dan istrinya dengan sengit dan penuh emosi.

***

Jangan lupa dukunagannya, like, vote, dan komentarnya.

1
Indryawati Indry
Luar biasa
Heni Nurhaeni
bapanya geri umur 40 tahun trus s geri umurnya 22 tahun thoorr apa ga salah nulis
Sri Yuni: kan sdh dijelaskan di atas klo daddy Dante menikah umur 17 th
total 1 replies
Amanah Sutrisno
Luar biasa
Jihan Hwang
thor bagus bgt ceritanya...
btw mampir juga ya dikaryaku jika berkenan/Pray/
anonim
Hana sebal sama Gery ntar anakmu malah bisa seperti Gery lho
anonim
anak dan daddy pada mau punya anak wkwkwk
anonim
contoh daddymu Gery...dia bukan daddy kandungmu aja begitu bertanggungjawabnya sama dirimu.
Mommymu itu yang tidak tahu diri jangan di tiru.
anonim
rasain menikmati penderitaanmu Gery.
jangan cuma enaknya aja yang kau nikmati.
Hyuna❤️Aditya
haaaahhaaaaa-aaaaaaaahhhhh
Jeissi
walau bagaimana pun hanna itu tetap majikan kamu bi.
anonim
Gery ini nanti bertanggung jawab tidak ketika si Alle hamil
anonim
iya jelas kamu bakal punya adik, Gery....mau tidak mau harus kau terima
anonim
yang penting restu mama
anonim
bersyukur mamanya merestui kepergian Hana.
papanya gak penting beeuuuhhh
anonim
naaaaahh pinter kau Hana naik taxi lebih baik dari pada semobil dg Gery
anonim
melihat belalai Dante ngeri sebelum bertempur ya Hana...wkwkwk
anonim
terima nasibmu Gery....jadi duda kau kini.
Istrimu kau sia2kan dengan berbagai tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Daddymu dapat janda yang masih tersegel wkwkwk
anonim
iya daddy benar batinmu bahwa Hana belum pernah disentuh Gery si keparat itu ..
anonim
bakal nyesel kau Gery diceraikan Hana
anonim
mommy nya Gery kemana yaa....??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!