NovelToon NovelToon
My Posesif Brother

My Posesif Brother

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi / Trauma masa lalu
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Asmawi97

"Aletha jangan pulang terlambat!"

"Aletha jangan berteman dengan dia, dia tidak baik!"


"ALETHA!"


"KAKAK! Tolong berhenti mengatur hidupku, hidupku ya hidupku. Tolong jangan terus mengaturnya seolah kau pemilik hidup ku. Aku lelah."

Naraya Aletha, si adik yang sudah lelah dengan sikap berlebihan kakak tiri nya.

Galang Dwi Ravindra, sang kakak yang begitu membutuhkan adiknya. Dan tidak ingin sang adik berpaling darinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asmawi97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

.

.

"Siapa dia? Orang yang baru saja mengobrol dengan mu?!" Galang bertanya dengan begitu tegas saat sudah berada didalam mobil.

"dia guru ku Kakak." jawab Naraya pelan, dia tau Galang tidak menyukai Pak Davin, terlihat dari tatapan nya Kak Galang.

"Guru? Mana ada guru yang seperti itu! Jauhi dia!" seru Galang tidak suka melihat kedekatan Naraya dengan guru tersebut.

Naraya merengut dan memandang Kakak nya itu kesal. "Ah kenapa~? Mana mungkin aku menjauhi guru ku sendiri Kakak..."

Galang langsung memandang tajam adiknya. "Jauhi atau Kakak yang buat dia tidak bisa bekerja lagi sebagai guru!"

Naraya merengut sambil menghela napas nya kesal. Dia ingin membantah tapi takut Pak Davin yang nantinya menjadi sasaran kemarahan Kakak nya. Jadi pada akhirnya dia mencoba pasrah dan meng iyakan perintah kakaknya itu.

"Baiklah~"

.

.

"Masuk kamar sana." perintah Galang saat sudah berada di halaman rumah Ravindra.

"Baiklah. Kakak kembali saja ke kantor." Naraya membalas dengan malas agar Kakak nya itu cepat cepat pergi ke kantor.

"Masuk kamar. Dan jangan pergi kemana-mana. Istirahat saja." ucap Galang lagi, dia akan memastikan adiknya itu benar-benar memasuki kamarnya.

"Aku mengerti~!" seru Naraya kesal, pasalnya Galang terus mengucapkan hal yang sama.

Galang mendelik saat adiknya itu terlihat jengkel, Naraya sepertinya banyak berubah akhir-akhir ini. Pasti karena orang yang Naraya panggil saem itu. Orang itu pasti mengajarkan hal yang tidak baik untuk adiknya, Galang harus memastikan Naraya menjauhi gurunya tersebut.

"Naraya! Sikap mu terlihat jengkel, marah karena waktu mainnya tidak lama?" Galang bertanya setelah melihat wajah masam Naraya.

"Tentu saja marah. Kakak selalu membatasi ku! Padahal aku bukan gadis nakal yang merokok atau lebih buruk dari itu. Tapi Kakak banyak memberikan batasan untuk ku!" Naraya pada akhirnya meluapkan kekesalan nya selama ini. Dia sudah jengah dengan sikap Galang yang selalu berlebihan padanya.

"Naraya, sejak kapan kau berani membantah Kakak mu? Sejak kapan kau berani mengeluh tentang peraturan yang Kakak buat untuk mu..? Kau mulai membangkang Naraya!" mata Galang nampak menggelap melihat perlawanan Naraya untuk pertama kalinya. Biasanya Naraya hanya akan menuruti nya.

"Aku bukan nya membangkang Kakak! Aku hanya menjelaskan bahwa aku bukan lagi anak kecil, yang harus selalu Kakak atur, dan jaga begitu ketat! Kakak terlalu berlebihan dengan apapun yang berkaitan dengan ku!" Naraya terengah setelah menyampaikan kekesalan nya terhadap kakaknya ini. Dia agak takut, namun ingin Galang mengerti bahwa sikap nya selama ini benar-benar membuat nya tidak nyaman.

"Aku bukan anak kecil yang harus Kakak atur terus..."

"Kau benar-benar menjadi pembangkang Naraya!" Galang langsung menyeret Naraya setelah adiknya itu marah marah dan meluapkan kekesalan nya terhadap Galang. Galang merasa Naraya jadi tidak semenurut seperti dulu.

"Lepas! Aku tidak mau dikurung lagi! Lepaskan Kakak!" Galang tidak mendengarkan ringisan kesakitan adiknya, dia hanya terus menyeret Naraya menuju kamar anak tersebut. Meskipun Naraya melawan, Galang tidak gentar dia terus menyeret Naraya sampai tiba di kamar anak tersebut. Galang langsung melepaskan cengkraman nya saat sudah berada didalam kamar Naraya.

Naraya nampak kuyu karena menangis, dia takut tapi sesekali dia ingin menyuarakan kekesalan nya terhadap Galang. Naraya sejak dulu selalu menjadi adik yang penurut untuk kakaknya itu.

"Kenapa Kakak memperlakukan ku seperti ini?" Tanya Naraya sambil memandang Kak Galang yang nampak emosi hanya karena dia meluapkan kekesalan nya. Terkadang, Naraya merasa Galang itu bukanlah figur seorang kakak untuknya.

"Kakak melakukan semua ini demi kebaikan mu! Hanya Kakak! Hanya Kakak yang benar-benar menyayangimu! Hanya Kakak yang harusnya kau butuhkan! Bukan orang lain!"

Naraya menggeleng, menolak pernyataan Galang. Galang itu hanya menyiksa nya dengan mengatasnamakan melindungi. Nyatanya, Naraya banyak dibatasi sejak dulu.

"Kakak hanya menyiksa ku dengan sikap mu! Kakak membatasi ku! Apa aku benar-benar adikmu?!" Naraya menatap tanpa takut, ingin tau jawaban Galang. Apa selama ini Galang benar-benar menganggapnya sebagai seorang adik?

"Naraya! Bicara mu berlebihan! Kau adik ku! Dan selamanya begitu! Selama ini kau tidak pernah mengeluhkan tentang sikap Kakak! Kenapa sekarang kau mengeluh hah?! Apa karena orang yang tadi!"

Naraya menggeleng. "Tidak!"

"Kau bahkan berani berbicara dengan nada tinggi pada Kakak mu! Lebih baik kau home school saja Naraya...! Orang-orang diluar sana, memberikan banyak pengaruh buruk untukmu!"

Naraya membolakan kedua matanya mendengar penuturan Galang. Dia menggeleng dan langsung menggenggam tangan Galang, memohon.

"Tidak! Aku tidak mau home schooling Kakak! Aku mohon.. Jangan lakukan itu... Kakak ~"

Galang menghempaskan tangan Naraya. "Perbaiki sikap mu dan Kakak akan mempertimbangkan keputusan itu nanti!"

Galang langsung meninggalkan Naraya, mengunci pintu kamar adiknya itu dari luar agar Naraya tidak bisa keluyuran seenak nya. Naraya masih menangis sambil menjambak rambut nya sendiri setelah Galang meninggalkan nya dan mengunci ny lagi di dalam kamar. Benar-benar membuat frustrasi.

"Jika terus seperti ini, aku benar-benar bisa ikutan gila Mama...." Naraya terisak, begitu kesal dengan sikap kakak tiri nya itu.

.

.

Tbc

Ada yg nunggu?

Ayo koment nya..

1
nyonya
kaka gila ini mah
Mamimi Samejima
Penasaran banget sama kelanjutannya, update please! 😍
Shishio Makoto
Tidak sabar untuk kelanjutannya!
Asmawi97: Makasih dah jd komentar pertama ku.. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!