SEQUEL LENTERA DON GABRIEL EMERSON
Meskipun menikah atas dasar perjodohan, Zeda Humaira Emerson dan Arsyad Ibrahim menjalani pernikahan dengan cinta yang tulus.
Arsyad adalah seorang pria yang sholeh, pintar, dermawan, pendiri sekolah TK gratis, dan tentu Arsyad juga sangat tampan, tidak ada alasan bagi Aira untuk menolak perjodohan itu.
Cintanya pada Arsyad tumbuh semakin besar saat Arsyad tak mempermasalahkan Aira yang tak kunjung hamil setelah 5 tahun pernikahan mereka berjalan.
Namun, Aira tertampar sebuah kenyataan pahit saat ia menemukan fakta, bahwa sang suami telah menikah lagi dengan salah satu guru TK-nya, bahkan istri kedua suaminya itu kini tengah mengandung.
Sementara Arsyad, ia sangat mencintai Aira lebih dari apapun, Aira adalah wanita muslimah yang begitu taat pada agama, orang tua, dan suami. Namun, ia terpaksa menduakan Aira karena sebuah alasan yang tak bisa ia tolak.
Apakah karena Aira yang tak kunjung hamil?
Atau ada alasan yang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MC Zeda Humaira #11 - Cinta Yang Memegang Kendali
Arsyad tidak ingin menemui Anggun, apalagi ini hari pertama Via berada di rumahnya. Namun Arsyad juga merasa ia harus bertanggung jawab pada Anggun dan calon anak mereka, karena bagaimana pun juga, kini Anggun juga istrinya.
"Sayang...." Arsyad menghampiri Aira yang saat ini sedang memasak untuk makan malam bersama Via.
"Abi, pasti Abi sudah lapar karena mencium aroma masakan Ummi yang sangat enak, Via juga jadi lapar, padahal tadi kenyang," celoteh Via yang membuat Aira dan Arsyad tertawa kecil.
"Iya, Abi memang selalu lapar dengan masakan Ummi, tapi...." Arsyad melirik Aira. "Sayang, malam ini aku sepertinya aku tidak akan makan di rumah. Mungkin juga aku akan pulang terlambat, kamu tidur duluan dulu aja, ya. Jangan nunggu aku." Arsyad berkata dengan suara rendah, sangat berat hatinya meninggalkan Aira untuk Anggun, namun ini sudah kewajiban Arsyad.
"Iya, Mas. Nggak apa-apa, asal kamu makan malam tepat waktu, ya," jawab Aira yang membuat hati Arsyad seperti di remas. Begitu banyak cinta dan perhatian yang Aira berikan, tapi Arsyad justru membalasnya dengan berbagai kebohongan.
"Iya," lirih Arsyad, Aira mendekatkan pipinya ke Arsyad berfikir Arsyad akan mengecupnya di sana namun Arsyad justru menangkup pipi Aira dan mengecup keningnya dengan cukup lama, membuat hati Aira bergetar karena biasanya Arsyad hanya mengecup pipi atau pelipisnya.
"Aku pergi dulu," ucapnya dengan berat hati dan Aira hanya bisa mengangguk.
Aira pun melanjutkan acara masaknya dengan di bantu Via, membuat Aira sangat gembira.
Namun tak lama kemudian ibu mertuanya datang dan memberi tahu dia juga tidak akan malam di rumah karena dia di undang ke acara oleh temannya. Aira tak bertanya teman yang mana atau acara apa, ia hanya mempersilahkan ibunya dan tak lupa memintanya hati-hati di jalan.
"Karena tidak ada yang makan di rumah, Ummi rasa kita masak sedikit aja, Via mau makan apa?" Tanya Aira pada Via.
"Apa saja, Ummi," jawab Via malu-malu.
"Jangan malu, Sayang. Sekarang Via 'kan anaknya Ummi, jadi kalau Via ingin sesuatu, minta saja sama Ummi, Abi atau Nenek. Kami semua sekarang keluarga Via."
"Boleh minta sesuatu, Ummi?" Tanya Via dan Aira mengangguk yang langsung membuat mata Via berbinar. "Via ingin makan ayam bakar, Ummi. Seperti yang dulu pernah Ummi bawakan ke panti," ujar Via semangat.
"Oh, ayam bakar itu Ummi bawa di restaurant."
"Apa kita bisa makan di restaurant?" Tanya Via.
"Kita pesan saja, nanti makanannya di antar ke sini."
"Wah, asyik...." Via melompat sambil bertepuk tangan.
"Kalau begitu, kita nggak jadi masak malam ini. Sambil menunggu makanan datang, kita belajar ngaji, Yuk! Ummi lihat Via belum lancar ngajinya."
"Baik, Ummi. Via akan lebih giat lagi belajar ngajinya, biar Ummi dan bahagia."
***
"Aku fikir mama akan di rumah malam ini karena tadi seharian sudah di rumah Anggun," ujar Arsyad sembari turun dari mobilnya, kini ia dan Ummi Ridha sudah sampai di rumah Anggun.
Sebuah perumahan elit yang hanya di huni orang-orang kaya.
"Mama lagi bahagia karena Anggun hamil, jadi Mama mau bersama Anggun terus rasanya," jawab Ummi Ridha, Arsyad enggan menanggapi dan saat ia hendak mengetuk pintu rumah Anggun, pintu justru terbuka dan Anggun langsung berhambur ke pelukan Arsyad yang membuat Arsyad terkejut, bahkan secara spontan ia mendorong Anggun.
Anggun tercengang, hatinya seperti teriris namun ia tetap berusaha menampilkan senyum seolah tak ada apa-apa.
"Ma-maaf, aku nggak sengaja," ucap Arsyad.
"Nggak apa-apa, Mas. Kamu pasti kaget aku langsung peluk begitu, soalnya aku kangen banget sama kamu," kata Anggun. Ia menarik tangan Arsyad dan membawanya masuk.
"Karena malam ini kamu mau menginap disini, aku sudah masakin makanan kesukaan kamu, gulai sapi," kata Anggun antusias. Arsyad hanya menanggapinya dengan senyum hambar.
"Syad, akhirnya kamu pulang juga," seru pak Ardi yang merupakan ayah mertua Arsyad.
"Iya," jawab Arsyad lirih.
pak Ardi dan Bu Husna menyambut Arsyad dan Ummi Ridha dengan hangat, mereka semua mulai berceloteh ria sambil menikmati makan malam, sementara Arsyad hanya diam mengabaikan mereka semua. Bahkan, gulai sapi yang memang salah satu makanan favoritnya tak cukup membuatnya berselera makan.
"Kamu nggak suka?" Tanya Anggun yang melihat Arsyad hanya makan sedikit.
"Aku kenyang," jawab Arsyad kemudian ia beranjak dari kursinya. "Aku ke kamar duluan, permisi." saat Arsyad pergi ke kamarnya, Anggun pun langsung mengekorinya.
Dan sesampainya di kamar, Anggun langsung memeluk Arsyad dari belakang. "Mas, tolong, kasih aku sedikit lebih banyak waktu, aku butuh kamu," rengek Anggun.
Arsyad melepaskan tangan Anggun yang melingkar di perutnya. "Akan aku usahakan," jawab Arsyad. "Dan sekarang aku sangat lelah, aku ingin tidur," ucap Arsyad yang membuat raut wajah Anggun langsung tampak sedih.
"Kita sudah lama nggak bersama seperti ini, dan sekarang kamu... Mau tidur?" Tanya Anggun. "Okay, ayo kita tidur, aku juga lelah," ujar Anggun kemudian ia menarik Arsyad ke ranjang.
Arsyad dan Anggun tidur berdampingan.
Anggun menceritakan tentang masa depan impiannya dengan anaknya kelak, Arsyad hanya mendengarkan dalam diam, hingga perlahan suara Anggun terhenti, saat Arsyad menoleh, Anggun sudah tertidur.
Arsyad melirik jam dan ia terkejut karena jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Yang artinya, dia melamun sangat lama dan Arsyad tidak sadar akan hal itu.
Arsyad berusaha tidur tapi tak bisa, ia pun segera beranjak dari ranjang, mengambil kunci mobilnya dan pergi dari sana begitu saja.
Arsyad tahu, Anggun punya hak yang sama dengan Aira, atas waktu dan perhatiannya.
Namun Arsyad tak bisa mengendalikan diri, karena cintanya pada Aira yang memegang kendali.
...----------------...
TBC...