NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Dosen Killer

Istri Rahasia Dosen Killer

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Nikahmuda / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:25.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati mengejar nilai A, Nadine Halwatunissa nekat mendatangi kediaman dosennya. Sama sekali tidak dia duga jika malam itu akan menjadi awal dari segala malapetaka dalam hidupnya.

Cita-cita yang telah dia tata dan janjikan pada orang tuanya terancam patah. Alih-alih mendapatkan nilai A, Nadin harus menjadi menjadi istri rahasia dosen killer yang telah merenggut kesuciannya secara paksa, Zain Abraham.

......

"Hamil atau tidak hamil, kamu tetap tanggung jawabku, Nadin." - Zain Abraham

----

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 - Bukti

"Memalukan, mau taro dimana mukaku."

Hingga keesokan hari, Nadin masih malu, tepatnya semakin malu. Entah bagaimana dia bersembunyi, penjelasan Zain semalam membuatnya seperti dilucuti. Sungguh menyesal dia turun semalam, andai saja menuruti perintah sang suami untuk tetap di kamar, mungkin keadaannya tidak begini.

Nadin mencoba untuk bersikap santai, sebagaimana kata Zain, salah-satu yang bisa dia lakukan di hadapan mertua dan kakak iparnya hanyalah pura-pura tidak tahu. Dengan begitu, maka rasa malu Nadin tidak akan terlalu besar dan kentara.

Dia sudah lakukan, kini mereka dipertemukan di ruang makan. Namun, tetap saja dia tidak bisa sesantai Zain, tangannya gemetar bahkan sendoknya sampai terjatuh ke lantai.

"Jangan diambil, ganti yang baru saja." Baru saja hendak menunduk, Zain secepat mungkin mencegahnya.

Ya, Zain mencegah memang, tapi pria itu justru menggantikan Nadin untuk meraih sendok tersebut. Sialnya, dengan posisi itu membuat bekas gigitan di pundak Zain terlihat jelas hingga menjadi pusat perhatian detik itu juga.

"Ehem, kau pamer?"

Pria itu mengerutkan dahi, pertanyaan Zeshan cukup sulit dimengerti oleh otak Zain saat ini. "Pamer? Pamer apa?"

Tanpa menjawab, Zeshan hanya menepuk pungungnya hingga Zain ber-oh ria di sana. Baru dia pahami apa maksud Zeshan, sungguh dia baru sadar akan hal itu.

Bukan bermaksud pamer sebenarnya, tapi jika sendirian atau di rumah memang begitu kebiasaannya di akhir pekan. Pagi hari Zain akan mengisi waktu dengan olahraga, lari pagi jika tidak hujan atau semacamnya.

Setelah itu, dia tidak akan segera mandi, melainkan ke meja makan dengan hanya menggunakan kaos dalam tanpa berpikir bekas gigitan Nadin tadi malam akan megundang perhatian.

Tak hanya Zeshan, tapi ternyata kedua orang tuanya sadar akan hal itu. Seperti biasa, di balik mommy-nya yang senyam-senyum, ada Daddy-nya yang menatap dengan wajah datar dan tatapan super tajam.

Pendapat mereka berbeda, mungkin bagi Mommy Amara gigitan itu adalah bukti jika hubungan mereka kian manis. Sementara Daddy Syakil jelas saja berpikir berbeda, bekas gigitan itu Syakil anggap sebagai bentuk pemberontakan Nadin lantaran Zain memaksa kala menuntut haknya.

"Apa masih ada bekasnya?" Tidak hanya mengajarkan jurus pura-pura lupa untuk Nadin, tapi dia juga menerapkannya tentu saja. Tadi pagi Zain sendiri yang memastikan, dia juga tergelak melihat bekas gigitan sang istri, tapi kini dia juga yang bertanya dengan wajah sok bingungnya.

Zeshan yang paham dengan gelagatnya juga turut mendukung usaha pria itu. "Hm, sangat-sangat membekas ... pasti adik ipar gigitnya pakai tenaga dalam."

Sejak tadi Nadin sudah serba salah, begitu mendengar ucapan Zeshan seketika dia terbatuk. Sang suami yang mengerti akan kegugupannya segera menyodorkan air minum dan mengusap pundak sang istri.

Bibirnya sudah gatal untuk bicara, tapi Zain menunggu sang istri tenang lebih dulu. Tanpa perlu dijelaskan, dia mengerti jika kini Nadin tertekan akibat ulah saudaranya. "Istriku ngigau semalam, jadi mungkin tidak sadar kalau menggigitku."

Pembelaan yang cukup masuk akal, akal orang, bukan asal Zeshan. Dia menatap Zain penuh selidik, sangat tidak dapat dipercaya. "Oh iya? Apa benar begitu, Nadin?"

"Iyakan saja, agar dia diam," bisik Zain mendekat, dia khawatir jika nantinya Nadin justru jujur apa penyebab utamanya.

Nadin yang kebetulan bingung hendak menjawab apa, merasa tak punya pilihan lain selain menuruti perintah sang suami. "Iya, Kak, sejak kecil aku memang punya kebiasaan seperti itu."

"Oh iya? Mimpi apa kalau kakak boleh tahu?" Seolah bertanya pada adik kecil, Zeshan bertanya seraya bertopang dagu.

.

.

Sungguh hal aneh yang tidak dapat diterima akal Zain. Sejak kapan pria itu bisa bersikap hangat? Padahal, selama ini dia ketahui jika Zeshan adalah pria irit bicara, kecuali pada pasien dan juga orang-orang terdekatnya.

Pada Nadin dia baru berkenalan tadi pagi, itu juga di meja makan dan dikenalkan oleh Mommy Amara. Siapa sangka, sikap hangat Zeshan membuat Nadin tidak begitu tertekan hingga bisa berpikir lebih tenang untuk menjawab pertanyaannya.

"Mimpi makan roti."

"Dengan selai di atasnya?" tanya Zeshan lagi, persis bertanya pada anak TK demi membuatnya nyaman sebagaimana perintah Daddy-nya.

Nadin menggeleng, senyumannya terbit hingga kedua mertuanya juga turut terbawa suasana. Sedikit pun Nadin tidak tahu bahwa Zeshan yang banyak tanya itu adalah misi dari Daddy Syakil sebagai upaya untuk membuat korban kebejjatan putranya tidak trauma atau semacamnya.

"Lalu apa?"

"Roti sobek dengan selai di dalamnya," jawab Nadin membenarkan, bohongnya justru berkelanjutan.

"Ah, aku kira roti dengan selai kacang dan taburan garam laut di atasnya." Pria itu tertawa sumbang, dia menatap Zain yang kini berhenti mengunyah seketika usai mendengar candaanya.

"Maksudmu? Apa hubungannya dengan garam laut?"

"Iya, bukankah keringatmu mengandung natirum klorida? Apalagi tadi malam kau habis dihajar Daddy, pasti lebih asin la_"

"Zeshan diam!! Menjijikkan sekali." Keringatnya yang dibahas, tapi dia sendiri yang mual hingga roti baru turun ke lambungnya seolah memaksa berontak untuk naik kembali.

Tidak hanya picky, Zain juga termasuk seseorang yang gampang jijik, bahkan tentang dirinya sendiri. Mungkin terkesan sederhana, tapi bagi Zain tidak. Sebuah candaan Zeshan ternyata berakhir serius, dia tak kuasa menahan diri hingga berlari ke kamar dan sarapannya benar-benar baru berkurang sedikit.

Melihatnya berlalu pergi, Nadin juga turut beranjak hingga menyisakan tiga orang itu di ruang makan. Tiga orang yang kini menghela napas panjang lantaran kekhawatiran mereka tidak terbukti setelahnya, Nadin tidak terlihat keberatan, bahkan dia sendiri yang berlari seakan benar-benar mengkhawatirkan Zain.

"Syukurlah, mereka baik-baik saja ... bekas gigitan itu sudah cukup jadi bukti, iya 'kan, Sayang?"

"Hm, semoga saja begitu," sahut Daddy Syakil kembali melanjutkan sarapan yang tadi sempat tertunda lantaran bahagia akan keadaan Nadin.

Lain halnya dengan Mommy Amara yang semudah itu menarik kesimpulan, Zeshan justru berpikir dengan segala pertimbangannya. "Wait, Mom ... tapi apa iya bekas gigitannya bisa dijadikan bukti bahwa mereka melakukannya?"

Amara mengangguk mantap, dia benar-benar yakin akan dugaannya kali ini "Menurut Mommy begitu, kenapa? Kamu ragu?"

"Iya, karena begini, bekas gigitannya dipunggung, bukan di dada atau lengan Zain ... Bagaimana bisa? Tidak, maksudku gaya apa yang mereka gunakan tadi malam?"

"Astaga anak ini, tidak perlu kau pikirkan juga bagian sananya, Zeshan!!" sentak Syakil seketika menghentikan pembicaraan konyol antara sang istri dan putranya kali ini. "Dasar gilla, kenapa dua-duanya begini semua?"

.

.

- To Be Continued -

1
Sulis Tyawati
sumpah thor aq suka bgt novel2 mu, keren2
Sulis Tyawati
good job Devanka,, hajar saja si Eshan
Sulis Tyawati
jodohmu itu nanti Devanka
Ana Riswana
sumpah susah move on dari kisan nadin & zain udah baca mungkin 10x lebih tetap ngga bosan ujung2Nya kembali baca ini lagi ini lagi 🤣
Istri Sah Dewangga ~: Sarangbeoo
total 1 replies
Sulis Tyawati
Allahuakbar Zainnn,,, nyawanya dah mau lepas aja, jd balik lagi begitu dgr suara Azka.. g punya tenaga jd bersemangat juga karena nama Azka. 😀😃aslinya moodbooster nya Zain si Azka bukan Nadin.. kocak😆😁😅
Sulis Tyawati
tuh kan g ada lagi yg percaya sama kamu Zain🤣😀😃... aq yg baca aja rada ragu sama kamu Zain. apa lagi Nadin sama Jihan
hahahahaahha,,, tpi keknya beneran liburan kali ya
Sulis Tyawati
hahahahahahaha,,,, aq dah duga sih, pasti awal2 ne liburan bakal tdk sesuai expektasi. g tau tr setelah dri ragunan k mana
Sulis Tyawati
sumpah thorrr aq ngakak mlm2 bacanya,,, somplak emang ne othort... eh maaf thor🙏
Sulis Tyawati
Zain pingsan aja tuh,,, apa prank
Sulis Tyawati
wahhh,,, firasat apa tuh thor
Sulis Tyawati
astaga ada gitu suami maling DONAT istri... hahaahhaa Zain kelakuanmu🤦‍♀️
Sulis Tyawati
astaghfirullah Zainn,,, 🤣😀
itu bisa jd karena hormon kehamilan makanya si Nadin kd agresif. hahahahaaha kocak
kebayang kalo sampe Zain ngadu k umi apa yg d inginkan Nadin
Sulis Tyawati
hahahahahaha,,, Zainnnn...lambemu pancen ember bocor,,
Sulis Tyawati
nah lho Zain,, maksud hati ngerjain Azka eh malah dia yg kena tulah,,, hAhahahaahahaha
Sulis Tyawati
hahahaahahaha,,,, pak dosen kalah pinter sama mahasiswa nya
Taslim Rustanto
Luar biasa
Sulis Tyawati
nah kan Zain yg morning sickness,,, couved syndrome si Zain
Sulis Tyawati
nah kan,,, aq dah curiga Nadin hamil. soalnya Zain aneh kyk yg org ngidam gitu
Sulis Tyawati
hahahahahahaa,,,, pelan2 Zain mulai berubah jd manusia.
sandranovia95
pasti lucu😂😋😂😂😂😂😂😂😂😋😋😋
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!