NovelToon NovelToon
Langit Senja Galata

Langit Senja Galata

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Anfi

Lunara Ayzel Devran Zekai seorang mahasiswi S2 jurusan Guidance Psicology and Conseling Universitas Bogazici Istanbul Turki. Selain sibuk kuliah dia juga di sibukkan kerja magang di sebuah perusahaan Tech Startup platform kesehatan mental berbasis AI.

Ayzel yang tidak pernah merasa di cintai secara ugal-ugalan oleh siapapun, yang selalu mengalami cinta sepihak. Memutuskan untuk memilih Istanbul sebagai tempat pelarian sekaligus melanjutkan pendidikan S2, meninggalkan semua luka, mengunci hatinya dan berfokus mengupgrade dirinya. Hari-hari nya semakin sibuk semenjak bertemu dengan CEO yang membuatnya pusing dengan kelakuannya.

Dia Kaivan Alvaro Jajiero CEO perusahaan Tech Startup platform kesehatan mental berbasis AI. Kelakuannya yang random tidak hanya membuat Ayzel ketar ketir tapi juga penuh kejutan mengisi hari-harinya.

Bagaimana hari-hari Ayzel berikutnya? apakah dia akan menemukan banyak hal baru selepas pertemuannya dengan atasannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Anfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18. Deep talk Ayzel x Humey

Sementara itu pagi hari Ayzel saat ini sedikit berantakan, dari Humey yang menangis meratapi kepulangan Malvin ke Indonesia. Meskipun Alvaro dan Kim Roan tidak ada di kantor, Ayzel tetap punya segudang tanggung jawab yang harus di selesaikan. Untungnya hari ini dia tidak ada sesi temu dengan klien untuk konsultasi, jadi dia tidak perlu buru-buru harus ke pusat konsul.

“Benar-benar bos yang aneh,” Ayzel sedikit kesal setelah membaca pesan dari Alvaro yang mengatainya sebagai nyonya Alvaro.

“Kenapa? Bicara sendiri,” tanya Athaya saat melihat Ayzel bergumam sendiri.

“Tidak apa-apa bu Athaya. Hanya sedikit kesal,” jawabnya pada Athaya.

“Oh ... kirain kenapa. Ayzel ini kemarin pak Alvaro titip untuk di buatkan MOU terbaru,” karena Alvaro berangkat dini hari jadi dia menitipkan beberapa hal yang harus di kerjakan Ayzel.

“Baik bu, saya kerjakan” Ayzel mulai mengerjakan tugasnya setelah Athaya ke luar.

Tapi dia terus kepikiran Humey yang sedang sedih karena tidak akan lagi bertemu dengan Malvin, padahal juga bulan depan sebenarnya dia bertemu dengan Malvin dengan status yang lebih baik. Tapi tetap saja Ayzel tidak bisa memberitahunya, dia cukup tahu diri untuk tidak ikut campur dengan urusan keluarga Zekai. Meskipun dia sendiri sebenarnya juga masih keluarga Zekai.

“Sudah makan belum?” Ayzel mengirim pesan singkat pada Humey.

“Tidak nafsu kak,” balasnya.

“Apa perlu aku ijin untuk menemanimu hari ini?” kadang Humey hanya perlu di buat untuk berpikir dari sudut pandang orang lain. Termasuk yang di lakukan Ayzel saat ini.

“Tidak perlu kak. Pekerjaanmu kan banyak, kak Ze selesaikan saja dulu. Aku makan dulu baru istirahat lagi,” perkataan Ayzel cukup berhasil karena Humey tahu betul kakaknya bekerja sekeras apa. Dia tidak mungkin membuat kakaknya dalam masalah dengan kondisinya saat ini.

“Ok ... istirahat, jangan mikir aneh-aneh. Aku segera pulang,” Ayzel tidak mungkin ijin karena Alvaro sedang tidak ada di kantor.

Dia tidak ingin gosip bertambah soal dia dan ALvaro. Ayzel berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya secepat mungkin, agar tidak perlu lembur sampai malam. Dia tahu adik sepupunya sedang tidak baik-baik saja.

Sesegera mungkin Ayzel menyelesaikan satu persatu tanggung jawab pekerjaannya hari itu, dari membuat MOU sampai dengan mengatur kembali jadwal Alvaro bertemu klien yang tertunda karena dia harus melakukan perjalanan dinas.

“Bagaimana menjelaskan pada klien. Pak Alvaro bahkan tidak memberitahu kemana dia pergi,” Ayzel berusaha mencari alasan yang logis untuk merubah beberapa jadwal temu kliennya minggu ini ke minggu depan.

“Ze, dua puluh empat jam itu lama sekali ya?” Ayzel menaikkan sebelah alisnya saat membaca pesan Alvaro.

“Kalau mau cepat ya putar sendiri jarum jamnya,” balas Ayzel yang merasa lucu dengan dirinya sendiri. Sepertinya lebih baik Alvaro ada di hadapannya dari pada hampir setiap menit mendapat teror pesan singkatnya.

“Nyonya Alvaro galak sekali hari ini,” belum ada beberapa jam Alvaro mengulangi mengirimkan pesan yang sama pada Ayzel.

“Sudah tahu galak. Jadi tetap masih mau menjadikan saya nyonya Alvaro?” Ayzel merutuki dirinya sendiri setelah sadar pesannya sudah terkirim.

“Galak tapi menggemaskan. Ah ... nyonya Alvaro mau dibawakan oleh-oleh apa?” Ayzel sudah tidak punya kata-kata lagi untuk membalas kerandoman Alvaro.

“😮‍💨😵‍💫,” belum ada satu hari Alvaro pergi, tapi sudah membuat Ayzel pusing. Bagaimana dia akan menghadapi 7 hari kedepan dengan tingkah atasannya tersebut.

“🫶🏻🫶🏻❤️❤️,” Alvaro justru membalas pesan Ayzel dengan bentuk emot love.

“Selamat bekerja. Last chat di saya,” balas Alvaro kemudian.

Bagi Ayzel tingkah atasannya tersebut akhir-akhir ini semakin menjadi, jika beberapa waktu lalu Alvaro hanya sebatas kata-kata. Namun lain dengan saat ini, ada saja gebrakan yang dilakukan Alvaro.

“Sudah jam empat ternyata,” gumam Ayzel saat melihat arlojinya. Dia membereskan mejanya dan mematikan PC bersiap untuk pulang.

Dia berjalan menuju pemberhentian bus menuju apartemennya, Ayzel membenarkan sweeternya. Suhu sore itu sekitar 12 derajat dengan cuaca yang berawan, berharap tidak akan turun hujan. Angin sepoi-sepoi musim gugur semakin menambah dinginnya udara sore itu, beruntung bus yang ditunggunya tidak lama datang.

“Mau di bawakan sesuatu?” Ayzel tahu adik sepupunya pasti belum makan siang, dia pasti sedang meringkuk bersembunyi di bawah selimut.

“Mau Malvin 😭,” balasnya.

“Sabar ... kalau dia jodohmu pasti akan kembali bertemu,” Ayzel mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Menghela napas, di satu sisi dia ingin memberitahu Humey. Tapi di sisi lain dia ingat jika mungkin satu kata saja terucap dari mulutnya bisa menghancurkan rencana Malvin.

“Eumm ... bagaimana kalau kakak saja yang nikah sama Althan?” Humey asal saja mengirimkan pesan pada Ayzel.

Ayzel tidak membalas lagi pesan dari Humey, dia biarkan begitu saja. Ada sedikit rasa kesal yang coba dia redam saat ini, Humey yang berusia 23 tahun saat ini lebih muda empat tahun darinya. Mereka berdua sama-sama menggunakan Zekai di belakang nama mereka, Ayzel sudah menerima perbedaan itu dengan hati lapang. Hanya saja ketika membahas tentang pernikahan itu sedikit membuat hatinya tercubit.

“Maaf kak,” Humey menyadari pesan singkatnya tadi mungkin menyinggung Ayzel. Dia lupa meskipun sama-sama menggunakan nama Zekai di belakang nama mereka, tapi Ayzel tidak bisa menggunakan semua fasilitas keluarga Zekai.

“Setiap manusia punya jalan hidupnya masing-masing Humey. Humey hidup kita bisa jadi lebih baik dari orang lain, lihat sekelilingmu saat ini. Keluarlah dari persembunyianmu, lihat keluar jendela kamar. Kamu akan melihat betapa kita harus bersyukur,” Ayzel mungkin perlu bicara dari hati ke hati dengan adik sepupunya setelah sampai nanti.

“😢😭kak Ze cepat pulang,” Humey tidak bisa berkata lagi saat membaca pesan dari Ayzel. Humey turun dari ranjang, dia melihat pemandangan luar dari lantai atas apartemen kakaknya. Memang benar yang di katakan Ayzel, mungkin di bandingkan orang lain dia lebih beruntung. Dia bahkan berada di Istanbul tanpa harus bersusah payah.

Ayzel sedang menuju cafe terdekat dari apartemennya setelah turun dari bus, dia membeli makanan untuknya dan Humey sebagai makan malam mereka. Menemen tidak akan luput dari salah satu menu yang dia pesan, Ayzel juga memesan yaprak dolma (kubis fermentasi yang diisi beras, daging cincang, pasta tomat bersama bumbu lainnya).

Ceklek.

“Humey?” Ayzel sampai diapartemen sekitar jam tujuh malam, dia membuka pintu apartemennya dan masuk mencari keberadaan sepupunya.

“Hmm ... di sini,” perempuan berusia dua puluh tiga tahun itu terlihat sudah lebih baik dari pagi tadi sebelum Ayzel berangkat kerja.

“Aku mandi dulu. Kamu taruh di piring ya, makan malam kita hari ini.” Ayzel menyerahkan paper bag berisi makanan yang dia beli tadi.

“Ok,” Humey menaruh paper bag di meja serba guna yang ada di sana. Dia mengambil piring dan juga mengisi air mineral pada gelas. Seperti biasa dia akan menaruh sedikit es batu di gelas Ayzel.

Ayzel sudah selesai mandi, dia sudah berganti dengan baju rumah dan lebih segar setelah mandi. Dia mendekat pada Humey yang sudah duduk di meja siap untuk makan malam, di sana sudah tertata menemen, yaprak dolma dan kumpir (sejenis kentang panggang dengan isian daging, sayuran juga keju). Mereka berdua menyantap makanan dengan tenang, baik Ayzel maupun Humey hanya mengobrol santai sambil menikmati makan malam mereka.

“Sudah bisa ngobrol?” tanya Ayzel pada Humey.

“Eumm ... sa bisa,” Humey sambil menikmati coklat kunafanya. Ayzel sengaja membelinya untuk Humey.

Setelah pagi tadi adik sepupunya tergugu sambil memeluknya setelah mendapat panggilan telepon dari papanya. Papanya sempat menelepon Ayzel menanyakan keadaan Humey siang tadi.

“Aku sudah istikharah tadi sebelum kakak pulang,” Humey menjeda bicaranya.

Ayzel memeluk Humey yang mulai terisak, diusapnya dengan lembut punggung adik sepupunya.

“Percayalah semua akan baik-baik saja saat kita melibatkan Allah Humey,” ucap Ayzel yang sejatinya tidak hanya menguatkan Humey tapi juga sedang berusaha menguatkan dirinya sendiri.

“Aku menerima khitbah kak Althan dan keluarganya. Tapi aku punya syarat,” Humey mengurai pelukannya dari Ayzel.

“Syarat?” Humey mengangguk pada Ayzel.

“Aku akan pulang dua hari sebelum akad dan itu dengan kakak yang harus menemaniku. Aku menggunakan gaun buatanku sendiri,” ucap Humey sambil merayu Ayzel.

“Haruskah aku ikut? Bukan aku tidak ingin ada dalam moment pentingmu Humey. Tapi,” Ayzel takut kehadirannya akan di lihat oleh kakek Zekai.

“Aku sudah bilang papa, mereka menyetujuinya.”

“Baiklah ... aku ajukan cuti nanti,” bagaimanapun Ayzel punya banyak tanggung jawab di sini. Dia bahkan belum pernah pulang sejak pertama sampai di Istanbul.

Humey memeluk Ayzel dengan erat, berterimakasih untuk hari-hari yang sudah dia berikan selama ini. Bukan hanya saat dia ada di Istanbul, tapi karena Ayzel bersama ayah dan bunda yang selalu menerimanya dengan hangat. Bahkan bisa di bilang Humey lebih dekat dengan ayah Devran juga bunda Anara dari pada ke dua orang tua kandungnya sendiri. Mengingat dia anak tunggal dan kedua orang tuanya sangat sibuk.

“Thanks kak. Untuk semua yang sudah kamu ikhlaskan untukku, termasuk semua hal tentang Zekai” ucapnya sambil berkaca-kaca.

“Ada untungnya bukan?” ujar Ayzel sambil tersenyum. Senyum tulus dan tatapan hangat yang selalu Humey sukai dari kakaknya tersebut, senyum dan tatapan yang juga membuat Alvaro yang sedingin es meleleh.

“Hmm,”

“Karena hanya ada satu Zekai. Jadi tidak perlu ada persaingan apapun,” Ayzel mengacak lembut puncak kepala Humey yang di sambut dengan senyum cerah dari Humey.

Ayzel menyamankan duduknya, digenggamnya dua tangan Humey.

“Percayalah semua akan indah untuk harimu nanti. Ada banyak doa yang mengalir untuk bahagiamu dengan Althan, aku percaya dia akan membawa hal baik untuk Humey kita yang punya energi sosial tinggi. Dia bahkan tetap tidak goyah meskipun hari itu kamu tidak menepati janji untuk ikut pertemuan keluarga,” Humey kembali terisak.

“Apa yang kamu lalui di sini adalah pelajaran dan pengalaman yang akan menjadi kenangan terindah nanti. Kamu akan tahu bagaimana sekenario Allah bekerja setelah ini Humey,” Ayzel memeluk adik sepupunya tersebut.

“Humey kamu akan tahu nanti jika cinta surgamu adalah cinta yang sama dengan cinta musim gugur pertamamu di sini. Karena Malvin yang kamu cintai adalah Althan yang mengkhitbahmu,” batin Ayzel yang mengurai pelukannya dan mengusap lembut pipi Humey yang masih menangis.

 

 

 

1
Arsyila Syafina
semangat KK upnya .. karna AQ udah semngt bngt nungguinnya /Drool//Drool/
a yulaela_fa(Ayu Anfi): diushkan kak minimal 1 eps/hr
trimksh sdh membca ayzel x alvaro
total 1 replies
Arsyila Syafina
uuuh .. lebih bnyak donk kak apload nya /Drool/
a yulaela_fa(Ayu Anfi): sdh rilis kak eps 33 + 34.
hr ini up 2 sekaligus
a yulaela_fa(Ayu Anfi): blm lolos review kak, 2 episode sedang menunggu rilis.
sabar ya
total 4 replies
Arsyila Syafina
.
Arsyila Syafina
jangan sampk ada wanita lain./Sob/
Arsyila Syafina
jangan Sampek Alvaro gak jadi sama ayzel ya kk /Sob/
a yulaela_fa(Ayu Anfi): siap kk.
nantika part selanjutnya bsk smg bs up ep br lg.
trimaksih sudah membaca karya saya ☺️☺️🫶🏻
total 1 replies
Arsyila Syafina
jangan lama2 ya kk .. lagi nungguin banget nie 😁,,
a yulaela_fa(Ayu Anfi): besok pg ya kak aq up. br selesai diedit.
trmksh sdh membaca langit senja..
total 1 replies
TRI ALFITO DEANOVA
keren👍
a yulaela_fa(Ayu Anfi): trimkash kak, smg kedpn sy bs lbh baik lg
total 1 replies
Taki
Kebanjiran emosi!
a yulaela_fa(Ayu Anfi): 😁🫣🙏🏻
trimksh kak sdh mmpir & menyempatkan membaca
smg hrnya menyenangkan 🤗
total 1 replies
Nori
Terkesima dengan alur ceritanya, semoga terus berkembang 👏
a yulaela_fa(Ayu Anfi): trimakasih kak, kalau ada saran dan kritik boleh kak dtls dikomen.
trimakasih /Heart//Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!