NovelToon NovelToon
Mergence: Titik Katalis Dunia

Mergence: Titik Katalis Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Perperangan / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rein Lionheart

Ketika dunia manusia tiba-tiba terhubung dengan dimensi lain, Bumi terperangkap dalam kehancuran yang tak terbayangkan. Portal-portal misterius menghubungkan dua realitas yang sangat berbeda—satu dipenuhi dengan teknologi canggih, sementara lainnya dihuni oleh makhluk-makhluk magis dan sihir kuno. Dalam sekejap, kota-kota besar runtuh, peradaban manusia hancur, dan dunia yang dulu familiar kini menjadi medan pertempuran antara teknologi yang gagal dan kekuatan magis yang tak terkendali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rein Lionheart, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19. Ancaman dalam Kegelapan

Selama beberapa minggu setelah kejadian di Elara, dunia perlahan-lahan beradaptasi dengan perpaduan baru antara sihir dan teknologi. Kota Baru kini dipenuhi dengan teknologi yang semakin canggih, diperkuat oleh aliran energi sihir yang lebih stabil. Kota ini menjadi mercusuar bagi perpaduan, simbol harapan bagi mereka yang percaya bahwa dua dunia yang berbeda bisa hidup berdampingan.

Namun, tak semua orang menyambut perubahan ini dengan tangan terbuka. Di pinggiran kota, para pengungsi dari daerah-daerah yang terkena dampak ketidakstabilan energi mulai membentuk kelompok-kelompok kecil, mengutuk teknologi yang dianggap sebagai penyebab bencana. Beberapa dari mereka mulai menghilang secara misterius, meninggalkan tanda-tanda yang membingungkan dan simbol kuno yang terukir di reruntuhan.

Kael duduk di ruang pertemuan Kota Baru, dikelilingi oleh peta-peta yang menunjukkan lokasi-lokasi anomali yang tersisa. Matanya yang lelah menatap setiap titik merah di peta, mencoba memahami pola di balik anomali yang terus muncul, meski kristal-kristal anomali di Elara sudah dinetralisir. Ia tahu bahwa sesuatu masih salah.

"Ada yang tidak beres," gumamnya sambil menunjuk ke peta. "Setiap kali kita menstabilkan satu area, anomali baru muncul di tempat lain."

Dr. Velas, yang kini menjadi salah satu penasihat utama mereka, memandang dengan serius. "Ada rumor yang berkembang tentang kelompok bawah tanah yang disebut Bayangan Arka. Mereka menentang perpaduan ini dan percaya bahwa perpaduan antara sihir dan teknologi adalah penistaan terhadap alam."

"Jadi mereka mungkin yang berada di balik gangguan ini?" tanya Kael, merasakan detak jantungnya meningkat.

"Mungkin saja," jawab Dr. Velas. "Tetapi informasi tentang mereka sangat terbatas. Mereka bergerak di bayang-bayang, memanfaatkan teknologi kuno yang tidak seharusnya ada di tangan mereka."

Kael memutuskan untuk menyelidiki lebih jauh. Dengan bantuan Ceryn, mereka melacak jaringan informasi rahasia di bawah Kota Baru, menuju reruntuhan laboratorium tua yang terkubur di bawah tanah—bekas pusat penelitian yang telah lama ditinggalkan.

Mereka menemukan pintu besi yang berkarat, hampir tak terlihat di antara puing-puing yang dipenuhi dengan lumut dan akar. Kael menarik nafas dalam-dalam sebelum membuka pintu itu, memperlihatkan lorong panjang yang gelap dengan hanya sedikit cahaya dari kristal kecil yang bersinar lemah di dinding.

“Ini tempat yang aneh,” bisik Ceryn sambil menyiapkan sihir pelindung di sekeliling mereka. “Energinya terasa... berbeda.”

“Lebih baik kita hati-hati,” jawab Kael sambil mengaktifkan lampu kecil di tangannya, menerangi lorong yang seolah tidak berujung itu. Di sepanjang dinding, mereka menemukan bekas instrumen penelitian yang sudah rusak dan tanda-tanda eksperimen yang gagal—kepingan teknologi bercampur dengan sihir yang terkontaminasi.

Saat mereka melangkah lebih dalam, mereka menemukan ruangan besar yang dipenuhi dengan perangkat teknologi kuno, terhubung dengan tabung-tabung kaca besar yang berisi cairan aneh. Di tengah ruangan, sebuah mesin raksasa yang sepertinya pernah menjadi pusat penelitian kini terbengkalai, kabel-kabel yang compang-camping tergantung seperti jaring laba-laba di sekitarnya.

Di mesin itu, ada lambang aneh yang tidak pernah Kael lihat sebelumnya—sebuah lingkaran yang dikelilingi oleh kristal kecil, dengan simbol sihir yang berkilau samar. Ceryn mendekati lambang itu, mengulurkan tangannya untuk menyentuh, tetapi tiba-tiba, suara gema terdengar dari balik bayangan.

“Berhenti! Jangan sentuh itu!” Suara itu keras, penuh perintah, dan dari kegelapan, muncul sosok berjubah hitam dengan topeng perak menutupi wajahnya.

Kael langsung menghunus pedangnya, bersiap menghadapi ancaman. "Siapa kau?!"

“Aku adalah bagian dari Bayangan Arka,” jawab sosok itu, dengan suara yang bergema di ruangan yang sunyi. “Dan kalian sudah terlalu jauh mencampuri urusan kami.”

Pertempuran pecah dengan cepat. Sosok berjubah hitam itu bergerak dengan kecepatan luar biasa, menghindari serangan Kael dan Ceryn sambil mengeluarkan serangan balik dengan perangkat teknologi aneh yang memancarkan kilatan cahaya hijau. Ceryn mengangkat perisai sihir untuk melindungi mereka dari serangan itu, namun tekanan yang diberikan terlalu besar, memaksa mereka mundur sedikit demi sedikit.

“Kita tidak bisa bertahan seperti ini,” teriak Ceryn dengan nada panik. “Kita butuh strategi lain!”

Kael mengangguk cepat, memfokuskan energinya pada kristal biru yang ia pegang erat. Kristal itu mulai berpendar, memancarkan cahaya yang mampu menembus kegelapan, mengungkapkan sosok penyerang mereka dengan lebih jelas. Kael menyadari bahwa pria itu menggunakan perangkat kuno yang mirip dengan Mesin Penghubung, tetapi dalam skala yang lebih kecil dan lebih mobile.

“Mungkin kita bisa mengganggu perangkat itu!” teriak Kael. Ia melompat maju, mengayunkan pedangnya dengan kekuatan penuh, mencoba mengenai perangkat di tangan pria berjubah hitam.

Namun, sosok itu terlalu cepat. Dengan satu gerakan lincah, ia menghindar dan melepaskan tembakan cahaya yang mengenai Kael tepat di bahunya, menjatuhkannya ke lantai. Kael merasakan sengatan listrik yang melumpuhkan, namun ia tidak menyerah. Dengan seluruh tenaga, ia menyalurkan energi dari kristal biru ke pedangnya, menciptakan serangan gelombang energi yang mengguncang seluruh ruangan.

Pria berjubah hitam terkejut, dan pada saat itu, Ceryn melontarkan mantra sihir kuat yang ia simpan sejak awal. Gelombang energi sihir menyapu ruangan, menghantam pria itu dengan keras dan membuat perangkat di tangannya bergetar tak terkendali. Dalam ledakan cahaya yang menyilaukan, perangkat itu hancur berkeping-keping, dan sosok berjubah hitam terlempar ke belakang, terjatuh ke lantai.

Kael bangkit, menahan rasa sakit di bahunya, dan berjalan mendekati pria itu yang kini terbaring tak berdaya. Topeng peraknya retak, memperlihatkan sepasang mata yang dipenuhi kebencian dan ketakutan.

“Ini belum berakhir,” desis pria itu dengan suara lemah. “Bayangan Arka akan terus melawan. Kalian tidak tahu apa yang telah kalian lakukan.”

Kael mengulurkan tangannya untuk melepas topeng itu, tetapi pria tersebut tiba-tiba tersenyum, lalu menekan sesuatu di jubahnya. Seketika, ruangan itu bergetar hebat, tanda-tanda kehancuran mulai tampak di sekeliling mereka.

“Kita harus pergi!” teriak Ceryn, menarik Kael menjauh.

Mereka berlari keluar dari laboratorium yang mulai runtuh, suara gemuruh bangunan yang hancur menggema di belakang mereka. Begitu mencapai permukaan, laboratorium tua itu runtuh sepenuhnya, meninggalkan kepulan debu dan reruntuhan di udara.

Kael dan Ceryn berdiri di tepi reruntuhan, napas mereka tersengal-sengal. Mereka berhasil selamat, tetapi pertanyaan baru bermunculan di pikiran mereka. Siapa sebenarnya Bayangan Arka? Dan mengapa mereka begitu menentang perpaduan antara sihir dan teknologi?

“Ini bukan hanya tentang anomali energi,” kata Kael dengan suara rendah. “Ini tentang sesuatu yang lebih dalam. Sesuatu yang kita belum sepenuhnya mengerti.”

Ceryn mengangguk pelan. “Kita harus mencari tahu apa itu, sebelum dunia ini benar-benar runtuh.”

Kael memandang ke langit, yang kini mulai gelap, seakan mengisyaratkan datangnya badai baru. Ia tahu bahwa mereka tidak bisa berhenti di sini. Dunia telah berubah, dan mereka adalah bagian dari perubahan itu—baik atau buruk. Dan untuk menemukan jawaban, mereka harus terus maju, meski bayangan ancaman terus mengejar mereka.

Mereka berdua tahu bahwa perjalanan mereka baru saja memasuki babak yang lebih kelam. Babak di mana kebenaran dari dua dunia yang telah digabungkan akan terungkap, dan rahasia yang tersembunyi di balik perpaduan ini akan menentukan masa depan semua yang ada.

Dengan hati yang penuh tekad, mereka bersiap untuk menghadapi apa pun yang menanti di depan.

1
Alea Thya
Aku butuh lebih banyak kisah seru darimu, cepat update ya thor 🙏
Isabel Hernandez
Nungguin update tiap hari rasanya kayak nungguin jodoh 🤣.
Awa De UwU lavita uwu
teruslah menulis, thor! Ceritamu menghibur dan menginspirasi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!