Hai, Reader ini novel keduaku. Semoga cerita ini bisa menjadi pilihan kalian.
Wiana Maharani biasa di panggil Ana. Seorang gadis cantik, supel dan cerdas.
Menjalin kasih dengan seorang pria ganteng, baik dan humoris, bernama Satria Pramudya.
Mereka menjalin kasih sejak duduk di bangku SMP sampai kuliah. Hubungan mereka terjalin hampir 10 tahun.
Siapa sangka saat mereka selesai wisuda, orang tua Ana menjodohkannya dengan seorang CEO tampan bernama Fidy Eka Sakti dengan usia yang sudah memasuki 30 tahun.
Padahal saat itu, Satria sudah berencana untuk melamar Ana ketika kuliah mereka telah selesai.
Bagaimana perjalanan cinta mereka ?
Apakah Satria dan Ana akan berjodoh ?
Atau sebaliknya seorang CEO dingin dengan usia yang matang akan menjadi jodoh Ana?
Ikuti kisah cinta mereka dalam Jodoh Tak Pernah Salah Memilih.
Kebencian, dendam dan masa lalu pun mewarnai novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anemia dan Hipotensi
Bab 13
"Jodoh Tak Pernah Salah Memilih "
Tiba-tiba Ana merasakan pusing yang teramat sangat di kepalanya,, seketika pandangan nya kabur dan dia tidak bisa lagi menopang tubuh nya.
Dan...
Fidy yang mengetahui Ana yang akan terjatuh,, secepat mungkin menangkap tubuh Ana, sehingga tubuh Ana pun jatuh ke dalam pelukan Fidy.
Laura yang melihat pemandangan itu,hanya bisa menatap nanar ke arah mereka,, sedang kan Ayu memberikan tatapan yang sulit di artikan ke arah Laura.
Fidy terlihat panik saat menatap wajah Ana yang pucat pasi,,dia pun langsung membawa Ana ke salah satu kamar tamu
terdekat yang berada di ruang tengah.
Laura dan Ayu saling lempar pandang,, mereka pun mengikuti langkah Fidy membawa Ana.
Saat sampai di kamar yang cukup besar dengan kasur yang berukuran king size juga,,Fidy langsung merebahkan tubuh Ana dengan sangat hati-hati.
Fidy pun buru-buru menghubungi dokter pribadi mereka secara langsung,,tentu saja itu membuat Laura dan Ayu saling tatap kembali.
Seorang Fidy Eka Sakti,,tidak akan pernah mengurus sesuatu sendiri jika itu bukan menyangkut seseorang yang spesial di hati nya.
Laura mencoba menahan gemuruh di hati nya,,dia harus tetap berusaha tenang dan mengendalikan emosi nya.
Ayu tahu sekali apa yang sedang di rasakan oleh Laura,,Ayu hanya bisa menatap nanar ke arah Laura.
Selama menunggu kedatangan dokter,,tampak kegelisahan di hati Fidy,, walaupun dia berusaha setenang mungkin untuk mengendalikan emosi nya,,tetap saja Laura dan Ayu bisa menangkap, jika Fidy sedang mengkhawatirkan keadaan Ana.
Tak lama berselang,,Dokter pun datang ke kamar tempat Ana berbaring.
"Periksalah dia,, tiba-tiba dia pingsan.."Fidy langsung berkata saat pintu terbuka,, padahal dokter yang bernama Jimmy itu yang tak lain adalah sahabat karib nya itu baru sampai di ambang pintu.
Lagi-lagi sikap Fidy membuat Laura dan Ayu yakin,,kalau Fidy memendam sesuatu ke Ana.
"Tenang,,aku akan segera memeriksa nya.."Jimmy berkata sambil menatap wajah Ana.
"Ternyata wanita ini yang di cari Fidy.."Jimmy berkata dalam hati sambil menyunggingkan sebuah senyuman
Hampir setengah jam dokter Jimmy memeriksa Ana.
Terlihat kegusaran di wajah Fidy,,Laura mencoba menggenggam tangan Fidy,,tapi Fidy menolak nya dengan halus.
Laura berusaha bersikap setenang mungkin,, walaupun sorot mata kecewa dan kekesalan tidak bisa di tutupi nya.
Ayu memperhatikan wajah Laura,,dan Laura membalas nya dengan tatapan tajam,,lebih seperti tatapan penuh ancaman.
"Kau memeriksa nya atau apa..??? Kenapa lama sekali..?? Kenapa kau menyentuh bagian dada nya..???? Fidy bertanya sambil melotot menatap Jimmy yang sedang sibuk memeriksa Ana.
"Bagaimana aku bisa memeriksa nya jika kamu berisik seperti ini.."Ucap Jimmy mendengus kesal.
"Tapi kau tidak perlu memeriksa dada nya..!!"Hardik Fidy.
"Kalau aku tidak memeriksa dada nya bagaimana aku tahu denyut jantung nya.."Jimmy berkata dengan wajah kesal.
"Mas,,lebih baik kamu tenang dulu.."Ucap Laura dengan suara lembut nya sambil mengelus lengan Fidy.
"Tenang kan suami mu Laura,,biar aku konsentrasi memeriksa nya, biar wanita ini cepat sadar.."Jimmy berkata dengan menatap kesal ke arah sahabat nya yang menyebalkan ini.
"Ana nama nya..!!"Hardik Fidy
"Iya Ana,,aku lupa..", Jimmy berkata sambil kembali memeriksa Ana.
"Tekanan darah nya sangat rendah dan hemoglobin nya juga kurang,,jadi Ana ini mengalami hipotensi dan anemia..."Jelas Jimmy setelah melakukan pemeriksaan pada Ana.
"Kenapa dia bisa terkena hipotensi dan anemia..???"Tanya Fidy dengan sorot mata tajam ke arah Jimmy.
Jimmy pun tertawa.
"Hai,, tidak ada seorang dokter pun menertawakan pertanyaan dari pasien nya.."Fidy berkata dengan wajah kesal.
"Oke..biar aku jelaskan,,hipotensi itu seseorang yang tekanan darah nya sangat rendah,,berkisar 90/60,, seperti tekanan darah Ana sekarang.."Jelas Jimmy.
"Sedangkan Anemia itu kondisi di mana seseorang kekurangan zat besi,, kekurangan vitamin B 12 dan asam folat sehingga sel tubuh nya tidak cukup memproduksi sel darah merah atau hemoglobin..""Jelas Jimmy lagi.
Tampak Fidy sangat serius mendengar penjelasan Jimmy.
"Apa saja yang di butuh kan,,biar pasien cepat sembuh..??"Tanya Fidy dengan penuh semangat.
"Kalau untuk makanan,, kacang-kacangan,,daging merah,,dan buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka,,melon dan sejenisnya itu bisa membantu menaikkan tekanan darah.."Jawab Jimmy,terasa dia seperti sedang di uji oleh dosen killer saat persentase.
Fidy menarik napas.
"Aku juga menulis kan resep untuk beberapa vitamin yang harus di tebus.."Jimmy berkata sambil mengeluarkan buku resep di tas nya.
"Sekalian tuliskan makanan yang tadi kau sebutkan.."Perintah Fidy dengan enteng.
Jimmy menggelengkan kepala nya.
"Jangan mengeluh,,aku membayar mu tinggi.."Fidy berkata sambil menatap santai sahabat nya ini,, sahabat yang mata duitan dari zaman mereka kecil.
"Baiklah.."Aryo pun menulis kan beberapa makanan yang harus di konsumsi Ana.
Setelah selesai menulis,,dia memberikan resep dan sebuah catatan kepada Fidy.
Fidy pun menerima,,membaca nya kemudian langsung mem foto nya dan mengirim nya kepada seseorang.
"Sekarang pergilah.."Ucap Fidy santai sambil tersenyum ke arah Aryo.
"Dasar sahabat tak ada akhlak kau.."Jimmy berkata sambil mendengus kesal melangkah meninggalkan ruangan itu.
"Kenapa lelaki aneh itu mengkhawatirkan aku..???"Ucap Ana yang ternyata sudah tersadar saat Fidy menanyakan tentang penyakit nya.
"Ya jelas saja dia khawatir,, karena mereka menginginkan rahim mu Ana.."Ucap Ana lagi dalam hati.
Berlahan Ana membuka matanya.
"Nyonya Ana.."Panggil Ayu saat melihat mata Ana terbuka.
Ayu segera menghampiri Ana,,Fidy dan Laura langsung melihat ke arah Ana,, tampak kebahagiaan di wajah Fidy saat melihat Ana membuka mata,,tapi Fidy buru-buru bersikap dingin dan angkuh kembali,,saat netra Ana menatap ke arah nya.
Laura menyadari itu,, kesedihan mulai terasa kembali di hati nya,,tapi Laura berusaha tetap bersikap setenang mungkin.
"Bagus kalau kamu sudah sadar,, merepotkan saja..!!"Fidy berkata dengan suara dingin dan tatapan tajam nya.
"Kamu tahu,, berapa uang yang aku keluarkan untuk memanggil dokter pribadi malam-malam kesini...??!!"Teriak Fidy dengan wajah kesal.
"Orang aneh,,tadi seperti orang yang mengkhawatirkan sekarang marah-marah tidak jelas,, seperti nya dia mempunyai kepribadian ganda.."Gumam Ana dengan tatapan takut dan aneh nya ke arah Fidy.
"Kenapa menatap aku seperti itu...??"Tanya Fidy dengan mata melotot nya ke arah Ana.
"Mas,,sudah biarkan Ana istirahat,, masalah tadi kita bahas saat kondisi Ana sudah sehat.."Laura berkata sambil mengelus lembut pundak Fidy.
Tiba-tiba pintu kamar di ketuk,, muncul lah seorang penjaga membawa sekantong yang berisi obat dan vitamin.
Ayu bergegas mengambil bungkusan itu,,sambil membungkuk kan badan nya.
"Untuk sayuran,,buah dan daging sudah saya serahkan ke bagian dapur tuan.."Ucap pengawal tadi sambil membungkukkan tubuhnya.
"Oke,,kamu boleh pergi.."Ucap Fidy dingin.
"Sombong sekali,, mengucapkan terimakasih saja tidak..."Gumam Ana yang hampir terdengar Fidy.
Fidy melotot ke arah Ana,,tapi Ana membalas dengan senyuman sambil menunjukkan dua jari nya ke arah Fidy.
Pintu kembali di ketuk,, tampak seorang pelayan membawa troli yang berisi makanan dan minuman.
"Maaf tuan,,saya membawa makanan untuk nyonya Ana.."Pelayan berkata sambil membungkukkan wadah nya dan menaruh beberapa mangkok sayur yang berisi kacang-kacangan dan sepiring daging merah beserta buah-buahan.
Ayu dengan sigap membantu pelayan itu.
"Untuk saya.???"Tapi saya sudah makan,,saya masih..."Ucapan Ana terputus oleh Fidy.
"Makan lah lagi,, karena semua makanan itu baik untuk penyakit mu,,aku tidak mau kalau anak aku di kandung oleh wanita sakit-sakitan seperti mu.."Ucap Fidy penuh perintah dengan tatapan sinis nya.
"Aku belum mengambil keputusan.."Jawab Ana ketus.
"Mas,,sudah.."Ucap Laura lembut,, kembali mengusap pundak Fidy.
"Pastikan dengan menghabiskan semuanya,,kalau tidak kamu besok angkat kaki dari rumah ini..!!"Teriak Fidy menatap tajam Ana dan Ayu.
"Siap Tuan.."Ucap Ayu dengan wajah menunduk.
"Kalau kamu tidak mau menghabiskan semua makanan,, siap-siap kamu tidak akan makan dan minuman selama seminggu.."Ancam Fidy dengan mata penuh amarah dan melangkah pergi meninggalkan kamar tamu itu.
"Jadilah istri yang baik dan penurut Ana.."Laura berkata menatap teduh Ana dan melangkah keluar menyusul Fidy.
Ana mendengus kesal.
"Lebih baik kamu yang makan Ayu,,kalau kamu sudah kenyang berikan sama pelayan yang lain.."Ucap Ana.
"Jangan Nyonya,,itu akan membuat kami di pecat,, kasihan kami Nyonya.."Ucap Ayu dengan memasang wajah sedih.
"Merepotkan sekali laki-laki itu.."Ana berkata sambil mendengus kesal.
*******
Sementara di luar kamar.
"Mas,, apa kita bisa tidur bersama malam ini..?? Tanya Laura saat Fidy akan menuju kamar nya.
"Nanti saja Laura,,aku ingin sendiri,,maaf kan aku..."Fidy berkata sambil melangkah masuk ke dalam kamar nya,, meninggalkan Laura yang diam mematung dengan mata berkaca-kaca.
***********
Ada apa sebenarnya dengan rumah tangga Fidy dan Laura...??
Keputusan apa yang akan di ambil Ana...???
Apakah Fidy sudah mulai mencintai Ana..???
Ikuti terus kisah nya.
Jangan lupa Novel seru Author yang segera tamat.
buat novel lihatlah dari semua sudut pandang jangan hanya monoton melihat dari sudut pandang pemeran utama wanita, lihat lah juga dari sudut pandang pemeran utama pria seperti karakter fidy, apakah kalau kalian merasakan diposisi fidy adilkah diperlakukan seperti itu??????
amanda yang sudah disakiti zydan semudah itu dimaafkan dan amanda Terima begitu saja perlakukan zydan, dan wanita pelakor tidak dianggap salah karena menghancurkan rumah tangga orang, apakah adik kalau novelnya kalau begini dan apakah adil jika ama dan dibuat karakternya kayak itu???
itulah yang saya maksud dinovel ini
*apakah adil ana yang melakukan begitu banyak kesalahan semudah itu diterima kembali
*apakah adil satria menghancurkan dan merebut istri orang tapi dianggap bukan kesalahan
*apakah adil buat fidy, dengan semua kelakuan ana, istri pelukan dan gampang kontak fisik dengan pria lain, mantan dengan tidak ada penyesal dan bahagia mau menikah dengan pria lain saat tidak jadi menikah segampang itu fidy harus menerimanya kembali, apakah adil buat fidy
kita bahas dulu novel penyesalan zidan konfliknya suami melakukan kesalahan
suami akan dibuat
*mendapat balasan (ditinggalkan)
*dibuat menyesal sangat dalam
*tidak semudah itu dimaafkan , harus dibuar mengemis maaf dulu, dibuat berjuang keras dulu, dan harus membuktikan diri dulu
istri dibuat
*tegas tidak mudah memaafkan dan memilih pergi
*akan dihadirkan pria lain yang baik dan jadi penolong
*sosok wanita lain baing masalah dicap pelakor dan dilaknat
coban banding dengan novel ini
konfliknya istri melakukan kesalahan banyak sekali kesalahan fatal
*tidak perlu repot2 karena semudah itu dimaafkan, tidak ada namanya berjuang, tidak ada Namanya mengemis maaf, tidak ada nama menyesal mengaku salah, tidak nama minta maaf karena sudah sangat menyakiti
*karakter suami dibuat bodoh semudah itu Terima atau memaafkan kembali kayak tidak ada wanita lain saja
*author tidak akan berani hadirkan wanita lain yang baik dan jadi penolong bagi sang suami yang disakiti kalaupun ada tetap dicap pelakor dan dibinasakan
* pria lain sanga biang masalah tetap saja dipuja2 walau pun dbuat mati tapi dibuat kayak pahlawan padahal dia yang menghancurkan dan merebut istri orang
author merasa adilkah dalam dua novel ini saja