Jodoh Tak Pernah Salah Memilih
Bab 1
"Jodoh Tak Pernah Salah Memilih "
Pagi ini tampak begitu sibuk sekali di kediaman rumah Wiana Maharani atau biasa di sebut Ana
Tampak gadis cantik itu semakin terlihat aura kecantikan nya dengan kebaya yang membalut tubuh rampingnya, dengan sentuhan make up yang menghiasai wajah nya.
"Sempurna..."Ucap seorang MUA yang di khususkan datang di kediaman keluarga Ana.
Ana tersenyum puas dengan hasil riasan dari MUA itu,, tampak seorang wanita setengah baya yang masih terlihat cantik sudah siap dengan penampilan nya
"Wisuda mu jam berapa sayang...??"Ucap lelaki setengah baya lengkap dengan setelan jas nya memasuki walk-in closet sekaligus di jadikan tempat make up mereka.
"Jam 8 pah.."Ucap Ana sambil berdiri dan membenarkan kebaya nya di bantu petugas MUA.
"Kita berangkat sekarang,,ini sudah jam 6 lewat,,takut macet.."Ucap pria itu sambil melihat jam tangan branded yang melingkar di tangan kirinya.
"Iya pah.."Jawab Ana penuh semangat.
"Mah,, cepetan...!!"Ucap pria itu tak sabar karena istrinya masih sibuk membenarkan pakaian nya di depan cermin.
"Iya...!!"Ucap istrinya dengan wajah cemberut.
"Papah ga sabaran banget sie,,nama nya perempuan itu kalau dandan memang lama..!!!"Ucap sang istri dengan suara sedikit kencang berlalu dari hadapan suaminya.
Baru saja sang suami ingin menjawab,,Ana sudah memegang tangan sang papah sambil menggelengkan kepalanya.
"Ini hari kebahagiaan Ana,,please,, jangan ribut dulu..."Bisik Ana memohon pada sang papah.
Papah Ana tersenyum sambil menepuk pelan tangan Puteri nya yang sedang menggandeng tangan nya.
Mereka bertiga pun pergi menuju gedung tempat di mana Ana akan wisuda,, tampak sudah banyak mahasiswa dan mahasiswi yang hadir dengan senyum kebahagiaan yang menghiasi mereka.
"Ana..."Sebuah panggilan yang selalu menemani Ana selama 10 tahun terdengar jelas.
Ana dan kedua orang tua nya menoleh,, tampak seorang laki-laki dengan perawakan tinggi besar,, terlihat maskulin dengan kulit agak kecoklatan dan rambut yang baru saja di potong,,sedang berjalan menghampiri mereka dengan kedua orang tua di belakang nya.
"Satria..."Panggil Ana dengan mata berbinar.
"Kamu cantik sekali Ana.."Satria berkata dengan tatapan yang begitu terpesona dengan penampilan Ana.
"Hmm.."
Terdengar suara papah Ana.
"Eh,,om...apa kabar..??"Ucap Satria dengan wajah malu sambil mencium punggung tangan ayah Ana.
"Baik..."Ucap papah Ana dingin.
"Tante..."Ucap Satria sambil mencium punggung tangan mamah nya Ana.
Mamah Ana hanya tersenyum.
"Hallo,,om,,Tante apa kabar...??"Ucap Ana sambil mencium punggung tangan kedua orang tua Satria.
"Kami baik sayang,,kamu cantik sekali..."Ibu Satria berkata sambil mengelus lembut pundak Ana.
"Terimakasih tante..."Ucap Ana tersenyum manis.
Kedua orang tua mereka pun bersalaman,,papah Ana tampak begitu dingin,,tapi bagi mereka memang seperti itu lah sifat seorang Adrian Sudrajat,, seorang pengusaha sukses di bidang properti dan perhotelan.
"Acara akan segera di mulai,, sebaiknya kita masuk.."Ucap Adrian sambil menggandeng tangan Ana.
Ana dan mamah nya tersenyum kikuk ke arah Satria dan ke dua orang tua nya,,Satria membalas dengan tersenyum seolah-olah mengisyaratkan untuk mengikuti Adrian ke dalam.
Akhirnya mereka semua masuk ke dalam gedung,,acara di lakukan dengan penuh khidmat,,haru dan bahagia.
Nama Satria pun di panggil sebagai mahasiswa terbaik dengan IP tertinggi,,tentu saja membuat Ana begitu bangga melihat kekasihnya menjadi mahasiswa terbaik.
Ana mengakui jika Satria memang sangat pandai,,dia pun banyak di ajari oleh Satria,,tepuk tangan dan kebahagiaan menggema di ruangan itu.
Semua orang yang hadir begitu bangga dan bahagia dengan prestasi Satria,,tapi tidak dengan Adrian,, tatapannya begitu dingin dan tajam menatap Satria yang sedang memberikan sambutan sepatah dua patah kata.
Sampai akhirnya masing-masing mahasiswa dan mahasiswi yang lulus di panggil satu persatu ke depan untuk di Lantik kelulusan oleh rektor,,mengucapkan janji wisuda,,dan serangkaian kegiatan lainnya.
Akhirnya acara wisuda pun selesai,,semua tampak sibuk berfoto-foto,,begitu juga dengan Ana dan Satria,, mereka sibuk berfoto-foto dengan orang tua, Dosen,,rektor dan kawan-kawan mereka,,tak lupa mengabadikan momen mereka berdua.
"An,, keluarga ku ingin mengajak keluarga mu makan siang..."Ucap Satria saat mereka selesai berselfi ria.
"Oh ya..."Ucap Ana dengan mata berbinar bahagia.
Satria mengangguk dan tersenyum.
Mereka berdua pun menghampiri kedua orang tua mereka yang sedang duduk,, tampak mamah dan papah mereka sedang mengobrol santai,, kecuali Adrian yang sibuk dengan ponselnya.
"Om,,tante,,kami ingin mengajak kalian makan siang.."Satria berkata saat menghampiri mereka.
"Oh,,boleh Satria.."Ucap mamah Ana sambil tersenyum,,Ana pun ikut tersenyum.
Seketika senyum mereka memudar saat melihat Adrian sibuk mengutak-atik ponsel nya.
"Pah.."Mamah Ana memanggil lembut suaminya.
"Hmm.."Jawab Adrian tanpa menoleh sedikit pun ke istri nya.
Mamah Ana yang bernama Rima hanya menghela napas.
"Satria dan keluarga nya mengajak kita makan siang pah.."Kali ini Ana yang berbicara.
Adrian langsung menghentikan jari yang berselancar di ponselnya,, menatap puteri dan istrinya,, kemudian menatap Satria dengan kedua orang tua nya.
"Baiklah,,tapi maaf saya tidak bisa lama.."Ucap Adrian.
"Ya om,, tidak apa-apa,,kami mengerti kesibukan om.."Ucap Satria sopan,,di iringi dengan anggukan kedua orang tua Satria.
Akhirnya mereka menuju resto yang sudah di siapkan Satria untuk makan siang mereka.
Makan siang berjalan dengan penuh bahagia dan canda tawa di antara mereka,, kecuali Adrian yang tetap memasang wajah dingin nya dan terlihat menjaga jarak dengan keluarga Satria.
Ana tidak begitu peduli,, karena sikap sang ayah seperti itu,,bisa mengajak nya makan siang saja sudah luar biasa.
Saat di sela obrolan,, ponselnya Adrian berbunyi.
"Hallo.."
"Siap pak..."
"Tenang saja,,tidak akan menolak.."
Ucap Adrian mematikan ponselnya menatap tajam ke arah Satria dan Ana.
"Bisa kita pulang sekarang.??."Ucap Adrian dengan tatapan dingin ke arah puteri dan istrinya.
Rima dan Ana saling tatap ,kemudian menatap Satria dan kedua orangtuanya.
"Oh,, silahkan pak Adrian,, terimakasih atas waktu nya.."Ucap ayah Satria sopan.
Adrian menjawab dengan anggukan.
"Om,,tante,, terimakasih banyak makan siang nya.."Ucap Ana berpamitan sambil mencium punggung tangan kedua orang tua Satria.
"Iya sayang sama-sama..."Ucap ibu Satria sambil mencium pipi kiri dan kanan Ana.
"Terimakasih ya atas makan siang nya.."Ucap Rima juga sambil berpamitan.
"Satria,, terimakasih ya.."Ucap lembut Ana sambil menatap sendu Satria.
"Iya sayang,, sama-sama.."Ucap Satria sambil menggenggam tangan Ana.
"Ana,,ayo cepat..."Ucap Adrian menatap tidak suka ke arah tangan Satria yang sedang menggenggam tangan Ana.
"Iya pah.."Ucap Ana.
Keluarga Ana pun pergi meninggalkan resto itu.
Satria menatap nanar kepergian Ana dan kedua orangtuanya.
"Ayo Sat,,kita pulang.."Ucap ayah Satria sambil menepuk pelan pundak Satria.
Satria mengangguk dan mereka pun pergi meninggalkan resto.
***************H
Jangan lupa novel author yang pertama ya Darah Daging Yang Di Benci masih on going juga.
Jangan lupa Author selalu meminta dukungan,,Vote,,Like dan komen nya dari reader semua.
Selamat pagi.
Selamat beraktifitas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
Aku mampir kak. Jangan lupa mampir juga di novelku Don't leave me my dear .
Mari saling bantu dengan meninggalkan jejak😊
2022-07-12
3