William Anderson akhirnya mempunyai cara untuk menikahi gadis yang membuat hatinya jatuh hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sereen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
Valen baru saja pulang dari cafe dimana dirinya mempunyai janji dengan mbak citra . Valen merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya sambil memandangi langit langit kamarnya.
"700 juta...dapat dari mana?"....ucapnya
"gak mungkin aku meminta bantuan sama papah"
"untung saja bisa dicicil tapi dalam waktu sesingkat itu apa aku bisa melunasinya?"
"soal banget sihh hidup kamu sekarang Valen !!!!"
Valen mengambil foto mamahnya lalu memeluknya dengan erat sambil kedua matanya meneteskan air mata sambil tersenyum getir.
Valen bisa saja membalas setiap perlakuan yang tidak baik dari ibu tiri dan kakak tirinya Anya . Tetapi Valen harus menahannya selama perbuatan mereka tidak membahayakan untuk dirinya.
...****************...
Keesokan paginya Valen sudah rapi dengan pakaian kerjanya dan Valen bergegas keluar dari rumah untuk segera berangkat ke tempat kerja.
Valen menuju ke tempat kerjanya menggunakan sepeda motor peninggalan mamahnya. Meskipun terlihat tua tapi mesinnya masih sangat bagus.
Sesampainya direstauran Valen bergegas masuk keruangan para karyawan . Beberapa pegawai yang datang melihat sinis ke arah Valen .
"Valen , kamu dicariin mbak citra !"....ucap salah satu karyawan
"mbak citra udah datang ya?"...tanya Valen
"kalo belum Dateng gak mungkin nyariin kamu!"
Valen hanya membalasnya dengan senyuman lalu ia bergegas menuju ke ruangan mbak citra . Valen mengetuk pintu ruangan mbak Valen yang langsung menyuruhnya masuk ke dalam ruangan.
Tok tok tok
"masuk!"
Ceklek
"mbak citra mencariku?"...tanya Valen setelah membuka pintu
"iya Valen, duduklah dulu"...perintahnya sambil menunjuk kursi didepannya
"ada apa mbak mencariku sepagi ini?"
"nanti siang ada yang mau bertemu denganmu diruang VVIP"
"siapa mbak?"....Valen takut jika itu adalah papahnya
"mbak gak tau siapa , tapi katanya orang terdekat kamu"
"hmmm....baiklah mbak"
"ya udah kalo gitu kami boleh lanjutin kerjanya"
"baik mbak , saya permisi dulu"....pamit Valen dan mbak citra menganggukkan kepalanya sambil tersenyum
Valen udah yakin jika yang akan bertemu dengannya pasti papahnya , karena selama ini Valen selalu menolak pemberian dari papahnya dan Valen juga menolak untuk bertemu dengannya.
Valen mengesampingkan soal papahnya dulu , sekarang Valen fokus pada pekerjaannya yang sudah menantinya .
...****************...
Setelah selesai meeting , tuan muda berjalan menuju ke ruangannya bersama dengan asistennya tuan Nico.
"gimana kau sudah atur semuanya?"....tanya tuan muda
"sudah ! Tapi apa tidak terlalu buru buru?"
"oleh sebab itu aku menyuruhmu untuk menemuinya dan cari secara detail asal usul aslinya"
"bukankah kamu mempunyai kartu identitasnya?"
Tiba tiba tuan Nico memejamkan kedua matanya saat tuan muda menatap tajam ke arahnya .
"oke oke ! Aku akan melakukan apapun perintahmy tuan muda"....ucap tuan Nico dengan pasrah
"bagus!"
Tuan muda masuk ke dalam ruang kerjanya , sedangkan tuan Nico mulai melaksanakan tugas dari tuan mudanya . Karena tuan Nico tidak ingin mendapat ancaman ancaman dari tuan muda .
Tuan Nico membuka Ipad-nya untuk mencari tau siapa Valen Antonio itu dan ekspresi wajah tuan Nico berubah ubah saat membaca semua tentang Valen Antonio.
"gadis yang malang ! Tapi apa dia bisa bersama William ?"....tuan Nico menggaruk dagunya yang tidak gatal sama sekali
"aku jadi penasaran gimana wajah aslinya , dari fotonya terlihat dewasa dengan wajah polosnya"
Tuan Nico melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 11 siang. Sebelum beranjak dari duduknya , tuan Nico mengabari sekretarisnya untuk menyiapkan makan siang untuk tuan muda.
Tepat pukul 12 siang tuan Nico sudah duduk dengan gagahnya didalam restauran J , tepatnya di ruangan VVIP dan tuan Nico menatap layar Ipad-nya.
Tak berapa lama terdengar suara ketukan pintu dari luar dan pintu terbuka . Tuan Nico berpura pura tidak menghiraukannya.
Tok tok tok
Ceklek
"permisi?"...ucap seorang gadis yang berjalan menghampiri tuan Nico
"permisi tuan?"...ucap Valen dengan sopan
"ya?"...Nico menoleh ke sumber suara
Tuan Nico terdiam sejenak saat pertama kali melihat langsung wajah Valen Antonio dan setelah itu tuan Nico tersadar dari terpesonanya.
"kau yang bernama Valen Antonio?"....tanya tuan Nico dengan gaya coolnya
"iya ,saya Valen tuan"...jawab Valen
"duduklah!"
"ada apa tuan mencari saya?"
"saya kemari karna disuruh oleh atasan saya dan kamu pasti tau siapa dia?"
"nama atasan tuan siapa ya?"...Valen mengernyitkan keningnya
"tuan muda adalah pria yang semalam hampir menabrakmu nona"....jawab tuan Nico
"oh..."...ucapan Valen membuat tuan Nico kaget
"tuan muda ingin kamu menyicilnya setiap seminggu sekali dan kamu harus datang sendiri ke kantornya"....jelas tuan Nico
"seminggu sekali? "
"iya ! Bagaimana?"
"baiklah! Tapi bolehkah saya meminta dimana alamat kantornya?"
"ini alamat kantornya dan saat kamu berkunjung kesana tunjukkan kartu ini pada resepsionis disana"....ucap tuan Nico sambil memberikan sebuah kartu khusus untuk Valen
"baik !"
"apa kamu sudah makan siang?"...tanya tuan Nico dengan nada yang ramah
"saya belum waktunya istirahat tuan"...jawab Valen dengan sopan
"kalo begitu duduklah dan ikut makan bersamaku"
"maaf tuan , tapi saya belum waktunya istirahat"
"sudahlah ! Kau tenang saja , gak akan ada yang berani memarahimu sekalipun itu pemilik restauran ini"
"ayo duduklah!"
Dengan perasaan yang ragu Valen duduk dikursi depan tuan Nico .
"aku lihat kamu masih kuliah ya?"...tanya tuan Nico disela sela makannya
"iya tuan, tapi saya hanya masuk kuliah seminggu 2x"...jawabnya
"santai saja jangan takut , aku gak akan memakanmu seperti ini hehehe"....ucap tuan Nico sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya
"terimakasih tuan"
"terimakasih buat apa?"
"karena tuan sudah mengajak saya makan"
"panggil saja aku Nico jangan ada embel embel tuannya"
"saya rasa gak pantas jika saya hanya memanggil dengan sebutan nama saja"
"baiklah terserah kamu saja"
Diam diam tuan Nico memotret Valen saat menikmati makanannya dan mengirim fotonya kepada tuan muda.