Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MPTM BAB 31_Mengganggu
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
mendengar hal itu membuat Gavin langsung melihat tajam ke arah Max karena dia sangat ingin tahu siapa tikus kecil yang sudah berani bermain main dengan dirinya, Gavin sudah menebak siapa dalang dari peristiwa ini terjadi namun entah benar atau salah kita lihat saja.
Max pun memberikan iPad kepada sang tuan muda dan menunjuk kan sebuah video yang terekam cctv yang memang sengaja Gavin pasang dan tidak ada orang yang tahu di mana letaknya selain Gavin dan juga Max karena memang ini adalah kamera tersembunyi.
Geraman kesal dan amarah sangat jelas terlihat di wajah Gavin saat lihat cctv tersebut, bahkan tangannya mulai memutih karena kuku kuku jarinya menekan terlalu lama karena begitu emosinya.
Yap di sana terpampang jelas bagaimana sikap kasar Nila kepada sang istri, mulai dari kamar hingga lantai atas semuanya terekam jelas, untuk kamar sendiri memang tidak ada kamera karena area privasi tapi samar samar terdengar jelas ucapan dari dua wanita itu bahkan hinaan yang pembantu itu berikan kepada sang istri membuat Gavin semakin marah dibuatnya.
Kemudian di lantai bawah, dimana pembantu itu menyeret sang istri menuju ke kamar mandi bawah, di sana juga terekam saat sang istri yang sudah mulai lemas dari kamar mandi namun tetap di seret menuju ke gudang belakang.
"Ternyata wanita s*alan ini, Max ambil semua rekaman cctv dari satu minggu yang lalu sejak pembantu itu datang ke apartemen." tegas Gavin tidak akan tinggal diam melihat apa yang sudah dia lihat ini.
"Baik tuan muda." jawab Max kemudian segera menjalankan tugasnya.
"Akan ku balas kau wanita s*alan karena sudah berani berani nya bermain dengan seorang Gavin Ezaz Ivander." ucap nya dengan mata tajam bak elang seperti siap untuk menguliti saja.
Tak lama Kyra terbangun dari pingsannya, dia mencoba untuk bangun namun kepalanya begitu sakit dan juga tubuhnya begitu sakit semuanya.
"Udah bangun? Tidur aja ya," sahut Gavin saat melihat sang istri sudah bangun dan mencoba untuk bangun dari tidurnya.
"Mas." panggil Kyra lirih saat dia kembali merebahkan tubuhnya.
"Ada apa hm? Ada yang sakit?" tanya Gavin dengan lembut sambil mengelus lembut Surai sang istri, dia begitu perhatian sekali membuat Kyra salting di buat nya.
"Enggak kok mas," jawab Kyra dengan lemah.
"Kenapa enggak bilang dengan sikap pembantu itu?!" tanya Gavin tidak sabaran, dia kesal karena sang istri tidak memberitahukan tentang perbuatan pembantu itu.
"Maaf." ucap Kyra dengan pelan karena hanya kata itu yang sekarang Kyra pikirkan.
Gavin terlihat gusar, dia ingin marah namun dia juga tidak tega untuk memarahi sang istri.
"Kalau gitu kamu istirahat aja dulu ya, nanti akan ada bi Siti yang datang." jawab Gavin kemudian pergi dari sana, dia ingin melampiaskan kekesalannya terlebih dahulu, karena tidka mungkin dia di sana dan memarahi sang istri.
"Nduk." panggil bi Siti tak lama setelah Gavin keluar.
Awalnya bi Siti terkejut saat di telepon oleh tuan muda nya dan mengatakan butuh bantuan tapi jangan sampai orang orang mansion utama tahu, untung saja sekarang sudah sore dan bi Siti tidak ada kegiatan lagi sehingga beliau tinggal izin dan mengatakan ingin jalan jalan saja.
Saat sampai apartemen tadi Max sudah menceritakan semuanya begitu pun dengan tuan muda nya membuat bi Siti menutup mulutnya tak percaya.
Beliau tidak menyangka kalau Nila berani bersikap begitu agresif dan di luar nurul sekali, beliau tahu Nila tidak suka dengan Kyra dari dulu namun untuk berbuat hal se menyeramkan itu membuat bi Siti sedih.
Dan Gavin juga sudah memperingatkan kepada bi Siti untuk menutup dahulu semuanya karena Gavin ingin mencari bukti dan memberikan balasan untuk wanita itu dan bi Siti menyetujui nya, sehingga yang sekarang ini tahu keadaan Kyra hanya lah Gavin, Max dan juga bi Siti tanpa mama Mira dan papa Angga tahu.
Pagi harinya Gavin sudah berada di ruang kerjanya, karena hari ini masih minggu yang artinya masih weekend dia memilih untuk tetap di apartemen sambil menyelidiki semua yang terjadi kepada sang istri.
Bi Siti juga masih ada di apartemen karena beliau izin untuk hari ini dan akan kembali nanti malam saja.
"Tuan muda ini cctv yang anda minta." ucap Max sambil membawa sesuatu yang Gavin minta.
Dia pun memeriksa semua cctv yang ada di apartemen nya, setelah melihat keseluruhan rahang Gavin tiba-tiba mengeras di buatnya, dia bersumpah akan membuat wanita tak tahu diri itu mendapatkan balasannya.
"Max cari tau semua tentang wanita siapa itu, rasanya membicarakan nya saja membuatku jijik." ucap Gavin.
"Baik tuan muda."
Setelah itu Max pun pergi dari sana, Gavin memilih untuk menuju ke mansion utama hari ini tanpa sang istri yang sekarang di temani oleh bi Siti.
"Ma." sapa Gavin setelah sampai di mansion.
"Loh Gavin mana Kyra kok kamu sendirian?" tanya mama Mira terkejut melihat Gavin sendirian masuk.
"Dia lagi ada tamu ma sahabatnya ke apartemen jadi dia bilang tidak bisa ikut." jawab Gavin mencari alasan.
"Yah padahal mama udah kangen banget sama mantu mama." jawab mama Mira padahal dua hari yang lalu mereka masih bertemu.
Saat mereka sedang berbincang bincang tiba-tiba saja Nila datang dengan membawa nampan berisikan minuman yang mama Mira pesan sebelumnya.
"Nyo... Nyonya ini minumnya," ucap Nila dengan sedikit gugup, dia berharap semoga tuan muda nya tidak tahu apa yang sudah dia perbuat kepada Kyra.
"Kamu taruh aja di meja aja Nil." sahut mama Mira.
Setelah meletakkan minuman tersebut pun Nila pergi dari sana tanpa di cegat atau ditahan, hal itu membuat Nila merasa kalau semuanya berjalan dengan lancar.
"Yes tuan muda tidak tahu." ucapnya setelah sampai di dapur dengan bangganya.
Dia tersenyum dengan seringainya mengejek ternyata tidak susah untuk menjatuhkan Kyra, tanpa dia tahu kalau itu adalah memang rencana Gavin, lihat saja saat Gavin sudah menunjukkan taringnya maka bisa di pastikan Nila akan hancur.
Kembali ke ruang keluarga dimana Gavin masih duduk bersama dengan mama dan juga papa nya yang baru saja tiba.
"Ma aku mau minta sesuatu sama mama," ucap Gavin menjeda ucapan nya membuat mama Mira mengerenyitkan dahinya penasaran.
"Apa?" tanya mama Mira.
"Mulai besok tidak usah menyuruh para pembantu lagi ke apartemen." ucap Gavin.
"Kenapa? Nanti Kyra kecapekan kalau harus bersih-bersih sendiri Gavin." jawab mama Mira tidak terima.
"Aku sama Kyra ingin mandiri ma, dan aku rasa mereka mengganggu waktu ku bermesraan dengan istriku." tegas Gavin kebetulan juga Nila datang membawa minuman untuk tuan besarnya siapa lagi kalau bukan papa Angga yang dari tadi hanya diam saja.
"Bukankah dia yang di tugaskan ma?" tanya Gavin sambil melihat ke arah Nila yang diam tiba-tiba.
"He'em." jawab mama Mira singkat.
"Mulai besok kau tidak perlu lagi ke apartemen lagi karena aku tidak ingin di ganggu, waktu dengan istriku semakin berkurang sejak ada pembantu di apartemen ku." jawab Gavin sebisa mungkin dia menahannya karena dia ada balasan yang lebih dari pada hanya mengeluarkan nya dan memenjarakan nya.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
ahh jadi cape dehh
Lapor dong sama mmh mertua kalo ada yg jahatin jngn didiem8n aja,jadinya ngelunjak
aq kira mau di apai!!!