Sungguh suatu keajaiban aku bangkit dari kematian setelah aku mati diracuni oleh mertuaku sendiri.
tubuh tak bernyawa ku di buang ke rawa-rawa yang letaknya jauh di pelosok yang terpencil.
Namun Tuhan berkehendak lain, beberapa petir menyambar di area sekitarku, hingga membuat jantungku yang tadinya berhenti berdetak kembali berdetak.
dengan tubuh lemah aku berusaha keluar dari rawa-rawa, entah sudah berapa banyak tanaman berduri yang aku injak, aku tidak perduli, satu tekadku harus keluar dari tempat itu, hingga langkah kakiku terhenti di sebuah jalan beraspal, lalu tubuhku ambruk tak sadarkan diri.
Ketika ku sadar sudah berada di rumah sakit, dan betapa mengejutkannya aku ternyata pria yang menyelamatkanku yang juga seorang dokter mengatakan aku sedang hamil!!!!!!
Inilah kisah hidupku....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Pertama
Jovanka sudah bergelut dengan panci dan wajah di dapur sejak pagi, ia sedang membuatkan sarapan pagi dan makan siang yang akan ia simpan untuk siang nanti, ia tak mau Bu Ratna kesusahan karena harus memasak untuk ketiga buah hatinya,
Sarapan pagi sudah berjejer di meja makan, semuanya untuk lima orang, dia dan si kembar serta Bu Ratna.
Setelah sarapan, Jovanka akan mengantar anaknya bersekolah, ini merupakan hari pertama mereka sekolah, begitu pula dengan dirinya, siang nanti ia akan menjemput si kembar saat jam makan siang, setelah itu Bu Ratna yang akan menjaga mereka hingga ia pulang kerja.
Sebenarnya bisa saja Bu Ratna yang menjemput putra dan putrinya pulang kerja, namun sudah merupakan rutinitas harian Jovanka, ia tak mau momen berharga anak-anaknya terenggut karena ia terlalu sibuk bekerja sehingga melupakan kodratnya sebagai ibu.
Dengan mengendarai taksi online Jovanka mengantar ketiganya menuju sekolahan, karena tak mungkin ia mengantar mereka naik motor, itu sangat berbahaya, sehingga ia berfikiran harus hemat untuk bisa membeli mobil seken yang masih layak pakai agar mereka tak harus menaik taksi online lagi.
Akhirnya mereka sampai di taman kanak-kanak, dimana ketiga anaknya akan bersekolah, Setelah bertemu dengan kepala sekolah dan berbincang sebentar, Jovanka berangkat kerja, ia sengaja memilik sekolahan itu karena berada di tengah-tengah antara rumah dan kantornya, jarang dari sekolahan itu ke kantornya pun hanya memakan waktu sepuluh menit jika menaiki ojek online,
Jovanka merapihkan rambutnya yang berantakan karena tersapu angin ketika naik ojek, walau sedikit berantakan namun wajah cantiknya tetap menawan.
setelah melapor ke pihak HRD, Jovanka diajak menuju ruangan pemasaran, ia sudah di jelaskan bahwa harus menunjukkan kinerjanya karena masa percobaan ia tidak langsung menduduki bangku kepala perencanaan, ia harus mengenal pangsa pasar dulu baru bisa membuat perencanaan yang matang, walau sedikit kecewa namun ada benarnya kebijaksanaan pusat, agar ia tak salah membuat perencanaan, walau begitu gaji yang ia terima sesuai walau belum menduduki jabatan yang seharusnya
Jovanka mulai berkenalan dengan team pemasaran, ia memulai pekerjaannya, beberapa dari mereka terlihat enggan memberi informasi pada Jovanka, entah merasa tersaingi tau iri hati, namun ada seorang yang dengan senang hati membantu Jovanka
"Hai Jo, aku Emil kalau ada yang mau di tanyakan bisa langsung ke aku ya" ucap seorang wanita yang bertubuh mungil dengan kulit sawo matang, ayu, wajah khas wanita Jawa
"Jovanka, terima kasih Emil, aku sangat senang kamu bersedia membantuku"
"Tentu saja Jo, kita team" ucap Emil tersenyum lebar
dengan cepat mereka langsung akrab, sifat Emil yang ceria membuat Jovanka yang sedikit tegang di hari pertamanya langsung merasa nyaman.
waktu berjalan cepat, tak terasa sudah masuk jam makan siang, Jovanka pasung pamit keluar, ia harus menjemput ketiga buah hatinya, Jovanka berjalan setengah berlari hingga tanpa sadar ia menabrak seseorang
Brugh
Tubuh Jovanka yang langsing menabrak dada pria tersebut, hingga keseimbangan Jovanka hilang, ia hampir menabrak besi pembatas, Jovanka terkejut, ia memejamkan mata namun tidak terasa sakit, ternyata pria yang ditabraknya menarik Jovanka dalam pelukannya
"Ma...maaf" ucap Jovanka gugup langsung berusaha melepaskan diri
"Lain kali pakai matamu, ini bukan taman tapi kantor, jangan sesuka hatimu berlarian kesana kemari, norak"ucap pria itu mengibaskan tangannya di pakaiannya, seolah ada debu yang menempel di bajunya
Tadinya Jovanka terpesona oleh ketampanan pria itu, Ia ingin berterima kasih karena pria itu sudah menyelamatkannya, sekaligus meminta maaf atas keteledorannya, namun mendengar ucapan pedas pria itu, Jovanka melotot kesal, ia tak mau membuat skandal di hati pertama kerjanya.
Jovanka menahan amarahnya, ia memejamkan mata menghela nafas dan menghembuskan ya.
Jika itu dulu ketika ia belum menjadi seorang ibu dari tiga anak kembar, sudah dipastikan ia akan membalas pria tersebut, namun kini ia harus menahannya, ia butuh pekerjaan ini untuk menghidupi ketiga buah hatinya
"Maafkan saya pak, saya akan mengingatnya"ucap Jovanka tersenyum lebar, ia menunduk lalu bergegas pergi sebelum mendengar kalimat beracun lainnya yang keluar dari bibir pria itu
"Huh, sayang ganteng, tapi mulutnya benar-benar sangat menyebalkan, wanita mana yang sial menjadi istrinya pasti akan mati di hari pertama mereka menikah, huh" Jovanka terus menggerutu, hingga tanpa sadar ia sudah sampai di depan sekolah anaknya.
Setelah membayar ongkos ojek, Jovanka langsung berlari menghampiri putra putrinya yang terlihat sedang duduk menunggunya, di sebelah mereka seorang guru sedang menemani mereka
"Maaf Miss Dewi saya telat menjemput anak-anak" ucap Jovanka menunduk malu, ini hari mereka sekolah dan ia sudah membuat kesan tak baik pada wali kelas anaknya itu
"Gak apa-apa Bu, saya senang sekali menjaga mereka, mereka anak yang penurut sekali. saya baru pertama kali melihat anak kembar tiga" ucap Miss Dewi antusias
Jovanka bisa nyengir kuda, sudah banyak orang yang terpesona oleh ketiga anaknya
"Terima makasih Miss, saya pamit dulu.
ayo anak-anak Salim sama Miss Dewi" ucap Jovanka
Dengan patuh si kembar bergantian Salim pada Bu guru mereka lalu mengucapkan salam.
taksi online yang di pesan Jovanka sudah menunggu mereka, ia dan anak-anak langsung naik.
Sesampainya di rumah, Jovanka langsung menuju dapur untuk menghangatkan masakan yang ia masak tadi pagi untuk makan siang mereka
Sementara si kembar langsung mengganti pakaian mereka dengan patuh, setelah itu mereka duduk berderet di bangku mereka.
"Owh kalian Sudah pulang?? " tanya Ratna keluar dari kamarnya selepas sholat Dzuhur
"Iya nek" ucap mereka serentak, turun dari kursi mereka mencium punggung tangan Ratna, Ratna sangat senang, ia mengelus puncak kepala ketiganya satu persatu lalu bergabung duduk di meja makan.
Tak lama makan siang sudah tersaji di meja makan, mereka lalu makan siang bersama
"Nak, besok biar ibu saja yang memasak makan siang, kamu sudah lelah bekerja. biar kamu masak sarapan pagi dan malam, makan siang serahkan sama ibu.
Ibu tak ada kegiatan"
"Tapi Bu??"
"Sudah percaya sama ibu. ibu biar begini koki yang handal, kamu tak perlu khawatir" ucap Ratna
"Jovanka percaya, tapi Jo takut ibu kecapean" ucap Jovanka
"Haha justru kalau kau manja tak ada kegiatan, ibu bisa membulat dengan sempurna dengan cepat.
wanita tua ini juga perlu banyak bergerak" ucap Ratna terkekeh
"Baiklah Bu, Jo minta tolong ya, terima kasih Bu" ucap Jovanka
"Jo kembali ke kantor ya Bu, Jo titip anak-anak" ucap Jovanka mencium punggung tangan Bu Ratna, lalu ketiga anaknya mencium punggung tangan Jovanka
"Gak boleh nakal dan main keluar ya, ingat dengarkan omongan nenek atau mama akan kirim kalian ke tapi penitipan anak-anak kalau kalian tidak mendengar ucapan nenek"
"Atu gak mau, atu sama nenek" ucap Davina langsung memeluk Ratna
"Ok mama jalan dulu ya, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum " jawab mereka serentak
Semua tokoh diceritakan saru satu
Banyak komflik juga..
Ada kocak
Ada nalar
Ada diluar nalar
Ada juga typo
Untuk typo, saya bisa maklumi, paling saya komen ngingetin typonya..
Saya maklumi, karena saya pribadi ga bisa bikin novel, bisanya baca dan nikmati..
Terimakasih atas karyanya ya thor..
Sukses selalu
2. saudara dan saudarinya
Tetap semangat thor😊
mungkin begitu ya thor..