NovelToon NovelToon
Maafkan Aku. Aku Pergi Membawa Benihmu

Maafkan Aku. Aku Pergi Membawa Benihmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:919.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: devi oktavia_10

Alisa terpaksa menerima pernikahan kontrak dengan seorang CEO kakak dari sahabatnya, yang di tinggal pergi oleh calon istrinya saat 1 hari acara pernikahan mereka.


Alisa menerima pernikahan itu dengan terpaksa, karena ayahnya yang membutuhkan uang yang lumayan banyak untuk pengobatan jantungnya.


Selama 5th menjalani pernikahan kontrak itu, pernikahannya terbilang baik baik saja, karena suaminya menerima keberadaan Alisyah di sisinya, karena Alisa gadis yang penurut dan pintar mengambil hati suami dan keluarganya.


Namun pernikahan yang sudah berjalan 5th itu harus kandas karena ke datangan calon istri sang suami yang telah menghilang tanpa kabar selama 5th itu.


Lalu bagaimana kehidupan Alisa setelah itu?


Yuk.... Ikuti cerita selengkapnya, jangan lupa tinggalkan jejak😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"K-kenapa kau kembali lagi, kenapa kau ada di sini." Kaget Anita tidak menyangka ada Alisa di ruangan oma Prita, dia sengaja datang ke rumah sakit itu untuk mengambil hati Rafael dan keluargan lainnya, agar bisa kembali bersama Rafael, dan hidup enak, namun belum terealisasikan keinginan Anita untuk kembali mendekati mantan tunangan yang sudah 8 th hidup terpisah dengan istrinya itu, belum bisa dia luluhkan hatinya, namun sang istri si mantan datang kembali, bagaimana Anita tidak shock setangah mati dan juga marah, karena akan semakin susah saja dia mendekati Rafael.

"Menurut anda mau ngapain bunda saya di sini, mau goyang dumang, atau senam poco poco, jelas bunda saya kesini ingin bertemu dengan suami dan juga kelurga suaminya, selain itu tentu saja bunda saya ingin mengobati oma buyut saya." sinis Arsya dengan tatapan mata elangnya, menatap tajam ke arah Anita.

Deg....

"Bocah ini.... Apakah dia anak perempuan kampungan itu dan Rafael, ahhh.... Ini tidak mungkin." pekik Anita dalam hati, dia pun menatap Arsya tidak percaya.

"Bibi siapa, tukang antar makanan kah, tapi.... Kami tidak pesan, kenapa bibi bawa banyak makanan kesini, apa bibi berniat mau buka lapak di sini, mohon maaf bibi, kami tidak suka makanan yang bibi bawa, dari aromanya saja membuat kami ingin muntah, saya sarankan bibi jualan di parkiran saja." Polos Arsyi dan senyum tanpa dosanya menatap Anita, ke dua anak kembar itu sangat tau siapa Anita, wanita masa lalu dari sang ayah, karena wanita itu juga mereka jadi berpisah dengan sang ayah.

Ucapan Arsyi dan Arsya itu tentu saja membuat orang orang di dalam sana melipat bibir kedalam, agar tidak menyemburkan tawa mereka.

Rupanya mereka tidak harus turun tangan menghadapi ulat bulu itu, ternyata Alisa berhasil melahirkan dua penjaga untuk dirinya yang terkesan pasrah dalam hidup, di usir ya pergi, ngak di ingin kan ya sudah, begitulah Alisa, dia tidak akan mempertahankan apa pun yang tidak menginginkan dirinya, terbukti dengan dia bisa menghilang selama 8th, namun tidak dengan keturunan yang dia lahirkan, mereka akan mempertahankan apa yang menjadi miliknya, dan akan melindungi orang orang yang mereka sayang.

"Kau.... Si alan kau bocah kecil, apa aku mirip pengantar makanan, sudah capek capek berdandan secantik ini, bisa bisanya kau bilang saya pengantar makanan, berhenti menyebutku bibi, kau pikir aku pembantu!" pekik Anita tidak terima, entah dari mana datangnya anak perempuan satu itu, yang satu saja belum selesai dia urusi, sekarang ada lagi satu lagi, dan kata kata sungguh membuat Anita geram setengah mati.

"Loh loh.... Kok ngereog emang aku salah, coba bibi lihat pakain bibi, warnanya orange kaya salah satu aplikasi yang suka aku pakai untuk memesan makanan klau bunda lagi sibuk, dan aku panggil bibi, kata bibi itu tidak hanya di pakai oleh seseorang pekerja rumah tangga, di kota tempat kami lahir, kami biasa memanggil bibi sama orang yang sepantaran dengan bunda kami, oohhh.... Klau bibi kayanya lebih tua dari bunda kami, mungkin bibi tidak suka kami memanggil bibi, tapi lebih suka di panggil si mbah ya, biar terlihat lebih sopan lagi, ya." polos Arsyi dengan senyum tanpa dosa, di dalam hati dia tertawa geli menatap perempuan masa lalu sang ayah ingin mengeluarkan tanduknya karena di buat kesal oleh Arsyi.

Sungguh Anita di buat sangat murka oleh Arsyi, lihat lah tatapan matanya memerah, dan wajahnya pun sudah ikut memerah menahan amarah.

"Anak kurang ajar! kau sangat keterlaluan!" pekik Anita ingin melayangkan tangannya ke pipi Arsyi.

Dug.....

Belum sampai tangannya mengenai wajah cantik Arsyi, namun Anita lebih dulu terduduk di ubin kamar oma Prita, karena di dorong oleh Rafael.

"Ael...." Lirih Anita berkaca kaca, dia tidak menyangka laki laki itu sangat tega kepadanya, bisa bisanya dia lebih membela anak songong yang telah menjatuhkan harga dirinya.

"Jangan pernah sekali kali tangan kotor kamu itu menyentuh tubuh anak saya, klau kau tidak ingin menyesal di kemudian hari." geram Rafael dengan menatap Anita dengan tatap sinisnya.

Deg.....

"A-anak." gumam Anita dalam hati, jadi benar kepergian Alisa saat itu sedang hamil, sungguh dia tidak ingin percaya, namun wajah ke dua anak laki laki dan perempuan itu sangat mirip dengan wajah Rafael.

"Pergilah! jangan pernah datang lagi ke sini, dan jangan sesekali muncul di hadapanku dan keluargaku." tegas Rafael dengan wajah garangnya.

"Kenapa El.... Kenapa, aku sangat mencintaiku, dari dulu hingga sekarang, bahkan selama perempuan itu pergi aku selalu menemani hari harimu." ujar Anita sengaja memanasi Alisa, agar perempuan itu kembali pergi untuk selama lamanya dari hidup Rafael. "Kenapa kamu yakin sekali mereka anak mu, bisa saja dia hamil anak orang lain, secara dia pergi tidak mengatakan sedang hamil kepada mu." ujar Anita kini dia mengompori Rafael agar tidak percaya begitu saja dengan Alisa dan anak anaknya, walau tidak bisa di pungkiri ke dua anak itu bahkan sangat mirip dengan Rafael, namun dia ingin Rafael ragu dengan Alisa.

Plak....

"Tutup mulut kau si alan, dasar wanita rendahan, bisa bisanya saya mencintai kau dulunya, dasar ulat bulu, jangan pernah merusak keharmonisan rumah tangga saya lagi, apa kata kau, anak anak ini bukan darah daging saya! apa mata kau katarak atau rabun dekat, apa kau tidak bisa melihat wajah saya sangat mirip dengan anak anak itu, tanpa di tes DNA sekalipun sudah pasti mereka anak anak saya!" pekik Rafael sangat murka mendengar ucapan yang Anita lontarkan.

Melihat kemarahan Rafael itu, membuat Anita gemetar dan ketakutan, tidak pernah sekali pun Anita melihat wajah marah Rafael yang seperti ini, sungguh dia salah langka membangunkan singa jantan itu kali ini.

Melihat sang suami mulai tidak bisa mengontrol emosinya, Alisa mendekat dan mengusap lembut bahu sang suami, agar sang suami bisa mengontrol emosinya.

Rafael yang merasakan bahunya di sentuh, lansung menoleh kearah Alisa, wajahnya yang tadi tegang dan penuh kemarahan, perlahan lahan kembali melembut, tanpa basa basi Rafael menarik Alisa kedalam pelukannya, dan mengecup puncak kepala Alisa bertubi tubi untuk mencari ketenangan di sana.

Anita yang melihat adengan itu, tangannya terkepal kuat menahan marah, sungguh hatinya panas melihat adengan tersebut.

"Bagaimana bibi, apa kau masih berharap sama ayah kami, lihat lah, betapa cintanya ayah kami kepada bunda kami, walau sudah di tinggal bertahun tahun sama bunda, ayah tetap mencintai bunda kami, padahal wanita itu dia nikahi sebagai istri pengganti, namun lihat lah, betapa besar cinta ayah kepada bunda, apakah bibi pernah mendapat cinta sebesar itu dari ayah kami." kompor Arsya merasa puas melihat wajah marah Anita.

Panas sudah hati Anita melihat adengan Rafael dan Alisa, belum lagi mendengar kata kata menohok dari dua anak manusia itu, tangan Anita terkepal sempurna menahan gemuruh di dadanya.

Dari pada semakin panas dia memilih pergi dari ruangan itu dengan bibir tidak berhenti komat kamit entah sedang bicara apa.

"Bibi..... Bibi.... Tunggu, makanan kamu ketinggalan, jual aja di depan bi, lumayan bisa buat beli es batu, agar bisa merendam hati bibi yang panas itu, semoga aja bisa lansung adem." pekik Arsyi, namun tidak di hiraukan oleh Anita.

Arsyi terkekeh melihat langkah lebar Anita itu.

"Arsyi di lawan, dia belum tau aja bullyan seperti apa yang sudah Arsyi terima dari teman teman bahkan orang tua teman Arsyi, ini doang mah kecil." gerutu gadis itu.

Bersambung.....

1
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Noey Aprilia
Naahhh.....
kl ribut gt lbh seru drpd nikung dr blakang,kn bnyak tuh yg nikung shbt sndri....tu jg kl lakinya sma2 gila....
tp rafael mh ga kya'nya,tipe suami stia...
🌷💚SITI.R💚🌷
seneng banget rasay sekarang kehidupan alisa sm Rafael rukun dan damai smg tdk ada ujian berat lg dlm rumah tanggay...setujulah klu rica di jodohin sm zidan seperti nya mereka cocok de..
Wild Rose 🌹🌹
yang ada di otak Rafael cuma main jungkat jungkit di kamar saja 😝🤪😅 sedikit2 main hakim hukumannya ya itu 🫣😂 seperti orang kejar setoran aja 😅😅
Julidarwati
Syukron thor
Tarmi Widodo
gitu toh
Tarmi Widodo
keren karya ya
Tarmi Widodo
dasar dodol
Tarmi Widodo
miris hati baca ya😊
Zieya🖤
😅😅😅😅
merry jen
jhtt y klurga dr suami Rika pdhll bju EMS tbgnn MTR mobil rmhh itu hak y rikaa ,,Krn Rika yg crii duitt bntuin suami yaa ,,moga dpt blsann y rika
salmah asri
😄😄😄
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
berasa panggil ayahnya Alisa..gak sih🤭
ainie lee
bhsanya terllu formal kak
Tuti Tyastuti
oma dan opa kekya kurang tegas sm anak mantu ibu sarah dari keluarga rendahan yg di katakan raffi harusnya opa oma lebeih tegas sm menantu yg luknut🙏✌
Tuti Tyastuti
rasain emang enak hhu
Tuti Tyastuti
mertua jahara
Tuti Tyastuti
bagus ceritanya thor
Tuti Tyastuti
mampir thor
Devi Oktavia: makasih kak sudah mampir, semoga suka😁
total 1 replies
salmah asri
Buruk
salmah asri: maaf, terpencet/Pray//Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!