(Anak Genius) YANG TERBUANG
Menjadi anak tunggal dari keluarga kaya raya tidak membuat hidupku bahagia, justru harta yang melimpah yang di wariskan almarhum mamaku, membuatku berada dalam bencana.
Namaku Ayudia Larasati, putri tunggal pasangan
Adhi Prakasa Gumilang dengan almarhum Eldrea Inez Jovanka yang merupakan putri seorang pengusaha asing.
Aku mewarisi kecantikan mamaku yang berdarah Portugal,sehingga sejak masih kecil aku selalu menjadi primadona ,berlanjut hingga aku kuliah. Namun semua itu tak membuatku jadi sombong, justru terkadang aku hanya ingin menjadi orang biasa saja, kepopuleran membuatku tersiksa.
Setelah kepergian mama, papa menikah kembali dengan seorang wanita yang tak lain adalah sahabat mamaku sendiri.
Awalanya aku menentang keras hubungan mereka, terlebih aku sudah mengenal tante Amelia atau kerap aku panggil Tante Lia dengan baik, bukan aku tak menyukainya, hanya saja ini teramat canggung bagiku. Bagaimana seseorang yang biasa menjadi tanteku , sebentar lagi menjadi mama tiri ku???
Namun aku tak tega melihat papa terus bersedih dan terpuruk setelah kepergian mamaku yang meninggal setelah melahirkan ku.
Papa yang shock karena kehilangan wanita yang dicintainya membuatnya sering melamun dan mabuk-mabukan.
selama ini Tante Lia yang selalu datang dan merawat papa, mungkin karena itu pula timbul benih-benih cinta diantara mereka, aku tak tahu pasti.
yang jelas kini papa terlihat lebih baik dan bisa menerima kepergian istri tercintanya, semua berkat Tante Lia.
Demi kebahagiaan papa, akhirnya aku meluluskan keinginan papa, untuk menikahi Tante Lia yang notabene nya adalah seorang janda beranak satu.
Ya, Tante Lia memiliki seorang anak seumuran denganku bernama Aurellia.
Jujur aku tak menyukai anak Tante Lia, sejak sekolah menengah atas Aurellia satu sekolah denganku, namun kami tidak pernah bertegur sapa.
Bukan karena tak kenal, namun Aurellia membenciku yang entah apa alasannya, terlihat dari pandangan matanya atau ucapan menyindirnya saat aku dan kawan-kawan ku berjalan melewati Aurellia dan genk nya.
Satu bulan kemudian papa menikahi Tante Lia.
Awal pernikahan Tante Lia dan papa, semua berjalan baik-baik saja.
Tante Lia berusaha berperan sebagai mama pengganti yang baik untukku
Ia juga terlihat perhatian dan sayang padaku, membuat papaku lega dan senang, jika pilihannya menikah dengan Tante Lia adalah tepat untuk kami sekeluarga.
Namun seiring waktu semuanya berubah.
satu tahun sudah mereka menikah.
sifat asli Tante Lia akhirnya keluar juga.
Aku tak pernah menyangka, sahabat mamaku yang kini menjadi ibu tiri ku ternyata membenciku, walau itu hanya saat papa tidak berada di rumah, Tante Lia dan Aurellia selalu menggangguku dan menindas ku.
Aku tak pernah mengatakan pada papaku perbuatan mereka, karena aku tak mau papaku sedih, atau mungkin tak percaya dan menuduhku memfitnah istrinya karena aku belum bisa menerima Tante Lia. Tante Lia selalu pintar memainkan perasaan papa, itu semua karena Tante Lia selalu bermuka sedih saat aku membentaknya, ia berperan sebagai istri dan ibu yang baik depan papa.
Pernah suatu ketika aku mengeluhkan kelakuan Tante Lia, namun yang ku dapat hanya nasihat papa yang panjang dan ujungnya menyalahkan ku, sehingga percuma aku mengadukan apa yang terjadi padaku.
Hingga puncaknya papa menjodohkan ku dengan salah satu anak rekan bisnisnya, terlihat sekali jika Aurellia sangat iri.
terlihat dari sorot mata mama tiri dan kakak tirinya itu , saat papa mengumumkan perjodohanmu.
"Pa, papa gak bisa dong main jodohkan aku dengan anak teman papa, aku baru selesai kuliah pa, aku masih ingin kerja dan bermain bersama teman-temanku"protes Ayudia langsung meletakkan sendok dan garpu yang sedang ia pegang
”Ini semua demi kebaikanmu nak, anak om Baskoro baik, dan papa percaya nak Arjuna akan menjadi imam yang baik” ucap Adhi pada putrinya
”Tapi gak langsung di jodohkan gitu dong pa, kami saja tidak saling mengenal, ini bukan jaman Siti nurbaya” ucap Ayudia masih tak terima dirinya di jodohkan
"Mas, jangan memaksakan Ayu, dia masih mau bebas” ucap Tante Lia terlihat penuh perhatian pada Ayudia
”Aku gak bisa menolak sahabatku Lia, Abraham Baskoro Stein dulu pernah membantuku, aku banyak hutang budi padanya" ucap Adhi pada Lia
ingin sekali Ayudia bertepuk tangan melihat akting mama tirinya itu, namun ia mengendalikan diri dan tersenyum sinis
"Iya pa, beri Ayu waktu berfikir. Aurel yakin Ayu tahu bagaimana berbakti pada orangtua"sindir Aurel membuat Ayudia tertawa dalam hati
"Katakan saja jika kau iri Aurel, aku sangat tahu kau selalu ingin merebut apa yang ku miliki, termasuk merebut kekasihku"ucap Ayudia dalam hati
"Terima kasih Aurel, aku bukan anak yang tak tahu berbakti, gak usah kamu ingatkan aku bagaimana aku harus bersikap.
Oh ya, kenapa gak kamu bilang aja kalau kamu ingin menggantikan aku dalam perjodohan itu????" ucap Ayudia ketus menatap tajam Aurel
”Ayudiaaaa” teriak Adhi marah pada putrinya.
Ia tak habis pikir dengan kelakuan Ayudia yang beberapa waktu ini di nilai Adhi sangat buruk.
Putrinya itu selalu penurut dan sopan, namun makin hari tingkahnya makin keterlaluan.
sementara Aurel berakting sedih, ia sampai menitikkan air mata buaya di depan papa
"Maafkan maafkan anak Tante ya sayang, kami tahu diri, tidak seharusnya kami ikut campur dalam urusan keluarga kalian”ucap Lia seakan menambah minyak di kayu bakar, menyulut emosi Adhi, Lia sampai berkata seakan dia tidak pernah dianggap mama oleh Ayudia
"Sayang, kamu sudah menjadi bagian dalam keluargaku setelah kita menikah, dan Aurel juga anakku, maafkan kelakuan putriku.
Aku merasa terlalu memanjakan Ayu"ucap Adhi menenangkan Lia yang nampak bersedih
Sementara Ayudia hanya melongo melihat drama anak dan ibu di depannya, tangannya mengepal kencang menahan amarah, bagaimana kedua orang itu bisa sangat lancar bersilat lidah
"Dengar Ayudia, papa tidak menerima penolakan mu, dan satu lagi, jangan pernah anggap Lia sebagai orang lain , dia mamamu dan Aurel saudarimu. ingat itu!!!!" ucap Adhi menatap tajam kearah putri semata wayangnya, ia hanya berusaha bersikap adil di depan keluarganya.
"Tante Lia, tidak akan pernah jadi mama Ayu, karena bagi Ayu mama tidak pernah mati, selalu ada di hati Ayu” ucap Ayudia bangkit dan meninggalkan meja makan, selera makannya menguap begitu saja
Ayu masih bisa mendengar Tante Lia sedang berusaha memenangkan papanya yang emosi, Ayu hanya bisa tertawa sinis, hatinya sakit karena papanya bisa bersikap seperti itu padanya hanya karena membalas istri baru dan anak tirinya.
Ayu masuk kedalam kamarnya, mengambil foto mamanya dan menangis pilu.
Sejak mamanya meninggal ia merasa kesepian, papa yang dulu sangat perhatian dan menyayanginya kini telah tiada seiring datangnya wanita lain dalam kehidupannya
"Ma, Ayu kangen mama, Ayudia kesepian ma.
papa tidak sayang Ayu lagi"ucap Ayudia terisak.
Entah sudah berapa lama Ayu menangis hingga akhirnya ia tertidur.
Suara ketikan pintu kamarnya membangunkan Ayudia dari tidurnya, ia merasa pusing karena terlalu lama menangis, matanya terlihat sembab dengan kantung mata hitam menghias wajah cantiknya
"Non, ini bik Ijah, buka pintunya non" ucap bik Ijah dari balik pintu kamar Ayudia
Dengan malas Ayudia membuka pintu kamarnya, ia tak bisa begitu saja mengabaikan bik Ijah, karena bik Ijah lah orangtua kedua setelah mama papa nya, Bik Ijah lah yang mengasuhnya sejak kecil.
Setelah pintu terbuka, terlihat bik Ijah membawakan semangkuk seblak ceker dengan segelas ice teh manis di tangannya, itu makanan kesukaan Ayudia.
Bik Ijah sengaja membuatnya karena dari kejauhan bik Ijah melihat apa yang terjadi di meja makan, ia tahu majikan kecilnya belum makan dari siang
"BI, ini...???" Ayudia terpaku, ia terharu karena bik Ijah sangat perhatian padanya, Ayudia menatap nampan yang di sodorkan bik Ijah
"Sudah kesal boleh, marah boleh, tapi perut gak boleh kosong, biar bisa melanjutkan kesal dan marahnya.
karena kan perlu tenaga juga"goda bik Ijah mampu membuat Ayudia tersenyum lebar
"Masuk bik, Ayu lagi gak mau makan sendiri” ucap Ayudia
"Kalau begitu sebentar, bibi ambil seblak punya bibi juga, biar kita kepedesan berjamaah" gurau bik Ijah berlalu menuju ke dapur.
Ayu tertawa kecil mendengar ucapan bik Ijah, beliau selalu bisa membangkitkan mood Ayudia yang memburuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣 jejak 💪💪💪😘😘😘
2023-04-07
1
Etik Puji Astuti
lanjut
2022-07-28
0
titiek
mampir thor
2022-07-13
0