Alur slow diawal
Up 2 chapter/hari, jam tidak menentu.
Genre : Action, Fantasi, Petualangan, Romantis, Komedi, Drama, Harem
_____
- Arc 1. Dimensi Kecil : Ch.1 - Ch.94
- Arc 2. Benua Lingwu : Ch.95 - Ch.263
- Arc 3. Benua Chenwu : Ch.264 - lanjut ke Book 2
Untuk novel ini saya gk jamin bakalan lebih bagus dari Pahlawan Di Dunia Kultivator, tapi saya akan usahakan agar ceritanya bisa lebih bagus dan memuaskan para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ardian Uzumaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.12 - Kekuatan Cai'er
"Apa yang terjadi?" Xiang Yang mematung beberapa saat, sebelum melompat mundur mengambil jarak, melihat kearah ular piton raksasa yang masih terdiam ditempat dengan ekspresi tertekan.
"Ada apa dengan ular ini?" Xiang Yang benar-benar tidak mengerti situasi.
Tiba-tiba Xiang Yang merasakan gerakan pada lengan kanannya, itu adalah Cai'er yang merayap keatas hingga keluar lewat kerah baju Xiang Yang, berdiri diatas pundak kanannya.
Cai'er menatap ular piton raksasa dengan matanya yang menyala hijau. Di depan ular piton raksasa, meskipun tubuhnya kecil, namun Cai'er terlihat mengangkat dagunya, memberikan kesan angkuh, menatap ular piton seakan seperti makhluk tidak berguna.
Ular piton raksasa terlihat semakin tertekan, bulir keringat mulai berjatuhan, kepalanya turun kebawah hingga menyentuh tanah, bisa dilihat ular piton raksasa itu bersujud didepan Cai'er.
Xiang Yang membuka mulutnya melihat hal itu, Spirit Beast tingkat Body Tempering tahap 5 puncak bersujud didepan Cai'er.
Padahal Xiang Yang yakin Cai'er tidak memiliki kultivasi. Dia tidak merasakan aura kuat yang saat ini keluar dari tubuh Cai'er.
Xiang Yang menoleh kearah ular merah kecil di pundak kanannya "Apakah ini perbuatan mu Cai'er!"
Xiang Yang melihat mata Cai'er bercahaya hijau, dia berpikir Cai'er memiliki mata spesial yang dapat mengintimidasi Spirit Beast.
Cai'er yang tadinya terlihat garang menatap ular piton itu, sekarang terlihat riang setelah melihat Xiang Yang.
Membusungkan dada, Cai'er mengangguk dengan penuh kebanggaan, jelas jika ular kecil itu menginginkan pujian dari Xiang Yang.
Xiang Yang menghela nafas dengan senyum kecut lalu mengelus kepala ular merah kecil itu.
"Mungkinkah Cai'er berasal dari keturunan Spirit Beast langka atau Spirit Beast kuno?" gumam Xiang Yang dalam hati.
Tiba-tiba Xiang Yang menyadari satu hal. Jika Cai'er dapat membuat Spirit Beast ketakutan maka mungkin ular kecil itu lah yang menyebabkan kekacauan di Hutan Pohon Darah.
Karena kehadirannya di lapisan luar Hutan Pohon Darah membuat para hewan buas dan Spirit Beast ketakutan, hingga bergerak keluar dari Hutan Pohon Darah, memasuki pemukiman penduduk, membuat kekacauan disana.
Ular merah kecil yang imut dan terlihat jinak itu ternyata sangat menyeramkan di mata para Spirit Beast.
Xiang Yang juga berpikir jika dirinya Sebelumnya tidak menemukan satu pun hewan buas atau Spirit Beast karena ulah Cai'er.
"Cai'er, apakah kau yang membuat para hewan buas dan Spirit Beast berlarian keluar dari Hutan Pohon Darah?" Xiang Yang bertanya dengan serius.
Cai'er memiringkan kepalanya, terlihat bingung dengan pertanyaan Xiang Yang. Sebelumnya dia hanya menyebarkan auranya saja agar tidak diganggu oleh para Spirit Beast di hutan ini, ular kecil itu tidak mengetahui apa dampak dari perbuatannya itu.
Xiang Yang menghela nafas melihat wajah bingung Cai'er. Xiang Yang berpikir, karena kekacauan di Desa Hugo terjadi sebulan yang lalu, berarti Cai'er berada di Hutan Pohon Darah sebulan lalu.
Kemungkinan sebulan yang lalu Cai'er baru menetas dari telur dan tidak mengetahui apa-apa, ular kecil itu memiliki pemikiran yang tidak berbeda jauh dari anak kecil. Setidaknya itulah yang Xiang Yang pikirkan.
Sementara itu, ular piton raksasa yang tadinya bersujud, mencoba untuk kabur dengan mengendap-endap. Namun tiba-tiba gerakannya terhenti karena merasakan sepasang mata hijau dengan pupil tajam menatapnya seakan dirinya bisa dibunuh kapan saja.
Cai'er sekarang memang menatap ular piton itu dengan tajam karena mengetahui jika dia akan kabur. Tatapan Cai'er seakan mengatakan 'Setelah kau melukai Xiang Yang, jangan harap bisa kabur begitu saja'
"Sudahlah Cai'er, biarkan ular itu pergi" ucap Xiang Yang.
Mata hijau Cai'er pun tidak lagi bersinar.
'Kau selamat kali ini'. Kira-kira seperti itu yang akan Cai'er katakan jika dia bisa berbicara.
Ular piton raksasa dengan segera meninggalkan tempat, bergerak begitu cepat meninggalkan mereka, bahkan kecepatannya melebihi kecepatan saat sebelumnya dia marah karena terluka oleh Xiang Yang.
Xiang Yang memegang Cai'er lalu menaruhnya didepannya. Cai'er menatap Xiang Yang dengan bingung.
"Cai'er, aku berterima kasih karena kau telah menolong ku tadi" Xiang Yang tersenyum lembut membuat Cai'er terlihat ceria.
"Tapi ingat ini Cai'er, aku datang ke Hutan Pohon Darah untuk melatih diri! Aku rasa kau bisa merasakan jika aku tidak memiliki kultivasi..
Yah, itu memang karena aku cacat. Tapi itu tidak membuat ku patah semangat untuk terus bertambah kuat! Aku akan terus berlatih agar bisa melindungi orang-orang disekitar ku nantinya!" Xiang Yang berkata dengan tegas.
Sementara ular kecil didepannya menatap Xiang Yang dengan kagum.
Xiang Yang kemudian melanjutkan "Karena itulah aku ingin kau untuk tidak melakukan itu lagi, jika kau terus melindungi ku maka aku tidak akan pernah berkembang!"
Cai'er menganggukkan kepalanya, tanda mengerti dengan ucapan Xiang Yang.
"Bagus jika kau mengerti!" Xiang Yang mengelus kepala Cai'er "Baiklah, sebagai rasa terima kasih ku karena telah menolong ku tadi, aku akan membuat ayam bakar kesukaan mu malam ini!"
Ekspresi Cai'er langsung tiang, dia segera mengelus-eluskan kepalanya di paha Xiang Yang yang sedang duduk, ular kecil itu terlihat seperti kucing yang jinak.
Xiang Yang mengulurkan tangan kanannya, Cai'er segera naik lalu masuk kedalam lengan baju, melingkar di lengan kanan Xiang Yang.
Karena sekarang masih siang, Xiang Yang berencana untuk melanjutkan perjalanannya. Dia terlebih dahulu memungut beberapa anak panah yang sempat dia gunakan saat melawan ular piton raksasa, sebelum melesat pergi kearah utara.
Sekarang Xiang Yang berada di perbatasan antara lapisan luar dengan lapisan menengah Hutan Pohon Darah. Dia masih ingin menjelajah di lapisan luar.
Xiang Yang berniat mengumpulkan herbal untuk membuat sebuah ramuan. Dia memang bukan seorang alkemis dan tentu tidak bisa menjadi alkemis selama tidak memiliki energi Qi, karena itulah Xiang Yang ingin membuat ramuan, bukan pil.
Ramuan yang ingin Xiang Yang buat bernama ramuan Tubuh Naga yang berfungsi untuk memperkuat tubuh fisik. Namanya memang mendominasi namun ramuan itu nyatanya hanya bisa disetarakan dengan pil kelas bawah saja.
Pil di bagian menjadi 3 tingkat dan 3 jelas di masing-masing tingkatan.
Tingkat 1 (bawah, sedang, atas)
Tingkat 2 (bawah, sedang, atas)
Tingkat 3 (bawah, sedang, atas)
Kira-kira seperti itulah pembagian tingkatan pil.
Untuk tingkatan alkemis sendiri, di Agi berdasarkan tingkatan pil tertinggi yang bisa mereka buat.
Untuk alkemis yang bisa membuat pil tingkat 1 akan disebut alkemis pemula, dapat membuat pil tingkat 2 disebut alkemis menengah, sedangkan tingkat 3 disebut alkemis ahli.
\=\=\=