Seorang gadis bernama Arumi terjebak satu malam di kamar hotel bersama pria asing. Tak di sangka pria itu adalah seorang CEO. Orang terkaya di kotanya. Apa yang akan Arya lakukan pada Arumi? apakah Arya akan bertanggung jawab dengan kejadian malam itu, lalu bagaimana dengan calon istri Arya setelah tahu hubungan satu malam Arya dengan Arumi. Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dengan Arya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembalinya Olivia
"Apa yang harus aku lakukan sekarang Ma, Pa? aku juga nggak mau membuat Mama dan Papa menderita kebangkrutan. Sia-sia usaha kita selama ini mendekati keluarga Dinata." ucap Olivia.
"Kamu itu tidak pernah berfikir dulu sebelum bertindak Olivia. Kenapa sih, kamu harus pergi meninggalkan pernikahan itu. Gara-gara keegoisan kamu, semuanya jadi berantakan seperti ini. Papa kamu sakit, perusahaan kita terancam bangkrut. Kalau sampai Arya memutuskan kontrak kerja samanya, kita bisa-bisa miskin lagi Olivia," ucap Bu Rani panjang lebar.
"Kamu harus temui Arya untuk menjelaskan semua masalah yang sudah terjadi. Kamu datang temui Arya, dan minta maaf sama dia. Dan jangan buat Papa malu lagi Olivia. Kamu harus bisa membujuk Arya agar dia tidak memutuskan kerja samanya dengan perusahaan Papa,"ucap Pak Rizal
"Apakah Mas Arya akan memaafkan aku? Aku sudah membuat dia kecewa," ucap Olivia sedih.
"Olivia. Dua tahun kalian bersama. Dan baru kemarin kalian berpisah. Apakah Arya akan semudah itu melupakan kamu. Mama yakin, Arya itu masih cinta sama kamu. Dia tidak akan membiarkan kamu menderita kalau kamu mau tulus minta maaf sama dia."
"Benarkah Ma. Tapi katanya Mas Arya sudah punya istri. Bukankah ada seorang wanita yang menggantikan posisi aku di pernikahan Mas Arya."
Bu Rani tersenyum kecut.
"Dia cuma seorang pelayan. Apa hebatnya dia dibanding kamu yang seorang dokter. Lagian, dia cuma istri pengganti. Dan wanita yang Arya cintai dan inginkan itu cuma kamu. Mama yakin, Arya tidak akan pernah berbalik mencintai wanita itu."
"Jadi, aku masih punya kesempatan untuk bersama Mas Arya?"
"Ya tentu. Kamu bujuk lagi Arya agar dia mau percaya lagi sama kamu, mungkin itu bisa menstabilkan perusahaan Papa kamu lagi. Karena cuma Arya yang bisa membantu perusahaan kita menghadapi krisis."
"Papa sudah sangat bahagia akan mendapatkan menantu yang pandai berbisnis, tapi kamu malah menghancurkannya. Siapa yang akan menjadi penerus perusahaan Papa, setelah Papa pergi. Kamu seharusnya kuliah di jurusan bisnis. Bukan kedokteran. Jadi kamu bisa meneruskan bisnis papa."
****
Malam ini, Olivia sudah sampai di depan rumah Arya. Dia mengetuk pintu rumah Arya. Beberapa saat kemudian, Bik Ijah membuka pintu. Dia terkejut saat melihat Olivia.
"Non Oliv."
"Bik, aku mau bertemu Mas Arya. Apakah Mas Arya ada di rumah?"
"Tuan Arya ada di dalam Non."
"Bisa panggilkan dia Bik? Aku mau bicara penting sama dia."
"Baik Non."
Bik Ijah melangkah masuk ke dalam untuk memanggil Arya.
"Ada apa Bik? siapa yang datang?" tanya Bu Monika.
"Em...itu Nyonya. Non Olivia yang datang. Katanya dia mau ketemu Tuan muda."
Pak Rangga, Bu Monika dan Fani terkejut saat mendengar ucapan Bik Ijah.
"Olivia berani datang ke sini setelah apa yang sudah dia lakukan," geram Pak Rangga.
Bu Monika menghela nafas dalam. Tampaknya dia juga tidak suka dengan kedatangan Olivia.
"Biar Mama aja yang temui dia."
Bu Monika bangkit dari duduknya. Setelah itu dia melangkah ke luar untuk menemui Olivia.
"Mau ngapain kamu datang ke sini Olivia? belum cukup kamu mempermalukan keluarga saya di acara pernikahan?"
"Tante, saya ke sini mau minta maaf sama Tante, Om termasuk sama Mas Arya. Saya mengaku salah Tante karena sudah pergi meninggalkan acara pernikahan saya."
"Maaf, apa kata maaf cukup untuk mengembalikan harga diri saya, yang jadi bahan gosip orang setanah air."
"Tapi Tante, saya ke sini, cuma mau minta maaf dan mau menjelaskan sesuatu sama Mas Arya."
"Tante nggak bisa maafin kamu Olivia. Dan Tante juga nggak akan membiarkan kamu mengganggu Arya dan istrinya. Sekarang Arya sudah punya istri. Dan berhentikan untuk mengganggu kehidupannya."
Bu Monika menutup pintu rumahnya dan tidak membiarkan Olivia masuk. Bu Monika masih marah dengan Olivia dan Bu Monika juga tidak akan pernah menerima Olivia lagi sebagai menantunya. Karena sekarang sudah ada Arumi wanita yang lebih baik dan lebih penurut dari Olivia.
Olivia menatap ke atas. Dia menatap kamar Arya. Olivia tampak sedih, saat memikirkan kalau Arya sekarang sudah menikah dengan wanita lain.
"Siapa perempuan yang beruntung itu. Kenapa Mas Arya memilih untuk menikahi dia. Apakah Mas Arya cinta sama wanita itu. Atau wanita itu hanya dijadikan alat saja untuk Mas Arya balas dendam padaku."
Di dalam kamarnya, Arya dan Arumi diam-diam menatap kepergian Olivia. Arumi sedih, saat melihat Olivia kembali. Mungkinkah posisi Arumi juga akan terancam setelah Olivia kembali.
Arya sejak tadi tidak berhenti menatap Olivia. Olivia masuk ke dalam mobil dan meluncur pergi meninggalkan rumah Arya.
Berani juga dia menemuiku. Ada nyali juga dia untuk datang ke rumahku. Mungkin, dia takut dengan ancaman ku yang akan membuat keluarganya bangkrut, batin Arya.
Setelah dokter Via kembali, apakah Mas Arya akan meninggalkan aku. Apakah yang dikatakan Nana dan Salsa itu benar, Mas Arya akan meninggalkan aku setelah dokter Via kembali. Kenapa kejadian malam itu tidak membuat aku hamil. Aku pengin hamil, mungkin seandainya aku hamil, itu akan memperkuat posisi aku sebagai Nyonya Arya di rumah ini. Apalagi , Mama dan Papa pengin banget punya cucu. Tapi, bagaimana caranya aku bisa hamil, sementara Mas Arya saja belum pernah menyentuhku lagi semenjak pernikahan kami, batin Arumi.
Setetes air mata Arumi mengalir dari pelupuk matanya. Arya terkejut saat melihat istrinya menangis.
"Arumi, kenapa nangis?" tanya Arya.
"Mas Arya, apakah setelah ini Mas Arya akan ninggalin aku," ucap Arumi.
"Apa maksud kamu?"
"Mas Arya masih cinta kan sama tunangannya. Sekarang tunangan Mas Arya sudah kembali. Apakah Mas Arya akan kembali bersama tunangannya?"
Arya mendekat ke arah Arumi. Dia kemudian mengusap air mata Arumi. Arya tidak tahu apa yang Arumi fikirkan. Sepertinya Arumi masih salah paham dengan perasaan Arya padanya.
Sebenarnya, Arya memang masih mencintai Olivia. Namun saat ini dia juga sedang mencoba melupakan Olivia dan mencoba mencintai Arumi. Namun, semua itu tidak ada yang instan. Semua butuh proses. Walaupun Olivia kembali, namun Arya tidak akan pernah menceraikan Arumi.
Arya tidak pernah menyentuh Arumi karena Arya tidak mau menakuti Arumi. Arumi juga pernah bilang, kalau dia belum siap punya anak. Dan Arya akan menunggu Arumi sampai Arumi bilang siap. Karena Arya juga sangat menghargai seorang wanita. Dia tidak akan pernah memaksa seorang wanita jika dia tidak mau melakukan hubungan dengannya.
Hiks...hiks...hiks...
"Kata Nana dan Salsa, aku tidak layak untuk Mas Arya. Dan aku tidak pantas untuk jadi istri Mas Arya. Aku bau, kampungan, dekil, pasti Mas Arya akan lebih memilih Dokter Olivia dari pada aku."
Arya menghela nafas dalam. Arya tidak tahu, bagaimana caranya dia untuk menenangkan Arumi gadis kecilnya yang belum dewasa itu.
"Arumi, apa sih yang sedang kamu fikirkan. Kenapa kamu harus mempercayai ucapan teman-temannya Fani. Mereka itu nggak ada yang suka sama kamu. Mereka itu iri sama kamu. Percayalah, aku nggak akan pernah meninggalkan kamu. Karena kamu itu istriku sekarang."
Bagaimana kalau Mas Arya berubah fikiran setelah dia bertemu dan ngobrol lagi dengan dokter Olivia, batin Arumi.