Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Hatchi hatchi
sedari tadi Rana terus terusan bersin
Bik marmi sudah membuatkan Rana wedang jahe untuk menghangatkan tubuh Rana
"kok bisa sih neng hujan hujanan kayak gini?!"tanya bik marmi sambil membaluri punggung rana dengan minyak kayu putih
"tadi itu mobil taksi online Rana mogok di dekat danau itu bik jadi rana jalan-jalan aja ke danau eh ternyata sampai sana hujan deras rana tidak sempat berteduh jadi ya basah kuyup deh"jawab rana sedikit berbohong agar ibu angkatnya itu tidak khawatir padanya
"ya sudah sekarang neng habiskan makanannya setelah itu minum wedang jahenya biar badan neng hangat "ucap bik Marmi
"makasih ya bu" jawab Rana
"iya neng sama-sama " ucap bik marmi membelai wajah kurus anak angkatnya itu Dengan sayang
"ibu tinggal dulu ya neng, nggak apa-apa kan!"ucap bik Marmi
"iya bu ngak apa-apa kok" jawab rana
Bik marmi pun meninggalkan Rana di kamar Paviliun tempat rana biasa istirahat atau jika sedang menghindari keluarganya
Rana segera menghabiskan makanannya karena perutnya memang sudah sangat lapar apalagi rana lama berdiri di bawah guyuran air hujan yang sangat dingin
"Alhamdulillah " ucap Rana setelah makanannya habis
Rana mulai menyesap wedang jahe buatan bik Marmi yang terasa hangat mengalir ke tenggorokannya sampai kedalam perutnya
"Ya Allah berikanlah selalu kesehatan untuk ibu dan bapak hamba, entah bagaimana nasibku jika tak ada mereka yang menyayangi dan memperhatikanku hiks hiks hiks
Sebegitu tak di inginkannyakah aku di keluarga kandungku hingga namaku pun tak ada di dalam kartu keluarga
Sekarang aku paham mengapa sikap mereka seperti itu kepadaku mungkin karena aku memang anak yang tak dianggap hiks hiks hiks " rana sesegukan mengingat jika namanya tidak terdaftar dalam kartu keluarga prawira
"kamu harus kuat Rana,tanpa mereka pun kamu akan baik-baik saja masih ada bapak dan ibu yang selalu menyayangi mu" ucap rana menyemangati dirinya sendiri
Rana segera menghapus air matanya yang membasahi pipinya
Hati anak yang mana tidak akan sakit jika tau dirinya tidak di masukkan kedalam daftar kartu keluarga kandungnya sendiri
Setelah Gelas wedang jahenya habis Rana merebahkan tubuhnya lalu mencoba untuk memejamkan matanya berharap jika nanti bangun tidur semua rasa sakit dan kecewanya akan hilang
Bik Marmi yang ada di balik pintu kamar rana ikut Menangis mendengar ucapan Rana yang begitu menyayat Hati
"ibu janji nak,ibu akan selalu membahagiakanmu karena kamu adalah putri kesayangan ibu
suatu hari nanti mereka akan menyesal karena tidak menyia-nyiakan kamu
Jika sudah waktunya tiba ibu akan membawa mu pergi jauh dari mereka dan ibu akan memberikan kebahagiaan mengganti semua ras sakit yang kamu rasakan selama ini" ucap bik marmi mengusap air matanya
tadi bik.marmi kembali kekamar Rana untuk memberikan potongan buah untuk rana tapi belum sempat bik Marmi masuk kedalam kamar bik marmi mendengar suara rana mendoakannya hingga bik marmi mengurungkan niatnya untuk masuk menemui rana
Bik Marmi kembali kedapur para maid untuk meletakkan piring berisi potongan buah untuk rana
"loh bik kok piring buahnya di bawa kesini lagi !?" tanya bik Mumun yang sedang duduk di kursi meja makan menikmati teh hangat buatannya
"neng Rana sudah tidur mun jadi ya aku bawa kesini lagi buahnya " jawab bik Marmi
"nih bik minum teh hangat dulu biar perutnya hangat supaya kita jadi semangat hehehe" ucap Bik mumun terkikik
bik Marmi ikut duduk di kursi meja makan yang ada di depan bik Mumun dan mulai menikmati teh hangat buatan Mumun
"mun kamu pakai gula berapa kilo sih!?" tanya bik Marmi setelah meminum tehnya
"emangnya kenapa bik!? Perasaan manisnya Udah pas" jawab bik Mumun yang memang pencinta manis
"iya pas di kamu tapi waw di saya mun "jawab bik Marmi
"hehehe maaf bik,tadi ke asikan jadi lupa misahin yang kurang waw untuk bibi" bik Mumun cengengesan
"sudah ah mun saya mau bobo siang cantik dulu biar mas joko makin sayang " canda bik Marmi
"idih nggak tau umur " jawab Mumun mengerucutkan bibirnya
Bik Marmi tertawa mendengar cibiran rekan sejawatnya itu
Bik Marmi meninggalkan bik Mumun di dapur dan masuk kedalam kamarnya
Sesampainya di dalam kamar bik Marmi bukannya bobok siang cantik seperti yang di katakannya pada bik Mumun tapi bik marmi mengambil ponselnya yang di simpan di atas Nakas dekat tempat tidur
Bik marmi mencari kontak putranya Jeffry setelah mendapatkan kontak milik putranya itu bik marmi mulai menghubunginya
"Assalamualaikum bu" ucap Jeffry di seberang sana
"waalaikumsalam nak, bagaimana kabar kamu di sana !?" tanya bik Marmi
"Alhamdulillah sehat bu,ibu bapak dan adek apa kabar !?" Jeffry bertanya kembali pada ibunya
"Alhamdulillah kami baik nak,tapi adik kamu lagi kurang sehat" jawab bik marmi
"adek kenapa bu!?"tanya Jefry dengan nada khawatir
"tadi pulang sekolah hujan-hujanan " jawab bik Marmi
"ya ampun,adek tidak sampai demam kan bu!?" tanya Jefry lagi
"nggak nak,tadi ibu sudah buatkan wedan jahe" jawab bik marmi
"Alhamdulillah " jawab jefry
"oh iya menantu dan cucu ibu baik-baik saja kan nak!?" tanya bik Marmi
"Alhamdulillah mereka sehat bu" jawab Jeffry
"Alhamdulillah kalau begitu ibu senang dengarnya,salam rindu buat mereka ya jeff" ucap bik Marmi
"iya Bu nanti Jefry sampaikan salam ibu untuk mereka
"bu kapan ibu menyusul kesini!?" tanya Jefry
"tunggu adikmu sekolahnya selesai dulu " jawab bik Marmi
"masih lama dong bu!!" jawab Jeffry
"ya mau bagaimana lagi itu kemauan adikmu katanya dia ingin kuliah di sana "jawab bik Marmi
"memangnya adek.mau ambil jurusan apa!?" tanya Jeffry
"katanya sih mau jadi chef terkenal,trus nanti cita-citanya mau buat toko kue besar juga restoran " jawab bik Marmi
"oh giti ya bu,apapun cita-citanya kita selalu dukung dan bantu adek biar jadi orang sukses " jawab Jefry
"aamiin nak semoga semua yang adikmu cita-citakan bisa terwujud "ucap bik marmi
"aamiin bu" jawab Jefry
"sudah dulu ya bu Jefry mau istirahat dulu soalnya besok jefry ada meeting nanti kita sambung lagi
Titip salam buat bapak dan adek,kalian sehat-sehat ya disana" pamit Jeffry
"iya nak,ibu juga titip salam buat istri dan anak-anakmu" jawab bik Marmi
"Iya bu nanti Jeffry sampaikan salamnya untuk mereka ". ucap Jefry lalu mengucapkan salam dan mengakhiri panggilan telepon mereka
bik marmi mencoba memejamkan matanya dan akhirnya bik marmi tertidur