"aku nanti akan keluar dengan rahel.kamu jangan hubungi aku!."ucapan bara yang begitu santai sambil terus menatap Aira.
Aira hanya tersenyum kecut mendengar ucapan bara,sang pacar.
orang gila mana yang mau keluar sama cewek lain minta izin sama pacarnya sendiri..ya mereka pacaran tapi malah kelihatan kayak orang musuhan.entah apa yang terjadi dengan hubungan mereka
"gue pingin putus."kata Aira mantap.
bara hanya menatap Aira dengan tatapan yang sulit diartikan.dia mendekati Aira lalu tanpa Aira duga bara mencium dahi Aira cukup lama.
"aku gak akan lama.nanti aku akan telpon kamu."bara tak menanggapi ucapan Aira lalu pergi begitu saja meninggalkan Aira.
"brengsek."umpat Aira sambil terus menahan sesak di dadanya.
tanpa Aira sadari ada sepasang mata yang memperhatikan dia dari jauh.
haii gaes ini novel keduaku ya ..
novelku ini menceritakan cinta antara Aira,arbian dan bara.cinta-cinta ala anak sekolah gitu.dijamin lebih greget lagi
simak terus ya ceritanya.suwun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ketiga
Pukul 23.00 WIB
Aira sudah bersiap-siap mau pulang.dia meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal.hari ini minimarket tempatnya bekerja lumayan rame membuat Aira cukup kewalahan.
"loe pulang bareng gue aja,,ra.motor loe biar disini.aman kok."kata kang Asep pemilik minimarket tempat Aira berkerja.
"gak usah lah kang.besok bingung gue mau nganter Aldo dan pergi ke sekolah.'tolak Aira karena gak mau besok malah makin ribet bolak-balik.
"ini udah malem.banyak begal sekarang."kata kang Asep khawatir.
"insyaallah gak ada apa-apa kang.dari sini ke rumah gue kan cuma 10 menit kang.udah tenang aja."Aira kekeh tak mau di diantar pulang sang bos.
"ya udah gini aja,rumah kita kan searah tuh.gue ngikutin loe dari belakang deh."putus kang asep masih tetep tak tega membiarkan Aira pulang sey.
"oke lah .. terserah kang Asep aja.makasih ya kang."Aira akhirnya nurut aja kata sang bos.biat cepet kelar dan pulang.
Asep cukup kenal lama dengan Aira.Aira baginya bukan sekedar karyawan,Asep sudah menganggap Aira adiknya sendiri.Istri Asep pun juga dekat dengan Aira.Aira adalah gadis pekerja keras,yang Asep tau Aira bukan anak orang miskin sebenarnya anak orang mampu ,tapi nyatanya dia mau banting tulang kerja untuk memenuhi kehidupan dirinya dan sang adik.makanya saat Aira melamar kerja ditempatnya,dia pun menerimanya.Asep punya 2 karyawan selain Aira.melly dan Bobby.mereka dapat shift pagi karena mereka udah lulus sekolah beda dengan Aira yang masih sekolah makanya Aira selalu dapat shift malam,kecuali libur sekolah Aira dapat shift pagi.
Sesampainya didepan rumah,Asep yang tadi mengikuti Aira dari belakang membunyikan klakson motornya tanda pamit ke Aira.Aira pun membalas dengan acungan jempol 👍setelah melihat Asep hilang dari tikungan rumahnya,Aira pun bergegas masuk ke dalam rumah.saat ingin melangkah menuju kamar Aira membelokan kakinya ke kamar sang adik yang persis di sebelah kamarnya.
Dibukanya pintu kamar sang adik, Aldo.dari depan pintu Aira menatap sang adik yang sudah tertidur pulas.Aira menghembuskan nafasnya berat.setiap melihat Aldo,dia selalu merasa kasihan.setelah ibunya meninggal, dirinya dan Aldo harus kehilangan kasih sayang orang tua.walaupun sang ayah masih ada tapi ayahnya pun sekarang sudah menikah dan punya kehidupan sendiri.Awal-awal sang ayah masih memenuhi kebutuhan mereka tapi semakin kesini sang ayah sulit dihubungi dan jarang mengirim uang untuk kebutuhannya dan Aldo.makanya Aira inisiatif mencari pekerjaan.dia gak mungkin mengandalkan sang ayah.
Sudah puas melihat keadaan sang adik.Aira pun melanjutkan kakinya menuju kamarnya.
Setelah ritual membersihkan dirinya rampung, Aira pun merebahkan tubuhnya diatas kasur.seperti inilah rutinitas Aira setiap hari,pulang malam dan pagi-pagi sekali harus bangun mengurusi dirinya dan sang adik.
Aira merogoh tasnya yang ada diatas meja.dia mencari hpnya yang dari tadi sore tidak dia sentuh sama sekali.saat membuka hpnya sudah banyak notifikasi chat grup sekolah dan panggilan tak terjawab dari cowok yang berstatus pacarnya,Bara.Bara pun mengirimkan beberapa chat.tak ada niatan Aira membalas chat Bara.dia masih merasa jengkel dengan pacarnya itu.Aira pun mematikan hpnya dan meletakan dimeja.
Masih segar dalam ingatan Aira pertemuannya tadi sore dengan Bara dikafe.Aira tak habis pikir kenapa dia harus terjebak hubungan yang tak jelas kayak gini sama Bara.Bara sendiri yang membuat semuanya jadi ribet padahal Aira sudah minta putus berulang kali tapi Bara gak pernah merespon dan terkesan menarik-ulur perasaannya.tapi kalau gak mau putus kenapa Bara malah pergi sama cewek lain dan Bara sering ilang-ilangan akhir-akhir ini.entah apa yang ada dibenak Bara,Aira pun seakan sudah tak mau perduli lagi.Dia sudah terlalu capek dengan hubungan ini yang semakin lama semakin gak jelas ujungnya.
********
Pagi ini Aira hanya menyiapkan roti panggang dan dan susu untuk sarapannya dan Aldo.kemarin dia belum sempat beli bahan makanan yang udah habis karena setelah nongkrong bentar sama dua sahabatnya,Aira bergegas pergi ketempat kerjanya.Aira pun berniat nanti setelah pulang sekolah mau mampir dulu ke pasar membeli bahan makanan,kalau kebutuhan lainnya akan dia beli di minimarket tempatnya berkerja.
"mbak,boleh gak aku ikut kerja ditempatnya pak lek Harno."tanya Aldo pada sang kakak.
"kamu masih kecil fokus sekolah aja.biar mbak yang kerja."larang Aira pada sang adik
"kerjanya cuma bantu potongin tahu doang mbak.lagian setelah pulang sekolah aku jenuh dirumah sendiri."kata Aldo lago sambil memakan roti yang sudah disiapkan sang kakak tadi.
"nanti sekolah kamu keteteran kalau kamu ikut kerja juga.udah fokus sekolah aja.mbak masih mampu kok biayain kebutuhan dan sekolah kamu."Aira tetap kekeh tak membolehkan adiknya ikut bantu-bantu ditempat pembuatan tahu,adik dari almarhumah sang ibu.
"ealah...mbak Aira gak asik nih."gerutu Aldo kesal tidak diperbolehkan sang kakak untuk mengisi waktu luangnya bantu-bantu dirumah sang paman
Aira pun menghembuskan nafasnya pelan.melihat wajah cemberut sang adik membuat dia jadi merasa kasihan juga .
"yaudah deh kamu boleh bantu-bantu dirumah pak lek Harso tapi pulang Sampek malem banget.nanti mbak yang akan bilang sama pak lek."Aira pun menyerah dia gak tega melihat wajah sedih sang adik .
"makasih ya mbak.emang mbak aku yang paling the best."sambil mengacungkan 2 jempol didepan Aira,wajah aldo langsung sumringah kakaknya mengijinkan dia bantu-bantu dirumah sang paman.
Setelah mereka menyelesaikan sarapannya , Aira pun mengantarkan Aldo pergi ke sekolah terlebih dahulu.
"belajar yang bener.inget pesen mbak tadi!."omel Aira pada sang adik
"iya mbak aku GK budek,aku denger mbak."kata Aldo berlalu meninggalkan sang kakak.
"dasar."omelnya lagi sambil tersenyum.
Aira menatap punggung sang adik yang perlahan melangkah masuk ke dalam sekolahnya.Aira bersyukur mempunyai sang adik.adiknya tidak pernah meminta sesuatu yang berlebihan padanya,Aldo sudah sangat mandiri,pintar dan gak neko-neko kayak remaja diusianya.sekarang Aldo sudah beranjak remaja.Aldo sekarang duduk dibangku SMP kelas 8.
next episode selanjutnya ya gaes