NovelToon NovelToon
Kawan Serumah

Kawan Serumah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Karangkuna

Mereka bertemu dalam tujuan masing-masing. Seperti kata temannya dalam hubungan itu tidak ada perasaan yang dipertaruhkan hanya ada profesionalitas semata.

Bersama selama tujuh bulan sebagai pasangan suami-istri palsu adalah hal yang mudah pikir mereka. Tapi apakah benar takdir akan membiarkannya begitu saja?

"Maksudku. Kita tidak mudah akur bukan? kita sering bertengkar dan tidak cocok."

"Bernarkah? tapi aku merasa sebaliknya."

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karangkuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Dia Sudah Kembali

Sore itu selepas Kani pulang kerja dia berinisiatif untuk mengunjungi Ibu Baswara dengan membawa buah kesukaannya yaitu kiwi.

Rumah besar itu tampak sangat tenang tidak banyak orang yang berlalu lalang disekitarnya,  hanya ada seorang pria muda yang membukakan pintu untuk Kani.

Sesampainya di depan pintu kamar ia menarik nafas pelan dan mengetuk pintu kamar  itu.

"Ibu ada nona Kani datang," ucap seorang pekerja rumah yang bertugas untuk merawat ibu Baswara membukakannya pintu dan mempersilakan dia masuk.

"Apa kabar nak?" tanya wanita cantik itu menyambut Kani dengan hangat, ia duduk di atas kursi roda menghadap jendela besar yang terbuka menampilkan pemandangan sore hari yang hangat.

Kani pun menarik kursi dan duduk di sampingnya lalu menyerahkan sekantong buah kiwi pada pekerja rumah itu, "Kani bawakan tante buah kiwi."

"Cobalah untuk memanggilku mama, kau sudah seperti anakku sendiri Kani."

"Iya ma," ucap Kani meskipun terdengar agak canggung, tapi jauh di lubuk hatinya ia terharu bisa memanggil seseorang dengan sebutan itu, dia tidak percaya.

"Bagaimana kehidupanmu setelah menikah? Baswara tidak membuatmu repotkan?"

"Semua baik-baik saja ma. Malah mungkin Kani yang banyak merepotkan dia," ucap Kani setengah berbohong, mungkin semuanya berjalan baik tapi pria itu sangat menyebalkan tidak cocok dengannya.

Mama mengelus kepala Kani dengan lembut menyalurkan segala rasa sayang untuk menantu perempuannya itu,"Terima kasih sudah mau menjadi bagian dari hidup Baswara. Hidupnya tidak sepenuhnya indah, mama minta maaf jika seandainya ada hal yang mengecewakanmu nak. Baswara bukan orang yang gampang menunjukkan emosinya tapi dia anak yang baik."

"Kani juga sangat berterima kasih karena mama dan semuanya menerima Kani di sini."

"Sudah seharusnya. Mama awalnya sangat takut anak itu hidup menyendiri seumur hidupnya. Mungkin Kani sudah tau soal masa lalunya, sekarang mama bisa pergi dengan tenang mengetahui ada yang akan menjaganya," Kani tertegun mendengarnya.

Ia merasa bersalah karena ini persis tidak seperti dugaan sang mama. Ini semua palsu, jika ia mengetahui tentang mereka pasti akan sangat menyakiti hatinya.

"Mama pasti akan baik-baik saja. Nah, ini buah kiwinya ayo mama coba." Sepiring buah kiwi sudah tiba dan Kani pun menyodorkannya dengan perlahan.

Mungkin sekitar sejam Kani mengobrol dengan ibu Baswara. Mereka membicarakan hal yang senang dan sedih bersama, ia sangat senang bisa menjadi lebih dekat dan mengetahui banyak hal tentang keluarga itu. Tiba-tiba kak Dira masuk ke dalam kamar lalu  melihat Kani dan ibunya yang sedang bercerita dengan sangat gembira.

"Wah kejutan yang menyenangkan Kani. Aku tidak menemukan Baswara di manapun, kau datang sendiri?".

"Iya kak. Kani datang sendiri, apa kabar kak Dira?" tanya Kani sembari berdiri dan memeluk wanita yang tengah hamil anak kedua itu.

"Kabar baik. Harusnya anak itu menemanimu kemari, dia malah sibuk bekerja." Dira tampak kesal namun sudah paham dengan kelakuan sang adik.

"Tidak masalah kak. Kani takut mengganggunya, mungkin dia juga banyak hal yang harus diurus," ucap Kani tersenyum menenangkan.

"Jangan terlalu lunak padanya Kani. Dira bisa mengajarimu cara untuk membuatnya jadi anak baik," ucap sang ibu sambil mengedipkan mata ke anak sulungnya itu.

"Aku yakin banyak hal yang dia tidak ceritakan padamu. Contohnya soal dia yang tidak bisa memasang tali sepatu sendiri," ucap Dira sembari mengingat masa lalu.

"Yang benar kak? Deorang Baswara tidak bisa melakukan hal mudah itu?".

"Tepat. Dia hanya bisa menjadi seseorang yang kaku di mata orang lain tapi sesungguhnya banyak hal memalukan yang dia sembunyikan." ucap Dira sambil mengingat hal-hal lucu tentang adiknya itu, sang ibu pun ikut serta buka suara mengenang kelucuan anak laki-lakinya sewaktu kecil.

***

Dira dan Kani memutuskan untuk meninggalkan kamar ibunya dan membiarkan ia beristirahat, mereka berdua pun duduk di sofa dekat ruang tamu.

"Akhirnya aku melihat mama bersemangat lagi. Beberapa hari ini kondisinya tidak baik. Terima kasih ya sudah mau mengunjunginya dan menemaninya mengobrol, dia terkadang kesepian. Aku tidak bisa setiap hari kemari." Dira mengusap pelan pundak Kani dalam hatinya berharap adik iparnya itu senang berada di tengaj keluarga mereka.

"Kani senang bisa mampir kemari kak. Nanti Kani akan lebih sering kesini lagi."

"Anak yang baik hati. Aku bersyukur Baswara  memilikimu, setelah beberapa tahun dia terpuruk aku sangat berharap dia bisa bahagia kembali," Dira menatap adik iparnya dan benar-benar bersyukur atas kehadirannya.

Di sisi lain Kani hanya bisa tersenyum canggung tidak tau harus merespon apa dia juga ingin Baswara bahagia tapi pasti bukan karena kehadirannya.

"Ngomong-ngomong kau satu kampus dengan Baswara kan? Kenal dengan Hany? Sepertinya dulu dia juga di jurusan sastra bahasa inggris." Kani kaget mendengarnya. Dia tidak tau bagaimana cerita itu bisa muncul ke permukaan, atau apa memang Baswara dengan bodohnya mengarang semua cerita itu.

"Hmm, kenal tapi tidak terlalu dekat," ucap Kani asal.

"Oh ya ampun! Maafkan aku karena menyebut namanya. Harusnya kita tidak membicarakan masalah itu," ucap Dira menyesal menyebut nama itu.

"Tidak masalah kak. Kani tidak keberatan." Memang benar Kani tidak terlalu peduli dengan masa lalu dari suami kontraknya itu.

"Jika ada sesuatu jangan sungkan untuk beritahu aku ya Kani. Aku akan ada di sisimu apapun yang terjadi," ucap Dira sembari menggenggam kedua tangan Kani dengan erat. Sementara Kani bisa menebak maksud dari ucapan wanita itu, entahlah dia tidak mau terlibat terlalu jauh kedalam masa lalu Baswara tapi entah kenapa sepertinya takdir terus menerus menyeret ia ke dalamnya.

Kani pulang bersama Baswara yang datang setelah kakaknya menelepon. Sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan berarti hanya beberapa obrolan ringan dan diakhiri dengan perdebatan sengit tentang kelakuan kucingnya Dudut, mereka seperti musuh bebuyutan.

"Terima kasih sudah menemani ibuku hari ini," ucap Baswara sembari menatap Kani yang sedang menuang air ke gelasnya.

"Bukan masalah. Aku senang bercerita dengan ibumu rasanya seperti dulu waktu nenekku masih sehat kami banyak menceritakan kejadian seru dan menyenangkan," ucap Kani sembari tersenyum mengingat momen bersama sang nenek.

"Aku senang kau tidak keberatan tentang itu." Belum sempat Kani merespon bunyi ponsel Baswara membuyarkan pikirannya. Nama perempuan itu muncul di layar ponsel namun Kani berpura-pura tidak melihatnya dan menenggak air dari gelas yang di pegangnya.

"Aku ada urusan. Jangan lupa kunci pintu sebelum kau tidur," ucapnya sambil berlalu pergi meninggalkan Kani yang berdiri terpaku menatap kepergian pria itu dengan perasaan yang aneh.

Wanita itu tidak bisa tidur. Pikirannya terus tertuju pada nama yang muncul di layar ponsel Baswara. Berulang kali ditepisnya perasaannya yang mulai penasaran itu. Apa mereka kembali berhubungan? Kani sejujurnya ingin tau. Bukan apa-apa, ia hanya ingin bersiap jika memang harua mengembalikan posisi itu ke tempat seharusnya.

 

1
Koirul Rahman
kalau kalian temukan karya ini cepetan deh mulai save di rak kalian... ini cerita paling bagus buat dibaca
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya ya /Smile/
total 1 replies
Norselie
Kak, Novel ini tidak dilanjutkah?
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya /Smile/ ditunggu next part-nya ya.
total 1 replies
Murniyati Mommy
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Karangkuna: terima kasih /Smile/ ditunggu part selanjutnya ya..
total 1 replies
tae Yeon
Seru banget! 🤩
Karangkuna: thanks uda baca, ditunggu next chapter ya /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!