Lima tahun lalu saat usia lima belas tahun Naomi ditinggal kakak angkatnya dikampung.
Dua tahun pernikahan kakaknya, kakak angkatnya meninggal karena penyakit leukimia.
Naomi tergolong anak yang jenius, saat usia delapan belas tahun sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.
Saat diusia sembilan belas tahun masuk Universitas di kota kecil, kampungnya.
Dan saat memasuki tahun ke-dua Universitas, Naomi dipanggil suami almarhum kakak angkatnya, Jacob.
Jacob memanggil Naomi untuk tinggal dirumahnya, karena istrinya pernah berpesan padanya sebelum meninggal agar merawat Naomi.
Jacob pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, masih menduda semenjak istrinya meninggal tiga tahun lalu.
Jacob dikenal pria yang dingin dan kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Jacob yang dingin.
Kampus baru yang di pilih Jacob untuk kuliah Naomi ternyata Universitas bergengsi dan terkenal di kota tersebut.
Mobil Jacob berhenti didepan pintu gerbang kampus yang menjulang tinggi tersebut.
" Semuanya sudah ku urus dan namamu sudah terdaftar, sesuai dengan jurusan yang kau inginkan!" kata Jacob.
Lalu menyerahkan satu lembar berkas mengenai daftar mata kuliah dan dibagian mana dia akan memasuki kelas.
" Terimakasih kak!" kata Naomi menerima berkas tersebut.
" Hmm...!" jawab Jacob datar.
Naomi pun perlahan membuka pintu mobil.
" Ini ponsel barumu...kalau ada apa-apa hubungi aku langsung, dan juga beritahukan kalau sudah pulang...agar sopir datang menjemputmu!" kata Jacob masih dengan nada datar.
" Baik kak!" jawab Naomi menerima ponsel tersebut dari tangan Jacob.
Naomi kemudian membuka pintu mobil, lalu perlahan turun dari mobil.
Setelah pintu mobil tertutup, mobil pun berlalu dari sana.
Naomi memasukkan ponsel barunya kedalam tasnya, dan dengan berkas ditangannya dia mulai melangkah memasuki pintu gerbang kampus.
Pintu gerbang tersebut tampak begitu tinggi kokoh bagaikan gerbang istana dinegeri dongeng.
Halaman kampus terlihat sangat asri ditumbuhi pepohonan besar di sisi jalan yang bisa dilewati oleh mobil.
Dan terlihat ada juga tamannya yang tampak terawat dengan rapi, dan disetiap tempat tertentu disediakan bangku besi putih.
Naomi berjalan menyusuri jalan utama yang sepertinya menuju pelataran utama kampus.
Dia belum mau bertanya, dia akan cari sendiri saja dulu.
Dan kalau tidak ketemu, baru dia akan bertanya pada seseorang.
Sementara itu Jacob didalam mobil mengatakan pada asisten sekaligus sopirnya agar memperhatikan Naomi dikampus.
Jangan sampai Naomi mendapat masalah.
Karena biasanya anak baru akan mendapat pembullyan dari seniornya.
" Baik Tuan!" angguk asisten Jacob patuh.
Mereka pun tidak lama kemudian sampai dikantor Jacob.
Gedung megah berlantai dua puluh bergerak dibidang Properti dan Real estate.
Jacob turun dari mobilnya, dan disambut oleh para karyawannya di pintu utama gedung.
" Selamat pagi Tuan!" sapa mereka sambil membungkukkan tubuh mereka sedikit dengan sopan.
Jacob dengan wajah datarnya masuk menuju lift khusus tanpa sedikitpun mengeluarkan suara untuk menyambut sapaan para karyawannya tersebut.
Asistennya bergegas menekan tombol lift, dan lift pun terbuka.
Jacob melangkahkan kakinya memasuki lift.
Dan asistennya kemudian menekan angka dua puluh setelah mereka masuk didalam lift.
Dan lift pun perlahan naik keatas.
Ting!
Hanya hitungan beberapa detik lift sampai ke lantai dua puluh.
Jacob melangkah keluar dari lift.
Seorang wanita yang begitu cantik dengan pakaian sedikit terbuka dibagian dadanya, dan rok pendek diatas lutut menyambut Jacob dipintu kantornya.
" Selamat pagi Tuan!" sapanya dengan sopan seraya membungkukkan tubuhnya sedikit sehingga memperlihatkan buah dadanya.
Jacob dengan tenang dan wajah yang selalu datar melangkah memasuki ruang kantornya, diikuti oleh asistennya dari belakang.
Jacob masuk tanpa menoleh ataupun menjawab sapaan wanita tersebut.
Dan pintu tertutup didepan hidung wanita cantik tersebut.
Sepertinya wanita tersebut sudah biasa menghadapi sikap dingin Bos nya, dia terlihat bersemangat pergi ke pantry untuk membuat kopi untuk Jacob.
Dengan hati-hati kopi yang telah dibuatnya, dia taruh diatas nampan kecil.
Sebelum dia membawa kopi tersebut, dia membenarkan rambutnya dan pakaiannya.
Setelah itu barulah dia membawa kopi tersebut.
Kakinya yang memakai sepatu hak tinggi, dengan gemulai melangkah menuju ruang kantor Jacob.
Mengetuk pintu terlebih dahulu, lalu perlahan membuka pintu kantor Jacob.
" Ini kopi anda Tuan!" sahut wanita tersebut.
Dengan gemulai berjalan mendekati meja Jacob, lalu meletakkan cangkir kopi dengan pelan kedepan Jacob.
Tubuhnya yang menunduk memperlihatkan kembali dadanya.
Jacob sedikitpun tidak ada niat menoleh melihat kearah wanita tersebut.
Dia memang dingin pada wanita manapun, dia sudah biasa melihat tubuh wanita cantik seperti sekretaris nya tersebut.
Sedikit pun dia tidak ada reaksi pada mereka, walaupun mereka tidak memakai pakaian sekalipun.
Bersambung.....
alasan biar gak jadi incaran musuh
tp mati muda juga istrimu kn
gak mati ditangan musuh mati ditangan mu krna u bingko
mau2 aja dicium didepan org
bayi kolol puber🤣