Patah hati karena dikhianati oleh tunangan dan adik tirinya, Jiang Shuyi memutuskan untuk membalas dendam dengan meniduri pria perkasa yang dia temukan di club malam.
Ternyata, pria itu adalah paman sang tunangan, sekaligus penguasa kota ....
Bagaimana kelanjutan kisah Jiang Shuyi dengan tunangan dan sang paman?
Apakah Jiang Shuyi bersedia memaafkan tunangannya dan melupakan malam indah bersama 'Paman Perkasa' itu?
Simak kelanjutannya hanya di sini, ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Punya Tugas Untukmu
"Tuan Lu, nyonya menampar Nona Lysa saat di Angsana Mall."
Begitu memasuki ruangan presiden direktur, Asisten Han langsung membuat laporan yang dia dapatkan dari Xiao Da.
Zhiming tampak tak acuh, dia dengan santai duduk di singgasananya sembari menatap potret Shuyi yang tengah tertidur nyenyak. "Biarkan saja dia."
"Tuan, nyonya juga memerintahkan Xiao Da memukul Tuan Xu Yan dan menggunakan identitasnya untuk menindas orang."
Dengan kecerdasan yang dimiliki Shuyi, Zhiming sama sekali tidak terkejut jika wanita itu bisa menyadari keberadaan Xiao Da dan antek-anteknya yang lain.
Asisten Han juga tidak terkejut karena bagaimanapun, Xiao Da sudah mengikuti Shuyi selama belasan tahun sehingga wanita itu mungkin telah menyadarinya sejak lama.
Hanya saja, Asisten Han tidak menduga Shuyi berani memerintahkan Xiao Da dan yang lainnya untuk menindas orang lain.
....
"Aku punya tugas untukmu!" Shuyi melayangkan tatapan tegas pada Xiao Da yang tampak terkejut.
Bola mata Xiao Da membesar, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya atas keberadaan Shuyi yang begitu tiba-tiba.
Padahal dia sudah bersembunyi sedemikian rupa, tetapi masih saja bisa ditemukan.
"Nona, kamu—" Xiao Da penasaran bagaimana Shuyi bisa mengetahui keberadaannya, tetapi sepertinya rasa penasarannya tidak akan terjawab.
"Lakukan saja perintahku, jangan banyak tanya!" Shuyi memang tidak berniat memberi penjelasan apa pun pada Xiao Da, dia pikir itu bukan tugas atau pun kewajibannya.
Xiao Da tidak mungkin memaksa Shuyi, dia juga jadi semakin mengagumi wanita itu.
Siapa pun yang meremehkan Shuyi adalah orang gilaa!
"Nona, apa yang kamu ingin saya lakukan?"
"Beri pelajaran pada kedua manusia sampah itu!" Saat bicara, Shuyi menunjuk dengan dagunya ke arah Xu Yan dan Lysa yang berjalan sambil bergandengan mesra.
"Terserah kau mau melakukan apa pun pada mereka, aku tidak peduli. Aku hanya ingin kau mengeksekusi mereka di tempat yang berbeda!"
....
Sekarang, Xu Yan dan Lysa telah berakhir dengan mengenaskan di ranjang rumah sakit tanpa mengetahui siapa dan apa penyebab mereka dihajar habis-habisan oleh sekelompok orang.
Entah bagaimana kabar mereka, Asisten Han tidak mau tau karena itu tidak termasuk ranah pekerjaannya.
"Tidak masalah, biarkan dia melakukan apa pun yang dia mau. Katakan pada Xiao Da untuk menjaganya lebih maksimal, jika ada yang berani menyakitinya, patahkan saja tangan mereka!"
Sudut bibir Asisten Han berkedut dan bergumam di dalam hatinya. 'Penindas bertemu penindas, yang berhadapan dengan mereka akan berakhir syial!'
***
Di halaman belakang Kediaman Xu, Nyonya Emily menghidangkan beberapa camilan dan menuangkan secangkir teh untuk Shuyi.
"Minumlah," kata Nyonya Emily dengan anggun dan baik hati seperti biasanya.
Shuyi menerimanya dengan senyum manis, lalu menyeruput sedikit teh dari cangkirnya. Kemudian, dia meletakkan cangkir tehnya kembali ke atas meja dan berkata, "Bibi, kamu baru membeli teh ini?"
"Teh ini dibawa kembali oleh A Yan setelah mengerjakan proyek di Kota Hujan." Nyonya Emily tersenyum lembut, sebelum akhirnya jejak kekhawatiran melintas di wajahnya. "Tidak tahu apa kesibukannya sekarang sampai tidak bisa mengantarmu ke sini."
"Jika kamu menyukai teh ini, Bibi akan membungkusnya untuk kamu bawa pulang."
"Bibi, tidak perlu." Shuyi menolak niat baik Nyonya Emily dengan sungkan, lalu menundukkan kepalanya.
Sejak awal, dia sudah menyusun kata untuk memutuskan pertunangannya dengan Xu Yan di depan Nyonya Emily. Akan tetapi, pikirannya tiba-tiba kosong dan tidak tahu harus memulai dari mana.
Menyadari keanehan Shuyi yang tak biasa, Nyonya Emily mengerutkan keningnya. "Shuyi, ada apa? Kamu bertengkar dengan A-Yan?"
Shuyi tidak menjawab, tetapi raut wajahnya yang terlihat tertekan seakan telah memberikan jawaban pada Nyonya Emily.
Menghela nafas panjang, Nyonya Emily meraih dan menggenggam tangan Shuyi, lalu berkata dengan lembut. "Kamu seperti ibumu, sangat lembut sehingga mudah ditindas. Tunggu A-Yan pulang, Bibi akan mengajarinya dengan baik."
Nyonya Emily dan Nyonya Diana adalah teman seperguruan di universitas, itu sebabnya dia mengetahui banyak hal tentang ibunya Shuyi.
Karena itu juga, Shuyi bisa dekat dengan Nyonya Emily. Dia bisa mendapatkan banyak informasi tentang ibunya dari Nyonya Emily, tidak terkecuali kisah cinta sang ibu dengan Xingxu.
"Aku sudah putus dengannya, sekarang aku menemui Bibi untuk membicarakan hal ini." Shuyi mengangkat kepalanya dan menarik tangannya kembali, lalu berkata dengan sekali tarikan nafas.
"Putus?" Nyonya Emily sangat terkejut, dia pun mencerca, "Apa yang A-Yan lakukan padamu? Dia membuatmu tidak bahagia?"
Karena kepribadian Shuyi, Nyonya Emily sama sekali tidak menyalahkannya dan justru mengira Xu Yan-lah yang membuat masalah.
"Bibi, apa kamu mengenal sekretaris Xu Yan?" Shuyi enggan menyebut nama Xu Yan dengan mesra seperti sebelumnya, itu sangat menjijikkan.
Jadi, dia hanya bisa memanggil nama penuhnya.
Nyonya Emily mengerutkan sedikit alisnya, dia berbalik bertanya, "Lysa? Dia adikmu, kan?"
Shuyi tidak menjawab, tetapi sebuah senyuman yang dipaksakan terbit di wajah cantiknya sudah menjadi jawaban dan berkata, "Mereka menjalin hubungan, sudah lebih dari tiga tahun."
Nyonya Emily semakin terkejut, sulit juga baginya untuk mempercayai kata-kata Shuyi.
Kalau sudah lebih dari tiga tahun, maka mereka menjalin hubungan sebelum pertunangan dilaksanakan.
Bagaimana mungkin putranya yang selama ini sangat membanggakan menjadi seorang baji ngan?
Sudah berhubungan dengan Lysa, kenapa masih mau bertunangan dengan Shuyi?
Shuyi tahu dirinya diragukan, jadi dia segera mengutak-atik ponselnya dan membuka foto untuk dilihat oleh Nyonya Emily.
Sebenarnya ada juga video yang sengaja tidak dia perlihatkan pada Nyonya Emily karena merasa tidak pantas, lagipula video itu akan menjadi senjata terakhirnya untuk menyerang kedua manusia bia dap itu.
"Bibi, lihatlah ...." Shuyi menyerahkan ponselnya pada Nyonya Emily.
Melihat potret Xu Yan yang tengah menunggangi Lysa, tangan Nyonya Emily bergetar.
"Selama ini, Xu Yan tidak pernah memiliki aku di hatinya. Dia menjalin hubungan dengan Lysa bahkan sebelum kami saling mengenal, dan dia bersedia bertunangan denganku karena suatu alasan yang tidak kuketahi."
Mendengar penjelasan Shuyi, tubuh Nyonya Emily semakin bergetar hingga ponsel di tangannya pun tampak bergoyang dan hampir retak.
"Bibi, jangan marah." Shuyi segera menggenggam tangan Nyonya Emily, mencoba menenangkan wanita baik hati itu.
Sangat disayangkan dia memiliki putra baji ngan yang tidak berguna, bahkan ba jingan saja tidak cukup menggambarkan sosok Xu Yan.
"Bahkan meski aku dan Xu Yan tidak bersama lagi, aku masih menganggapmu sebagai orang yang kusayangi."
"Hah ...." Nyonya Emily kembali menghela nafas panjang, dia mengembalikan ponsel Shuyi sambil berkata, "A-Yan yang telah menyia-nyiakanmu, Bibi meminta maaf atas namanya."
Shuyi menggeleng pelan dan tersenyum lembut. "Bibi, kamu tidak bersalah, tidak perlu meminta maaf."
