NovelToon NovelToon
MENAKLUKAN SANG PEWARIS

MENAKLUKAN SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:41k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Elora punya mimpi sederhana, ingin menjadi perawat dan menikah dengan pria impiannya. Bukan dari lelaki kaya, namun lelaki yang mencintainya sampai maut memisahkan. Namun impian Elora kandas saat pamannya tanpa pertimbangan apapun mengirim Elora ke Spanyol untuk menaklukan sang pewaris kekayaan keluarga Gomez sesuai dengan wasiat mamanya sebelum ia meninggal. Elora terkejut karena sesampai di Spanyol, ia harus bersaing dengan banyak perempuan yang juga punya misi yang sama, menaklukan sang pewaris. Apakah Elora bisa melaksanakan misi almarhumah mamanya? Akankah ada cinta sejati baginya di Spanyol?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hanya Ingin Ditemani

"Enrique.....! Enrique......!" panggil Elora.

Lelaki tampan itu dengan cepat membuka matanya. "Ada apa, El?" tanya Enrique lalu perlahan turun dari tempat tidurnya. Ia mendekati Elora.

"Aku mau minum tapi tak bisa menggapai botol minumannya."

Enrique mengambil botol minuman air mineral. Minuman itu khusus untuk menambah daya tahan tubuh bagi ibu hamil. Tadi dokter mengatakan kalau dalam sehari, Elora harus menghabiskan 3 botol.

Elora langsung menghabiskan minuman air mineral itu.

"Tidurlah lagi. Ini baru jam 4 subuh."

Elora menggeleng. "Aku nggak mengantuk. Sejak jam 2 tadi aku sudah bangun. Perutku rasanya sedikit kram."

"Aku panggilkan dokter." Enrique segera menekan tombol merah yang ada di samping tempat tidur Elora. Tak sampai 2 menit, seorang perawat sudah datang.

"Perut istriku terasa agak kram."

Perawat itu coba memeriksa Elora. Ia kemudian menelepon dokter Marinar. Tak lama kemudian dokternya datang.

"Tidak apa-apa. Sebaiknya nyonya jangan dulu banyak bergerak ya?' pesan dokter sebelum akhirnya meninggalkan kamar perawatan Elora.

"Kamu sudah dengar kan? Selama dirawat kamu hanya boleh turun kalau mau ke kamar kecil."

Elora mengangguk. Sebenarnya kemarin ia sudah sempat turun dan jalan-jalan keluar kamar saat Enrique tak ada. Elora bosan berada di kamar terus. Namun ia memilih gak menceritakannya pada Enrique karena ia takut sang ART akan kena marah.

"Sekarang kamu minum susu ya?" Enrique yang sudah membelikan susu untuk ibu hamil segera menyalahkan alat pemanas air. Ia menuangkan 3 sendok takar ke dalam gelas.

"Minumlah!" kata Enrique setelah selesai menyiapkan susu.

Elora menerima gelas berisi susu itu dan langsung meminumnya sampai isi susu di dalam gelas itu habis. Enrique tersenyum senang.

"Istirahatlah lagi, El. Ini baru jam setengah tujuh pagi. Atau kamu mau makan?" tanya Enrique.

Elora menggeleng. "Aku mau mencoba tidur." Elora perlahan membaringkan tubuhnya. Namun ia belum menutup matanya.

"Enrique, apakah .....ah, sudahlah!" Elora menggeleng.

"Apa? Katakan saja."

"Bolehkah kamu, ah.....sudahlah." Elora memejamkan matanya.

"Katakan saja, El. Supaya kamu bisa tidur dengan nyaman."

Elora membuka matanya lagi. "Aku....aku biasanya kalau susah tidur, maka ibuku akan menggaruk punggung ku sampai aku tertidur."

Enrique berdiri di samping tempat tidur Elora. "Tidurlah membelakangi aku. Nanti aku garuk punggung mu."

"Enrique, jika kamu tidak mau melakukannya jangan dilakukan."

"Aku mau." kata Enrique dengan penuh kesungguhan.

"Terima kasih." Elora membalikan badannya. Ia dapat merasakan kalau punggungnya di garuk oleh Enrique secara pelan.

10 menit kemudian ......

Elora tertidur dengan nyaman. Napasnya yang teratur dan wajahnya yang terlihat tenang membuat Enrique menarik napas lega karena Elora akhirnya tertidur.

Kasihan Elora. Ia harus menjalani masa kehamilan yang sulit. Dulu aku sangat membencinya. Namun melihat pengorbanannya yang mau meneruskan kehamilan ini, perasaan aku jadi tersentuh.

Enrique menarik kursi perlahan dan duduk di samping ranjang Elora. Jika gadis itu bergerak dan terlihat tak nyaman, Enrique kembali menggaruk punggung Elora. Sebenarnya sewaktu kecil, Enrique juga suka digaruk punggungnya sebelum tidur. Enrique percaya, keinginan Elora ingin digaruk belakangnya bukan karena kebiasaan Elora sejak kecil melainkan karena bayi yang tumbuh di perut Elora. Sejak kemarin, Enrique banyak searching di internet, ia belajar banyak hal tentang ibu hamil.

Ponsel Enrique bergetar di saku celananya. Enrique tadi mengirim pesan pada Willy untuk mengambil baju ganti untuknya serta membawa peralatan mandi dan bercukur Enrique.

Willy sudah menunggu di luar. Enrique membuka pintu dan membiarkan Willy masuk.

"Bagaimana Elora?" tanya Willy dengan suara pelan. Mirip orang berbisik.

"Baru saja tertidur. Tadi subuh perutnya kembali merasa kram. Kata dokter nggak ada masalah. Hanya Elora nggak boleh banyak bergerak dulu."

Willy hanya menatap Elora yang tertidur. "Kasihan gadis itu. Kamu hanya perlu memberikan dia perhatian. Wanita hamil perasaannya sensitif."

"Kamu seperti pernah berhadapan dengan wanita hamil saja."

Willy tersenyum kecut. "Kamu ingat Belinda kan?"

"Pacarmu saat kuliah dulu?"

"Waktu itu Belinda hamil. Dia ingin menggugurkan nya, namun aku memintanya untuk terus menjaga kehamilannya karena aku menginginkan anak itu. Belinda juga mengalami masa ngidam yang sulit. Ia muntah sepanjang hari sementara aku terlalu sibuk dengan tugas akhirku. Aku jarang datang ke apartemennya karena menghabiskan banyak waktu di apartemenku untuk belajar. Sampai akhirnya teman sekamar Belinda mengirimkan kabar kalau pagi itu Belinda tak sadarkan diri. Dia dilarikan ke rumah sakit. Namun hanya 2 hari saja Belinda meninggal karena kekurangan cairan akibat muntah terus tanpa ada penanganan selama ia di apartemen. Aku sangat menyesal karena tak menemaninya."

"Pantas saja setelah itu kamu cuti kuliah pada hal sudah di semester akhir."

Willy mengangguk. "Butuh waktu berbulan-bulan bagiku untuk melupakan kematian Belinda."

"Kenapa tak pernah cerita padaku?"

"Kamu saat itu sedang sibuk dengan persiapan S2. Aku tak mau membebanimu. Makanya sekarang, saat pacaran dengan Laura, kami memutuskan untuk tidak berhubungan intim sampai kami menikah."

"Oh ya?" Enrique kaget mendengarnya. "Tapi kan kamu sering menginap di apartemennya."

"Aku tidur di sofa. Mungkin kedengarannya konyol kan? Namun Laura itu masih perawan. Aku ingin menjaganya."

"Aku bangga denganmu."

"Aku pergi dulu ya? Hari ini aku nggak masuk kantor ya? Aku takut kalau Anna mencari kamu lagi."

"Ok. Kalau mau menghubungi aku di nomor rahasia kita ya? Ponsel yang satu aku matikan. Aku akan ada di sini menemani Elora."

Willy mengangguk. Ia pun segera pergi. Enrique kembali menatap Elora yang masih tertidur. Ia pun mengambil tas yang tadi di bawa oleh Willy untuk mandi.

Sementara Enrique mandi, seorang perawat laki-laki masuk sambil membawa sebuah jarum suntik di tangannya. Perawat itu melihat sekeliling dan ia segera memakai maskernya.

Di pandanginya Elora yang nampak terlelap. Wajahnya tersenyum sinis. Ia membuka penutup jarum suntik itu dan hendak menyuntikan nya di selang infus Elora. Tapi Enrique keluar dari kamar mandi.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Enrique. Perawat itu menurunkan jarum suntiknya.

"Saya mau menyuntik obat antibiotik bagi pasien."

"Lho, bukankah 1 jam yang lalu dia baru disuntik antibiotik? Kok disuntik lagi? Jangan sembarangan ya kalian?"

Suara Enrique yang kuat membuat Elora terbangun. Ia menatap lelaki itu. "Kamu mau apa?" Elora kaget.

Lelaki itu diam. Ia langsung membalikan tubuhnya dan segera pergi. Namun Enrique mengejarnya. Ia mencoba membuka masker yang lelaki itu gunakan namun lelaki itu justru memukul Enrique. Susana koridor rumah sakit jadi kacau saat Enrique berteriak memanggil petugas keamanan.

1 jam kemudian......

Pihak rumah sakit meminta maaf pada Enrique dan berjanji bahwa hal seperti itu tak akan terulang kembali. Sayangnya perawat palsu itu bisa meloloskan diri.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Enrique pada Elora. "Jangan tegang ya? Semua bisa di atasi. Aku juga sudah memanggil bodyguard ku untuk berjaga di depan pintu. Sekarang tak boleh ada orang yang mengunjungimu tanpa seijin dokter Marinar."

Elora hanya mengangguk. Wajahnya memang terlihat tegang namun ia berusaha menenangkan dirinya.

"Enrique, wajahmu....!"

Enrique memegang pipinya. "Perawat palsu itu memukulku tadi. Namun aku baik-baik saja."

"Ambilkan tissu. Aku lihat juga di sana ada alkohol."

"Mau apa?"

"Ambilkan saja."

Enrique mengambil tissu dan alkohol lalu menyerahkannya pada Elora.

"Duduklah. Ada darah di sudut bibirmu. Aku akan membersihkannya. Jangan dibiarkan."

Enrique duduk di pinggir ranjang, dan Elora mulai membersihkan luka di sudut bibir Enrique. Jarak mereka begitu dekat, membuat Enrique sedikit risih.

"Kompres dengan es batu supaya wajahmu nggak bengkak." ujar Elora setelah membersihkan darah di sudut bibir Enrique.

Terdengar bunyi suara perut.

"Kamu lapar?" tanya Elora.

"Nggak. Bukan perut aku yang berbunyi. Tapi perut kamu." Enrique menyangkal.

"Perutku nggak bunyi." kata Elora sambil memegang perutnya.

Terdengar suara bunyi perut lagi.

Keduanya saling bertatapan lalu kemudian tertawa bersama. "Astaga, perut kita sama-sama berbunyi. Berarti kita berdua yang lapar." ujar Elora membuat Enrique menggeleng.

"Bukan kita berdua. Tapi kita bertiga." kata Enrique sambil memegang perut Elora. "Dia harus dilibatkan setiap kita berbicara. Supaya ia tahu kalau dia tidak diabaikan. Itu sih yang aku baca di internet." Enrique melepaskan tangannya dari perut Elora. "Aku akan meminta bodyguard ku membelikan makanan. Kamu mau makan apa?"

"Apa saja. Kali ini aku tidak sedang memikirkan makanan apapun."

Enrique mengangguk. Ia segera keluar. Elora menatap lelaki itu sampai menghilang dari balik pintu. Elora memegang perutnya yang tadi disentuh oleh Enrique. Ya Tuhan, mengapa sentuhannya membuat hatiku bergetar?

***********

"Enrique ada di kamar itu? Jadi perempuan itu hamil karena Enrique dan bukan karena Pedro?"

"Ya. Aku yakin juga begitu. Dan sepertinya kehamilan Elora disembunyikan."

"Aku mau Elora mati sekarang juga! Jangan sampai keluarga Gomez tahu tentang kehamilan itu apalagi keluarga Santana. Elora harus segera dimusnahkan. Hubungi temanmu yang adalah penembak jitu. Lakukan sesuatu saat Enrique lemah. Besok malam ada acara makan malam keluarga menjelang pernikahan. Di situlah waktumu untuk beraksi. Kamar Elora ada di lantai 2 kan? Aku sudah punya dena rumah sakit itu."

"Baiklah. Aku kumpulkan pasukan dulu karena bodyguard Enrique sudah berjaga di depan kamar Elora."

"Habisi Elora segera dan kalian akan mendapatkan bonus yang banyak. Sangat sulit menghabisinya jika Elora sudah kembali ke apartemennya yang punya sistem keamanan yang sangat canggih."

"Segera dilaksanakan."

Orang yang memberi perintah itu menelepon seseorang. "Hallo. Elora ternyata sedang hamil. Dan dia hamil anaknya Enrique. Kamu tenang saja. Aku akan menghabisi Elora besok malam."

***********

Siapakah kelompok penjahat ini?

1
Apriyanti
KY nya Vania SM Maureen bekerjasama buat celakin elora dan Enrique,,
gia nasgia
Kepo akut kak Hen siapa di balik layar 🤔dasar rubah nggak sadar 😡untung anaknya nggak ngikutin sifat tamaknya 😡
rinny santoso
siapa lg nih..... vania kah.... atau vania kerjasama dg maureen atas kejahatan yg terjd pd enrique elora selama ini...
Terima kasih upnya mami.
tintiin21
sll waspada papa Elroy dan Enrique jgn lenggah utk menjaga Elora... 🧐🧐🧐🧐
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda
ini kayaknya emang Mauren ato ada musuh dalam selimut di keluarga Santana yg ingin menguasai harta santana
Maria Kibtiyah
ko curiga sama si vania
Maria Kibtiyah: iy pasti dia mau menyingkirkan elora supaya bisa sama enrique .. dia kerja sama si maureen kayaknya
rinny santoso: kyaknya sih iya....
total 3 replies
Eka ELissa
spa tuh psti ibu tiri nya elora.....🥵😡
Eka ELissa
nah ....loh ketika kmu SDR smuanya udah basi....kan...
TPI msih ada waktu cuss...kejar cintamu enri jgn cumn diem aj
gia nasgia
Akhirnya Double E memutuskan bersama karena memang takdirnya Elora itu untuk Enrique 😍😍
tintiin21
jd berfikir bisa saja org yg tak suka dgn Elora itu antara Maureen, Miguel, Vania... atau mgkn ada yg lain lg... 🤔🤔🤔🤔
Jenny
si Vania bermuka dua ternyata. .
Viona Syafazea
vania tu pasti ular berbisanya
Eko Wulan
jadi penasaran kak Henny.. penjahatnya siapa ,.lanjut kak
Apriyanti
JD bikin penasaran
lanjut thor 🙏
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda
siapa sebenarnya yang ingin melenyapkan Elora
Maria Kibtiyah
jangan2 penjahatnya temennya so enrique
Tina Ajay
penjahat sesungguhnya mauren sama siapa itu yah🤔
elora enrique😍😍
Ratna Lina
jngn di pisahkan lagi mam elora n enri🤭🤭
اختی وحی
trnyta miquel anknya mauren sma asisten ny
anikkkk
wah aku kok mencurigai vania ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!