NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Seorang Istri Yang Di Hianati

Ketulusan Hati Seorang Istri Yang Di Hianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:773
Nilai: 5
Nama Author: Mei Indriyani

novel ini karya Mei Indriyani
bercerita tentang Hasan dan wati. menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka. ketika pernikahan mereka berusia 10 tahun, mereka diuji. hasan jatuh cinta kepada seorang gadis yang berkenalan dengannya di bus pada usia pernikahan mereka 1 tahun. dan bertemu kembali pada usia pernikahan mereka sudah 10 tahun. hati sudah tidak memperhatikan penampilan nya yang membuat Hasan jadi ilfeel. sehingga ketika bertemu dengan angel dia jatuh cinta. Hasan dan angel berbeda agama. tetapi cinta yang mempertemukan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei Indriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembangunan Rumah Baru Kami

Hari ini kami ke rumah mertuaku karena ada acara kumpul-kumpul yang rutin ibu mertua adakan setiap 2 minggu sekali. Katanya agar tetap terjaga silaturahmi.

"Assalamu'alaikum" ucap kami berdua ketika sampai di rumah mertuaku.

"Wa'alaikumussalam. Ayo masuk nak. Kita kurang menunggu besan dan adik kalian. Mungkin sudah di jalan. " kata mertuaku.

Hari ini kami rencana membeli semua bahan bangunan yang diperlukan. Mempunyai rumah sendiri merupakan sebuah impian setiap orang. Nah, di sini aku ingin berbagi cerita mengenai pengalaman membangun rumah mungkin bisa dijadikan inspirasi.

Siapa yang tidak ingin memiliki rumah dari hasil keringat sendiri? Tentunya setiap orang pasti punya keinginan seperti itu, begitu juga aku. Meski aku hanya pengangguran dan pada saat pertama suami panen hasil sawahnya lumayan, maka niatan untuk menabung dan membangun rumah tetap di jalani.

Tidak perlu yang besar, yang penting bisa dijadikan peneduh di saat hujan dan melindungi diri dari terik matahari. Aku beranggapan bahwa setelah membangun pelan tapi pasti, rumah akan mendapatkan perawatan sedikit demi sedikit dan bisa diubah menjadi lebih besar.

Saat itu berpikir keras, karena sejak aku kecil keluarga aku hanya tinggal bersama orang tuanya itu pun sering pindah-pindah. Kadang di rumah orang tua ayahku dan kadang di rumah orang tua ibu. Maka dari itu, setelah menikah keinginan ku membangun rumah untuk semakin besar. Pelan-pelan mulai menyisihkan uang dari hasil panen untuk ditabung.

Harga bahan bangunanp un juga bermacam-macam, kalau aku sendiri membeli dengan harga bahan yang standar.

Batu kali Rp 20.000 per meter kubik.

Batako Rp 300 per buah

Bata ringan (hebel) Rp 75.000 per meter kubik

Pasir beton Rp 30.000 per meter kubik

Semen Rp 6.500 per bungkus 50 kg

Besi beton Rp16.000 (6mx12m)

Kayu Rp 1.500 (2mx3m)

Genteng Rp 300 per buah

Keramik Rp 7.500 per meter persegi.

***

Awal Mula aku dan suami Membangun Rumah

Keinginan aku dan suami dalam membangun rumah sering kali dihadapkan dengan betapa minimnya dana yang dimiliki. Memang sempat bingung dengan minim dana ini apa saja yang akan di dapatkan untuk modal dalam pembangunan. Apalagi bahan-bahannya juga tidak murah sering naik. Belum lagi jasa bas rumah yang kemungkinan juga akan menguras  biaya.

Namun, setelah aku mencoba untuk memanage uang akhirnya menemukan jalan keluar. Pada awalnya rencana ukuran bangunan hingga waku penyelesaiannya telah ditentukan sejak lama. Dengan begitu setelah rumah selesai, sesegera mungkin akan beberes dan keluar dari kontrakan.

Usaha awal yang aku lakukan saat itu adalah berhemat terlebih dahulu. Agar cepat terkumpul dana beli bahan. Dikarenakan tanah sudah dapat dari mertua, jadi uang tidak berkurang. Ternyata banyak kebutuhan yang harus dibeli. Selagi menunggu dapat dana lagi, lebih baik merencanakan bahan yang akan dibeli nanti. Sedangkan desain rumah kami berdua yang desain sendiri agar bisa memenuhi hasrat keinginan kita.

Membangun Rumah Impian langkah selanjutnya yang aku lakukan masih merencanakan segala keperluan untuk dibeli. Jika semuanya dibeli, uangnya pasti tidak akan cukup dan pastinya berkurang. Jadi mendahulukan poin penting dulu seperti batu bata, semen, genting dan besi.

Setelah beberapa bulan, modal kami mencukupi untuk membeli bahan-bahan lain. Sebelum itu, tukang untuk membantu dalam membangun juga sudah ada, jadi tinggal melaksanakannya saja. Apalagi model desain seperti apa rumah kami nanti sudah selesai. Jadi langgeng diserahkan kepada tukang.

Meski begitu, aku masih harus memantau proses pembangunannya, takut-takut ada kesalahan atau melenceng dari model yang direncanakan sebelumnya. Memang menguras waktu jika harus melihat prosesnya setiap hari, karena di samping itu pekerjaan lain juga masih dijalani. Namun, ini semua demi rumah impian.

***

Kendala dalam Masa Pembangunan Rumah

Saat masih dalam masa pembangunan, ada beberapa kendala di hadapi. Bahkan, uang dari hasil jerih payah yang sebenarnya harus ditabung untuk membeli bahan lainnya, mau tidak mau di pakai karena harus membeli kebutuhan pokok untuk makan orang tuaku.

Meski ayah aku masih bisa menghasilkan uang dengan bekerja, bukan berarti sebagai anak akan diam saja. Pasti ada niatan untuk membantu, maka dari itu sebagian uang juga disisihkan. Caranya, satu digunakan dalam membangun rumah baru, satunya lagi digunakan membayar kebutuhan orang tua kami.

Namun, belum lagi untuk biaya kebutuhan sehari-hari yang tidak sedikit. Meski begitu, sebagai anak merupakan hal wajar jika membantu beban orang tuanya. Maka dari itu, harus pintar-pintar memanage uang, itulah yang aku pikirkan kala itu. Agar semua yang diimpikan bisa tercapai tepat waktu.

***

Pembangunan Telah Selesai

Kurang lebih 6 bulan lebih sedikit, rumah yang telah lama diimpi-impikan selesai dibangun. Akhirnya, aku dan suamiku bisa pindah dari kontrakan ke hunian baru. Senang? Itu sudah pasti. Apalagi ini merupakan hasil dari jerih payah kami sendiri demi membuat bangga dan senang hati orang tua.

Untuk biaya pembangunan total Saya menghabiskan biaya sekitar Rp 33.750.000, dengan luas rumah yaitu sekitar 9mx7m. Walau terkesan sempit, dengan desain yang buatan sendiri nampak lebih luas. Untuk lebih jelasnya, uang tersebut dibagi menjadi 2, yaitu Rp 26.750.000 untuk beli bahan bangunan dan Rp 7.000.000 untuk tukang.

Setelah pindah, aku merasa masih ada yang kurang. Rasa ingin membeli perabotan baru padahal yang lama masih bisa dipakai. Jujur saja, rasanya akan lebih lengkap saja bila rumah baru diisi juga dengan barang-barang baru.

Apalagi, desain rumah baru yang Sangat kami inginkan sejak lama adalah bermodel minimalis, jadi inisiatif untuk membeli barang-barang yang baru pasti ada. Tetapi pada akhirnya niat itu diurungkan, karena masih ada beberapa hal penting yang harus dibeli. Jadi hal itu bisa dicicil sedikit demi sedikit.

***

Perjuangan Keras dalam Membuat Bangga Hati Orang Tua Sejak umur aku beranjak remaja, keinginan untuk membahagiakan orang tua menjadi lebih besar saat itu. Berpikir bahwa jika sudah bisa menghasilkan uang nanti, inginnya membangun rumah sendiri (bukan membeli). Apalagi keluarga selalu ribut soal yang tidak bisa membeli.

Itu semua karena ayah aku selalu terkecoh untuk membeli barang yang lain yang tidak begitu penting, jadi tidak bisa menabung untuk memiliki rumah baru. Tapi tidak apa-apa, mungkin karena mereka masih harus membiayai sekolah dan biaya kebutuhan lain secara terus menerus.

Sampai di situlah, aku berkeinginan untuk meringankan beban orang tua yaitu dengan membuatkan rumah. Dengan begitu tidak ada lagi soal meributkan, namun perjuangannya bisa dibilang tidak gampang. Rajin menyisihkan uang itu adalah kunci utama dan tetap sabar.

---

Bersambung

1
Mila Mahira
Terima kasih sudah mampir
Silviaulia
semangat kak ,aku mampir 👣
sutiasih kasih
laki2 egois.... untuk kbutuhan keluarga aja pelitnya minta ampun...
tpi klo buat selirnya.... g ada pelit2nya...
Mila Mahira: benar sekali..
mohon masukan kedepannya
total 1 replies
Martin victoriano Nava villalba
Aku suka gaya penulisanmu, jangan berhenti menulis ya thor!
Mila Mahira: butuh saran dan kritikan 🙏🙏
Mila Mahira: siap kak, masih banyak belajar jadi penulis.
maklum masih pemula.
total 2 replies
kanaikocho
Terima kasih, thor, sudah menghidupkan kisah yang indah.
Mila Mahira: butuh saran dan kritikan dari kakak🙏🙏🙏
Mila Mahira: Terima kasih..
masih belajar jadi penulis..
maklum masih pemula..
total 2 replies
lapilotita12
Buat gak bisa berhenti baca!
Mila Mahira: butuh saran dan kritikan dari kakak..
🙏🙏🙏
Mila Mahira: Terima kasih..
maaf masih pemula dan baru belajar jadi penulis..
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!