Menjadi sasaran cinta seorang gangster?
Gaby harus melewati cobaan yang lebih besar lagi ketika seorang gangster tertarik kepadanya. Namun dibalik ketertarikan Jax, si gangster kejam dan berpengalaman itu ternyata memiliki alasan lain, yaitu menuntaskan pekerjaannya dengan membawa Gaby ke pemimpin mafia bernama Salvatore Conti atas pengkhianatan yang ayah Gaby lakukan.
Jax yang diperintahkan untuk membunuh Gaby dengan diberi hadiah setimpal. Pria itu justru terjebak dalam cintanya sendiri sehingga membuat nya harus lari sejauh mungkin bersama Gaby untuk menghindari kejaran Salvatore dan anak buahnya. Dan melindungi wanita itu dari maut meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDK — BAB 02
PERTEMUAN YANG MENGESALKAN
Dengan langkah yang gontai menahan rasa sakit di area intimnya, Gaby berjalan tergesa-gesa saat dia mengenakan sebuah mantel panjang yang ia temukan di dalam lemari. Mau tak mau Gaby mengenakannya karena pakaiannya robek entah karena apa. Kini dia hanya mengenakan mantel panjang warna hitam yang ia kancing, kan.
“Oh, no.” Gumam pelan Gaby ketika ia membuka pintu dan melihat beberapa pria yang sudah stand by di sana.
Degupan jantung Gaby tak karuan saat dia menatap dengan panik dan berjalan melewati mereka semua dengan langkah tertatih-tatih tanpa alas kaki dan rambut berantakan.
Sementara para pria tadi memandanginya dengan senyum nakal dan tatapan nakal penuh arti. Mereka terlihat sangat dengan pakaian serta dandanan liar bak para gangster pada umumnya.
“Kau mau kemana Nona?” tanya seorang pria berambut pirang yang mendekati Gaby.
Tentu saja wanita itu melangkah mundur untuk menjaga jarak dengan mereka semua.
“Em ... Ak-aku, aku ma-mau ke-keluar. Aku.. Aku tidak tahu tempat apa ini, aku mohon bi-biarkan aku pergi.” Ucapnya gugup namun ia berani menatap para pria tadi.
“Pintu keluar ada di sana. Jika kau bisa keluar, maka kau selamat!” balas pria itu hingga dibalas oleh tawa dari yang lainnya.
Gaby benar-benar terlihat seperti orang linglung yang kebingungan dan sungguh bodoh. Pria itu mempersilahkannya untuk lewat dan pergi ke arah pintu keluar yang dimaksud.
Dengan mata berkaca-kaca dan keringat yang panik, wanita itu melangkah cepat ke arah yang dimaksud, meski ia masih merasakan nyeri di area intimnya, Gaby masih mencoba berlari menjauhi para pria tadi yang rupanya berjalan santai mengikutinya.
Napas Gaby memburu saat di depannya lagi dan lagi ada para gangster lainnya yang kali ini mereka berada di area motor.
“Oh, sial!” gumam Gaby rasanya ingin menangis. Dia terjebak, bagaimana bisa?
Tentu para pria tadi yang asik mengobrol kini menoleh melihat keberadaan Gaby. Mereka tahu siapa wanita itu, karena Jax Martin yang membawanya semalam.
Dengan wajah panik, Gaby berlari menghindari mereka semua.
Di sisi lain, seorang pria baru saja memberitahu keberadaan Gaby yang baru saja keluar dari kamar. Tentu Jax hanya menatap dengan tegas dan seringaian kecil.
“JANGAN MENDEKAT ATAU AKU AKAN MELUKAI KALIAN!” Ancam Gaby yang kini menodongkan sebuah pisau lipat yang ia temukan di atas meja beserta kotak rokok dan botol minuman.
Gaby sangat yakin bahwa tempat itu adalah markasnya para gangster.
“Wow! Santai Nona. Jangan membuat kesalahan yang membuatku menyesal!” ucap salah satu pria dengan tatapan santai serta senyuman mengejek.
Gaby yang berada di tengah-tengah para pria tadi, dia benar-benar waspada. Saat salah satu di antara mereka maju, seketika Gaby melukainya dan berhasil menggores lengan pria itu. “Sshhh— Shit!” umpat pria itu menatap tajam.
Sedangkan Gaby yang gemetar pun tak peduli akan luka yang barusan dia berikan. Nyawanya sudah terancam saat ini.
“JANGAN MENDEKAT!” sentaknya sembari memutar pelan tubuhnya dan mengancam mereka dengan pisaunya.
Dari arah belakang, Jax berdiri tepat di belakang. Gaby merasakannya, wanita itu menatap yakin dan langsung memutar tubuhnya dan menyerang Jax, namun pria itu langsung bergerak cepat dengan mencengkram pisau tersebut, menariknya dengan tangan kosong lalu membuangnya begitu saja.
Gaby melotot melihat darah yang keluar dari telapak tangan Jax, namun pria itu sama sekali tidak meringis sakit.
“Mungkin kau ingin bicara denganku?!” goda Jax menyeringai sekilas lalu menatap tajam saat Gaby mulai melangkah mundur karena kaget melihat pria yang sama saat di club'.
Pria yang sama ketika dia sedang berada di toko bunganya. “Ap-apa yang kau inginkan?” tanya Gaby memberanikan diri.
Jax menoleh ke kiri dan kanan, menatap ke anggotanya yang masih di sana. “APA YANG KALIAN INGINKAN HAH??!” tanya Jax lantang kepada yang lain sehingga Gaby terlihat heran namun juga panik.
“Breakfast!!” jawab mereka dengan seru.
Ya! Sarapan yang mereka maksud adalah Gaby.
Jax menatap wanita yang terlihat garang itu dengan senyuman miring mengejek. Tak butuh waktu lama pria itu langsung membopong tubuh Gaby bak kantong beras dan membawanya pergi.
“LEPASKAN AKU!! JANGAN MENYENTUHKU!! HELP ME!!!” teriak Gaby sekencang mungkin. Tak segan ia memukul punggung kekar Jax meski sia-sia.
Pria itu menurunkan Gaby saat mereka sudah berada di sebuah lorong gelap dengan cahaya dari arah luar yang merupakan pintu arah keluar dari ruang bawah tanah.
Wanita itu mendorong kasar Jax dan menatapnya tajam dengan wajah yang benar-benar marah. “You're a fucking man, a bastard and to hell with you! (Kau lelaki sialan, bajingan, dan pergilah ke neraka)!” Kesal Gaby dengan amarah meluap.
Jax yang mendapatkan cacian seperti itu, dia hanya menyeringai kecil dan mendekati Gaby yang mundur hingga menempel di tembok yang dingin.
Tangan kanan Jax yang kini menguncinya di dinding membuat Gaby tegang sendiri meski kedua tangannya diam, tapi rasanya dia tidak bisa melawan saat melihat tatapan dan senyuman Jax.
“Apa kau menyukai permainan semalam?!” ucapnya sembari menyentuh paha Gaby dan hendak menelusup masuk.
Tentu saja wanita itu langsung menepis kasar tangan Jax dan mencoba menurunkan mantel tersebut meski tidak bisa, karena ukurannya hanya sampai di atas lututnya saja.
Melihat wajah panik Gaby membuat Jax tertarik tersendiri.
“Aku akan melaporkan mu ke polisi!”
“Really? Apa atas tindakan penipuan dari temanmu itu?!”
Gaby berkerut alis mendengarnya. “Apa maksudmu?”
Jax menyeringai tak percaya melihat wanita naif dan polos yang selalu memiliki nasib malang karena mudah ditipu.
Pria bermata Cokelat terang itu mendekatkan wajahnya sehingga Gaby berpaling.
“Kau meminum obat perangsang! Jika aku tidak menolong mu, maka kau akan terbangun dalam keadaan yang lebih parah. Kau ingin mendengarnya?”
Terkejut mendengarnya, Gaby menatapnya lekat dan tajam.
“Kau akan dijual oleh seseorang yang sudah menjual mu. Narkoba akan disuntik di tanganmu berulang kali dan mereka akan memperkosa mu berulang kali sampai kau tewas!”
Gaby menepis kasar tanah Jax yang menunjuk-nunjuk ke lengannya bak suntikkan. Lalu ia membelai pipi wanita itu dengan cara menggoda dan menjahilinya.
“Sekarang apa kau berpikir beruntung karena hanya aku saja yang meniduri mu, Nona!”
Dengan menahan tangis, wanita itu masih menepis kasar tangan Jax setiap kali pria itu menyentuh apapun yang ada pada dirinya.
Bagaimana bisa Ming melakukan semua itu? Kenapa dia melakukannya? Gaby sendiri masih menatap sendu ke bawah sehingga Jax yang menatapnya pun seketika senyumannya memudar.
Mata silver Gaby menatap tajam ke Jax dengan berkaca-kaca dan mengepalkan kedua tangannya. Brugh! Gaby mendorong kasar tubuh Jax sampai pria itu mengalah dan melangkah mundur.
“Menjauh dariku!” ucap Gaby dengan lantang berani lalu melangkah pergi begitu saja dengan perasaan kesal sekaligus kecewa akan temannya yang mau menjualnya.
Gaby mengusap jejak air matanya dan melangkah menjauh dari ruang bawah tanah itu. Sementara Jax yang masih diam, dia menatap tajam ke arah kepergian Gaby.
Pria itu tersenyum miring.
“Jax! Ada panggilan untukmu, tawaran besar!” ucap salah satu temannya yang juga sama sepertinya. Seorang gangster yang bekerja ilegal dan selalu membuat onar serta memiliki catatan kriminal berulang kali. Itulah kehidupan Jax Martin selama ini.
selisih 4 menit hehehehe
ayooo jax gunakan insting mu utk menemukan gaby 🥰😘🫢🤭
mau gak? 😀😁🤣😂😍😍🫢🤭
gaby di sandera salvatore 🤭🫢
ayooo author ksh tahu jax...
dimn gaby berada 😍😂🫢🫢
jax taukah kamu bahwa gaby ada di tempat salvatore...
bukan pergi ke asia 🤭🤭
gaby pergi sendiri ke asia..
atau akan ttp bersama si jax..
krn gaby adh mengakui perasa,an nya pd jax...
hehehehehe smkin seru & terkuak keluarga mereka 😀😁🤣🫢🤭
atau mlh akan membawa gaby kmnpun jax pergi..
krn mereka sama2 sdh saling tertarik & jatuh hati 🥰😘😍🫢😐
ternyata salvatore musuh bebuyutan martinez..
jd intinya gang mafia nightmgres tlah menghancurkan gang mafia Bloodydevil pny ayah jax..
bgtukah author 🙂😁🫢🤭