NovelToon NovelToon
Kisah Kimeera

Kisah Kimeera

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Gibran Atharrazka

Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.

Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.

ikuti kisah Kimeera disini yah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

"Kita akan keluar kota untuk beberapa hari Meera"kata Vihaan dari meja kerjanya.

"Kemana?"tanya Kim.

Vihaan menatap gadis itu dengan tatapan tajam,meskipun tidak bisa membuat Kim merasa terintimidasi.

"Proyek disana akan segera di mulai,aku akan bertemu dengan kontraktor sekaligus melihat cara kerja mereka dalam beberapa hari kedepan.Aku sudah melimpahkan urusan kantor untuk sementara waktu pada pak Rendra tapi ayah akan tetap mengawasi juga"ujar Vihaan menjelaskan.

"Lalu?"tanya Kim lagi membuat Vihaan mendengus kesal.

"Jangan sok bodoh Meera,ya kamu ikut memang apa lagi!"ucap Vihaan naik satu oktaf.

Kim malah tertawa,menatap Vihaan dengan tatapan mengejek membuat Vihaan jadi gemas.

"Berhenti bersikap begitu Meera.Aku ini atasanmu dan ini masih jam kantor.Bersikaplah sebagaimana mestinya"ucap Vihaan.

"Memangnya aku kenapa?memangnya salah jika aku menatapmu,ya sudah kalau tidak bisa ditatap,mataku tidak akan membunvhmu Tuan"jawab Kim membuat Vihaan menarik napas panjang.

"Astaga Meera"ucap Vihaan memijit pelipisnya.

Vihaan merasa kesal sendiri.Andai itu bukan di lingkungan kantor sudah pasti Kimeera akan di buat minta maaf dengan caranya.Gadis tengil itu membuatnya sakit kepala di saat-saat tertentu namun selebihnya Kim tetap bersikap profesional dan bekerja dengan sangat baik.

"Kenapa mau ganti sekretaris hmm?"tanya Kim sambil tersenyum jahil.Vihaan meraih polpen lantas melempar kearah Kim yang dengan sigap menghindar.

"Dih pak bos marah,kekerasan itu namanya"kata Kimeera lagi.

"Kamu bawel diam saja nanti ku cium nangis!"gertak Vihaan membuat Kim langsung bungkam.Vihaan menahan senyum,kenapa tidak dari tadi ia mengancam Kim dengan kalimat itu.

"Pak bos mesvm,ku laporin sama tante Kania"ucap Kim dengan wajah kesal.

"Silakan,paling juga di suruh nikah"jawab Vihaan membuat wajah Kim tertekuk masam.

Nah kan kena batunya!

Vihaan mengulum senyum,terkadang Kim harus di ancam dengan cara ekstrim agar bisa diam.

"Kamu menyebalkan!"sungut Kim kesal.

"Lah kenapa marah.Menikah itu menyenangkan.Apa kamu tidak ingin menikah?"ucap Vihaan sambil tersenyum,senang rasanya bisa membalas Kim sekarang.

"Ini jam kerja,jangan membahas sesuatu yang di luar kontes kerja!"kata Kim gusar.

"Lah,ini kan sekedar perbincangan bukan aksinya.Jika kita berbuat mesvm itu baru melanggar"bantah Vihaan.

"Terserah dirimu lah pak bos"kata Kim seraya beranjak pergi.

"Mau kemana?"tanya Vihaan.

"Mau minum es boba,panas kepalaku pak bos!"sahut Kim tetap melanjutkan langkahnya keluar dari ruang kerja Vihaan.

Vihaan tertawa lepas.Entah mau di bilang apa perasaannya pada gadis kesayangannya itu.Entah cinta atau karena sudah terbiasa bersama dari kecil hingga membuatnya nyaman tapi Vihaan sangat menyukai waktu-waktu kebersamaan mereka.

Vihaan sendiri tidak mengerti bagaimana perasaan sesungguhnya pada Kimeera.Namun untuk melihat gadis itu dekat dengan orang lain rasanya ia tak rela.

Terkadang membahas pernikahan dengan cara konyol membuat Vihaan merasa ingin menikahi Kimeera walaupun gadis itu masih saja selalu menghindar jika Vihaan menyinggung hal itu.

"Mau tidak pak bos?"tanya Kim menawarkan minuman yang dia pegang pada Vihaan.Pria sempat tersentak kaget karen Kim muncul tiba-tiba di hadapannya.

"Cuma satu,memangnya cukup untuk mendinginkan kepalamu?"tanya Vihaan heran.

"Ya sudah kalau tidak mau"jawab Kim seraya berlalu menuju mejanya sendiri.

"Meera!"teriak Vihaan gemas.

"Apa pak bos?aku tidak tuli loh ini"sahut Kim santai.

"Ah dasar nakal!"gerutu Vihaan beranjak dari kursinya menghampiri meja Kimeera.

"Sini minumannya"kata Vihaan merebut cup dari tangan Kimeera.

"Ih pak bos,itu punyaku"ucap Kim merebut kembali cup tersebut dari tangan Vihaan,namun di tahan oleh Vihaan hingga yang terjadi selanjutnya adalah cup tipis itu pecah dan isinya berhamburan kelantai bahkan membasahi sepatu Vihaan dan Kim,bahkan ada yang terciprat ke baju keduanya.

"Upss!sorry Meera"kata Vihaan menahan tawa.

"Ya pak bos bajuku kotor loh!"kata Kim dengan wajah merengut.

"Bajuku juga basah"jawab Vihaan pelan.

"Ganti rugi,itu minuman aku harus pak bos ganti!"ucap Kim ketus.

Vihaan melongo,tadinya dia pikir Kim akan memintanya mengganti baju dan sepatunya yang kotor ini malah minta ganti rugi minuman yang harganya cuma seupil buat Vihaan.

"Gampang,tapi kita harus ganti dulu baju kita ini.Tidak mungkin kan kita lanjut kerja dengan baju kotor dan basah"kata Vihaan meletakan cup koyak itu di atas meja.

"Itu gampang pak bos tinggal pergi kebutik seberang masalahnya selesai.Tapi minuman bobaku itu stoknya sudah habis"kata Kim dengan wajah sedih.

"Astaga Meera,nanti aku belikan satu truk tapi kita cari baju ganti dulu sekarang"kata Vihaan menarik tangan gadis itu keluar dari ruangan mereka dengan langkah terburu-buru.Membuat Kim serasa di seret oleh Vihaan.

"Woi pak bos,bisa pelan tidak,ini kaki buka roda.Enak saja main tarik-tarik mana langkahnya lebar-lebar lagi!"gerutu Kim yang kesulitan mengikuti langkah Vihaan.

"Bawel,itu juga salahmu"jawab Vihaan tetap menyeret Kim.

"Hei tolong kirim OB untuk membersihkan ruanganku,ada yang tumpah tadi disana"kata Vihaan saat melintasi meja resepsionis.

"Ah apa yang tumpah?"ucap si resepsionis telmi.

"Oh kasih tahu OB saja,kenapa aku mikirin apa yang tumpah"katanya lagi lantas menghubungi bagian pantry.

Bisa berabe jika Vihaan kembali tapi ruangannya belum di bersihkan.

Kembali pada Vihaan dan Kim yang sudah berada di area parkir.

"Itu salahmu sendiri kenapa mau merebut minumanku!"ucap Kim dengan nada kesal.

"Kamu menawarkan padaku tapi tidak membeli lebih,jelas aku juga mau"jawab Vihaan tak mau kalah.

"Kan aku sudah bilang stoknya habis"jawab Kim menatap Vihaan dengan tatapan memicing.

Keduanya saling bertatapan satu sama lain di bawah terik matahari siang itu.Bukan adegan romantis malah terkesan aneh.

"Aduh panas,hhu tidak ada manis-manisnya,pahit!"ketus Kim berbalik meninggalkan Vihaan di sana dengan langkah cepat.

"Hha?maksudnya?"tanya Vihaan bingung.Lantas segera menyusul Kim yang ternyata menyeberang jalan menuju butik yang dia maksud tadi.

Vihaan masuk tapi tidak mendapati Kim disana.

"Ada yang bisa kami bantu pak?"sapa seorang karyawan ramah menghampiri Vihaan yang tampak berdiri mematung di depan pintu.

"Tadi ada perempuan masuk kesini,dia memakai blouse coklat,kemana dia?"tanya Vihaan.

"Oh beliau sedang di ruang ganti pak"kata si karyawan sambil tersenyum ramah.Lumayan terpesona dengan ketampanan Vihaan.

"Oh,kalian menyediakan kemeja dan jas juga kan?"tanya Vihaan.

"Oh ada pak,mari ikut kesebelah sini"katanya mempersilakan Vihaan menuju kearah dimana barang yang di cari oleh Vihaan terpajang dengan rapi.

Vihaan memilih kemeja berwarna putih serta jas berwarna navy.

"Aku langsung pakai saja"kata Vihaan ketika si karyawan meminta pakaian itu dari tangan Vihaan.

"Oh iya,silakan.Mari saya antar ke ruang ganti"katanya lagi.

Vihaan segera masuk dan berganti pakaian di salah satu ruangan.

Ketika keluar ia malah bertemu dengan Kim yang juga baru keluar dari ruang ganti.

"Sweet couple"ucap salah satu karyawan pelan sambil tersenyum.

Sementara Vihaan dan Kim saling bertatapan dengan ekspresi terkejut.Pasalnya dress elegan selutut yang di pakai Kim senada dengan jas yang di pakai Vihaan.

"Astaga pak,kenapa mengikuti warna yang aku pilih sih?jadinya kita kayak couple tahu tidak"gerutu Kim gusar.

"Aku tidak tahu,asal saja aku pilih memangnya aku mengintip"jawab Vihaan sambil tertawa pelan.

"Terserah dirimu saja lah pak bos,bayar sana"kata Kim lantas berlalu begitu saja meninggalkan wajah bingung karyawan yang berdiri tak jauh dari sana.

"Dia tunanganku,tapi lagi ngambek"ucap Vihaan karena tidak tahu harus bilang apa.

Kim terlihat kesal tapi menyuruhnya membayar harga pakaian yang ia pilih jelas saja membuat karyawan butik yang melihat mereka jadi bingung.Mereka tidak datang bersama tapi memilih pakaian dengan warna yang sama,lalu dengan gampangnya Kim meminta di bayarkan bahkan tanpa repot menunggu Vihaan selesai.

"Anda dan pasangan anda sangat manis pak"puji sang Manager yang juga ada di meja kasir.Jelas saja mereka tahu siapa Vihaan karena wajah tampannya selalu menghiasi majalah bisnis setiap tahunnya.

"Ah terima kasih,tapi seperti itu lah perempuan kalau sedang kesal,tidak bisa di tebak maunya apa"kata Vihaan terkekeh seolah mereka memang sepasang kekasih.

Usai membayar pakaian mereka Vihaan keluar dari butik dan hampir saja jantungan karena Kim menghadangnya tiba-tiba di luar.

"Astagfirullah!"ucap Vihaan mengusap dadanya pelan.

"Nyaman sekali anda pak,gosipin apa tadi di dalam?membahas apa,aku ya?"tebak Kim dengan tatapan memicing.

"Dih Pede sekali dirimu,mereka memuji ketampananku.Bahkan karyawannya bilang siap menjadi istriku kalau aku mau"jawab Vihaan berbohong.

"Apa?enak saja dia bilang begitu!"sentak Kim di luar dugaan.

"Lah kenapa kamu ngamuk?cemburu?"tanya Vihaan sambil tersenyum jahil.

"Tidak,buat apa cemburu"bantah Kim cepat.

"Terus kenapa bersikap begitu.Lagian dia cantik,sopan dan juga lembut aku rasa aku juga menyukainya"jawab Vihaan.

"Tidak akan aku biarkan!"pekik Kim galak siap masuk kembali kedalam butik.Untung saja dengan cepat Vihaan menarik pinggang ramping gadis itu menahannya.

"Lepasin aku mau masuk kedalam!"ucap Kim dengan wajah kesal.

"Ayo kembali ke kantor"kata Vihaan tetap menahan pinggang Kim yang masih berontak hendak masuk kedalam butik.

"Diam atau aku cium!"ancam Vihaan membuat Kim menurut dengan wajah horor menatap Vihaan.

"Makanya diam,kenapa kamu mau kembali kedalam sana.Mau mengamuk sama siapa hmm?"tanya Vihaan lembut.

"Tidak tahu"jawab Kim pelan.

"Ya makanya diam,nanti di kira orang gila"kata Vihaan santai membuat mata Kim mendelik sewot.

Vihaan terkekeh,merangkul bahu Kim lantas membawa gadis itu pergi dari sana.

"Lucu amat mereka ya,berasa nonton live drama yang sweet.Mana yang satu ganteng satunya juga cantik banget"kata si karyawan pada temannya.

"Kayaknya dunia percintaan manis itu punya mereka yang berduit deh,bukan kita kaum mendang-mending ini.Jangankan berharap adegan manis nyari duit saja sampai ngos-ngosan begini"sahut si karyawan yang satu lagi membuat temannya tertawa.

"Anggap saja kita sebagai pemeran pendukung"sahut si manager tak kalah kocak.

"Ah pak Manager bisa saja"kata si karyawan sambil tertawa.

"Mereka kompak tapi selalu berdebat lantas berakhir manis kayak tadi.Lucu ya.Aku pikir adegan seperti itu hanya ada di drama Korea saja,eh hari ini malah lihat secara live di depan mata.Kurang ngenes apa hati jomblo ini"kata pak Manager membuat mereka tertawa tertahan karena masih ada beberapa pelanggan di sana.

1
Gibran Atharrazka
Thanks to Rowan👍
Rowan
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
Mắm tôm
Cerita ini begitu menghanyutkan!
Donny Chandra
Ingin membaca lagi dan lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!