Awalnya Zhea berpikir bahwa perasaannya selama ini kepada dokter tampan putra sulung Will dan Alea—Nathan Willy Coopers hanya perasaan kagum biasa. Namun kenyataannya Zhea salah!
Perasaan itu nyatanya adalah perasaan cinta sejak pertama kali mereka bertemu. Dan siapa sangka seiring berjalannya waktu, perasaan cintanya malah semakin tergila-gila untuk mendapatkan balasan cinta dari dokter nan dingin bernama Nathan itu.
“Aku sudah tergila-gila mencintaimu, Dr. Nath! Dan aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu dan membuatmu berhenti menganggapku sebagai anak kecil. Bahkan meski aku harus bersaing dengan wanita yang kau cintai!” ~Zheara Zaen Xavier~
Akankah Zhea berhasil mendapatkan balasan cinta dari Nathan? Ataukah Zhea harus merelakan cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Kepercayaan Diri Zhea
...“Mulai sekarang tolong jaga sikapmu, karena aku tidak ingin melukai hati kekasihku.”...
Meskipun merasa terluka saat Nathan jelas sekali mendorongnya untuk menjauh, tetapi Zhea tetap berusaha tersenyum dan berkata, “Baiklah, aku tidak akan melewati batas sesuatu janjiku. Tapi aku boleh makan siang bersama Kak Nath ‘kan?”
“Aku sudah sangat lapar, karena menunggumu sejak pagi,” gumamnya dengan wajah cemberut sembari menundukkan wajah sendunya.
“Ck, lagi pula siapa yang memintamu untuk menungguku.”
Balasan menohok dari Nathan jelas Zhea dengan jelas, bahkan setelah itu Nathan pergi meninggalkannya begitu saja. Namun, Zhea mengetahui dengan jelas bahwa Nathan tidak menolak ajakan makan siang bersamanya. Bahkan Zhea dapat menangkap raut wajah khawatir Nathan ketika mendengarnya telah menunggunya sejak pagi.
“Inilah yang aku suka darimu, Kak Nath! Padahal kau terkesan tidak peduli dan mencoba mengabaikan aku, tapi kau tetap saja Kak Nath yang aku kenal yang sell mengkhawatirkan keadaanku,” ujar Zhea menatap kepergian Nathan dengan senyum merekah di bibirnya.
“Hai, bisa jelaskan apa yang terjadi diantara kalian? Karena tidak biasanya Nathan mengabaikanmu seperti itu.” Helena tidak bisa diam saja dan bersikap layaknya orang bodoh, karena tidak mengetahui apapun. Dia harus menuntut penjelasan sari Zhea yang kini berada disampingnya.
“Hehehe … Sebenarnya aku sedang berusaha mengejar cinta Kak Nath! Meskipun cukup sulit tapi aku akan berjuang sampai batasku. Doa ‘kan aku berhasil ‘yah, Kak Lena!”
Zhea mengungkapkan misinya begitu saja yang tentu membuat Helena sangat terkejut mendengarnya. Sebab dia memiliki pemikiran seperti Nathan, dia mengira kedekatan Nathan dan Zhea selama ini hanya sebatas hubungan adik dan kakak, tidak lebih dari itu.
“Hah? Bagaimana mungkin kau ….”
“Sudahlah, ceritanya cukup panjang! Lain kali aku pasti akan menceritakannya, tapi untuk sekarang kita pergi makan siang dulu,” sela Zhea yang langsung saja menarik tangan Helena untuk mengejar Nathan yang sudah menuju kantin rumah sakit lebih dahulu.
...****************...
Di kantin rumah sakit, kini mereka duduk dengan menu makanan yang di pesan masing-masing. Tampak Nathan masih mengabaikan keberadaan Zhea yang duduk tepat di hadapannya dan memilih fokus menyantap makanannya.
Sedangkan Zhea berusaha untuk meruntuhkan benteng pertahanan yang Nathan bangun untuk menghindarinya dan membuatnya menyerah. Jangan tanyakan bagaimana nasib Helena di sana. Dia hanya menjadi penonton setia akan drama percintaan yang disuguhkan Zhea dan Nathan kali ini.
“Kak Nath, coba mulutmu! Bukankah kau sangat menyukai udang ini.”
Zhea mencoba menyuapi Nathan seperti biasanya, tapi sepertinya kata biasanya kini sudah tidak berguna lagi diantara mereka. Dimana Nathan memilih diam dan mengabaikan apa yang Zhea perintahkan.
“Kenapa Kak Nath tidak mau aku suapi lagi, padahal sebelumnya Kak Nath akan langsung membuka mulut dan memakannya dengan lahap,” gumam Zhea dengan wajah cemberutnya menatap nanar pada sendok berisi udang yang Nathan abaikan.
“Jika kau berhenti mengejar aku sebagai pria, maka aku mungkin bisa kembali menjadi Kak Nathan–mu yang dulu, Zhea! Hentikan ini dan kita bisa kembali menjadi saudara seperti sebelumnya.” Akhirnya Nathan buka suara, tapi malah menyarankan Zhea untuk berhenti memperjuangkan cintanya.
“Apa karena itu Kak Nath menolak suapan dariku sekarang?” Kini Zhea menatap tajam pada Nathan yang berusaha mengalihkan pandangannya dari Zhea.
“Sudahlah, lupakan! Anak keras kepala sepertimu memang harus diabaikan untuk bisa diberikan saran dan dinasehati,” gumam Nathan yang sudah tahu bahwa Zhea pasti akan menolak sarannya begitu saja.
Zhea lantas mendengus kesal mendengar gumaman Nathan seraya berkata, “Jika tidak mau membuka mulut dan menerima suapan dariku, setidaknya buka hatimu untuk menerima cintaku! Apa ruginya menerima cinta dari cucu keluarga Xavier, sudah cantik, berbakat dan bahkan memiliki gen genius secara turun temurun.”
Uhuukk ….
Bukan hanya Nathan yang tersedak makanannya ketika mendengar perkataan Zhea, tetapi Helena pun juga. Sejak awal keduanya tahu bahwa keluarga Xavier memang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tapi melihat Zhea yang melakukannya sungguh itu diluar bayangan mereka.
“Astaga, apa Kak Nath baik-baik saja?” tanya Zhea yang segera memberikan minumannya kepada Nathan.
“Yakh, aku juga tersedak karena perkataanmu barusan. Tapi kenapa kau hanya memberikan minuman pada Nathan, Huh?” protes Helena yang merasa sangat diabaikan.
“Kak Lena ‘kan seorang dokter urus diri Kakak sendiri saja,” balas Zhea sekenanya.
“Yakh, dibandingkan denganku Nathan adalah dokter terbaik di rumah sakit ini, bahkan dia pemiliknya!” Kesal Helena yang seperti dikhianati secara langsung oleh Zhea.
“Aah, benar juga! Baiklah, apa Kak Lena baik-baik saja?” Dengan polosnya Zhea baru menanyakan keadaan Helena tanpa merasa bersalah sedikitpun.
“Aish, sudahlah! Seperti katamu, aku bisa mengurus diriku sendiri,” sentak Helena yang sudah terlanjur kesal.
“Sayang!”
Panggilan mesra yang ditunjukan untuk Nathan itu berhasil membuat Zhea dan Helena mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Seketika raut wajah Zhea berubah dingin, menatap tidak suka pada wanita yang kini malah sengaja memeluk dan mencium pipi Nathan tepat dihadapannya. Ya, panggilan mesra itu berasal dari Giselle, wanita yang sangat Nathan cintai saat ini.
“Ouh, kau sudah datang!” balas Nathan dengan tatapan penuh cintanya pada sang kekasih.
“Hmm, apa kau sudah menunggu lama?” tanya Giselle seakan mengabaikan keberadaan Zhea dan Helena di sana.
“Bahkan akan lebih baik kalau kau tidak datang.” Perkataan itu berasal dari Zhea yang sudah tidak tahan melihat keduanya.
“Aah, ternyata ada kau di sini!” balas Giselle yang dengan sengaja mengatakan itu.
“Apakah kau sudah buta? Perlukah aku panggilkan dokter ahli mata terbaik di rumah sakit ini untuk memeriksakan matamu, hmm?” Kali ini perkataan ketus itu bukan berasal dari Zhea, melainkan dari Helena yang tidak ingin diabaikan keberadaannya untuk kesekian kalinya.
Bersambung....
Giselle memang menghubungi seseorang yaitu papahnya dan kedua kakaknya...👍
ayo cpt cari tau sebelum ada hal mengerikan