Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 - Ayah Seperti Bapak Raffi
Setelah memberikan hukuman pada Putri, kepala sekolah meminta Putri untuk pulang dan memberitahukan kepada orang tuanya untuk datang ke sekolah untuk menemuinya dan Bapak Raffi.
Sementara Viera, dia dipersilahkan untuk kembali melanjutkan kegiatan di dalam kelas.
Ada rasa senang dan sedikit rasa haru di dalam hati Viera saat mendapatkan pembelaan dari Raffi. Sikap baik yang Raffi tunjukkan kepadanya saat ini sudah seperti sikap seorang ayah yang ingin melindungi putrinya.
"Andai saja aku masih punya ayah, ayahku pasti akan membelaku seperti Bapak Raffi." Gumam Viera sambil melangkah ke arah kelasnya berada.
Setibanya di depan kelas, Viera merasa ragu untuk masuk ke dalam kelas tersebut. Ia berpikir jika kedatangannya nanti akan disambut dengan sinis oleh teman-teman sekelasnya.
Lama Viera berdiri di depan kelas, hingga akhirnya wanita itu memilih masuk ke dalam kelas dengan kepala tertunduk.
Dan benar saja dugaan Viera, baru saja masuk ke dalam kelas, dia sudah disambut dengan tatapan sinis orang-orang kepadanya. Mereka seolah menyalahkan Viera atas apa yang terjadi padahal di sini dialah yang menjadi korbannya.
"Dasar cupu pengadu!" Cibir Niki saat Viera melewati mejanya.
Viera mencoba menulikan telinganya dan terus saja melangkah ke arah mejanya berada.
"Viera." Suara lembut Hiko memanggil namanya saat Viera telah duduk di kursinya.
Kepala Viera yang tertunduk akhirnya terangkat menatap pada Hiko. Tatapan lembut yang pria itu tunjukkan kepada dirinya berhasil membuat jantung Viera berdebar tidak karuan.
"Kenapa kamu gak bilang kalau Putri sudah menyiksa kamu kemarin? Kamu juga berbohong kalau kamu terbentur dinding kamar mandi." Kata Hiko.
Viera diam. Dia merasa amat bersalah karena sudah berbohong pada Hiko.
Melihat diamnya Viera, membuat Hiko menghela napas dalam-dalam. "Viera, selama ada aku di sekolah ini, jangan pernah ragu untuk mengadu kepadaku. Dan jangan pernah takut kepada siapa pun itu selagi kamu tidak bersalah!" Tegas Hiko.
Viera mengangguk pelan. Kini, bukan hanya Hiko yang menjadi dewa penolongnya di saat ia merasa sedang kesusahan. Tapi ada Bapak Raffi Anggoro juga yang ingin melindunginya.
"Apakah wanita miskin seperti aku pantas untuk diperlakukan baik oleh orang berkuasa mereka?" Gumam Viera di dalam hati.
**
Pulang dari sekolah, Viera menceritakan apa yang terjadi di sekolah pada ibunya yang sudah pulang dari tempat bekerja. Mendengar cerita putrinya tersebut, lantas saja membuat Violet tertegun merasa tidak menyangka jika Raffi mau membela Viera sampai sejauh itu.
"Bapak Raffi itu baik sekali ya, Bu. Dia sudah seperti seorang ayah yang ingin melindungi putrinya dari kejamnya dunia." Kata Viera pada Violet.
Violet tak memberikan tanggapan. Dia terdiam dengan tatapan kosong. Violet sangat tidak menyangka walau Raffi belum mengetahui jika Viera adalah anak kandungnya, tapi pria itu sudah berniat baik melindungi Viera layaknya anaknya sendiri.
"Ibu, andai saja ayah Viera masih ada. Dia pasti seperti Bapak Raffi kan Bu yang selalu berusaha melindungi Viera dan tidak akan tinggal diam kalau Viera dijahati oleh orang-orang." Kata Viera seraya tersenyum tanpa menyadari perubahan wajah Violet saat ini setelah mendengar ceritanya tentang kebaikan sosok Bapak Raffi Anggoro yang sebenarnya tak lain adalah ayah kandungnya sendiri.
"Viera, andai saja kamu tahu nak jika pria yang kamu puji saat ini adalah ayah kandung kamu sendiri." Lirih Violet di dalam hati. Entah seperti apa perasaan putrinya itu nanti setelah mengetahui sebuah fakta yang sudah ia simpan selama ini
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗