Apa arti hidup bagi Ashkar...
Sepanjang perjalanan di kehidupan ini, tidak ada hal baik terjadi...
Seakan dunia tidak pernah menerima dirinya...
Keadilan tidak pernah datang untuk menyelamatkan...
Dan orang-orang hanya menganggap bahwa hidupnya adalah kesalahan...
Memang apa yang salah dengan hidup sebagai seorang pengangguran...
Hingga kematian datang dan iblis memberi penawaran...
"Bantu kami mengalahkan para pahlawan...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Desa Ers Han
Desa Ers han adalah salah satu dari empat desa iblis di hutan Ernesta, berada di tepi bagian barat hutan sebagai tempat tinggal untuk mereka yang telah kehilangan keluarga atau terasingkan.
Tentu bagi para iblis liar yang hidup miskin, terlunta-lunta, tanpa kerabat dan saudara, menemukan tempat tinggal meski di dalam hutan, jauh lebih baik dari pada mati kelaparan.
Sistem hukum rimba berlaku dalam kehidupan ras iblis, mereka yang kuat akan menjadi penguasa. Sebenarnya itu tidak berbeda dengan manusia, karena Ashkar sudah merasakan sendiri bagaimana gambaran hidup para pejabat kepada orang-orang miskin.
Rumah-rumah berdinding kayu dengan atap jerami, menjadi tempat tinggal bagi tiga ratus ekor iblis di desa Ers han. Sebagian besar dari mereka berjenis kelamin jantan, dan ada kurang lebih delapan puluh ekor betina.
Ras iblis pun terbagi menjadi bermacam-macam bentuk, jika Ashkar dengan cakar tajam dan satu tanduk, ada pula yang memiliki tiga tanduk bahkan tanpa tanduk, bersayap bulu hitam, bersayap kelelawar dan memiliki empat tangan.
Tidak peduli tentang jenis spesies atau jenis kelamin, aneka ragam wujud iblis menjalani hidup dalam lingkungan masyarakat sosial yang dimana kekuatan adalah segalanya.
Ashkar bisa melihat, ada banyak iblis-iblis muda seusianya sudah diajarkan cara menggunakan senjata, seperti pedang, tombak atau panah.
Pertarungan duel satu lawan satu adalah syarat penentuan siapa yang lebih kuat, mereka bisa bertaruh untuk uang, makan bahkan batu energi.
Batu energi menjadi barang spesial yang memiliki nilai komersil tinggi, tergantung pada besar ukuran dan kualitas kemurnian di dalamnya. Batu energi kualitas rendah seukuran ujung jari kelingking, dimana itu berasal dari binatang buas tingkat rendah di usia muda.
Satu batu energi kualitas rendah bisa di tukar dengan sepuluh koin besi atau satu koin perunggu. Batu energi kualitas sedang akan dihargai senilai lima sampai sepuluh koin perunggu atau satu keping koin emas. Dan batu kualitas tinggi memiliki nilai setara lima sampai sepuluh keping koin emas, tergantung kemurnian energi di dalamnya.
Tapi bagi Ashkar ketika melihat peradaban di desa Ers han terbilang sangat jauh dari kata modern.
Nilai tukar batu energi dengan uang sangat tidak menguntungkan, dia pun mengetahui kalau perdagangan di dalam desa hampir tidak ada barang yang layak dibeli kecuali senjata atau makanan.
Selain itu, menggunakan batu energi untuk meningkatkan kekuatan dalam tubuh adalah pilihan tepat.
Ada pun para iblis betina, tidak banyak dari mereka yang memiliki potensi untuk berburu binatang buas, bahkan jika harus di hitung menggunakan jari, cukuplah jari tangan, kaki dan usus dua belas jari sebagai jumlah keberadaan iblis betina petarung.
Sedangkan mereka-mereka yang lemah, cukup menggunakan baju minimalis, bahkan tidak bisa di sebut sebagai penutup aurat, karena bagian-bagian aset pribadi tampak jelas dipandang mata. Mereka pun akan hinggap di lengan para iblis pejantan dengan merayu-rayu untuk mendapat uang atau makan.
Perlakuan berbeda terasa jelas antara jantan dan betina, meski seekor jantan dianggap lemah, dia masih bisa digunakan sebagai kuli angkut. Tapi bagi betina lemah, mereka tidak lebih menjadi alat reproduksi memuaskan nafsu para pejantan, PSK.
Menolak pun tidak bisa, hanya itu satu-satunya pekerjaan agar mereka bisa bertahan hidup di desa Ers han.
Saat berjalan membawa sisa tubuh Salamander duri, salah satu iblis yang duduk di bawah pohon bersama dua betina di sisi kiri dan kanan pun memanggil.
"Rug, kau kembali dengan tangkapan luar biasa, Salamander duri kah ?." Sapa dari iblis itu cukup ramah.
"Aku cukup beruntung bisa membawanya pulang." Tawa Rug membuat itu terdengar seperti lelucon.
"Kalau kau tidak pulang, maka jumlah korban Salamander duri akan bertambah satu lagi." Dibalasnya dengan tawa keras.
"Sepertinya begitu, makhluk ini memang sangat sulit untuk dibunuh." Rug sudah membuktikannya.
Bisa dikatakan dia iblis yang humoris...."Kau memang hebat, tidak salah aku menganggap mu sebagai teman ku."
Rug cukup terkenal bagi iblis di dalam desa, status sebagai Iblis pemburu dengan kemampuan bertarung mumpuni, dan ahli dalam sihir membuatnya dihormati.
Dan secara tiba-tiba, sudah ada satu iblis betina yang menarik tangan Rug memberi rayuan maut.
Di luar dugaan Ashkar, dia tidak pernah menyangka iblis pun memiliki kecantikan setara dengan artis ibu kota yang terkadang sama-sama menggunakan pakaian serba terbuka, hingga sulit membedakan mereka.
Kemungkinan dalam pikiran betina itu... 'Kau jantan banget, rahimku sudah anget, mas.'
Ashkar gugup sendiri melihat berapa montok, bahenol dan semok aset pribadi milik betina tersebut yang sengaja menempel di tangan Rug.
"Tidak sekarang, Au, aku akan mengantar iblis muda ini kepada tuan Huo."
Betina itu menunjukkan ekspresi tidak senang... "Kau membawa bocah iblis lagi, cih, ini membuat makanan kita semakin berkurang."
Kakak jangan sembarangan bicara aku ini utusan dewa, kalian harus tahu itu... Dan juga tolong kondisikan aset pribadinya, aku merasa tidak nyaman sekarang.
"Kau salah Au, semakin banyak generasi muda di sini, semakin besar pula kekuatan kita untuk mendapat makanan."
"Kalau begitu jangan buat aku menunggu, rahimku sudah anget, Rug"
Seperti yang Ashkar pikiran sebelumnya, dan itu dia katakan secara langsung tanpa ada ekspresi malu-malu pula.
"Baiklah, malam nanti aku akan datang ke tempat mu." Jawab Rug.
"Aku tunggu." Dia pun akhirnya pergi.
Keramahan Rug hanya berdasar kepada cara dia melihat Ashkar atau iblis kecil lain sebagai alat, sehingga itu menjadi alasan yang mudah sekaligus sederhana untuk bersikap baik ketika membawa setiap iblis liar ke dalam desa Ers han.
Ashkar tidak kecewa untuk alasan Rug, di mana pun entah di dunia Dios atau bumi, saling memanfaatkan demi keuntungan bersama adalah salah satu bentuk hubungan antar manusia yang lebih layak digunakan.
Seperti halnya, pengusaha membutuhkan karyawan untuk menghasilkan uang, dan orang-orang butuh pekerjaan untuk menghasilkan uang juga.
Sehingga dengan tujuan bersama itu, mereka akan saling membutuhkan satu sama lain. Walau pun porsi penghasilan yang keduanya terima berbeda-beda.
"Tuan Rug, jadi apa yang harus aku lakukan setelah ini." Tanya Ashkar karena dia tidak tahu langkah-langkah mendaftar jadi calon prajurit bayaran.
"Pertama-tama, kau akan dibawa untuk bertemu kepala desa Ers han, tuan Huo. Disana akan ada pendataan dan penilaian oleh artefak sihir tentang bakat yang kau miliki."
"Bagaimana jika aku tidak memiliki bakat." Ashkar merasa khawatir.
"Setiap iblis memiliki bakat, hanya saja nilai mereka akan tinggi atau rendah, itu akan menjadi patokan untuk menerima pekerjaan yang cocok."
Ada dua jenis kelompok pekerjaan bagi iblis yang tinggal di desa Ers han, kelompok iblis kelas tinggi atau iblis kelas rendah.
Mereka terlahir dengan bakat tinggi akan dilatih sebagai iblis pemburu atau mungkin menjadi penjaga keamanan desa Ers han.
Sedangkan mereka-mereka dengan bakat rendah, tidak lebih sebagai kuli angkut atau melakukan pekerja kasar lainnya.
Diskriminasi tentu ada, karena perlakuan dari desa Ers han kepada kedua kelompok pekerja tersebut akan sangat berbeda. Sehingga penuh harapan untuk dirinya sendiri agar bisa mendapat nilai bakat yang tinggi.
oiya kapan2 mampir di ceritaku ya..."Psikiater,psikopat dan Pengkhianatan" makasih...