NovelToon NovelToon
The Secret Of Murder

The Secret Of Murder

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:578
Nilai: 5
Nama Author: SemyAngelina

Satu psikopat mampu menebar teror pembunuhan berantai, bagaimana jika ada enam psikopat berkumpul dalam satu tempat?

Sekelompok mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari kota Jakarta memutusan untuk liburan semester ke sebuah kota Kyoto dinegara matahari terbit, Jepang.
Mereka diajak oleh salah satu teman mereka, yang merupakan seorang blasteran Jepang bernama Ayana dan adiknya Yuki. mereka kemudian bertemu dengan seorang pemuda tampan asal Jepang yang mengajak mereka untuk mengunjungi sebuah kabin mewah ditengah hutan, kaki gunung Kurama.
Sekelompok remaja tersebut tidak tahu bahwa terdapat sebuah misteri dari hutan lebat tersebut, penduduk sekitar percaya bahwa pada saat kabut tebal turun dan menutupi isi hutan maka saat itupun para tentara Jepang jaman dulu keluar untuk mencari potongan tubuh mereka yang terpisah akibat terkena ledakan sebuah bom, penduduk desa meyakini hutan tersebut telah dikutuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SemyAngelina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Selepas kedua kakak beradik bernama Genji dan Yamada meletakan dua buah ranjang besi, yang terdapat sosok dua orang laki-laki dalam keadaan terikat, yang dibawa kedalam ruangan dimana Satoshi dan temannya berada.

Genji dan Yamada pun meninggalkan tempat tersebut begitu saja, lalu Satoshi dan ketiga temannya pun kembali berusaha keras, untuk melepaskan ikatan yang mengikat di tubuh mereka.

Ikatan rantai maupun borgol yang mengikat mereka, hanya bisa dibuka oleh kunci atau pun benda tajam, tapi karena panik dan rasa takut yang menyelimuti, terkadang membuat manusia tidak dapat berfikir dengan jernih. Semakin keras mereka berusaha melepaskan ikatan besi tersebut semakin pula mereka hanya bisa melukai diri, sampai akhirnya rasa sakit menyadarkan dan membuat mereka akhirnya menyerah.

“Siapa mereka sebenarnya dan kenapa kita diikat begini?” ujar pemuda bernama Rai.

“Mungkinkah mereka hanya bermaksud untuk mempermainkan dan menakut-nakuti kita saja?” Rai melanjutkan.

“Tapi yang sering kulihat dalam film maupun novel, keadaan seperti ini hanya dilakukan oleh para psikopat, yang ingin menyiksa lalu membunuh korbannya” ujar Maso.

“Apapun itu, lihat saja jika aku sudah berhasil melepaskan ikatan ini, akan aku hancurkan mereka semua” ujar Satoshi penuh amarah.

Beberapa menit kemudian, datang tiga sosok manusia yang mengenakan jas hujan bening, dan memakai masker persis seperti dua orang laki-laki sebelumnya. Salah satu dari dua wanita tersebut adalah seorang gadis, yang terlihat mengenakan sebuah seragam sekolah, dan satu orang lagi adalah laki-laki yang membawa sebuah troli besi, yang berisi senjata tajam seperti pisau dapur, pisau daging, gergaji besi bulat dan senjata tajam lainnya.

Salah satu Wanita yang terlihat lebih dewasa, kemudian melepaskan maskernya lalu menghampiri rekan prianya , perempuan tersebut langsung memberikan sebuah kecupan di pipinya dan mengatakan.

“Biarkan kami berdua dulu yang bersenang-senang”

“Tentu saja, aku hanya akan melihat aksi kalian para gadis-gadis. Bagi kalian jangan senang dulu, karena meskipun mereka adalah perempuan, aku jamin kalian tidak akan menikmatinya sedikitpun” ujar lelaki yang tidak lain adalah Kabuya. dan wanita yang mencium pipinya adalah kekasihnya yang bernama Yukana, sedangkan gadis yang memakai seragam sekolah bernama Tsubasa.

Tsubasa kemudian mengambil sebuah gergaji besi berbentuk bundar kemudian menyalakannya.

“Yang mana enaknya, bagian tubuhmu yang akan aku potong terlebih dahulu?” tanya Tsubasa pada Seiya.

Sontak saja, perkataan tersebut membuat pemuda bernama Seiya pun, menjadi panik dan ketakutan.

Aarghhh...

Jeritan demi jeritan kesakitan serta bau anyir darah menguap dan memenuhi ruangan tersebut, Satoshi serta Maso hanya bisa memalingkan muka mereka sambil menutup mata.

Raut wajah mereka pun memucat serta suara mereka berubah menjadi serak, setelah mereka berteriak dan berusaha menghentikan aksi, dari Tsubasa dan Yukana yang tengah menikmati penyiksaan yang brutal, terhadap Rai dan Seiya.

Penyiksaan yang mereka dapatkan, bukan hanya membuat mereka terlihat mengerikan, tapi juga sangat mengenaskan dan pada akhirnya merekapun mati akibat kehabisan banyak darah.

Maso yang tidak tahan melihat pemandangan mengerikan tersebut pun, menjadi mual dan akhirnya muntah, sedangkan Satoshi hanya bisa memalingkan pandangannya, mereka tidak pernah sekalipun membayangkan dalam hidup nya, bahwa didepan matanya sendiri, mereka akan melihat teman-temannya dibunuh dengan cara yang sangat mengerikan.

Satoshi dan Maso yang tidak berdaya pun hanya bisa memohon dan berharap, agar semua hal yang mereka saksikan didepan mata kedua nya, hanyalah sebuah mimpi buruk belaka.

“Kenapa? kenapa kalian melakukan ini semua, apa salah kami?” ujar Satoshi frustasi.

“Kalian tidak salah apa-apa, kami hanya senang melihat kalian semua menderita”

Tiba-tiba datang seorang pria tampan yang menjawab, ia tidak lain adalah Ryu.

Dibelakang Ryu pun, nampak ada dua sosok laki-laki yang tadi membawa Rai dan Seiya, mereka kini mengenakan sebuah jas hujan yang telah bersih dari cipratan darah, mereka berdua pun kemudian segera mendorong keluar sebuah ranjang besi, yang terdapat sosok tubuh, yang tidak enak dipandang dan terlihat sangat menjijikan.

Genji dan kakaknya Yamada segera pergi meninggalkan tepat tersebut, lalu disusul oleh Tsubasa dan Yukana.

“Siapa kalian sebenarnya?” ujar Satoshi dengan tatapan mata yang tajam kearah Ryu dan Kabuya.

“Orang-orang menjuluki kami sebagai psikopat, manusia yang tidak dapat merasakan empati, rasa bersalah maupun rasa kasihan” ujar Ryu dingin.

Ryu kemudian melepaskan satu persatu ikatan dari Satoshi, begitu pula dengan Kabuya yang melepaskan ikatan Maso, setelah tangan kanan dari Satoshi berhasil dilepaskan, awalnya pria tersebut nampak diam saja, dan terlihat tenang. Berbeda dengan Maso yang hanya bisa diam mematung karena ketakutan, tiba-tiba saja Satoshi segera mencekik leher Ryu lalu mendorongnya ke arah tembok, tempat dimana dirinya tadi diikat.

Satoshi pun mencekik dengan kedua tangannya yang terlihat gemetar, sekuat-kuatnya pria tersebut tetap saja Satoshi bukanlah seorang psikopat, yang bisa tetap tenang setelah menyaksikan, teman-temannya disiksa sampai mati dengan kejam.

Maso dan Kabuya hanya terdiam menatap Ryu dan Satoshi.

“Bukankah kau tadi bilang, setelah bisa lepas dari ikatanmu, kau akan menghancurkan kami semua, sebelum itu aku ingin melihat bagaimana kau akan menghancurkan ku” tantang Ryu.

Satoshi pun segera melepaskan cekikannya lalu dengan cepat melayangkan sebuah pukulan pada Ryu, pukulan pria tersebut pun berhasil mengenai wajah Ryu. Satoshi pun berlanjut menyerang pemuda tersebut, dengan menggenggam kedua bahu Ryu, kemudian ia pun menendang dengan lutut kakinya kearah perut pemuda tampan tersebut.

Setelah berhasil mengenai perut, Satoshi pun segera menghajar Ryu kembali, hingga membuat pemuda tersebut jatuh dan terbaring diatas lantai.

Satoshi seketika merasa puas, begitupun dengan Maso yang berfikir kini mereka punya kesempatan untuk membalas.

“Berhentilah bermain-main! aku sudah tidak sabar lagi Ryu” ujar Kabuya dingin.

Mendengar perkataan Kabuya, Satoshi pun beralih menyerang pemuda tersebut dengan melayangkan tinjunya, namun pria tersebut terkejut saat kepalan tangannya berhasil ditahan oleh tangan Kabuya. Dengan cepat Kabuya pun mendekati tubuh Satoshi, kemudian menghajar perutnya, hingga telak membuat pemuda tersebut tersungkur lalu berlutut dilantai, sambil mengerang kesakitan dan memegangi perutnya.

“Jangan ikut campur, dia milikku” ujar Ryu yang kemudian langsung bangkit berdiri, ia pun mengusap darah dari sela bibirnya, melihat itu Maso langsung ikut berlutut dihadapan Kabuya sambil memohon.

“Tolong lepaskan aku, kumohon jangan bunuh aku” ujar Maso meringis.

“Tentu kau boleh pergi sekarang! Keluarlah dari pintu, lalu lurus kearah kanan disana ada sebuah tangga naiklah, kemudian pergi lah kearah pintu luar, maka kau akan bebas”

“Aku akan hitung sampai 100, jika kau masih ada di hadapanku, maka akan aku bunuh kau” lanjut Kabuya.

1
SemyAngelina
fujo tuh apa? /Chuckle/
Nini 🐻
lho kamu fujo toh? iku ada gambar Apo 😭😂
SemyAngelina
Terima kasih.. :) Have a nice day..
SemyAngelina
okay, Terima kasih :).. Have a nice day
Allison Nicole
Membacanya membuat aku merasa ikut terlibat dalam setiap adegannya
Zoe Medrano
cerita ini seperti madu yang manis di mulutku, menantikan kelanjutan thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!