Takdir Cinta Hana

Di hari pertama Hana bekerja, ia sudah di sibukkan oleh pekerjaan yang sangat menumpuk, Hana pun hampir keteteran.

"htan, kau atur jadwal meeting ku dengan klien dari Jepang besok, pastikan tak ada satupun yang terlupakan, Jangan kecewakan saya!" perintah Samudera tanpa menoleh ke arah Hana, karena ia sedang sibuk berkutat di depan laptopnya.

"Baik tuan!" jawab Hana singkat.

Tidak lama kemudian, Samudera mengakhiri pekerjaannya karena waktu sudah menunjukan jam makan siang.

"sekarang kau ikut denganku, temani aku makan siang!" ajak Samudera tanpa berbasa-basi.

Seketika Hana terdiam, ia tidak percaya dengan ajakan dari bosnya itu.

"Jangan lupa kau bawa buku untuk kau catat apa saja yang harus kau persiapkan besok, kau bisa mengerjakannya sambil makan siang denganku!"

Akhirnya Hana mengikuti ajakan tuannya tersebut, Hana tidak berani membantah apalagi menolaknya, bisa- bisa nanti langsung kena surat peringatan lagi, atau bahkan di pecat secara tidak hormat.

Melihat Hana dan samudera jalan bersama, sontak Hana menjadi bahan gosip karyawan lainnya terutama kaum wanita yang diam-diam naksir dengan orang yang selalu mereka juluki BOS KILLER BIN GANTENG

"Fit, elo kalah set sama si Hana noh, hebat banget dia, baru kerja sebulan lebih, sudah bisa duduk di posisi itu, bisa dekat pula dengan bos kita yang killer bin ganteng!" sindir Evi

Sontak Fitri marah, ia telah terbakar api cemburu atas ejekan dari Evi.

"Diem lo Vi, ngeselin banget sih!" jawab Fitri begitu kesalnya.

"Eh, tapi sumpah ya Fit, gue gak abis fikir kalau si Hana bisa bikin bos kita percaya sama dia, padahal kan dia anak baru?" selidik Evi menaruh curiga.

"Mungkin tuan Samudera ingin membalas jasa terhadap hana, karena ia sudah menyelamatkan putrinya dari maut, lo masih inget kan kejadian waktu itu?" jawab Fitri.

"Hemmm...bisa jadi Fit!" jawab Evi

Lalu mereka berdua melanjutkan makan siangnya di restaurant yang berada di dalam gedung perusahaan ini.

Sedangkan Hana dan Samudera, kedatangan mereka secara berbarengan menjadi telah menjadi buah bibir satu perusahaan.

"Pesanlah makanan yang kau mau!" perintah Samudera

"Baik tuan!" jawab Hana

Hana pun melihat-lihat daftar menu di restaurant ini, ia melihat harga yang tertera di dalamnya, hingga akhirnya Hana memilih makanan yang harganya paling murah.

ketika Hana menyebutkan nasi goreng ikan asin, sontak Samudera tertawa terbahak-bahak, Hana menjadi bingung di buatnya.

"Bha..ha..ha! Kau doyan ikan asin? kau suka makanan yang menjijikan itu hah?" ledek Samudera

Hana pun kesal bukan main, Samudera seolah-oleh menghina seleranya, padahal Hana tau diri jika di belikan makanan, dia tidak mau menjadi manusia yang aji mumpung, maka dari itu hanya nasi goreng ikan asin lah yang paling murah diantara menu yang lainnya.

"memang ada yang salah ya tuan Samudera?" tanya Hana dengan wajah sinisnya

"Sudah, sudah! aku tahu jika itu adalah menu paling murah di restaurant ini, sekarang tinggikan lah selera makan mu itu Hana, kau jangan bikin aku ini malu, baiklah aku pesankan makanan yang sama sepertiku, jangan sekali-sekali kau memesan makanan kampungan itu jika saat bersamaku,ngerti kamu Hana?" Cetus Samudera sembari menatap tajam ke arah Hana.

"B baiklah tuan, saya sangat mengerti, maaf jika saya sudah membuat anda malu!" ucap Hana dalam keadaan masih merasa kesal.

'Belagu sekali kau ini tuan samudera, mentang-mentang aku rakyat jelata dan suka makanan dari kalangan bawah, kau malah puas mengejekku seperti ini, suatu saat kau akan menyukai bahkan menggilai ikan asin yang pernah kau hina itu tuan Samudera yang terhormat! 'batin Hana sangat kesal

Hana dan Samudera akhirnya makan dalam suasana hening hingga akhirnya acara makan siang pun selesai.

Tidak lama ponsel milik Samudera berbunyi, dan ketika melihat layar di ponselnya, ternyata Lily yang berada dalam sambungan panggilan telepon, Samudera langsung menggeser tombol warna hijau.

"Hallo papah, papah lagi dimana, sepertinya bukan di kantor?" tanya Lily yang melakukan telepon via video call, kali ini dugaan Lily sangat tepat

"memang bukan sayang, Papah lagi makan siang di restaurant, tapi masih di dalam kantor papah kok nak!" terang Samudera.

"oohhh, emmhhh papah makan siang sama siapa?sepertinya pak Frans tidak ada di samping papah?" tanya Lily merasa curiga, entah kenapa Lily bisa melihat walau cuma lewat mata batinnya ,inilah kelebihan Lily, meskipun ia tidak bisa melihat, tapi hatinya bisa merasakan apa yang terjadi dengan papahnya, dugaannya pun selalu tepat

"Memangnya kenapa sayang, papah lagi makan berdua saja dengan seorang wanita!" jawab Samudera dengan jahilnya.

Mendengar Samudera berkata seperti itu, tiba-tiba lilty menjadi marah.

"papah makan siang sama siapa? Apa sama tante Stela?" tanya Lily mencoba menerawang papahnya, tapi sepertinya ia ragu

Samudera hanya terdiam, sedangkan Hana hanya menggelengkan kepalanya, ia tidak menyangka jika tuan Samudera senang sekali menggoda putrinya.

"Ayo papah jawab pertanyaan aku, Papah lagi makan berdua sama siapa? Pokoknya aku gak mau papah jalan sama wanita lain selain pilihanku, Papah kan sudah janji mau buat aku bahagia, Iya kan pah?" tanya Lily bertubi tubi kepada samudera.

"Baklah, akan papah kasih lihat siapa orangnya!" jawab Samudera.

Tiba-tiba samudera berpindah posisi tempat duduknya yakni berada di sebelah Hana, sontak Hana kaget bukan main dengan sikap tuannya itu yang secara tiba-tiba.

"Tarra! Kejutan!!" Ucap Samudera sembari menunjukan wajah Hana kepada Lily dari ponsel miliknya.

"Aarrkkkhhh kak Hana!! Aku jadi kangen sama kakak!!" teriak Lily yang bisa merasakan sosok kehadiran Hana di hadapannya, Samudera dan Hana pun menjadi bingung dengan Lily, mengapa ia bisa tahu? Seolah Lily benar-benar bisa melihat, dan kenapa hanya dengan Hana saja ia bisa sepeka ini? Sungguh aneh

"Hay Lily, kak Hana juga kangen sama Lily, bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Hana yang masih bingung dengan kelebihan yang dimiliki oleh Lily

"Aku baik kak, malah semakin baik setelah melihat kak Hana, walaupun cuma lewat mata batinku saja!" jawab Lily.

Melihat keakraban Hana dan putrinya, Samudera hanya bisa mengulum senyumya, ada rasa kagum Samudera kepada Hana.

Hana dan Lily tertawa terbahak-bahak saat Lily menceritakan kejadian yang menggelikan, begitupun Hana..ia menceritakan kejadian yang membuat Lily tertawa sampai terpingkal-pingkal.

'Baru kali ini aku melihat Lily sebegitu cerianya bersama Hana, terakhir melihat Lily seperti ini pada saat usianya lima tahun, saat ibunya masih ada, Lily sangat dekat dengan Bunga dan kini Lily sangat akrab dengan Hana, ' batin Samudera tidak menyangka.

setelah berbicara cukup lama, sambungan telepon pun berakhir, dan Hana masih terus tertawa karena cerita dari Lily.

"Kau lucu sekali Lily,ha..ha..ha, lumayan bisa ngilangin stress!" ucap Hana yang tanpa di sadari masih ada Samudera di sampingnya malah posisinya begitu dekat, saat hatna menyadarinya Hana langsung menghindar.

"Astagfirullah,maaf tuan!"ucap hatna langsung menjauh dan berpindah posisi tempat duduknya.

Samudera pun merasa aneh dengan sikap Hana, yang menurutnya sangat berlebihan itu, hingga akhirnya sikap Samudera kembali ke setelan awal, menjadi angkuh dan menyebalkan.

"Sudah cukup bercandanya, sekarang kau fokus ke pekerjaanmu lagi, kau mengerti kan Hana?" tanya Samudera menjadi ketus.

'Baru juga barusan bersikap baik dan manis tuan, eh sekarang begini lagi, dasar manusia spesies aneh.' batinnya kesal.

Bersambung...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸