Niatnya kabur dari rumah dan memilih berpetualang sendiri, membuat Josceline harus berurusan dengan pria menyebalkan bernama Damian.
Celine sama sekali tak tahu jika dia telah berurusan dengan seorang Mafia kejam. Bagaimana kisah mereka nantinya? Simak kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6. Beri Aku Makan
Celine merutuki kecerobohannya. Padahal tadi dia mendengar jelas suara dentuman musik. Dia pikir itu bukan di Villa Damian, tapi ternyata dugaannya keliru. Damian ternyata sama saja seperti pria metropolis kebanyakan.
Tak lama pintu kamar itu terbuka. Damian tersenyum tipis melihat wajah Celine yang manyun. Pria itu mendekati gadis yang sudah mengusik harga dirinya. Namun, alih-alih marah Damian justru ingin mengikat gadis itu.
"Apa kau lapar?" tanya Damian.
"Menurutmu?" jawab Celine membuang muka.
"Ayo keluarlah, aku akan mengenalkanmu pada teman-temanku."
"Aku tidak berminat. Aku hanya lapar. Jadi cepat beri aku makan sebelum aku mati kelaparan di sini."
Damian menyeringai mendengar gerutuan Celine. Dengan gemas dia menarik pinggang Celine. Hingga tubuh Celine terangkat dan melekat sempurna dengan tubuh Damian.
"Aku tidak akan membiarkanmu mati dengan mudah, Baby."
"Berhentilah membual dan beri aku makan," ujar Celine kesal. Damian tersenyum tipis. Rupanya gadis ini benar-benar kelaparan.
"Aku akan memberimu makan. Jadi kita harus di luar. Aku tidak suka ada yang makan di kamar tidur."
"Kau memintaku keluar dengan baju ini dan membiarkan teman-temanmu memandangiku?"
Damian menatap Celine menyeluruh Gadis itu rupanya memilih kemejanya ketimbang baju yang dia berikan.
"Apa pakaian di dalam situ tidak ada yang menarik bagimu?"
"No, aku tidak menyukai baju-baju itu." Damian menghela napas panjang, sepertinya hari ini dia akan mengalah. Dia akan membiarkan Celine makan di kamar, daripada membiarkan Celine menjadi bahan tontonan temannya.
"Baiklah, untuk kali ini kau bisa makan di sini, tapi lain kali aku tidak akan membiarkannya."
"Hmm, terserah padamu."
Damian mengecup kening Celine sekilas sebelum akhirnya dia meninggalkan Celine. Celine mematung dan menyentuh dahinya.
"Dasar pria menyebalkan."
Damian keluar dari kamarnya. Kelima orang teman Damian menunggu dengan penasaran. 3 orang dari mereka sudah melihat Celine sedang 2 orang lainnya hanya bisa menunggu dengan rasa penasaran yang tinggi karena belum melihat rupa Celine.
"Hei, Bro. Di mana bidadari tadi?"
"Dia sedang tidak mau keluar dari kamar."
"Kau pasti menghajarnya dengan buas," celetuk salah seorang teman Damian.
"Justru dia untouchable. Jadi aku akan menjadikannya wanitaku," ucap Damian. Dia mendatangi Chef yang sejak tadi memanggang daging. Damian meminta Chef itu memanggangkan 1 daging Wagyu terbaik khusus untuk Celine.
Dua orang teman Damian yang belum sempat melihat Celine mendekati Damian. Mereka duduk di sebelah Damian yang sedang menunggu dagingnya matang.
"Ada apa?"
"Kami penasaran dengan gadis itu."
"Kau akan terpesona jika melihatnya," kata Damian sembari meneguk segelas wine yang baru dituang oleh bartendernya.
"Kau akan mengenalkannya pada Bibi Anne?"
"Tentu saja, tapi nanti setelah dia berhasil aku taklukkan."
"Hahaha .... seorang Damian perlu waktu untuk menaklukkan seorang gadis? Ini benar-benar sebuah kemajuan."
"Dia lain dari pada yang lain," ucap Damian. Chef tadi sudah menghidangkan steak di atas piring. Damian meminta seorang bartender mengambil salah satu wine terbaik miliknya.
Damian membawa sendiri nampan berisi minuman dan makanan untuk Celine. Kelima teman Damian saling melempar pandangan tak percaya. Mateo tersenyum miring melihat sepupunya mengalami banyak perubahan hanya gara-gara seorang gadis.
Damian masuk ke kamar, Celine sedang duduk menghadap jendela. Dia baru saja menghubungi kedua kakaknya Jack dan Jared. Celine tak mau membuat kedua kakaknya selalu mencemaskan dirinya padahal mereka sudah mempunyai tanggung jawab terhadap istri dan anaknya.
...****************...