PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DOKTER MIKA
“Baiklah jika itu yang kamu mau.. Kita lihat saja nanti sampai mana kamu bisa bertahan..” Ucap Arman dengan wajah penuh amarah
Arman pergi meninggalkan Ayana dengan penuh amarah. Ayana hanya bisa menekan dadanya yang terasa sakit dengan sesekali menghapus air matanya dengan telapak tangannya.
Setelah perasaannya mulai terasa tenang, Ayana melangkah masuk kedalam restoran.
Karena telat sejam, Ayana mendapat teguran dari Saka sebagai menejer.
Lagi lagi gajinya di potong karena mengurangi jam kerja seperti perjanjian di dalam kontrak. Ayana merasa selama dua hari ini adalah hari yang paling berat baginya
Namun meski demikian, dia tidak pernah merasa bahwa takdir sedang mempermainkannya. Ayana selalu mencari hikma di setiap kejadian yang menimpanya. Selalu berprasangka baik kepada sang pencipta atas semua yang terjadi.
Ayana percaya bahwa Allah selalu menjaganya di setiap waktu dan mengujinya karena memberikan sesuatu yang baik pula. Meski tidak untuk saat ini, tapi suatu saat nanti pasti akan ada. Itu yang di yakininya.
***
Sudah seminggu berlalu. Ayana tidak pernah lagi menemui Arman meski saat ini Yuki membutuhkannya. Ayana selalu berusaha untuk bagaimanapun caranya kebutuhan mereka dan pengobatan Yuki terpenuhi dengan usahanya sendiri.
Ibunya ingin membantu perekonomian mereka dengan berjualan kue, namun di cegah oleh Ayana. Baginya tak apa lelah bating tulang siang malam asalkan Ibu dan anaknya selalu berada di rumah dengan sehat tanpa kurang apapun.
Dan sore ini adalah jadwal Yuki check up dokter. Karena pasien tetap dan sudah membuat janji sebelumnya, Yuki tidak terlalu lama menunggu di kursi antrian.
“Haii sayang.. Kita ketemu lagi..” Sapa dokter Mika menggendong Yuki
"Hallo doktel cantik.. Doktel mau gak maen sama Yuki..?" Sapa Yuki dengan gaya menggemaskan membuat dokter Mika tersenyum lebar
"Mau dong.. Tapi Yuki harus rajin minum obat.. Biar cepat sembuh biar kita bisa maen bareng ya.." Ucap dokter Mika mengelus pipi Yuki penuh sayang
Sedangkan Ayana hanya tersenyum menatap interaksi keduanya
Dokter Mika adalah dokter yang menangani Yuki selama menjalani pengobatan dari penyakit yang di deritanya. Karena Yuki adalah satu-satunya pasien balita oleh dokter Mika, membuat dokter Mika begitu memanjakan Yuki.
Yuki yang menggemaskan selalu membuat dokter Mika senang berlama-lama dengannya. Bahkan tak jarang dokter Mika menggendong Yuki keluar ruangannya dan mengajaknya becanda sebelum Yuki balik pulang
Setelah selesai menjalani pemeriksaan, dokter Mika kembali ke meja kerjanya dan serius menulis sesuatu di atas kertas yang tersedia di meja
“Bu Ayana.. Apa belakangan ini Yuki sering mengeluh sakit di persendiannya..?” Tanya dokter Mika serius
Ayana mengangguk pelan. Tiba-tiba muncul perasaan takut dalam dirinya.
Dokter menyadari perubahan raut wajah Ayana
“Selain sering mengeluh sakit, apa lagi yang lain..?” Tanya dokter Mika lagi
“Kemarin Yuki juga mengalami demam dan mengeluhkan kepalanya dok..” jawab Ayana cemas
"Kenapa gak ngehubungin saya..? Kan saya sudah pesan ke Ibu sebelumnya.." Dokter Mika terlihat kecewa
“Baiklah.. Ini resepnya, nanti usahakan di minum sesuai aturan.. Jika nanti Yuki mengalami demam dan nyeri lagi, apalagi ada kerontokan rambut, Ibu harus segera bawa Yuki ke rumah sakit untuk di tangani lebih lanjut..” tutur dokter Mika menatap Ayana dengan raut wajah serius
Ayana memeluk Yuki yang berada dalam gendongannya dengan sedih. Tak bisa dia bayangkan anak seusia Yuki bisa menderita sesakit itu. Ayana mencium pucuk kepala Yuki berkali kali membuat dokter Mika terharu sekaligus sedih menatapnya
Sebetulnya, dokter Mika selalu bertanya tanya dalam hati kenapa setiap kali Yuki check up, dia tidak pernah melihat Ayana di temani suaminya. Padahal dokter Mika ingin sekali menyampaikan banyak hal kepada kedua orang tua Yuki menyangkut masalah Yuki
“Yuki-nya jangan terpapar sinar matahari dulu ya bu.. itu sangat berbaya untuk kesehatannya.. Pola makan juga terus di perhatikan..” ucap dokter Mika tersenyum mengusap lembut lengan Ayana
Ayanan mengangguk pelan menatap dokter Mika
“Terima kasih banyak dok.. kalau begitu kami permisi dulu..” ucap Ayana pamit
Ayana menggendong Yuki dan meletakannya di kursi roda yang tersedia di ruangan itu dan mendorongnya keluar hingga melewati koridor menuju apotek rumah sakit untuk menebus resep obat yang di berikan dokter Mika.
Beruntung antrian tidak terlalu panjang. Sehingga dia bisa pulang dengan cepat. Dia khawatir Yuki bisa kecapean dan bisa berdampak pada kondisinya
Dari jauh, ada sepasang mata yang sedang memperhatikan Ayana yang duduk di kursi antrian sedang menggendong seorang anak kecil.
Nampak jelas di matanya raut wajah kesedihan di wajah Ayana. Sesekali Ayana mencium pucuk kepala Yuki, semakin membuat rasa penasaran di hatinya siapa anak itu, apa hubungannya dengan Ayana.
HAYY TEMAN TEMAN SEMUA..
SEBELUM LANJUT EPISODE, AUTHOR SERTAKAN DULU VISUAL DARI 5 PEMERAN YA..
BIAR MAKIN DAPAT FEEL NYA..
Ayana Larasati 23 thn
Dr. Rayan Afif Abqary 28 thn
Arman Hermansyah 29 thn
Yuki Raisha 2 thn
Susi Herlina
**VISUAL YANG LAIN NANTI NYUSUL YA DI PART BERIKUTNYA..
TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR..🙏🙏💞💞**