perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tidak adil
"grace... Maura kemana ? Apa dia sangat marah?" tanya megan
Grace mengedikkan bahu " aku tidak tau"
"kau juga keterlaluan grace ..tidak seharusnya kau berbicara seperti itu" ujar megan
"kan memang benar megan..apa kau tidak merasa bahwa diantara kita dia yang paling beruntung?"
"itu sudah takdir grace... Lagian maura selama ini selalu sabar dan baik pada kita" ujar megan
"itu karena dia punya banyak uang dan orangtua yang sayang padanya megan"
"tidak grace..dia benar-benar baik" puji megan
"lihatlah .bahkan kau lebih membela nya daripada aku" ujar grace
"aku tidak membela .. Aku hanya berbicara jujur ..tanyakan saja pada teman-teman kita siapa yang tidak maura bantu"
grace mengepalkan kedua tangannya lalu keluar begitu saja tanpa kata apapun
"semoga kamu tidak iri maura grace" gumam megan
***
Grace berjalan terus menuju toilet sekolah yang jaraknya lumayan jauh dari kelasnya. Dipertengahan jalan dia mendengar bisik-bisik tentang maura
"beruntung banget ya jadi maura.. kevin bisa dia tolak..apalagi tadi om-om tampat itu..ganteng banget"ujar seseorang
"iya.. Dia sudah kaya.. Cantik...pintar..kurang apa lagi coba?"
"kalau aku jadi dia mungkin akan ku jadikan kekasih mereka berdua" ujar yang lainnya
Grace yang lewat semakin mnegeratkan kepalan tangannya dan menghentakkan kaki nya pelan. Dibergegas menuju toilet dan mengunci salah satu bilik kamar mandi disana
"kenapa lagi-lagi maura ! " bentaknya
"kenapa hidupku tidak seperti dia ! Ini tidak adil ! Maura tidak boleh bahagia .. Ya dia harus merasakan ditindas dan merasakan apa yang aku rasakan" ujar grace
grace tidak tau bahwa diluar kamar mandi ada seseorang yang mendengar ucapannya " dan aku tidak akan membiarkan maura tersakiti grace" ujarnya berlalu pergi
Grace lalu keluar dari kamar mandi dan mencuci tangannya diwastafel. Saat dia sudah selesai tiba-tiba saja ada yang menarik kerah bajunya dari belakang
"kau..grace kan?" tanya nya
"iya..mau apa kalian"
"anak seorang wanita malam berani sekali dia" ujar yang lainnya
"mau apa... Aku tidak punya uang dan tidak ada urusan dengan kalian" ujar grace
"kami punya urusan denganmu" ucap wanita tadi
"apa" ujar grace malas
Wanita itu melepaskan tangannya dari kerah baju grace lalu merapikannya pelan " nama ku eleanor .. kita seangkatan namun beda kelas... Aku mau meminta bantuanmu dan aku akan membayarmu mahal"
"bantuan ? Bantuan apa?" tanya grace
"kau kan teman dekat maura... Apa kau mau membantuku?"
.grace manautkan kedua alisnya " memangnya kau perlu bantuan apa" ujar grace malas
"tidak berat .. Kau hanya perlu mengajaknya ke sebuah rumah di jalan xxx dan meninggalkannya disana" ujar eleanor
"berapa kau akan membayarku?" ujar grace tersenyum miring
"ini cek .tulis berapapun yang kau mau" ujar eleanor..
"eleanor .apa tidak terlalu berlebihan?" ujar teman eleanor
."tidak... Bagiku maura harus hancur itu sudah membuatku puas karena dia berani mendekati kevin"
***
"darren... Sudah sore..aku boleh pulang tidak?"
"no baby... Sebentar lagi" ujar dareen.
Maura menatao jengah kekasihnya itu yang menurutnya sangat posesif " nanti aku dicari mommy"
"tenanglah .akan ku antar kau pulang"
"ya .tapi ."
Belum sempat maura selesai berbicara ponselnya berdering
"hallo grace ..ada apa?" tanya maura
"maura .bisa tidak kau menjemputku di jalan xxx aku sendirian disini" ujar grace
"memangnya kamu kenapa berada disana?"
"tadinya aku naik taxi tapi uangku kurang laku aku diturukan disini" bohong grace
"baiklah... Lima belas menit aku sampai disana" ujar maura laku mematikan ponselnya
"darren..bangun..aku ingin menjemput temanku dijalan xxx katanya dia kehabisan uang" ujar maura
Seketika darren bangun dari tidurnya " jalan xxx ?"
"iya ..memangnya kenapa ?" tanya maura
"sebentar .. Disana bukannya hanya ada rumah kosong?"
."entahlah .yang jelas grace menyuruhku kesana "
"grace?"
"ya ..temanku yang memberiku obat Perangsang itu" jelas mauraa
"sepertinya dia akan mengerjaimu lagi baby"
"tidak darren itu hanya perasaanmu saja" ujar maura
"kau ini terlalu baik dan polos .. Jadi tidak sadar bahwa dirinya sedang dalam bahaya" ujar darren mencubit hidung maura pelan
"lalu aku harus bagaimana ?"
"aku ikut dan kau akan dijaga beberapa pengawal .jika benar temanmu itu menjebakmu aku tidak akan segan memberinya pelajaran"
"tidak darren .kasian dia... Mungkin kalau dia berbuat jahat karena dia iri dengan kehidupanku..sedangkan dia ...anak dari wanita malam" lirih maura
"siapa ibunya?"
"nichole azzura" jawab maura singkat
"hei .. Dia ..dia wanita malam kelas kakap..." ujar darren
Maura mendelik " apa kau mengenalnya?"
"tidak..hanya tau saja..."
"apa itu jujur? Hm?" tanya maura
"aku tidak suka dengan wanita seperti itu baby..."
"ya .ya..ya .sudah ayo kita bersiap" ujar maura
***
Beberapa saat kemudian mereka sudah berada didalam mobil dan ada beberapa bodyguard yang mengikuti mereka
."apa ini tidak berlebihan darren?"
"tidak..firasatku tidak baik" ujar darren
Maura hanya menurut saja. Dalam oerjalanan maura hanya diam karena dia bingung bagaiman jika benar grace mengerjainya
Setelah sampai darren parkir mobil dengan jarak yang agak jauh. Dia turun dari mobilnya dan berganti dengan maura
"hati-hati baby... Aku memantai disini..jika terjadi sesuatu aku akan langsung kesana" ujar darren
"iya .. Aku kesana dulu .pinjam mobil ya"
Maura masuk kedalam mobil dan menuju dimana grace berada. Grace berdiri dipinggir jalan dan tersenyum melihat maura
"ah akhirnya maura... Kau datang juga"
"ya . Seoerti ucapanku tadi..ayo pulang" ujar maura tanpa turun dari mobil seperti perintah darren
"turunlah maura .. "
"tidak grace..membuang waktu .ayo pulang sebelum gelap..aku sudah janji sama mommy akan pulang sebelum makan malam" ujar maura yang membuat grace makin membencinya
"ah..ya .mommy emira... " ujar grace
Grace pun menengok ke kanan dan kekiri laku masuk kedalam mobil " maura.. Aku tiba-tiba ingin buang air .sebentar ya" ujar grace turin dari mobil dan berlari kearah rumah tua
Maura mengernyitkan dahi " apa disana ada toilet?" gumam maura
Namun tiba-tiba saja ada tiga orang pria yang mengetuk mobil maura. Seperti kata dareej dia tidak membukanya
Darren yang melihat itu menyusul bersama ke empat bodyguarnya " hei ! Siapa kalian" bentak dareen
Mereka yang kalah jumlah memilih kabur namun sebelum mereka kabur darren sudah mencekal salah satu dari mereka
"katakan atau kalian tidak bisa kembali hidup-hidup" ujar darren
"ka-kami hanya disuruh ."
"siapa yang menyuruhmu " bentak daren lagi
"e-eleanor"
"eleanor ? " beo maura
"apa kau mengenalnya baby?"
"dia..dia teman seangkatanku .aku tidak pernah punya masalah dengannya..tapi...." ucapan maura terhenti
"lepaskan dia darren..ayo kita pulang" ujar maura lagi
"apa kau yakin"
"ehmmm" ujar maura mengangguk pelan
"baiklah..ayo kita semua pulang" titah darren yang di ikuti ke empat bodyguarnya
Grace yang melihat itu semakin marah. Bahkan maura bisa mendapatkan proa seperti darren.
***