Alisa seorang gadis tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya juga tidak memiliki teman ataupun sahabat. Mencoba mencari kebahagian melalui game "Love Story" sampai akhirnya dia mencapai end yang membahagiakan dalam game itu. Tapi dirinya mendapat tawaran untuk mesuk ke dalam game itu. Dia pun menerimanya karena dia sudah lelah dengan kehidupannya. Tapi ternyata dia justru menjadi antagonis dalam game ! Dirinya melawan 3 malaikat maut apakah dia masih bisa bertahan hidup ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoshua Yora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Astaga festival ini keburu bubar, jika kau bicara seperti itu.." ucap Natasha yang spontan karena tidak sabar.
"Ehh.. maafkan saya... Tapi ini untuk anda" Diana mengeluarkan gelang tali dari saku gaunnya. Dia menunduk karena tidak berani menatap Natasha
"Gelang ?? Kenapa kamu memberiku ini ?" Tanya Natasha lagi. Ingat kan dia tidak pernah punya sahabat jadi dia tidak terlalu paham tentang seperti ini.
"Ini... Karena anda mengatakan jika saya adalah teman anda, jadi ini sebagai bukti pertemanan. Saya membuat ini saat saya berumur 11 tahun, saya selalu mengidolakan anda." Ucap Diana dengan menunduk.
Natasha mengangkat sebelah alisnya, menatap gelang tali warna biru dengan liontin putih bening berbentuk bulan sabit, sedangkan warna merah dengan liontin berbentuk bintang warna nya sama putih bening seperti kristal.
"Tapi kenapa kamu mengidolakan ku ?, bukan kita juga baru saja bertemu" tanya Natasha lagi meraih gelang berwarna biru dari tangan Diana, dan melihatnya gelang itu sangat indah terlihat jelas jika itu dianyam dengan sangat hati-hati. Terlebih liontin bulan seperti bersinar dibawah matahari.
"Anda mungkin tidak mengetahuinya, tapi pertama kali saya melihat anda adalah saat saya berumur 11 tahun. Saat itu ayah saya dan saya pergi ke kediaman Euria untuk berdiskusi dengan Tuan Duke Nicholas, tapi saat kami melewati salah lorong dekat taman. Saya terpesona, melihat keindahan mawar biru yang hanya ada di kediaman Euria. Saya masuk ke taman dan melihatnya dari dekat. Tapi saat sadari, ayah saya sudah berjalan entah kemana. Saya yang awalnya kebingungan, tapi mendengar suara gemercik aliran air. Saya memutuskan untuk mendekat, tapi yang saya lihat adalah. Seorang gadis dengan rambut coklat keemasan dan mata permata biru yang sangat indah sedang berusaha mengendalikan sihir air untuk mengelilingi tubuhnya. Saya terpesona oleh keindahan itu, sihir air anda terlihat berkilauan di bawah matahari"
Diana panjang lebar menjelaskan tentang masa lalunya.
"Anda juga terlihat sangat tenang dalam mengendalikan aliran sihir. Sejak saat itu, saya merasa saya ingin menjadi seseorang seperti anda yang kuat, dan tangguh. Bahkan anda bisa menguasai sihir jauh sebelum anda masuk ke akademi sihir" Ucap Diana lagi.
"Setiap hari, saya memimpikan hari dimana saya bertemu dengan anda. Karena itu saya membuat gelang ini, agar nantinya saat saya sudah menjadi teman anda saya bisa memberikan ini. Dan kita memiliki gelang yang sama tapi dengan liontin yang berbeda" Diana menggenggam gelang warna merah yang ada ditangannya dengan air mata yang merembes keluar.
Sementara Natasha ?
Natasha melongo dengan penjelasan panjang x lebar x tinggi yang disampaikan oleh Diana. Air mata juga menetes tanpa sadar, baru kali ini dia mendapatkan hadiah dari seorang teman dalam 2 kehidupannya.
"Ehh Nona Natasha.. kenapa anda juga ikut menangis?" Ucap Diana yang panik salah tingkah.
"DIANAAAAA.... Makasihhh. Makasih banget !!" Ucap Natasha memeluk Diana. Sementara Diana makin panik tapi dia tetap mencoba menenangkan Natasha.
'Akhirnya gue ngerti kenapa elu pemeran utamanya, karna hati elu sebaik angel !! Malaikat yang jatuh ke bumii ! Pantes aja meski Natasha dalam game udah jahatin elu berkali-kali tapi elu masih tetap kasihan dan bahkan ngebelain Natasha waktu di permaluin di seluruh kekaisaran.'
Natasha mengingat semua perlakuan Diana pada Natasha dalam game. Mereka memakai gelang masing-masing, Diana tersenyum dengan lembut ke arah Natasha.
'Ga bisa Yura !! Ga bisa !! Dia terlalu baik untuk aku jahatin !! Aku harus hindari end game itu !!'
Ucap Natasha dalam hati dengan teguh. Dia menatap Diana dengan perasaan bersalah, sampai akhirnya Natasha melihat toko aksesoris ada di depannya.
"Ikut denganku !" Natasha berdiri dari kursi dan menarik tangan Diana.
"Ehh baik..." ucap Diana yang menatap ke Natasha. Mereka berjalan dan masuk ke dalam toko aksesoris,
'nj*r gue bingung musti kasih apa yah ?! Ini pertama kali juga gue ngasih hadiah buat temen egek !!' Natasha menatap berbagai macam pernak pernik di depannya tapi otaknya juga buntu harus memilih apa.
"Nona Natasha anda ingin mencari apa ?" Tanya Diana menatap Natasha dengan penasaran.
"Emmmm... Aku bingung juga" ucap Natasha.
"Ehh ?? Kalau begitu pikirkan saja baik-baik Nona Natasha, saya akan menunggu anda" ucap Diana lagi.
Telinga Natasha seketika gatal karena Diana terus menerus menggunakan bahasa formal padanya,
"Dengar Diana, kita ini udah berteman. Jadi santai saja tidak perlu formal aku malah canggung jadinya" ucap Natasha lagi menatap Diana.
"Baiklah.. say. Aku mengerti" ucap Diana menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Pelayan toko mengawasi 2 nona muda di depannya yang sepertinya kebingungan mencari sesuatu.
"Ada yang bisa saya bantu ? Nona-nona. " Ucap pelayan itu membungkuk ramah.
"Biasanya apa yang disukai oleh gadis-gadis sebagai hadiah ?" Tanya Natasha yang sudah buntu tidak menemukan jalan keluar.
"Ehh.. Natasha?" Diana terkejut ternyata sejak tadi Natasha kebingungan untuk mencari hadiah.
Sementara pelayan itu juga ikut terkejut, karena bukankah hal ini justru lebih dipahami oleh pelanggan di depannya yang umur nya masih 12 tahunan. Tapi setelah sadar pelayan itu langsung masuk dalam mode profesional.
"Bagaimana jika jepit rambut, setiap gadis pasti memiliki banyak jepit rambut. Karena memang modelnya pasti bervariasi dan harus sesuai dengan gaun yang gadis itu pakai" Ucap pelayan memberi saran dan menunjukan etalase berisi berbagai model jepit rambut.
Natasha sedikit tercerahkan dia pun menarik tangan Diana menuju etalase di dekat pelayan. Natasha menatap ratusan model jepit rambut sampai matanya terhenti pada jepit rambut, dari pita satin berwarna merah dan berlian putih diatasnya dengan sedikit rumbai mutiara yang menghiasinya.
"Aku ingin melihat pita satin itu" ucap Natasha sambil menunjuk ke atas. Pelayan langsung mengambil pita rambut itu, dan memberikannya pada Natasha.
Natasha memperhatikan dengan teliti, pita itu sangat indah. Lalu dia menempelkan pada rambut Diana, untuk melihat apakah itu akan cocok atau tidak. Diana yang terkejut sontak memundurkan kepalanya sedikit,
"Aku ingin membeli pita satin ini." Ucap Natasha menoleh ke pelayan, Diana membelalakkan mata nya.
"Nona... Anu Natasha tidak perlu begini, hanya karena gelang itu" ucap Diana.
"Ini bukan hanya karena gelang, tapi aku juga ingin couple jepit rambut" Natasha tersenyum meyakinkan.
'nj*r udah ga kebayang dosa gue karna kebanyakan bo'ong di sini'
"Aku juga ingin pita seperti juga tapi dengan warna biru." Ucap Natasha lagi.
"Baik nona, saya akan mencarinya di bagian stok" pelayan itu langsung berlari.
"Hari ini benar-benar seperti mimpi.. aku berharap kita bisa berteman seperti ini selamanya" ucap Diana dengan senyum yang tulus.