NovelToon NovelToon
Naura-Nuhud

Naura-Nuhud

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sariiiiiii

Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,

Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.

Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12

Setibanya disekolah, Naura langsung mendapatkan pertanyaan dari Teman-temannya karena dia memakai baju yang sangat tidak layak lagi dipakai dengan ukuran badan Naura sekarang. Dengan merasa sangat malu Naura mencoba untuk PD memakai baju yang kekecilan di badannya itu.

Yang bertanya bukan hanya Teman-teman sekelasnya tapi tak lain tak tak bukan, guru yang mengajarkan dikelas pun bertanya kenapa Naura memakai baju yang kekecilan itu.

"Naura kenapa kamu lebih memilih memakai baju anak Sekolah Dasar begitu" Tanya Buk Khairi selalu guru yang mengajarkan dikelasnya saat ini.

"Saya bukannya sengaja memakai baju anak SD buk, tapi bajunya aja yang tiba-tiba kekecilan " jawab Naura dan itu berhasil mengundang gelak tawa Teman-temannya satu kelas.

"Naura tidak mungkin bajunya tiba-tiba berubah ukuran sekecil itu dalam waktu semalam, dan mustahil juga badanmu berisi dalam satu malam yang membuat bajunya sekecil itu" tutur Buk Khairi dengan sangat lembut.

"Coba jawab dengan jujur, baju yang biasa kamu pakai mana" tanya buk Khairi lagi.

"Baju yang biasa saya pakai semalam lupa ganti buk, sehabis pulang sekolah sore kemaren saya langsung tidur buk, dan kebablasan bangun-bangun ternyata hari udah pagi" jawab Naura yang seketika membuat buk Khairi geleng-geleng kepala.

"Dengar ya anak-anak ibuk semua perilaku Naura sangat tidak baik di contoh, seharusnya pulang sekolah itu langsung ganti baju dulu, bukannya langsung tidur tanpa mengganti pakaian terlalu dahulu" ucapan buk Khairi yang layak nya menasehati anak Sekolah Dasar

"Buk... Kami bukan lagi anak Sekolah Dasar, yang harus diperingati tentang baju dan waktu tidur" jawab Iqbal yang sengaja ngomong seperti itu supaya Naura tau yang dia lakukan itu salah.

 "Naura coba berdiri kedepan" pinta buk Khairi yang langsung ditolak mentah-mentah Naura. "Ayok cepat kedepan sekarang" pinta buk Khairi lagi.

"Ngga mau buk, Saya malu " ucapan Naura yang ditertawakan Teman-temannya.

"Kalau udah tau malu ngapain masih di pakai Naura" Sedikit bentakan dari buk Khairi, walaupun itu tidak seperti bentakan.

"Karena saya tidak memiliki baju serap buk, kalau memakai baju yang kemaren sudah kotor karena semalam saya bawa tidur kan buk" menjelaskan kepada buk Khairi supaya buk Khairi mengerti dengan situasi nya.

"Dan saya tidak ingin mengambil waktu libur cuma karena Baju saya kotor buk, dari pada ketinggalan pelajaran disekolah, dan saya berfikir sebaiknya memakai baju yang ini saja, tohh ini untuk satu hari ini saja buk" penjelasan Naura yang panjang lebar

"Untuk hari ini kamu ibuk maafkan, dan jangan pernah ulangin hal yang seperti ini, karena malu sebagai perempuan harus menjaga pakaiannya dengan baik, bukannya mengundang gairah hawa naf-su laki-laki" penuturan buk Khairi yang memang benar.

Dan setelah menyidang Naura panjang kali lebar akhirnya buk Khairi melanjutkan materi minggu kemaren yang sempat tertinggal dan belum disampaikan karena pertukangan jam pelajaran. Alhasil buk Khairi menuntaskan materi tersebut dan berakhir dengan Quiz.

Dan saat Quiz berlangsung Naura sedikit kesusahan untuk menjawab soal yang diberikan buk Khairi, karena minggu kemaren dia libur dan tidak masuk jam pelajaran buk Khairi satu lagi Naura malam tadi tidak belajar sama sekali karena dia sempat ketiduran.

Dan setelah jam kedua selesai akhirnya bel istirahat pun berbunyi, semua Teman-temannya pergi keluar untuk sarapan dan Naura tetap dibangku nya karena malu untuk keluar dengan pakaian seperti itu.

"Rak ke kantin yok, gua lapar nih" ajak laras

"Nggak deh gua malu, karena ucapan buk Khairi tadi ada benarnya"

"Yaudah kita ke kantin dulu, nanti kita beliin lho cemilan. Gimana?" ujar teman Naura supaya Naura merasa sedikit lega.

"Boleh, yang biasa ya" yang direspon sahabat nya itu dengan deheman dan senyuman manis dari Fika.

Melihat Naura yang hanya duduk berdiam diri dikelas tanpa mau keluar kelas hanya untuk sarapan tapi tidak bisa karena bajunya berukuran kecil. Dan Nuhud berfikir sejenak apa yang harus dia lakukan.

"Qia mau nggak ikut aku sebentar" ajak Nuhud kepada Naura

"Emang lho mau gajak gua kemana, kalau untuk ke perpustakaan jangan sekarang dulu deh"

"Ngga... aku nggak membawa mu ke perpustakaan"

"Trus lho mau ngajak gua kemana dodol" ujar Naura

"Mau membelikan baju untuk mu, kalau tidak mau ikut yaudah tidak masalah, tapi apa ukuran baju mu" ujar Nuhud yang berhasil membuat Naura tidak percaya

"Lho serius mau beliin gua baju" tanya Naura dan langsung direspon anggukan oleh Nuhud.

"Ukuran gua L, cepat ya GPL gua udah nggak nyaman make ini,apa lagi sampai sore" penuturan Naura jujur kepada Nuhud, dan Nuhud langsung bergerak pergi tapi ditahan Naura.

"Hud, belinya yang didepan ya, sebelah bengkel depan fotocopy, jangan jauh-jauh ntar lho telat" Naura memberikan saran kepada Nuhud.

Dan Nuhud langsung pergi membelikan baju untuk Naura, karena dia kesal dengan PD nya Naura memakai baju yang sependek itu baju yang tidak layak lagi dipakai untuk ukuran badannya sekarang.

Tidak lama Naura menunggu akhirnya Nuhud datang membawakan baju kurung putih untuk Naura, dan sesuai ukuran yang Naura minta.

"Terimakasih ya Hud...." Dengan senang hati Naura langsung memakainya didepan Hud

"Aduhh kenapa harus disini sihh, kan bisa ganti di wc Qia...."

"iyaa bentar, gua tetap make yang kecil ini kok lho tenang aja, gua nggak akan menodai mata lho yang suci itu" dan itu berhasil membuat Hud terbakar api karena kesal dengan penuturan Naura.

"Satu lagi gua nggak PD keluar dengan pakaian seperti ini Hud" dan setelah itu Naura berlari menuju toilet untuk memakai bajunya dengan benar.

Setelah selesai mengganti bajunya Naura kembali ke kelas dan menyimpan bajunya yang kekecilan tadi kedalam tas miliknya, dan itu membuat Nuhud heran kenapa Naura masih menyimpan baju kekecilan itu.

"Itu baju masih niat make" sindir Nuhud kepada Naura

"Nggak Hud, gua nyimpan baju ini untuk kenangan aja. kan lebih baik disimpan dari pada dibuang"

"Ya ngapain harus disimpan, buang aja. ntar lho ketagihan make baju yang begituan" ujar Nuhud

"Suka-suka gua lahh, Baju baju gua. ngapain lho yang repot." jawab Naura lebih kesal.

"Udah dibantuin malah nyerocos nggak jelas bukan nya minta terimakasih kek"

"Gua lapar nih, lho mau ke kantin nggak" ucapan Naura yang dijawab Nuhud dengan gelengan kepala.

"Ayolahh gua lapar, emang lho nggak lapar?"

"nggak kamu duluan aja, nanti aku nyusul"

"Sekarang aja ayok, temenin gua"

"Tapi aku lagi belajar Ashqia, dan untuk sekarang aku tidak berniat untuk ke kantin"

Nuhud yang tidak berniat ke kantin itu terpaksa harus menemani Naura makan, dan Nuhud harus menghentikan kegiatan belajarnya karena Naura menarik paksa tangan Nuhud yang mendesak nya untuk pergi ke kantin sekolah.

Dan dengan bodohnya Nuhud mengikuti langkah Naura, dan sempat terfikir oleh Nuhud kalau berteman dengan Naura cukup melelahkan karena dia harus menuruti kemauan Naura yang sepertinya tidak bisa dibantah sama sekali.

Sesampainya dikantin sekolah Naura memesan satu mangkok bakso untuk nya, dan memesan dua minuman dingin karena Nuhud tidak lapar dan hanya ingin minum minuman dingin saja.

"Kamu setiap makan memang selalu gitu ya?" ujar Nuhud

"Gua lapar Hud, tadi pagi nggak sempat sarapan"

"Yaudah tapi makannya jangan gitu juga kali"

"Maksud lho ngomong gitu apa, emang setiap makan lho perhatiin gua" Naura memutar bola matanya tidak suka dengan penuturan Nuhud.

"Maksud aku tu, makannya pelan-pelan aja nggak usah terburu-buru gitu kan bisa"

"Terserah gua, mau makan kayak apa" ujar Naura yang melanjutkan memakan makanannya

Baru saja makan Naura dikagetkan dengan ajakan Nuhud untuk segera pergi dari kantin karena dia melihat Tio dengan pacar barunya, Nuhud tidak bermaksud apapun cuma hanya menjaga mood Naura yang tidak bisa ditebak.

"Qia pergi yok" ajakan mendadak dari Nuhud kepada Naura karena dia melihat Tio dengan pacar barunya.

"Lho nggak lihat gua lagi makan" ucapan Naura yang tidak dibantah oleh Nuhud

"gays... sini" Ujar Naura kepada dua sahabatnya karena kelihatannya mencari bangku kosong untuk mereka duduki

"Ternyata lho disini rak, gua fikir lho tadi nggak mau ke kantin karena baju lho...." ujar laras

"Lho dapat baju itu dari mana"

"Tadi Hud yang beliin"

"Ouhh baiknya dirimu Nuhud Malik Ibrahim" ujar Fika

"Lebay lho fik, jangan dipuji juga ntar nih anak terbang kegirangan"

"Trus nggak bisa tidur selama seminggu yak, karena mikirin ucapan Fika"

"Nahh benar kata lho ras"

"Aku nggak gitu juga kali, kalian makan lah dulu jangan ngomong"

"Iya Pak Ustadz"

"Pak ustadz lagi" ujar Nuhud tidak mau dipanggil pak Ustadz

"Hahaha iya lagi pak Ustadz" ujar Naura

Naura mengajak Nuhud pergi dari kantin karena dia melihat Tio dengan pacar barunya yang langsung duduk disisi bangku yang berada disamping Nuhud.

"Hud ayok pergi sekarang, gua fikir makanan yang disebelah lebih enak"

"Ehh kalian berdua mau kemana" ujar Laras

"Disini enak kok, nanggung nih makanan gua" ujar Fika

"Bandel sih dibilangin" ucapan Nuhud yang dimengerti oleh Naura.

"Best, mau ikut nggak" ajak Naura

"Nanti dulu lahh, nanggung nih" ujar Fika

Naura memberi kode kepada dua sahabatnya itu karena Tio berada di kantin itu juga.

"Padahal bakso gua tadi belum habis"

"Ya mau gimana lagi, emang lho mau makan bersama Tio dan pacar barunya" ujar Laras

"Karena itu gua ngajakin kalian berdua makan tempat lain"

"Kalian mau makan dimana lagi, bentar lagi kita masuk kelas. ayok buru sebelum guru masuk kelas" ajak Nuhud

Tanpa pikir panjang mereka menuju kelas karena takut dimarahi guru kalau sempat gurunya tersebut masuk kelas terlebih dahulu sebelum mereka masuk.

Dengan sedikit berlari mereka menuju kelas, dan ternyata guru yang mengajar hari ini belum masuk.

Naura sudah mood lagi untuk hari ini karena bajunya sempat dibelikan Nuhud yang baru ternyata sesuai dugaan Naura tidak mengambil pusing tentang yang terjadi antaranya dengan Tio,

Naura memang tidak memikirkan apa yang terjadi dengan dirinya, Toh dia dan Tio tidak punya hubungan apapun. Tio berhak untuk mempunyai pacar dengan siapapun, dan tidak ada urusannya dengan Naura.

1
Radin P. R.
Bikin baper. 😢❤️
Niki Fujoshi
Gemesin banget! 😍
Silvia Gonzalez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!