Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Marshall menggandeng tangan istrinya dan membawanya masuk ke kamar. Ia langsung mengunci kamarnya
Sulfi masuk ke kamar mandi dan lekas mengganti pakaiannya
Setelah keluar dari kamar mandi, ia melihat suaminya yang sedang duduk di atas tempat tidur tanpa bicara sepatah katapun
Sulfi langsung naik ke atas tempat tidur dan disaat akan mengambil selimut. Marshall langsung menarik pinggang istrinya
"Kamu sudah meremehkan aku dan saatnya aku menghukum mu" ucap Marshall sambil menatap wajah istrinya dari dekat
Sulfi mencoba melepaskan tangan suaminya yang dari tadi memeluknya dengan erat sekali
"Lepaskan tanganmu, Mas!" pinta Sulfi
"Aku tidak akan melepaskanmu dan kamu harus aku beri hukuman" Marshall melepas pakaiannya dan langsung mengikat tangan istrinya
Kemudian ia mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya dan ia langsung mencium bibir istrinya dengan cara brutal
Sulfi merasakan debaran jantungnya berdetak kencang sekali saat suaminya mencium bibirnya secara brutal
Sudah dua kali ini Marshall mencium bibirnya dan sekarang ciumannya yang sangat brutal sampai membuat Sulfi tidak bisa bernafas
Melihat istrinya yang kewalahan menghadapi ciuman dari suaminya, Marshall langsung bangkit dari tempat tidurnya
"Jika kamu masih tidak patuh,aku akan melakukan hal yang lebih besar daripada ini. Mengerti kamu?!" Tanya Marshall sambil menatap wajah istrinya yang masih syok dengan apa yang dilakukan oleh suaminya tadi
"I-iya Mas, aku mengerti" jawab Sulfi dengan tubuh yang masih mematung
Mendengar jawaban dari istrinya, Marshall langsung keluar dari kamarnya dan ia menuju ke kamar bawah
Marshall langsung masuk ke kamar mandi dan ia mencoba meredam amarah dan hasratnya yang sudah tidak terkontrol lagi
"Sayang, kenapa kamu selalu tidak mau mendengarkan aku?" gumam Marshall sambil mengatur nafasnya
Marshall mengguyur tubuhnya di bawah guyuran shower yang mengalir
Sementara itu Sulfi masih tidak menyangka jika suaminya akan menciumnya secara brutal seperti itu
Ia pun langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
Sulfi masuk ke dalam bathtub dan ia mencoba untuk mengatur nafasnya
Marshall yang sudah selesai mandi, kembali ke kamar atas dan ia tidak melihat keberadaan istrinya
"Sulfi, kalau sudah selesai mandi. Lekas tidur" ucap Marshall
Marshall lekas memakai pakaiannya dan naik ke atas tempat tidur
"Kenapa tidak ada suara guyuran air?" Marshall langsung bangkit dari tempat tidur dan ia membuka pintu kamar mandi
Marshall membelalakkan matanya saat melihat istrinya yang ada di dalam bathtub
"Sulfi, kamu kenapa?" Tanya Marshall sambil menepuk-nepuk pipi istrinya
Sulfi yang sedang tertidur pulas tidak mendengar suara suaminya dan ia malah terlihat nyenyak sekali
Marshall langsung membopongnya tubuh istrinya dan meletakkannya di atas tempat tidur
"Kenapa kamu bisa tidur di dalam bathtub" Marshall tersenyum tipis melihat istrinya yang sedang tertidur
Marshall menelan salivanya saat melihat tubuh istrinya yang putih dan se**i sekali.
"Andaikan saja aku tidak berjanji untuk tidak menyentuhmu, pasti malam ini aku akan meminta hak ku" gumam Marshall sambil memakaikan pakaian kepada istrinya
Setelah selesai, Marshall kembali menunu ke kamar bawah karena saat ini si mungil sudah sangat tegang dan membuat jantungnya berdetak kencang sekali
Saat akan memejamkan matanya, Marshal merasakan perutnya yang keroncongan dan ia kembali bangkit dari tempat tidurnya
Ia mengambil ponselnya untuk menghubungi Alan agar membelikan dua makanan untuk dirinya dan Sulfi
Sambil menunggu Alan, Marshall keluar menuju ruang keluarga untuk menonton televisi
Beberapa menit kemudian, Alan datang dan memberikan bungkusan itu kepada Marshall
Marshall langsung membuka makanan itu dan menikmatinya sendirian. Setelah itu ia mengambil piring untuk menaruh makanan istrinya di atas meja makan
Kemudian Marshall memutuskan untuk masuk ke kamar untuk merebahkan tubuhnya di samping istrinya
"Kenapa aku malah nggak bisa tidur" ucap Marshall saat menatap wajah istrinya
Marshall diam-diam mengelus pipi istrinya yang sedang terlelap tidur
"Cantik sekali kamu sayang, apakah aku bisa menahan hasrat ini?" gumam Marshall
Dan beberapa menit kemudian, Marshall pun memejamkan matanya
Jam menunjukkan pukul dua pagi dimana Sulfi baru saja membuka matanya
Sulfi melihat suaminya yang sedang tertidur pulas disampingnya
"A-aku lapar..." Sulfi bangkit dari tempat tidurnya dan menuju ke lantai bawah
Ia berjalan menuju ke ruang makan dan melihat sebungkus nasi yang sudah ada diatas piring
Sulfi yang lapar langsung membuka dan menikmati nasi bungkus itu
"B-bukankah aku tadi ada di dalam kamar mandi...." Sulfi mengingat semuanya dan ia melihat pakaian yang dikenakannya
Sulfi sangat yakin kalau suaminya itu yang telah memakaikan pakaian
"Mas Marshall melihat semuanya...." Sulfi menggelengkan kepalanya dan ia tidak sengaja menyenggol piring sampai jatuh pecah dan makanannya berhamburan di lantai
Marshall langsung membuka matanya saat mendengar suara pecahan dari arah lantai bawah. Ia juga tidak menemukan keberadaan istrinya
"Kamu kenapa?" Tanya Marshall saat melihat Sulfi memungut pecahan piringnya
"T-tidak apa-apa, aku tidak sengaja menyenggol piring" jawab Sulfi.
Marshall meminta Sulfi untuk kembali duduk dan ia mengambil sapu untuk membersihkan pecahan piring itu
Sulfi tetap membersihkan pecahan piringnya sampai akhirnya pecahan itu mengenai tangan
"Ouch..." seketika darah segar mengalir dari tangan Sulfi
Marshall langsung membopong tubuh istrinya dan memintanya untuk duduk
Ia pun segera membersihkan pecahan piring itu dan setelah selesai, Marshall mengambil kotak P3K
Marshall lekas mengambil obat merah untuk mengobati tangan istrinya
"S-sakit..." Sulfi meremas tangan suaminya sampai membekas
"Tanganku juga sakit kalau kamu remas seperti ini" ucap Marshall
Sulfi melepaskan tangannya dan Marshall langsung menutup tangan Sulfi dengan plester
"Ayo kita tidur lagi" ajak Marshall
Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia tidak berani menatap wajah suaminya yang hanya mengenakan celana kolor
"K-kenapa Mas tidak memakai pakaian?" Tanya Sulfi yang merasakan detak jantungnya berdetak kencang saat melihat tubuh atletis milik suaminya
Marshall mengatakan kalau tubuhnya gerah sehingga ia melepaskan pakaiannya
"Ayo kita masuk ke kamar" ajak Marshall sekali lagi
Melihat Sulfi yang hanya diam saja, akhirnya Marshall memutuskan untuk membopong tubuh istrinya itu
"Lepaskan aku, aku bisa jalan sendiri" Sulfi menutup matanya dan ia tidak berani melihat tubuh suaminya yang sedang membopongnya
Sesampainya di kamar, Marshall menurunkan tubuh istrinya dan mengajaknya untuk kembali tidur
"Besok kamu harus ke sekolah, ayo kita tidur" Marshall menarik tangan istrinya
Sulfi langsung mengambil selimut dan segera ia memejamkan matanya
Marshall meminta istrinya untuk menghadap ke dirinya
"Mau aku hukum lagi?" Ancam Marshall
Sulfi pun pelan-pelan membalikan tubuhnya dan melihat suaminya yang sedang tersenyum kepadanya
"Ayo kita tidur" Marshall dan Sulfi mencoba untuk memejamkan matanya dan tak lama kemudian mereka berdua tertidur pulas