Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12 Flasback
Cukup lama Sean dan Nayya saling menatap. Sampai akhirnya Nayya tersenyum remeh ...
"Malam itu Aku tidak pernah tidur dengan siapapun! Aku masih suci, tidak seperti yang dikatakan oleh adikmu itu! Malam itu Aku tidak sengaja, melihat dirinya sedang bercinta dengan Angel dihotel"!
"Apa? Kau serius dengan ucapanmu Nayy"? sentak Sean, mencoba untuk tidak percaya.
"Cihh .. Untuk apa Aku berbohong! Malam itu semua anak kelas XII menginap dihotel yang sama untuk mengadakan prom night dipantai, Namun tiba-tiba saja terjadi hujan badai lebat disana, jadi kami semua mencari tempat untuk berteduh disana".
"Aku tidak sengaja memergoki dia dan Angel, perasaan dan hatiku begitu hancur dan kalut saat mendengar desahan demi desahan mereka sampai hari ini pun, suara itu masih terdengar jelas diotak dan pikiranku, bagaimana jahatnya mereka berdua".
"Malam itu Aku begitu terluka dan segera kembali kekamarnya Ajeng".
Nayya menghela nafas beratnya ..
"Namun lagi-lagi ada insiden lain yang terjadi". Nayya mulai tertunduk lesu.
Malam prom night 10 tahun yang lalu ...
"Nayy badan Lo basah kuyup nih"? sela Ajeng yang melihat pakaian sahabatnya sudah basah.
"Gue mau ganti baju dulu Jeng". cicit Nayya.
"Nih kunci kamar gue, jadi Lo gak perlu keatas. Kamar Lo jauh soalnya, keburu masuk angin nanti". cercah Ajeng sambil memberikan kunci kamar hotelnya, kebetulan kamar Ajeng Ada dibawah.
"Ok Jeng, thanks ya". jawabnya sembari berlari kecil untuk segera kekamarnya Ajeng.
"Ahh .. Excel Aku .. Aku udah gak tahan".
"Kau nikmat sekali Sayang, Aku mau milikin Kamu malam ini hmm, euggghh ..".
Nayya yang tidak sengaja mendengar suara seperti yang ia kenal di sebelah kamarnya Ajeng.
Nayya pun berhenti karena melihat kamarnya sedikit terbuka, mungkin mereka lupa untuk menguncinya, pikirnya. Entah keberanian dari mana yang membuat Nayya ingin tahu suara siapa itu. Dia melangkah pelan dan berjalan masuk kedalam kamar tersebut. Setelah berada disana Nayya melihat kejadian yang sebelumnya tidak pernah ia bayangkan dan pikirkan.
Dia mendapati dua sosok manusia yang pasti dirinya kenal dalam satu wadah selimut sedang dalam keadaan memuaskan satu sama lain.
"Aku mau keluar Excel .. Aku enggak tahan".
"Kita bersama Sayang .. Ahh .. Eugghh ...".
"Aahhhh ... Kau benar-benar nikmat Baby".
"Aahhhh ...". Lenguhan mereka terdengar jelas dipendengaran Nayya saat ini. Dia benar-benar jijik dengan dua orang di hadapannya itu.
"Excel, Aku takut .. Aku takut Hamil". cicit Cessy
"Aku akan bertanggung jawab, terimakasih Kau sudah mau membantuku menuntaskan hasratku malam ini, Aku beruntung ada Kamu". ucap Excel yang sedang menatap lembut gadis itu.
"Bagaimana dengan Narra"? tanya Cessy.
"Itu akan menjadi urusanku nanti, yang penting kita lanjut lagi yuk, Aku mau lagi, boleh"?
"Kau .. Kau memang pria mesum". cicit Cessy.
"Habisnya Kamu nikmat banget Baby".
"Kurasa Kamu sudah sadar Excel, Kamu gak mabuk lagi kan". ucap Cessy dengan menyelidik.
Dengan sekali hentakan, Excel memasuki pusat bawah Cessy kembali, lalu mengulang kembali pergulatan panas itu lagi, padahal baru saja mereka berdua melakukannya barusan.
Nayya pun tersadar lalu berlari dari kamar itu, kemudian langsung masuk kekamar yang ada disebelahnya. Tanpa mengunci pintu kamarnya ia langsung berlari masuk kedalam.
Hiks .. hiks ... hiks ..
"Kamu jahat Excel .. Kamu jahat"!
"Aku membencimu .. Aku benar-benar sangat membenci dirimu"! teriak Nayya frustasi.
Hiks .. hiks .. hiks ..
Kemudian Nayya pergi kekamar mandi dan terduduk lemas didalam sana, memukul-mukul dadanya yang begitu sesak dan penuh, luapan emosi memuncak didalam kepalanya saat ini.
Saat didalam kamar mandi dirinya menangis sejadi-jadinya, telah menjadi kebiasaan bagi Nayya, tiap kali sedang bersedih dirinya selalu menangis dibawah pancuran shower.
Air mata dan Air shower mengalir di pipinya menjadi satu aliran yang sama derasnya.
"Kau benar-benar laki-laki berengsek Excel"!
"Aku bersumpah, Aku tidak akan pernah mau memaafkanmu! Aku membencimu Excel"! teriak Nayya dengan sangat frustasi.
Setiap sentuhan Excel kepada Cessy, dia ingat dengan jelas dalam memory otaknya detik ini.
"Nayya? Kenapa Kau menangis"? ucap pria yang baru saja masuk kedalam sana.
"Fero? Kau? Kenapa Kau bisa ada disini"? lirih Nayya pelan, dia bingung kenapa ada Fero dikamarnya Ajeng sekarang ini.
"Gue ingin menumpang mandi disini sebentar, lalu kenapa Kau bisa ada disini"? tanya Fero.
"Aku .. Aku .. Maaf Fero, Aku juga berniat ingin menumpang mandi dikamarnya Ajeng, makanya Aku meminjam kunci kamarnya".
"Ahh .. Sorry Nayy, gue gak tau kalau ada Lo dikamarnya Ajeng. Gue kira ada Ajeng didalam. Makanya gue masuk aja, karena pintunya juga gak dikunci tadi". ujar Fero menjelaskan.
"Sorry karena buru-buru, gue sampai lupa mengunci pintunya". lirih Nayya masih tertunduk lesu, karena pikirannya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja sekarang ini.
"Terus Lo ngapain nangis disini? Ada apa? Apa ada masalah"? tanya Fero lagi yang melihat penampilan Nayya begitu memperihatinkan saat ini.
"Bisa gak Lo pakai baju dulu, gue gak enak nih".
ucap Nayya yang sejak tadi selalu memalingkan pandangannya dari tubuhnya Fero yang setengah telanjang dada, dan dibawahnya hanya memakai sebuah boxer pendek saja.
"Ahh ya ampun, Sorry Nayy! Gue lupa Karena maksud gue mau langsung mandi tadi".
Namun belum sempat Fero memakai bajunya. Seseorang sudah lebih dulu menyaksikan mereka berdua berada dalam tempat yang sama didalam kamar mandi. Siapapun yang melihat penampilan mereka pasti akan salah paham.
"Lo berdua ngapain dalam kamar mandi berduaan seperti ini"? belum sempat mereka keluar, Ajeng telah lebih dulu masuk kedalam.
Nayya yang merasa makin lemah, hampir saja terjatuh kalau tidak Fero menahan badannya.
"Nayy Lo gak papa"? tanya Fero khawatir.
"Kalian berdua benar-benar ya"! sentak Ajeng yang mulai terbakar api cemburu.
"Maaf Jeng, ini gak seperti yang Lo lihat kok".
lirih Nayya yang merasa tubuhnya begitu lemah.
"Ahh .. ini Beb gue .. gue gak sengaja masuk kesini, gue gak tau ternyata Nayya juga ada disini".
ucap Fero menjelaskan semuanya.
"Terus kenapa Nayya badannya basah-basahan semua gitu? Dan Kamu juga gak pakai baju"!
"Atau jangan-jangan kalian habis"? Ajeng mulai menggantung ucapannya, dan menatap curiga.
"Please jangan mikir aneh-aneh Beb". ujar Fero setenang mungkin dia tidak ingin kekasihnya menaruh curiga padanya dan juga Nayya.
"Gue gak nyangka kalian bisa begini dibelakang gue dan Excel"? Ajeng mulai salah paham.
"Please deh Beb, Lo gak lihat tubuhnya Nayya lemah begini, gimana kalau dia sakit"?
"Yaudah tinggal panggil Excel aja". sahut Ajeng.
"Gak usah panggil dia". sentak Nayya.
"Kenapa"? tanya Fero dan Ajeng.
"Gue udah gak ada urusan lagi sama dia"!
"Maksudnya bagaimana Nayy"? tanya Fero.
"Ada apa ini"? tanya Excel yang baru datang.
"Kok Lo bisa disini"? tanya Fero menyelidik.
"Gue nyariin kalian dari tadi, Ada yang ngasih tahu gue kalau Lo berdua masuk kedalam kamar yang sama, dan ternyata benar kalian berduaan didalam kamar ini "! sentak Excel yang melihat kondisi Nayya sudah acak-acakan. Ditambah tubuhnya yang basah membuat lekuk tubu Nayya semakin nampak jelas.
"Gue cuma mau bantuin Nayya yang hampir jatuh tadi kok, Gak ada maksud apa-apa".
Excel yang masih setengah sadar karena mabuk, langsung menatap nanar Nayya dan Fero.
"Kalian habis ngeseks di kamar mandi ya"?
"Excel! Jaga mulut Lo"! sentak Fero yang tidak terima dengan tuduhan Excel barusan.
"Tiap gue ajak, Lo selalu nolak Nayy, giliran Fero yang ngajakin Lo langsung mau, cih"! ejek Excel kepada Nayya. Lalu bergantian menatap Fero dengan tatapan sulit diartikan.
"Wajar aja, Lo selama ini belain dia mati-matian
Lo emang menyukainya dia dari dulu kan"? teriak Excel pada Fero dengan tatapan sinis.
"Jadi Lo masih menyukai Nayya ro? Dan kalian benar-benar ngelakuin hal itu tadi, iya"? teriak Ajeng kencang dan mulai terisak.
"Jeng, Lo percaya mulutnya pria brengsek ini"! sentak Fero merasa kesal dengan tuduhan itu.
Ccckkk ... Excel berdecak kesal.
"Liat aja penampilan mereka sekarang, emang ada dua orang lawan jenis didalam kamar mandi berduaan tanpa melakukan apapun! Bodoh"!
"Gue kira Lo cuma mau sama kakak gue aja"!
Excel menatap remeh dan hina pada Nayya,
"Dasar cewek SASIDO, sana sini doyan"! ujarnya dengan wajah yang sudah memerah ciri khas orang habis mabuk dengan ucapan ngelanturnya.
PLAAAAKKKK ..... satu tamparan melayang dipipinya Excel, yang langsung membuatnya tersadar dari mabuknya. Dengan tubuh yang lemah dan tertatih Nayya berdiri tegap, lalu mendekati cowok berengsek yang ada dihadapannya itu.
"Apa kata Kamu tadi? Sana Sini doyan"! Cih ... Nayya meludahi wajahnya Excel.
"Kau benar-benar cowok menjijikkan Excel"!
"Satu-satunya yang gue sesali seumur hidupku adalah mengenalmu! Aku harap kita gak akan pernah ketemu lagi selamanya"! sentak Nayya.
"Satu lagi, Aku bersumpah Kau tidak akan pernah merasakan bahagia Excel! sekalipun kalian berdua menikah dan punya anak nantinya"!ucap Nayya dengan sarkas. "Kau akan mengemis maaf padaku, dan ingatlah sampai mati pun, Aku enggak akan pernah mau memaafkanmu". imbuhnya lalu segera meninggalkan mereka semua.
Please support yang baiknya ..
jangan lupa Vote, Like dan commentnya ...