NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Jadi Cinta

Pernikahan Kontrak Jadi Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: rishalin

Rama Abimana, seorang pengusaha mudah yang di khianati oleh tunangannya sendiri. Dia dengan sengaja berselingkuh dengan sekretarisnya karena alasan yang tak masuk akal.
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk membalas dendam dengan menikahi seorang wanita secepatnya.
Siapakah wanita yang beruntung di nikahi oleh seorang Rama Abimana?
Seorang pengusaha muda terkaya sekaligus pewaris tunggal perusahaan besar Abimana Corporation.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Rama dan Syarin kini tengah mengobrol santai ditempat tidur, mereka sama-sama berbaring saling berhadapan.

"Kamu udah yakin belum sama perasaanku sekarang?" Deru napas Rama terdengar jelas ditelinga Syarin.

"Entahlah, kita hanya baru beberapa hari menjalani kesepakatan, gak semudah itu meyakinkan perasaanku, aku juga perlu merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan sebelum benar-benar menerima kamu. Kamu gak mau kan kalau cinta kamu kembali bertepuk sebelah tangan." Syarin meletakan sebelah tangannya dipipi.

"Iya juga sih, aku juga perlu kamu membalas rasa cintaku." Rama turut meletakan tangannya dipipi.

"Jadi, buat aku jatuh cinta sama kamu dalam waktu dua tahun." bibir Syarin mengukir senyum.

"Aku yakin, aku bahkan bisa membuatmu jatuh cinta sebelum dua tahun." Rama berkata dengan percaya dirinya.

"Ya sudah buktikan, aku lebih suka lelaki yang memberi bukti, bukan janji."

"Oke, tunggu saja, dalam beberapa bulan ini, aku akan menjadikan kamu wanita paling istimewa dinegara ini."

"Kenapa cuma dinegara aja? Enggak didunia sekalian?" Syarin mengerucutkan bibirnya.

"Soalnya masih banyak yang lebih kaya dari aku didunia ini, jadi dinegara dulu aja, tapi sebelum itu aku boleh minta sesuatu?" Rama menatap lekat wajah Syarin.

"Huhh, belum juga apa-apa udah minta duluan." Syarin hendak bangkit dari tempat tidur.

"Cuma satu permintaan aja, plisss!!!" Rama mencekal lengan Syarin lalu mengatupkan kedua lengannya didada.

"Oke, tapi cuma satu aja ya, dan jangan yang aneh-aneh." Syarin urun bangkit dari tempat tidur.

"Boleh gak aku cium kamu, sekali aja?" Ucap Rama ragu-ragu.

"Kan aku udah bilang jangan aneh-aneh." Syarin hendak kembali bangkit.

"Cuma cium aja kok, gak aneh-aneh." kali ini Rama juga ikut bangkit.

"Ya udah, tapi disini aja ya?" Syarin menunjuk dahi mulusnya.

Dan secepat kilat Rama langsung mencium bagian yang tunjuk Syarin.

"Rusuh amat sih, orang mah nyium itu pelan-pelan, pake perasaan." gerutu Syarin.

"Ya udah ulang lagi kalau gitu." Rama tersenyum menyeringai.

"Halah, modus!!" Syarin mendorong tubuh Rama, membuatnya kembali berbaring.

Saat mereka tengah asyik bercanda, tiba-tiba saja terdengar suara teriakan menggema dari lantai bawah.

"Rama anak Mami, kamu dimana sayang?" Teriak Bu Windy dibawah sana.

"Ada apa Mi? Rama lagi diatas sama Syarin, tumben Mami dateng kesini?" Rama berkata seraya menuruni tangga.

"Mami mau ngobrol penting sama kamu, sini duduk." Bu Windy sudah lebih dulu duduk disofa ruang keluarga.

"Ngobrol penting apa memang Mi, tumben Mami perhatian kaya gini?" sindir Rama.

"Mami minta kamu balik lagi ke kantor ya, kantor sepi kalau gak ada kamu, kamu gak usah peduliin Papi kamu itu." Bu Windy berkata layaknya Ibu-ibu arisan yang sedang ghibah.

"Tapi Papi udah lancang Mi, Rama gak suka kalau kalian ikut campur sama urusan keluargaku." Rama berdecak kesal.

"Mami janji hal itu gak akan terulang lagi, tolong bantu Mami untuk menyingkirkan para selingkuhan Papi kamu itu, kamu gak mau kan kalau Mami jadi janda diusia yang sudah tua ini."

"Rama juga gak mau ikut campur urusan kalian." bantah Rama.

"Siapa dia Mas?" Syarin berkata diujung tangga.

"Ah iya, kenalin, Dia Mamiku, sebenarnya kamu sudah pernah bertemu dengannya sebelumnya." Rama menghampiri Syarin lalu membawanya untuk ikut duduk.

"Kenapa dia bisa lupa sama Mami?" Bu Windy mengerutkan dahinya.

"Ceritanya panjang Mi, inilah salah satu alasan Rama kurang fokus dikantor akhir-akhir ini, Istri Rama sempat sakit dan koma selama beberapa bulan, dan sekarang dia kehilangan ingatannya." jelas Rama.

"Seriously? Kenapa bisa sampai seperti itu?" Bu Windy membulatkan matanya seakan tak percaya.

"Itu semua gara-gara Rama, nanti Rama ceritain detailnya di kantor." Rama menghela napas panjang.

"Jangan sampai sakitnya mempengaruhi kesehatan rahimnya, Mami gak mau gagal lagi punya cucu."

"Enggak Mi, rahimnya baik-baik aja kok, kami janji sebentar lagi akan memberikan cucu buat Mami." Rama meraih lengan Syarin lalu menggenggamnya erat.

"Emangnya Mami kamu gak tau kalau kita cuma menikah kontrak?" Syarin berbisik ditelinga Rama.

"Mami juga tau kok?" Jawab Rama santai.

"Terus kenapa kalian bisa-bisanya mengharapkan cucu dariku?" Syarin kembali berbisik ditelinga Rama.

Kali ini Rama hanya bisa meresponnya dengan tertawa kecil.

"Kenapa kalian bisik-bisik sih? Lagi ngomongin Mami ya?" Bu Windy menatap sinis Syarin.

"Enggak kok Mi, Syarin cuma bilang, kok bisa Mami masih cantik diusia Mami yang sekarang?" jawab Rama seraya mengulum senyum.

"Ahh, menantu Mami ini bisa aja. Ini semua berkat perawatan disalon langganan Mami, kamu ikut Mami yuk, kita perawatan bareng biar sama-sama cantik." ekspresi sinis tadi kini berubah ramah.

Rama tahu persis kalau Maminya ini sangat haus akan pujian, ia harus bisa mendekatkan Syarin dengan Maminya seperti Maminya dekat dengan Vika dulu.

"Kamu ikut Mami gih, kasian dia sekarang suka jalan-jalan sendirian semenjak aku putus sama mantanku. Kamu harus bisa akrab sama Mami mulai sekarang, karena kamu akan benar-benar menjadi Nyonya Abimana. Aku kasih tau kamu rahasia penting biar bisa cepat dekat sama Mami, tetap puji dia apapun yang dia pakai." Rama berbisik diakhir kalimat.

Mau tak mau akhirnya Syarin menyetujui ajakan Bu Windy, karena apa yang diucapkan Rama memang ada benarnya.

Ia juga harus mendapatkan hati Bu Windy untuk bisa tetap bertahan dirumah ini, karena Bu Windy lah pemegang saham terbesar diperusahaan Abimana.

***

Tak butuh waktu lama kini mereka berdua sudah sampai disalon langganan Bu Windy, salon yang sama seperti saat terakhir kali Rama membawanya kesini.

Ia sudah tahu kalau salon ini adalah langgan Vika bersama Bu Windy dulu.

Sama seperti sebelumnya, mereka dilayani dengan ramah karena mereka memang pelanggan VVIP disana.

Bu Windy sempat merasa pangling saat melihat perubahan Syarin setelah perawatan.

"Wah, ternyata mantu Mami ini cantik sekali kalau dirawat dengan baik. Ternyata Rama punya mata yang jeli juga dalam memilih perempuan. Kamu bahkan lebih cantik dari calon mantu Mami dulu." Ia bahkan mengakui bahwa Syarin lebih cantik dari Vika.

"Memangnya kenapa dengan calon menantu Mami yang dulu?" Tanya Syarin berpura-pura polos.

"Dia itu penghianat Say. Mami jadi benci sekarang sama dia, masa dia nyelingkuhin anak Mami yang tampan itu. Dia selingkuh sama sekertaris anak Mami yang bahkan gak jelas asal-usulnya." Gerutu Bu Windy.

"Masa sih Mi? Tega banget ya mantan calon mantu Mami itu." Syarin pura-pura terkejut, padahal ia sudah tau semuanya.

"Iya kan Say? Padahal Rama udah keluar modal banyak buat memenuhi segala keinginannya yang selangit itu. Eh dianya malah selingkuh sama gembel." Bu Windy berkata sambil terus mencebikan bibirnya.

"Pasti Rama kecewa banget sama wanita itu ya Mi?" Syarin turut mengiyakan ucapan Bu Windy.

"Pastilah, mangkannya Mami bersyukur karena sekarang ada kamu. Rama jadi lebih ceria sejak ada kamu." Bu Windy mencubit gemas pipi Syarin.

"Apa Mami tau soal pernikahan kontrak yang kami lakukan." Syarin ingin memastikan ucapan Rama tadi.

"Ya, Mami sudah tau semuanya, Mami bahkan sudah tau asal usul kamu dari mana. Tapi, Mami gak masalah soal itu. Selama itu gak merusak nama baik keluarga besar kami, seperti yang dilakukan mantan calon mantu Mama itu. Rama memergoki wanita itu lagi tidurrsama sekretarisnya." Bu Windy menghela napas panjang.

"Kalau kontrak pernikahan kami selesai nanti gimana Mi?" Syarin bertanya dengan raut wajah harap-harap cemas.

"Mami akan bantu kamu supaya Rama gak melepaskan kamu walaupun kontrak pernikahan kalian sudah berakhir." Bu Windy tersenyum menyeringai.

"Gimana caranya Mi?" Kedua alis Syarin saling betaut.

"Tapi ada syaratnya." Bu Windy memainkan kedua alisnya naik turun.

"Apa itu Mi?" Kedua alis Syarin semakin bertaut.

"Nanti Mami kasih tau dibab berikutnya." Bu Windy tertawa puas.

*****

*****

1
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Upi Raswan
kasih cucu say...hihi.bu windi kayaknya lucu yaaa,, btw itu para pelakor gimana nasibnya thor,dah dihempas blm sama mami,.
Hafifah Hafifah
kasih bu windy cucu 😁😁😁
Kasih Bonda
next thor semangat
Andul Kamal
sueee,,,othor bisa aja nih bikin orang penisirin 😁
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
semoga gak sampe tahun depan yaa
Melli Melliana
lanjut dong kak
Zahbid Inonk
un boxing ni mh kaya nya 🙈
Ani
😂😂😂😂rasakno. jadi tetangga bukannya empati malah julid
Kasih Bonda
next thor semangat
Hafifah Hafifah
jangan sampai si vika jadi pelakor hidupnya dan david udah nyaman kayak gitu masak harus dibikin huru hara lagi sih.lw ada vika g jadi move on tuh si rama kan kasihan si syarin lw gitu lebih baik si syarin dan rama dibikin pisah aja lw sampai rama g bisa move on dari vika
Hafifah Hafifah
mau jujur apa nih si rama
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Hafifah Hafifah
ku dukung kamu syarin
Kasih Bonda
next thor semangat
Upi Raswan
si papi,,cuma numpang aja belaguuu,,maaf yaa bukan bermaksud merendahkan sopir,tapi kalo anak sopirnya gak tahu diri gimana gak gemes coba,,pingin ikut jambak rambutnya deeeh
Mommy El
lanjut Thor.
Kasih Bonda
next thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!