Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04
"Selamat pagi bu" ucap gendis kepada ibunya yang sedang berkutat di dapur,
"Eh pagi sayang,wahh pagi buta begini udah cantik aja anak ibu" balas bu suci sambil menoleh kepada anak nya itu,
"Iya bu hari ini ada kelas pagi ,oiya bu gendis mau ngomong sesuatu sama ibu,gendis harap ibu mengijinkannya."ucap nya dengan ragu ragu,tidak lupa juga gendis mengiris bawang sambil membantu ibunya memasak.
"Ada apa hmmm...katakan saja jika itu baik untuk kamu ,ibu tentu akan mengijinkannya.emang nya ada apa nak?"dengan penasaran bu suci bertanya.
"Emmm begini bu rencana gendis pulang nanti mau langsung ke toko buku bu,mungkin akan pulang sekitar jam 10:30 malam bu"dengan ragu gendis menjawab pertanyaan ibu nya itu,
"Ya ampun gendis ibu kira apa tidak apa apa nak ,belajar lah yang rajin ibu selalu mendukung mu"ucap nya sambil tersenyum dan mengelus rambut gendis yang panjang itu
"Tapi gendis bekerja bu di sana,lumayan bu,buat tambahan biaya kuliah"sela nya dengan tatapan permohonan..
Seketika bu suci tersentak kaget,di dalam hati kecil nya dia sangat shok ,kenapa?ada apa?pikir nya dalam hati
"Bu...."sambil mengusap pelan gendis membuyarkan lamunan ibu nya
"jangan berfikir yang aneh aneh bu,aku hanya ingin pengalaman saja,aku bukannya meragukan kemampuan ayah bu,namun..."ucapan gendis tiba tiba menggantung begitu saja,,
Tentu saja bu suci sudah tau apa alasan semuanya ,tiada lain tiada bukan adalah ulah suaminya yang tidak pernah bisa bersikap adil kepada anak anak nya itu,,
Seketika hati bu suci merasa nyeri,
"Maaf kan ibu gendis,ibu tidak bisa bersikap tegas kepada ayah mu" dengan tatapan nanar bu suci berkata .
"Sudahlah bu tidak apa apa,aku gak mau melihat kalian bertengkar,aku sudah besar bu,aku ingin mandiri ,boleh ya bu?ibu cukup mendoakan gendis saja,itu sangat berarti bagi gendis.!"sela gendis dengan tatapan penuh kasih sayang...
masih di dapur mereka berkutat membuat sarapan untuk semua orang dengan perasaan masing masing yang berbeda tentunya..
Sarapan pun tiba,gendis dan ibu nya menata makanan di meja makan..
Saat menoleh ke arah tangga bu suci melihat baskoro dan amel sedang berjalan menuju meja makan...
"Amel bagai mana semalam dengan erlangga?bagaimana tanggapan nya?" Tiba tiba saja baskoro bersuara.
Amel yang merasa namanya di panggil dia menoleh ke arah suara itu,
"Entahlah ayah,dia sangat cuek sekali,tapi dia begitu tampan ayah,aku menyukainya"jawab nya dengan mata berbinar,
Gendis yang mendengar percakan mereka hanya memutar bola mata nya dengan malas..
"Ayo cepat sarapan dulu, nanti makanan nya keburu dingin" sela ibu suci sambil menuangkan nasi kepada piring baskoro..
"Mel nanti kalau sudah selesai makan,temui ayah dulu sebentar di ruang tamu ya!"ucap baskoro sambil berlalu begitu saja, karena baskoro sudah lebih dulu selesai ..
amel hanya menganggukan kepalanya saja karena mulut nya sedang mengunyah makanan,
Setibanya di ruang tamu amel duduk berhadapan dengan ayah nya itu.
"Ada apa yah?"
"Kamu harus bisa memenangkan hati erlangga mel,ayah yakin kamu bisa ,dengar..erlangga itu kaya raya tujuh turunan pun tidak akan habis hartanya..jika kamu mendapatkan hati nya kamu bisa meminta apa saja kepadanya ,kalo perlu minta nikahkan saja biar kita jadi kaya raya mel,kamu lah kebanggaan bapa satu satu nya,,kamu cantik,pasti erlangga gampang terpikat kepada mu!" Ucap ayah dengan to the point..
Medengar kata kaya amel seketima berbinar,lalu dia teringat kejadian semalam ,yang dimana dia di acuhkan oleh erlangga.
"Tapiii yaaahh..sepetinya akan susah,semalam saja aku di acuhkan oleh nya,bahkan dia tidak mengenalkan nama nya kepada ku" ucap nya sambil mengingat kejadian semalam..
"Ya ampun mel...mungkin semalam erlangga masih malu malu.makanya dia begitu..aya juga akan berusaha mendekatkan kalian ." Sela nya meyakinkan..
Tiba tiba mata baskoro menangkap gendis yang berjalan menuju ke arah nya..
baskoro langsung berdiri dan pamit untuk berangkat kerja kepada putri kesayangannya.
"Sudahlah mel pokok nya dengar saja kata ayah jangan pernah bantah ,kamu kan cantik,anak kesayangan ayah ."ucap nya dengan nada agak tinggi ,sengaja supa gendis medengar nyaa...
Gendis hanya berlalu begitu saja sambil menggelengkan kepalanya..
Hari berganti,,dan sekarang adalah hari minggu dimana hari libur telah tiba..
Baskoro sedang bersantai di depan teras rumah nya,,saat sedang menyeruput kopi baskoro melihat gendis keluar rumah,
"Mau kemana kamu?kebiasaan suka nya kelayapan saja!" Tiba tiba baskoro berkata lantang sambil menyimpan kopi yang sempat dia pegang..gendis terperanjat kaget ,,
"Aku mau pergi sebentar yah,,mau bertemu dengan nuri !"ucap nya lembut sambil menetralkan degup jantung nya..
"Halah bisanya kelayapan saja ,tuh lihat kakak mu mana pernah dia melayap seperti kamu !perempuan kok seperti itu!" Dengan sangat ketus baskoro berkata.
Gendis hanya bisa menghela napas panjang ,dia tidak pernah menyela atau membantah ucapan ayah nya,namun itu dulu karena sekarang dia sudah sangat lelah dengan prilaku ayah nya itu,,dia pikir dengan selalu mengalah dan diam akan di sayang namun nyatanya sama saja..
"Maaf yah aku buru buru boleh aku pergi sekarang?"ucap nya lagi dengan perkataan yang masih selembut mungkin,,
Baskoro langsung berdiri dia sangat tersingung kata kata yang dia ucapkan tadi seolah olah tidak di dengar oleh anak nya,
"Kurang ajar kamu gendis"ucap nya sambil menunjuk langsung ke arah muka gendis,
"apakah kamu tuli?kenapa kamu sangat nakal suka sekali kelayapan hah?lihat kakak mu!sudah cantik,nurut,sopan.sedangkan kamu gendis?kalau tidak cantik ya sebaiknya berprilaku yang baik.sudah seminggu kamu berangkat pagi dan pulang sangat malam hah??apakah kuliah sampai harus pulang jam 10 malam?dan sekarang hari libur pun masih mau kelayapan?dasar anak nakal!"ucap nya menggelegar dengan dada yang naik turun..
Suara baskoro begitu lantang ,sampai sampai menyita perhatian bu suci yang sedang berada di dalam rumah,,bu suci langsung berlari ke arah luar ..
"Ada apa ayah?kenapa kamu meneriaki gendis?" Ucap nya kaget dan langsung memeluk gendis ..
"Lihat anak mu itu sucii!sangat nakal!bahkan sekarang dia berani mengangkat kepalanya ke arah ku sambil melotot .anak kurang ajar memang!"berang nya..
bu suci tentu saja yang mendengar nya sangat shok dia langsung menutup mulut nya sambil menggeleng kan kepalanya
"Astagfirullah ayah!jaga ucapan mu dia anak mu juga!"teriak bu suci dengan hati yang berdebar kencang..
Gendis terperanjat kaget dia baru sekarang mendengar ibunya berkata dengan nada tinggi..
"Ibu..sudah bu sudah gendis mohon bu gendis ga mau liat ibu terluka bu..maafkan gendis bu..gendis sudah membuat ayah marah hikss...hikss" sela gendis dengan langsung memeluk ibunya itu dengan air mata yang sudah luruh,,dia menangis bukan karena ayah nya,tapi karena takut nanti ibu nya yang kena marah oleh ayah nya..
"Lihat gendis karena mu ,ibu mu juga sekarang sudah berani berbicara dengan nada tinggi kepada ku" dengan tatapan menyalang baskoro berkata
"Cukup ayah..cukup,salah apa gendis kepada ayah?kenapa ayah begitu membencinya apa salah gendis kepada ayah?ibu mohon cukup" sela bu suci dengan tangan yang di angkat ke atas..
"Berani kamu bu?" Berangnya lagi.
"Sudah cukup ayah!jika ayah ingin menghina ku atau memarahi ku silahkan saja!tapi jangan dengan ibu!aku selama ini menerima semua keburukan ayah kepada gendis,bahkan ayah selalu membedakan aku dan kak amel pun aku terima,tapi jika ayah melukai ibu aku tidak akan terima!" Dengan sangat lantang gendis berbicara kepada baskoro..
Baskoro yang mendengar anak nya berbicara sangat lantang ,seketika emosinya memuncak kembali.baru saja baskoro akan berkata sesuatu tiba tiba bu suci menyela,
"Sudah ayah,ibu mohon sudah"dengan tatapan memohon bu suci berkata kepada baskoro "gendis nak masuk ya sayang,gabisa batalkan dulu bertemu dengan nuri dulu?" selanya lagi dengan mengalihkan padangan kepada gendis,,gendis yang melihat sorot mata ibu nya itu , dengan pasrah mengangguk dan berlalu masuk kedalam rumah..
"Ayah,kenapa ayah begitu marah kepada gendis ,coba katakan?"dengan suara yang sangat lembut bu suci bersuara sambil menuntun baskoro ke sebuah kursi yang ada di sana.
Mendengar istrinya berkata begitu lembut emosinya langsung menguap entah kemana,baskoro menatap bu suci dengan tatapan heran
"Kenapa bertanya kepada ayah?tanya saja kepada gendis bu!kenapa dia suka sekali kelayapan .ibu tau kan gendis setiap hari nya seperti itu,berangkat pagi pulang malam!kuliah apa dia sampai seperti itu?pasti lah dia kelayapan main!dan sekarang bukanya diam di rumah bantu bantu memberes kan rumah malah kelayapan ,kenapa dia itu bu?tidak betah sekali berada di rumah!" Jelas nya dengan panjang lebar,baskoro harap suci membuka mata nya dan melihat kelakuan nakal gendis,,
Bu suci sangat kaget mendengar penjelasan suaminya itu,dia lupa untuk memberi tahu suaminya bahwa gendis sekarang bekerja di toko buku..
suci menarik napas nya dengan panjang lalu hembuskan dengan kasar,,dia sangat amat merasa bersalah kepada gendis,dia sangat lupa memberitahukan alasan gendis kenapa dia pulang selalu malam.
"Maaf kan ibu yah,ibu lupa,astaga gendis maaf kan ibu,gara gara ibu ayah mu memarahi mu nak"lirih nya sambil menunduk dia sangat merasa bersalah,
Baskoro yang mendengar perkataan bu suci terlihat bingung ,
"Loh bu ada apa?kenapa ibu yang minta maaf?harus nya anak nakal itu yang minta maaf"ucap nya dengan sangat bingung
Lalu bu suci menceritakan semuanya kepada suaminya itu,dia menceritakan bahwa gendis sekarang bekerja di toko buku ,milik bude nya nuri.
Baskoro yang mendengar penjelasan istrinya itu berkata
"bagus lah akhir nya gendis tau diri juga,biar beban ayah juga berkurang sekarang ayah fokus saja membiayai kuliah amel ,karna sudah pasti amel akan membanggakan ayah" ucap nya sambil berdiri dan berlalu begitu saja tanpa merasa bersalah sedikit pun kepada gendis,apalagi merasa bangga.menurut nya gendis selalu salah di mata ayah nya itu.
"Astagfirullah ayah....gendis maaf kan orang tua mu naak!"lirih nya sangat pelan dengan tatapan nanar dia terus menatap ke arah punggung suaminya yang sedang berjalan menuju rumah...
kupu kupu malam pemikat hati sang ceo/Heart//Heart/