Fardhana eka yudistira 18 tahun yg baru akan naik ke kelas 12, putra seorang pengusaha properti terbesar di asia... diungsikan orang tuanya ke rumah neneknya di sebuah desa
di jawa karena kenakalanya yang sering menghambur hamburkan uang di club malam dan balapan liar. orang tuanya begitu khawatir dengan pergaulan fardhan yang semakin menjadi jadi.
Lovina andreani 18 tahun putri seorang guru SD . Dia tinggal bertiga bersama nenek dari ayahnya. Ayahnya meninggal saat lovina berusia 15 tahun.... dia seorang siswi di sekolah menengah atas didaerahnya, sepulang sekolah dia bekerja membantu pamannya adik dari ayahnya di toko alat alat tulis dan fotokopi.
lovina dan fardhana bertemu dalam suatu insiden yang membuat mereka semakin dekat, mereka harus memilih antara persahabatan atau percintaan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SI SOANG
Raka menyerahkan beberapa berkas yang di bawanya kepada Fardhan, mereka saat ini berada di rumah barunya Fardhan. Raka dan Fardhan berada di ruang kerja , sedangkan Lovina dan Aliyah berkeliling melihat - lihat keadaan rumah barunya.
" Selin sudah pindah tinggal bersama kakek dan neneknya di luar negri, Tuan Yuda masih terus mencari investor , karena beberapa pemegang saham sudah mulai banyak yang menarik sahamnya. " Fardhan menarik nafas panjang.
" Apa perlu Kita mengakuisisinya? " Fardhan mengangguk.
" Lakukan, jadwalkan pertemuan dengan Tuan yuda minggu depan "
" Bagaimana dengan Ayah mertua, apa dia sudah sampai di indonesia? " Raka mengangguk.
" Sudah.. dia kesini bersama istri dan anak tirinya " Fardhan melihat foto yang di serahkan oleh raka. Dahi Fardhan mengkerut, ia mengingat - ingat gadis yang ada di foto itu... dan beberapa saat kemudian dia tersenyum tipis.
" ternyata gadis yang menabrakku di bandara adalah putri tiri dari ayah mertua ......menarik" ucap pelan Fardhan dan masih bisa di dengar oleh Raka.
" Maksudmu apa dhan? kamu tertarik dengan gadis itu? , kamu mau menghianati Lovina " Raka terlihat emosi.
" sembarangan kamu, bisa - bisa aku mati di hajar Lovi "
" Trus maksudmu menarik itu apa ? "
" ulet keket ..itu yang biasa lovina dan Aliyah sematkan untuk wanita penggoda "
" Masih belum paham aku Dhan? ". fardhan menghela nafas.
" dasar lemot " ejek Fardhan dan kemudian menceritakan pertemuannya dengan saudara tiri istrinya di bandara kemarin.
" jadi dia mencoba merayumu, walaupun ada lovi di sampingmu " Fardhan tersenyum.
" Cari semua informasi tentangnya, aku tak ingin istriku terluka nantinya, sepertinya dia bukan wanita yang baik. " perintah Fardhan yang masih melihat foto saudara tiri istrinya itu, ada sesuatu di hatinya yang tidak nyaman dan was - was.
" kapan pertemuanku dengan ayah mertua? "
" Hari rabu saat makan siang " jawab Raka.
" Apa kamu akan mengajak, Lovina Dhan? " tanya Raka.
" Tidak, Belum waktunya mereka bertemu, aku harus cari dulu. Apa alasan Tuan firman memalsukan kematiannya, dan meninggalkan mereka, tapi aku berharap besok tuan firman akan mengajak keluarganya sekarang, aku ingin tahu seperti apa perempuan yang di nikahi Oleh ayah mertua, sampai dia meninggalkan keluargannya yang di desa. " jelas fardhan.
" Apa perlu aku konfirmasikan kepada asistennya agar istri dan anaknya di suruh ikut. " Fardhan menggeleng.
" Biarkan saja, aku yakin mereka akan ikut " kata Fardhan dan matanya menatap kosong ke depan.
" Dhan... ini soal kalina " ucap Raka ragu. Fardhan menoleh ke arah Raka.
" Kenapa? "
" Maaf, aku tidak bisa menolak ke inginkan Eyang ningrum untuk menerima kalina kerja di perusahaan kita, Papa Angga juga tidak bisa menolaknya. " Raka menghentikan ucapannya sebentar , dan menatap ke Fardhan yang masih bisa bersikap biasa aja. Raka menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan berat.
" Saat ini dia sudah menjadi sekretarismu " raka berbicara dengan penuh ke hati - hatian. karena ia tahu bagaimana jika Fardhan sudah marah, tapi saat Raka melihat Fardhan , tak ada reaksi apa pun darinya.
" Trus... Aliyah gimana ? " tanya Fardhan datar.
" Dia akan di tempatkan di bagian marketing bersama Lovi" kata Raka pelan.
Fardhan menghembuskan nafasnya.
" Apa Papa yang menempatkan nya" Raka mengangguk.
" Mereka masih baru kerja Dhan ,Papa Angga ingin mereka memulai dari bawah dulu, dan kemarin Lovi juga memintaku untuk merahasiakan sementara waktu kalau dia adalah istrimu. " Sekali lagi fardhan menghela nafasnya.
Memang saat di bali mereka sudah membicarakannya, berhubung pernikahan mereka masih belum di ketahui banyak orang, Lovina ingin status mereka di rahasiakan dulu, ia ingin masuk ke perusahaan sebagai Lovina , karyawan biasa tanpa embel - embel keluarga Yudistira . saat itu Fardhan sempat tidak setuju dan menyuruh Lovina untuk tidak bekerja, eh malah dia di diamkan lovina seharian bahkan malamnya dedek gemesnya tidak dapat jatah.
" Untuk my Lovi biar dia di devisi marketing dan untuk Aliyah , karena dia sudah pernah menjadi sekretarisku, walaupun sebentar, aku tahu kemampuannya, maka jadikan dia sekretarismu " Raka tersentak.
" Aku tidak butuh sekretaris Dhan , aku bisa sendiri " Fardhan menggeleng.
" Sebentar lagi kamu akan semakin sibuk , perusahaan Tuan yuda akan aku serahkan padamu , urus perusahaan itu sampai bisa bangkit kembali. " Raka semakin terkejut
" Tapi Dhan.... " Fardhan menatap tajam ke arah raka, menandakan kalau tak ada penolakan.
" Tapi kamu akan tetap menjadi asistenku, kamu urus saja perusahaan itu dari jauh"
" Semakin banyak saja pekerjaan ku Dhan.. " Gerutu Raka.
" Eh kunyuk lihat gajimu... apa kamu mau makan gaji buta, apa perlu aku turunkan gajimu. "
" Eh... jangan.. bercanda Dhan, akan aku laksanakan apapun perintah paduka yang mulia, asal kucuran dana selalu lancar. " Kata Raka sambil membungkukkan badannya. Fardhan selama ini memberikan gaji kepada raka cukup besar, karena fardhan tahu raka juga sering membantu lovi dan aliyah, dan dia juga pekerjaan keras.
" Biarkan kalina menjadi sekretarisku, dan Aliyah menjadi sekretarismu, letakkan meja Aliyah di depan mejanya Kalina, biar kalina tahu bagaimana mulut pedas Aliyah yang mencapai level 100 " kata Fardhan dan di selingi tawa keduanya.
" jangan lupa istrimu itu juga bermulut pedas, bahkan beracun " mereka berdua tertawa lepas. mengingat bagaimana dua perempuan yang selalu membuat lawannya kesal itu.
" Ah... aku jadi merindukan istri ku , " Kata fardhan sambil berdiri dari duduknya.
" kamu mau kemana? " tanya Raka yang melihat fardhan hendak pergi.
" tentu saja mencari istriku , aku sangat merindukannya, waktunya untuk memanjakan dedek gemes. " Ucap Fardhan sambil melangkahkan kakinya.
" Tapi ini belum selesai, soang kembali.. !!" Fardhan tak menghiraukan teriakan Raka.
" Dasar soang kampret, seenak jidatnya saja meninggalkan pekerjaannya, ini berkas juga belum di tanda tangani ." Gerutu Raka yang melihat masih banyak dokumen yang belum diperiksa Fardhan.
Di taman belakang Lovi dan Aliyah sedang bersenda gurau, banyak pembicaraan yang absurd yang jadi bahan pembicaraan mereka .
" Al, malam ini jadi tidur sini kan , buat bantuin aku mempersiapkan acara besok " Aliyah mengangguk.
" Tapi awas ya , sampai ada live streaming adegan dewasa, aku siram kalian dengan air bekas cucian beras, biar setan mesum keluar dari tubuh kalian. " Lovina tertawa terbahak - bahak.
" Tenang saja, malam ini Aman.... " .. tapi belum selesai Lovina berkata sudah terdengar panggilan manja yang mencarinya .
" Tuh.. Aman dari mananya , si tukang sosor sudah kelabakan. " Lovina tersenyum tipis.
" Sayang ternyata kamu di sini " Kata fardhan yang langsung mendekati istrinya dan mencium bibir istrinya.
" Dhan lama lama aku tampol ya muka mu itu, dasar soang, gak lihat apa kalau di sini masih ada anak perawan, selalu saja membuat mata anak perawan ini ternoda. " Aliyah langsung mencak - mencak , melihat fardhan yang main sosor di hadapanya. Lovi tersenyum tipis dan memukul dada bidang fardhan pelan.
" makanya tutup mata , sengaja ya ingin lihat " Kata fardhan dan menarik tubuh lovina ke dalam pelukannya.
" Sengaja kepalamu.. dasar soang !!" umpat Aliyah .
" Sayang , lihat.. temenmu mengumpatku " Rengek Fardhan yang membuat Aliyah semakin bergidik ngeri, melihat bosnya yang biasanya bersifat tegas itu merengek manja pada istrinya.
" Ayo sayang kita kekamar, sudah malam Waktunya dedek gemes bermain - main " rengek Fardhan
" Fardhana...!!! menjijikkan sekali " Teriak Aliyah yang langsung ngeloyor meninggalkan mereka berdua dengan kaki di hentak - hentakkan. Fardhan dan Lovina tertawa lepas, suka sekali mereka berdua membuat Aliyah uring uringan.
Di ruang tengah Aliyah bertemu dengan Raka yang barusan turun dari lantai dua.
" Kenapa Al ? " Tanya raka yang melihat muka Aliyah bersungut - sungut, sambil ngomel - ngomel tak jelas.
Aliyah memandang Raka " Apa pak ustadz besok bisa meruqyah juga?" raka mengerutkan dahinya mendengarkan pertanyaan Aliyah.
" Siapa yang mau diruqyah? " tanya Raka .
" Si soang " ...
***////'***