Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?
Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.
"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~08
Andrea terpaksa membuka pintu bagian depan mobil Gerard dan segera duduk di sebelah pria itu, meskipun sedikit ragu tapi gadis itu mencoba menikmati kesempatan yang mungkin takkan datang dua kali itu.
"Pakai sabuk pengamanmu !!" Perintah Gerard sebelum kembali mengemudikan kendaraannya.
Andrea yang seumur hidup baru kali ini naik mobil terlihat bingung cara memakai sabuk pengamannya, meskipun ia lihai mengendarai motor tapi tetap saja itu dua hal yang berbeda. Akhirnya gadis itu pun nampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena kurang paham.
"Sini biar aku saja !!" Gerard yang nampak tak sabar pun langsung mencondongkan tubuhnya mendekat dan itu membuat Andrea sontak bersandar sembari menahan napasnya, harum sekali pria itu pikirnya.
"Juga tampan, sayangnya sudah tua." Imbuhnya dalam hati.
Gerard nampak tak sengaja menatap mata hazel Andrea dari jarak yang begitu dekat, namun ketika menyadari perbuatannya pria itu pun langsung menarik kembali tubuhnya. Kemudian segera mengemudikan mobilnya tanpa menatap gadis itu lagi.
Andrea seketika lega ketika mobil telah melaju, kemudian gadis itu pun mengambil bekalnya di dalam tas. "Tadi saya tidak sempat sarapan, apa boleh saya sarapan di sini?" Ucapnya meminta ijin, sudah menjadi kebiasaannya sarapan di perjalanan ketika terlambat bangun.
"Janji tidak akan mengotori mobilmu," imbuhnya lagi menatap pria yang terlihat fokus dengan jalanan depannya itu.
"Hm," Gerard hanya menjawab singkat tanpa menatapnya.
"Terima kasih," Andrea langsung senang. Kemudian gadis itu pun segera melepaskan masker wajahnya dan itu membuat Gerard nampak diam-diam meliriknya. Rupanya gadis itu memiliki wajah yang begitu rupawan, pipinya yang kemerahan tanpa makeup terlihat menggemaskan khas gadis remaja.
"Apa paman eh tuan mau?" Tawar Andrea ketika menyadari sejak tadi ia asyik makan sendiri.
"Tapi isinya cuma irisan tomat dan keju saja," imbuhnya lagi seraya menunjukkan kotak bekalnya yang berisi roti yang telah di potong-potong kecil.
"Tidak," sahut Gerard singkat.
Merasa di tanggapi dengan dingin Andrea pun tak lagi bicara, lagipula siapa dirinya yang meminta orang kaya seperti pria itu untuk berbicara akrab padanya. Ia di kasih tumpangan saja sudah sangat bersyukur karena belum tentu orang lain mendapatkan keberuntungan yang sama sepertinya.
Akhirnya Andrea hanya fokus dengan sarapannya saja, meskipun ala kadarnya baginya itu sudah sangat enak dan tanpa gadis itu sadari sejak tadi Gerard diam-diam mencuri pandang ke arahnya.
Beberapa saat kemudian mereka pun telah sampai dan Andrea segera keluar dari mobil tersebut. "Terima kasih banyak atas tumpangannya paman," ucapnya seraya membungkukkan badannya dengan sopan. Kemudian gadis itu pun segera menutup pintunya tapi tiba-tiba pria itu menghentikannya.
"Tunggu !!" Ucapnya dan itu membuat Andrea urung menutup pintunya.
"Iya?" Ucapnya tak mengerti.
Gerard pun langsung menunjuk ke arah bibir gadis itu. "Ada kotoran di bibirmu," ucapnya memberitahu dan Andrea pun buru-buru mengusap bibirnya dari kotoran sisa sarapannya tadi tapi karena kotorannya ada di sudut bibir jadi tak kunjung hilang.
Gerard yang memang sangat risih jika melihat sesuatu yang kotor pun segera mengambil sapu tangannya, lalu tanpa sadar langsung mengulurkan tangannya untuk membersihkan bibir gadis itu sendiri tapi ketika menyadari perbuatannya Gerard langsung melemparkan sapu tangan tersebut ke wajahnya.
"Lakukan sendiri !!" Ucapnya tanpa perasaan lalu kembali memakai sabuk pengamannya.
Andrea yang bingung dengan reaksi pria itu pun langsung mengusap bibirnya dengan sapu tangan tersebut. "Terima kasih banyak, nanti saya akan mencucinya hingga bersih." Ucapnya seraya sedikit membungkukkan badannya memberikan hormat.
"Tidak usah buang saja !!" Sahut Gerard dingin lantas segera menutup pintunya secara otomatis lalu kembali mengendarai mobilnya meninggalkan tempat tersebut.
Andrea yang tak mengerti dengan sikap pria itu pun nampak menggeleng kecil. "Dasar om-om aneh, daripada di buang mending ku simpan saja untuk lap kaca di rumah." Gumamnya saat melihat sapu tangan yang terbuat dari kain sutera itu, lalu gadis itu pun segera masuk ke dalam hotel tempatnya bekerja.
Sementara itu di tempat lain Lucy yang baru sampai di apartemennya sang manager nampak tak sabar melihat calon kandidat wanita yang akan ia sewa rahimnya.
"Mana datanya aku ingin melihatnya !!" Ucapnya setelah menghempaskan bobot tubuhnya di atas sofa.
Bob yang sepertinya baru bangun pun nampak menggerutu kesal namun jika nyonya mudanya itu yang bertitah siapa yang bisa melawan. "Ini kamu cek sendiri !!" Pria kemayu itu pun langsung memberikan sebuah dokumen pada wanita itu yang berisi data-data wanita pilihannya.
Lucy langsung membuka halaman depannya. "Kamu yakin dia masih perawan?" Ucapnya ketika melihat sebuah foto wanita yang nampak sedikit tua itu.
"Dia perawan tua umur 40 tahun dan belum pernah menikah," terang Bob dengan santainya.
"Astaga Bob, tidak setua ini juga karena terlalu beresiko untuk hamil." Lucy pun langsung melayangkan protes, kemudian wanita itu kembali membuka halaman berikutnya.
Nampak seorang wanita muda namun memiliki seribu wajah yang biasa kebanyakan orang sebut sebagai down syndrom. "Kamu tidak salah menawarkan wanita ini untuk mengandung anak suamiku?" Protesnya lagi, bagaimana wanita itu bisa menjaga kehamilannya nanti yang ada nanti anaknya jadi ikutan sepertinya.
"Tapi dia tak keberatan," sahut Bob dengan wajah tak bersalahnya.
"Aku yang keberatan," potong Lucy bersungut-sungut menatapnya.
Lalu wanita itu kembali melihat halaman selanjutnya, nampak seorang wanita muda dan cantik namun sayangnya dalam keterangan biodatanya wanita itu seorang tunanetra sekaligus tunarungu.
"Bagaimana, muda dan masih segarkan?" Ucap Bob memberikan pendapatnya tapi Lucy langsung menatapnya tajam.
"Tapi dia buta, bagaimana dia bisa menjaga kehamilannya jika menjaga dirinya sendiri saja tak bisa." Sungut wanita itu lagi, managernya itu benar-benar tak bisa di andalkan.
Kemudian wanita itu pun kembali membuka halaman selanjutnya dan selanjutnya lagi hingga tak bersisa lagi, nampak beberapa wanita normal namun penampilan mereka sangat terbuka dan menor.
"Kamu yakin mereka masih perawan?" Ucapnya tak percaya seraya menunjuk foto-foto mereka.
"Aku juga kurang tahu, tapi kata Tom sih mereka semua masih perawan." Terang pria kemayu itu yang memang sebelumnya meminta bantuan Tom mengingat pria itu seorang fotografer.
"Katanya kan? Bukan nyatanya?" Lucy benar-benar sangat kesal lantas melempar dokumen tersebut ke atas meja.
"Pokoknya aku tidak mau tahu, secepatnya kamu harus mencari wanita yang sesuai dengan kriteriaku !!" Perintahnya kemudian.
"Aduh Lucy, mencari wanita seperti itu di mana? Di desa?" Bob nampak frustrasi sendiri, lagipula kriteria yang di minta oleh wanita itu juga sedikit berat yaitu gadis perawan dan juga lugu bahkan di desa pun ia belum yakin masih ada gadis seperti itu.
"Terserah kamu mau cari di mana saja," sahut wanita itu seraya beranjak pergi. Tentu saja wanita itu memiliki alasan kenapa wanita yang akan menyewakan rahimnya harus masih perawan, karena ia ingin anak yang di hasilkan nanti benar-benar darah daging suaminya dan tentu saja harus wanita lugu agar di kemudian hari tak menimbulkan masalah bagi mereka.
mulutmu julian pinter banget ngelesnya, lu berisik kayak kaleng rombeng p😒😒😒🤭🤭🤭
entah kenapa aku sebel banget sama karakter julian yg kakak bikin ini,,,
biasamya gk sampai segininya🤭🤭🤭
Julian nikmati sekarang untuk mberikan kasih sayang yg lebih utk Andrea...Krn klo dh ketauan bahwa kehamilan Andrea adalah ulah mu Julian, siap siap ja kehilangan Andrea 😏😏😏