Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.12
"Bro,sejak tadi Dua pria itu lihatin kita,ada satu pria lagi tadi terus lihatin ke kau terus matanya tapi dia sudah pergi yang lewat barusan." Ucap temannya Bastian.
"Jangan di hiraukan,kan mereka punya mata, mungkin saja mereka tidak sengaja melihat kemari,kau berlebihan Rey.." Ucap Bastian.
"Aku seriuslah..kau lihat satu itu dia kayaknya bukan orang kita sini,wajahnya baru sekali aku lihat.." Ucap temannya lagi.
"Biarkan saja.."
Saat itu Bastian melihat jam di pergelangan tangannya.
"Aku duluan ya.."
"Kau mau kemana,masih awal ini..?"
"Aku mau melihat pujaanku.." Ucap Bastian tersenyum di pahami teman-temannya.
"Bastian udah move on dari tunangannya?" Tanya teman Bastian juga.
"Kayaknya sih mulai,dia bilang dia tengah tertarik dengan teman adiknya yang seorang dokter juga.." Ucap satunya.
"Siapa..teman Anastasya?Si wika atau si Dewi..?" Tanyanya.
"Bukan..Kalau nggak salah namanya Dokter Olivia.." Ucap Temannya.
"Tunggu!Dokter Olivia,Dokter yang juluki bidadari itu,dokter yang sangat cantik itu,gila itu kan menantunya Keluarga Alexander Bodoh!" Ucap temannya membuat temannya terkejut.
"What..serius kan Son..jangan gila kau?" Ucapnya.
"Serius lah Bro..,Itu kan Istrinya Alm Tuan Zean.. Parah..parah Bastian,Ngincarin Janda berkelas dia.." ucapnya.
"Kau udah pernah lihat seperti apa wajahnya belum?"
"Belum pernah sih,tapi aku pernah lihat dia waktu Mamaku sakit,dia yang menangani mamaku.. Dia selalu memakai masker.. Si wika sama Desi bilang cantik banget..." Ucap Ason.
"Aku jadi penasaran..." Ucapnya.
"Hais kau,incaran Bastian,jangan kau juga mau.. Bisa berat bro.." Ucap Temannya.
"Kurang ajar,mereka membicarakan mengenai Nona.." Rustam mengepal tangannya ingin bangun menghampiri mereka.
"Jangan Rus..biarkan,kan mereka hanya ngomongin doang,mereka belum tau kok nona gimana.." Ucap Samuel.
"Tapi itu tidak sopan..!" Kesal Rustam.
"Udah..biarkan..kalau mereka menjelekan Nona itu baru bisa kita kasi mereka pelajaran..udah lanjut minum." Ucap Samuel.
"Jujur sih Bro,Nona memang wanita yang sangat cantik,belum ada wanita yang aku temui secantik Nona.." Bisik Rustam.
"Hais kau..awas ketauan Bos habis kau Bro.." Ucap Samuel.
"Aku berkata jujur lah.." Ucap Rustam.
"Ais serah kau lah.."Ucap Samuel.
Di rumah sakit,
Zein baru saja datang lansung menemui resepsionis lansung menanyakan dimana ruangan Olivia berada.
"Maaf Tuan,ada perlu apa Tuan Mencari ruangan Dokter Olivia..?" tanya Mereka
"Saya punya urusan dengannya.." Ucapnya.
"Maaf Tuan,kami tidak bisa mengijinkan orang sembarang masuk keruangan Dokter Via,jika tidak ada janji Tuan,mohon kerja samanya." Ucap mereka.
Mendengar itu Zein mengambil ponselnya lalu menghubungi Riko.
"Tuan Zein..Ada apa Tuan Zein menghubungi saya malam-malam begini." pikirnya lalu mengangkat telepon.
"Selamat malam Tuan Zein,ada yang bisa saya bantu Tuan..?" Tanya Riko disana.
"Anak buahmu melarangku menemui Olivia..Aku di depan..!" Ucapnya mengejutkan Riko.
"Baik Tuan,saya akan segera kesana.." Ucapnya lalu bergegas keluar lalu turun kebawah sedangkan dua perawat di bagian Resepsionis itu saling bicara berbisik bertanya, siapa pria yang ada di depan mereka.Tidak lama Dokter Riko datang menemui Zein.
"Tuan Zein..." Riko menunduk membuat Kedua perawat itu ketakutan karena mereka pasti sudah melakukan kesalahan.
"Maafkan mereka berdua Tuan,lain kali saya akan memberitahu mereka mengenai kedatangan anda Tuan." Ucap Riko.
Zein membuka masker lalu menatap kedua perawat itu yang seketika mereka terkejut melihat Zein yang begitu mirip dengan Zean.
"Ini Tuan Zein,putra kedua Tuan James pemilik rumah sakit ini.lain kali kalian jika beliau mau menemui Dokter Olivia kalian jangan menghalangi lagi.Kalian mengerti.." Ucap Dokter Riko.
"Baik Dokter,maafkan kami Tuan.." Ucap mereka berdua.
"Kerja kalian sangat bagus,saya tidak marah.. Kedepan jika ada yang berani menemui Dokter Olivia tampa memberitahu alasannya jangan pernah mengijinkan mereka menemui Dokter Olivia..!" Ucap Zein begitu datarnya wajahnya menatap mereka lalu Zein melangkah di ikuti Riko menuju ruangan Olivia.
"Dimana Dia?" Tanya Zein.
"Nona masih di dalam ruangan operasi Tuan..Tuan bisa menunggu Nona di ruangannya." Ucap Dokter Riko.
"Hmm..kau boleh pergi.." Ucapnya lalu masuk kedalam ruangan Olivia.Dia menatap sekeliling dalam ruangan milik Olivia.Di meja Olivia terlihat Foto Zean.
Zein duduk mengambil foto Zean lalu mengusapnya.
"Aku teringat perkataanmu 4 tahun yang lalu kak..sepertinya aku tertarik dengan ucapanmu waktu itu!" Ucapnya tersenyum.
"Aku berjanji akan menjaga Olivia untukmu." Ucapnya lagi lalu meletakan foto itu kembali kemeja Olivia.
Zein bangun melihat ada pintu lagi,Zein menuju kearah pintu itu lalu membukanya.ternyata itu ruangan untuk Olivia beristrahat atau menginap saat di rumah sakit.
"Nyaman juga.." Ucap Zein lalu berbaring,dia mencium aroma parfum biasa Olivia gunakan.
"Lebih baik aku menunggu dia disini saja..!" Guman Zein lalu membuka ponselnya melihat pekerjaannya.sudah 1 jam berlalu namun Olivia belum juga kembali..
"Lama sekali dia..?" Guman Zein melihat jamnya sudah menunjukan pukul 12 malam.tidak lama terdengar suara pintu terbuka.
"Huuuuh...." terdengar Olivia menarik napasnya lalu membuangnya.
"Saya tinggal dulu ya Dok.." ucap Asisstennya.
"Terimakasih ya sus,sampai ketemu malam besok,oh ya jangan lupa besok datang ya keacara klinik saya.." ucapnya sangat ramah.
"Baik Dok,mari Dokter.." Suster itu keluar ingin segera pulang.
"Hah..sudah jam 12 lewat,pasti Velita sudah tertidur di mobil.." Guman Olivia.
"Lebih baik aku segera membersihkan tubuhku.." gumannya lagi.Olivia berjalan menuju ruangan pribadinya seketika Olivia terkejut.
"Astaga,Zein..!!" Pekiknya.
"Zein...kamu ngapain disini?" Tanya Olivia.
"Menunggu kamu.." Jawabnya dengan santai.
"Bukanya Velita.."
"Veli sudah pulang,Aku menyuruh Veli menyelesaikan pekerjaannya.."
"Emm begitu,kamu mengagetkan aku saja.. Emm aku mau berganti pakaian,bisa kamu keluar..!" Ucap Olivia.
Tampa menjawab Zein keluar dari ruangan itu menunggu di luar.
"Sejak kapan dia menunggu disini?" guman Olivia lalu masuk kedalam kamar mandinya.Olivia mandi segera membersihkan tubuhnya.15 menit kemudian baru dia selesai mandi.Olivia segera memakai pakaiannya,setelah itu baru dia keluar.
"lama ya..?" Ucap Olivia.
"Lumayan...Sepertinya semua wanita seperti itu.." Ucap Zein membuat Olivia tersenyum.
"Maklumin saja..Kamu sudah lama nungguin aku disini..?" Ucap Olivia.
"Emm lumayan.."
"Maaf..Ayolah kita pulang.." Ucap Olivia.
"Hmm...kita dari belakang saja.." Ucap Zein perlahan menarik tangan Olivia membuat Olivia terpaku.mereka berdua sudah sampai di parkiran.
"Masuk.." Olivia masuk setelah itu baru Zein.
"Kenapa kamu diam?" Tanyanya.
"Nggak...Ayolah kita pulang.."
Zein melajukan mobilnya namun dia sempat melihat ada Mobil yang Rustam beritahu kalau itu mobil milik Bastian.
"Apa dia sering menemui kamu kerumah sakit?" Tanya Zein yang tidak di pahami Olivia.
"Siapa..?"