Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 27.
Siangnya sebagaimana yang telah di janjikan Julia, gadis itu menepati janjinya memasak makan siang Lucas.
Julia terlihat begitu sibuk memasak makan siang Lucas, dan para pelayan tidak di ijinkan Julia membantunya, dia akan melakukannya sendiri.
Julia sudah terbiasa bekerja di dapur, dia bisa melakukannya sendiri.
"Mama!" panggil Harry masuk ke ruang dapur.
"Ya nak, kenapa kamu datang ke dapur? Mama belum selesai memasak!" sahut Julia tanpa menoleh pada Harry, karena tangannya lagi sibuk, jadi matanya lebih fokus dengan apa yang dikerjakannya.
"Masaknya yang banyak ya Ma, aku mau makan siang bersama Papa di kantornya, juga mau jalan-jalan lihat kantor Papa!" sahut Harry mendekati Julia yang sedang memasak lauk.
"Eh!" Julia menghentikan tangannya yang tengah memotong ikan, lalu memandang putranya itu yang sudah berdiri si sampingnya dengan tatapan penuh harap.
"Tidak nak, kita makan siang di rumah saja!" ujar Julia menggoyangkan jari telunjuknya di depan hidung Harry.
Harry menatap Julia dengan mata memohon, dia ingin ke kantor Ayahnya. Anak lelaki imut itu merasa, kalau mempunyai seorang Ayah ternyata sangat menyenangkan.
Perhatian Lucas semenjak mereka bertemu begitu perhatian kepadanya, dia ingin Ibunya juga mendapat perhatian yang banyak dari Ayahnya.
Semenjak dari bayi, dia dan Ibunya tidak pernah bertemu dengan Ayahnya, jadi sekarang setelah mereka bertemu, semestinya mereka harus sering bersama.
Harry masih tetap berdiri di samping Julia yang tengah membersihkan ikan, dia tampak berpikir untuk membuat Ibunya itu agar mau pergi makan siang bersama dengan Ayahnya di kantor.
"Mama, kamu harus lebih sering bersama Papa, kalau tidak, nanti ada tante cantik merebut Papa dari kita, aku jadi tidak punya Papa lagi!" sahut Harry dengan suara memelas memandang Julia.
Perkataan Harry itu kembali menghentikan tangan Julia membersihkan ikan yang baru selesai di potongnya.
Julia memandang putranya itu yang tampak menunjukkan wajah polosnya, matanya terlihat memohon agar permintaannya di kabulkan Julia.
"Kalau kamu mau makan siang dengan Papamu, pergilah, Mama tidak ikut!" ujar Julia akhirnya mengalah, dia akan membiarkan Lucas bersama dengan Harry.
"Mama tidak ikut?" tanya Harry sedih.
"Tidak! Mama akan pergi ke restoran untuk membantu tante Tina!" jawab Julia menolak makan bersama dengan Lucas.
Wajah Harry langsung semakin tertekuk sedih, harapannya sia-sia, dia begitu berharap sekali Ibunya ikut juga makan siang bersama dengan Ayahnya.
Dengan wajah menunduk, Harry perlahan dengan langkah tidak bersemangat keluar dari ruang dapur menuju ruang tengah.
Anak lelaki Julia itu kembali melanjutkan mainannya menyusun puzzle, dia terlihat begitu sedih memikirkan Ibunya yang menolak makan bersama dengan Ayahnya.
Harry berharap keluarganya harmonis, seperti kebanyakan teman-temannya saat mereka masih berada di kota kecil tempat kelahirannya.
Semua teman-temannya di lingkungan mereka waktu di kota kecil itu, Harry melihat Ayah dan Ibu mereka selalu bersama, dan terlihat mesra, tidak terlihat kaku seperti Ibu dan Ayahnya.
Harry menghentikan tangannya yang sedang menyusun puzzle tersebut, dalam diam anak kecil itu menghela nafasnya tidak bersemangat.
Tidak berapa lama Julia selesai memasak makan siang Lucas, dan sudah memasukkannya ke dalam wadah.
Julia kemudian mencari anak lelakinya yang kelihatanya tadi seperti merajuk.
Harry tampak memandangi puzzle tidak bersemangat, dan tangannya terlihat lamban untuk menyusun puzzle.
"Nak, makan siangnya sudah selesai Mama masukkan ke wadah bekal, Ayo! mari Mama ganti pakaian mu untuk pergi makan siang dengan Papamu!" sahut Julia menghampiri Harry.
"Tidak jadi! aku tidak mau pergi kalau Mama tidak ikut, biarkan saja Papa makan sendiri dengan tante cantik di kantor!" ujar Harry tidak berminat lagi untuk pergi.
Julia jadi terdiam mendengar perkataan anaknya itu, dia merasa Harry benar-benar berharap sekali kalau dia ikut untuk makan siang dengan Lucas.
Dan, 'tante cantik' yang di katakan Harry, seolah-olah putranya itu merelakan Ayahnya dekat dengan wanita lain.
Julia menghela nafas, dia juga merasa tidak rela Ayah putranya dekat dengan wanita lain.
Entahlah! dia juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, memikirkan seorang wanita dengan penuh pesonanya merayu dan mendekati Lucas, perasaan Julia merasa tidak enak.
Walau sebenarnya dalam pemikiran Julia, selama lima tahun dia menghilang, Lucas pasti sudah memiliki seseorang yang sudah di cintainya.
Tapi karena Lucas memperkosa Julia, sehingga Julia hamil, dan melahirkan seorang bayi, darah daging pria itu sendiri, terpaksa Lucas harus menikahi Julia.
Karena merasa bersalah, Lucas harus bertanggung jawab.
Ya! dia menikah dengan Lucas, karena demi Harry.
Julia kemudian menghela nafas setelah memikirkan itu semua.
"Baiklah, Ayo! kita pergi makan siang dengan Papamu di kantornya!" sahut Julia akhirnya mengalah.
Mendengar perkataan Julia itu, tentu saja Harry langsung berdiri tegak dengan wajah yang begitu senang sekali.
"Sungguh?" tanyanya dengan mata terbelalak, dan berbinar-binar tidak percaya menatap Julia tanpa berkedip.
"Iya!" Julia menganggukkan kepalanya.
"Asyikkk!" Harry berjingkrak kesenangan.
"Ayo! mari ganti baju!" Julia mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Harry.
"Iya Ma!" sahut Harry dengan bersemangat, memberikan tangannya di pegang Julia, dia terlihat begitu bahagia sekali.
Julia tersenyum senang melihat putranya itu begitu terlihat bahagia sekali, perasaannya juga ikut bahagia melihat putranya bahagia.
Bersambung.....
lucu psangan ini kebalikan dri lucas dan julia 😆
kasian julia dan lucas blom smpet bulan madu,tpi dpet hadiah anak ke 2
adelia polos bngt dan baik,mak lisbeth heboh bngt dpet cucu baru,
beruntung kehamilan kedua adelia lbih istimewa,karna ada lucas yg memperhatika dan kluarga lucas,terutama mak lisbeth pasti paling heboh wkwk
lucas berubah juga karna julia, daniel cowok peka dari awal,bagus bgtu daniel jngan gugup
bukannya julia mau bertemu kakeknya?