Kematian kakak Debora, Riska, sungguh membuat semua keluarga sangat berduka.
Riska, meninggal saat melahirkan anak pertamanya. Tubuhnya yang lemah, membuat dia tidak bisa bertahan.
Karena keadaan, semua keluarga menginginkan Debora, menggantikan
posisi kakaknya yang sudah meninggal, menjadi istri kakak iparnya.
Debora terpaksa menerima pernikahan itu, karena keponakannya yang masih bayi, perlu seorang Ibu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13.
Ibu Debora begitu protektif, memberi nasehat kepada Debora untuk lebih memperhatikan Arthur.
Saat Arthur di gendong Ibu Victor, tangan Debora di tarik Ibunya untuk bicara empat mata saja.
"Dengar ya, Mama dan Papa menikahkan kamu dengan kakak iparmu, khusus untuk menjaga Arthur, jadi kamu jangan terlalu berharap mendapatkan perhatian Victor, dia masih mencintai Riska, kamu harus tahu batasannya ya, kamu hanya perlu memerankan peranmu sebagai Mama pengganti untuk Arthur saja, mengerti?" ujar Ibu Debora.
Sembari jari telunjuknya dia angkat di depan hidung Debora, sementara satu tangannya berkacak pinggang.
"Kamu sudah beruntung, bisa tinggal di Mansion Victor, lengkap dengan pelayan yang selalu siap melayanimu, hidup Riska sebagai Nyonya di Mansion ini sudah kamu ambil alih, jadi kamu harus berterima kasih dengan almarhum kakakmu, mengerti?"
"Baiklah!" jawab Debora dengan tenang, dia juga tidak berniat ingin menarik perhatian Victor.
Setelah Ibu Debora memberi nasehat kepada Debora, mereka pun kemudian pulang.
Lain Ibu Debora, lain pula dengan mantan mertua kakak Debora, mereka lebih banyak menasehati Victor.
Karena Victor sudah pernah mengeluh, tentang pernikahannya dengan Debora.
Jadi Ibu Victor menasehati Victor, agar menerima Debora sebagai Ibu bagi Arthur.
Dan, setelah itu, mereka pun pulang, meninggalkan dua orang yang duduk diam di tempatnya, yang tidak banyak bicara.
Hanya mendengarkan apa yang di katakan ke dua orang tua mereka, seolah mereka objek yang harus perlu di ajari, bagaimana caranya beradaptasi satu sama lain.
Debora perlahan bangkit dari duduknya, lalu membawa Arthur kembali ke kamar keponakannya itu.
Suasana di antara mereka terasa dingin dan canggung, dan seperti orang asing satu sama lain.
Esok harinya.
Victor akan kembali bekerja seperti biasanya.
Dan pagi ini seperti biasanya, sarapan Victor di layani oleh pelayan yang bernama Ira.
Pelayan wanita itu, begitu sangat bersemangat sekali menyediakan sarapan Victor.
Wajahnya terlihat begitu bahagia, dan senyuman kecil selalu tersungging di bibirnya.
"Dimana Nyonya?" sahut Victor kepada Nita, yang lewat dari depan pintu ruang makan tersebut.
Nita begitu kaget mendengar suara Victor yang kencang, hingga gadis itu mendadak menghentikan langkahnya.
A..apakah aku yang ditanya Tuan? pikir Nita kebingungan, karena di dalam ruang makan tersebut, ada juga Ira yang sedang menyajikan sarapan Victor.
"Panggil Nyonya!" sahut Victor memandang ke arah Nita.
Oh, ternyata Tuan bicara padaku! bisik hati Nita, begitu melihat arah mata Victor tertuju kepadanya.
"Nyonya ada di dapur Tuan, sedang memasak sarapannya!" jawab Nita dengan nada sedikit kencang.
"Kenapa dia yang memasak sarapannya?" tanya Victor mengerutkan keningnya.
"Mulai pagi ini, Nyonya yang akan memasak makanannya sendiri, dia tidak ingin sarapannya terulang lagi, seperti kemarin, Tuan!" sahut Nita dengan polosnya.
Gerakan tangan Ira yang akan menuangkan jus ke dalam gelas Victor, tiba-tiba membeku, dan setelah itu gemetar karena gugup.
Victor yang mendengar penjelasan Nita tersebut, jadi terdiam di tempatnya, dia ingat peristiwa makanan hambar yang di sajikan kepada Debora.
Tangan Victor menggenggam dengan erat, sendok makan yang di pegangnya.
Dia baru tersadar, kalau Debora mengalami perlakuan yang tidak wajar, dari pelayan Mansion nya.
Sementara itu, Debora di dapur Mansion tengah memasak sarapannya sendiri, dia tidak ingin makanannya di sentuh oleh siapapun.
Di Mansion ini, dia harus berhati-hati, ada yang tidak menyukainya, walau dia sudah menjadi Nyonya di Mansion itu, tapi tidak sepenuhnya sudah menjadi Nyonya Stephanus.
Bersambung.....